Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS SISTEM TRANSPORTASI

(Sistem Transportasi dan Angkutan Umum Kota Manila Filipina )

OLEH:

I Putu Adhitya Pinandita Sukmana (1404105018)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena atas bimbingan dan wara nugraha-Nya, Karya Tulis Sistem Transportasi
dengan topik Sistem Transportasi dan Angkutan Umum di Kota Manila, Filipina.
Tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Sistem
Transportasi. Selain itu, karya tulis ini juga bertujuan agar para pembaca dapat
lebih mengetahui mengenai Sistem Transportasi dan Angkutan Umum Filipina.
Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam membuat tugas ini. Namun,
saya berharap tugas ini dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak yang
membacanya. Atas perhatian yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Om Santih, Santih, Santih, Om

Denpasar, 10 Maret 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2

1.3 Tujuan.................................................................................................2

1.4 Batasan Masalah.................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................4

2.1 Sistem Transportasi di Manila............................................................4

2.2 Jenis-jenis Angkutan Umum di Manila..............................................5

2.3 Dampak Sistem Transportasi Angkutan Umum di Manila…………8


BAB III PENUTUP......................................................................................11

3.1 Simpulan...........................................................................................11

3.2 Saran.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Jeepney di Manila yang dihias dan dilukis………………………………6


Gambar 2 : Kereta Cepat atau MRT (Metro Rail Transit) di Manila.....................6
Gambar 3 : Rute MRT dan LRT...............................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era dengan kemajuan teknologi dan perkembangan ekonomi yang
sangat pesat dan pertumbuhan jumlah penduduk suatu negara akan berimplikasi
pada semakin banyak dan kompleksnya aktivitas manusia di negara tersebut. Agar
tetap dapat memenuhi agar semua aktivitas ini dapat berlangsung ada berbagai
macam sarana yang diperlukan, salah satunya adalah transportasi. Transportasi
merupakan komponen utama bagi berfungsinya suatu aktivitas masyarakat.
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, sistem transportasi juga
mengalami perkembangan melalui penemuan penemuan baru yang relevan
dengan kebutuhan manusia, dari yang sangat tradisional sampai pada yang sangat
modern seperti saat sekarang ini. Perkembangan ini pada akhirnya membuat
pesatnya pertumbuhan sarana transportasi baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.
Dengan semakin tingginya kuantitas sarana transportasi maka akan
semakin tinggi juga permintaan akan penggunaan lahan yang digunakan untuk
sarana transportasi. Selain itu juga akan memacu jumlah buang gas ke udara.
Peningkatan gas buang dari beberapa sumber emisi, mengakibatkan emisi polutan
yang dapat mempengaruhi kadar racun dalam udara. Artinya bahwa
perkembangan sistem transportasi berdampak buruk pada kondisi lingkungan
yang pada akhirnya berpengaruh pada keberlangsungan hidup manusia. Isu
mengenai dampak lingkungan akibat transportasi merupakan isu yang telah
muncul sejak ditemukannya kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar
fosil. Data lingkungan yang ada menunjukkan bahwa sektor transportasi
umumnya berkontribusi sekitar 23% dari emisi gas CO (carbon monoxide/green
house gas) dan tumbuh lebih cepat dari penggunaan energi di sektor lainnya.
Manila merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di
dunia. Pakar energi di ADB. Sohail Hanie. Mengatakan sistem transportasi di
Manila menghasilkan emisi sebanyak 10 juta ton karbondioksida di udara kota

1
Manila. (http:/edukasi.kompas.com). Kondisi ini membuat menurunnya tingkat
kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, sejalan dengan peningkatan kuantitas sarana transportasi
harus dibarengi juga dengan peningkatan kualitas sarana transportasi. Dampak
lingkungan yang muncul akibat aktivitas transportasi telah mendorong
munculnya gerakan untuk mengembangkan suatu sistem transportasi yang lebih
ramah lingkungan yang dikenal sebagai transportasi berkelanjutan (sustainable
transport).
Dengan demikian, secara umum konsep transportasi berkelanjutan
merupakan gerakan yang mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan
dalam upaya memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Sistem transportasi
berkelanjutan lebih mudah terwujud pada sistem transportasi yang berbasis pada
penggunaan angkutan umum daripada sistem yang menggunakan kendaraan
pribadi. Secara garis besar sistem transportasi berkelanjutan merupakan suatu
sistem transportasi yang dapat mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal
mungkin dengan dampak negatif yang seminimal mungkin
Sistem transportasi yang berkelanjutan menyangkut tiga komponen penting
yaitu aksesibilitas, kesetaraan dan pengurangan dampak negatif terhadap
lingkungan

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diangkat dalam karya tulis ini, antara lain:
1.2.1 Bagaimana Sistem Transportasi di Manila?
1.2.2 Apa jenis-jenis Angkutan Umum di Manila?
1.2.3 Apa saja dampak Sistem Tranportasi dan Angkutan Umum yang diterapkan
Pemerintah Manila?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini, antara lain:
1.3.1 Untuk mengetahui sistem transportasi apa yang diterapkan di Manila.
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis transportasi di Manila.
1.3.3 Untuk mengetahui dampak Sistem Tranportasi dan Angkutan Umum yang
diterapkan Pemerintah Manila

2
1.4 Batasan Masalah
Data-data yang dipaparkan dalam karya tulis ini merupakan data-data
sekunder yang bersumber dari internet.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Transportasi di Manila


Manila merupakan salah satu kota dengan kepadatan penduduk yang
cukup tinggi di dunia, untuk mengimbangi kepadatan penduduk tersebut
pemerintah Manila melakukan berbagai alternatif, salah satunya pengembangan di
bidang transportasi.
Di kota Manila pemerintah berusaha membenahi transportasi dari segala
sekter. Dimana pemerintah juga berusaha menerapkan sistem transportasi
berkelanjutan.
Transportasi berkelanjutan merupakan suatu transportasi yang tidak
menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat atau ekosistem
dan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas yang ada secara konsisten dengan
memperhatikan: (a) penggunaan sumberdaya terbarukan pada tingkat yang lebih
rendah dari tingkat regenerasinya; dan (b) penggunaan sumber daya tidak
terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat pengembangan sumberdaya
alternatif yang terbarukan (OECD, 1994).
Dengan demikian, secara umum konsep transportasi berkelanjutan
merupakan gerakan yang mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan
dalam upaya memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Sistem transportasi
berkelanjutan lebih mudah terwujud pada sistem transportasi yang berbasis pada
penggunaan angkutan umum daripada sistem yang menggunakan kendaraan
pribadi. Secara garis besar sistem transportasi berkelanjutan merupakan suatu
sistem transportasi yang dapat mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal
mungkin dengan dampak negatif yang seminimal mungkin.
Sistem transportasi yang berkelanjutan menyangkut tiga komponen
penting, yaitu aksesibilitas, kesetaraan dan dampak lingkungan (Schipper, 2002).
Aksesibilitas diupayakan dengan perencanaan jaringan transportasi dan
keragaman alat angkutan dengan tingkat integrasi yang tinggi antara satau sama
lain. Kesetaraan diupayakan melalui penyelenggaraan transportasi yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, menjunjung tinggi persaingan bisnis

4
yang sehat, dan pembagian penggunaan ruang dan pemanfaatan infrastrukutr
secara adil serta transparansi dalam setiap pengambilan kebijakan. Pengurangan
dampak negatif diupayakan melalui penggunaan energi ramah lingkungan, alat
angkut yang paling sedikit menimbulkan polusi dan perencanaan yang
memprioritaskan keselamatan. Memperhatikan kondisi makro yang ada terutama
pengaruh iklim globalisasi menempatkan persoalan transportasi menjadi layanan
kebutuhan atau aksesibilitas yang harus disediakan oleh negara. Aksesibilitas
transportasi menjadi penting seiring dengan meningkatnya perdaban umat
manusia.

2.2 Jenis-jenis Angkutan Umum di Manila


Alat angkutan transportasi di Filipina masih menggunakan teknologi yang
masih sangat tradisional. Selain itu usia alat angkutan transportasi juga pada
umumnya sudah uzur karenabelum direvitalisasi. Alat angkutan transportasi di
Filipina didominasi oleh minibus yang lebih dikenal dengan istilah jeepney, selain
itu transportasi lain yang mendominasi disana adalah alat angkutan transportasi
roda tiga berupa becak serta ada juga kereta api. Artinya bahwa transportasi di
Filipina masih sangat jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain dengan
moda transportasi yang lebih maju.

2.2.1 Jeepney
Jeepney merupakan angkutan umum paling populer dan sudah dianggap
sebagai ikon di Filipina, mobil ini sudah ada sejak akhir Perang Dunia II. Saat itu
pasukan Amerika menarik diri dan meninggalkan ratusan Jeep mereka di Filipina.
Jeep tersebut dimodifikasi sedemikian rupa sehingga cocok untuk digunakan
sebagai transportasi umum utama di kota-kota besar di Filipina, seperti Manila.
Kursi di dalam mobil ditambah agar sanggup menampung banyak penumpang.
Selain itu, mobil yang awalnya tanpa atap tersebut disulap sebagai tempat yang
nyaman untuk menikmati pemandangan kota. Uniknya, pemilik Jeepney mengecat
kendaraannya dengan warna-warna yang cukup mengundang mata untuk melirik.
Badan mobil yang terbuat dari logam dijadikan kanvas untuk dilukis atau dicat
sesuai keinginan sipemilik mobil. Terompet besar yang berfungsi sebagai klakson

5
juga menempel di bagian depan mobil sebagai aksesoris pelengkap. Produsen
jeepney yang terkenal saat ini adalah Sarao Jeepney Factory di luar kota Manila

Gambar 1 : Jeepney di Manila yang dihias dan dilukis

2.2.2 Kereta Api

Gambar 2 : Kereta Cepat atau MRT (Metro Rail Transit) di Manila

6
Kereta api memang merupakan moda pilihan bagi warga ibu kota Filipina
karena tarifnya yang murah. Di Manila ada dua perusahaan yang mengelola
jaringan kereta api, yaitu LRT dan Metro Rail Trasit (MRT). Seiring inflasi yang
mencapai 11,4% semakin banyak orang yang memilih menggunakan kereta api
meski kondisinya sama sekali tidak nyaman. LRT dan Metro Rail Trasit (MRT)
mengangkut lebih dari 1 juta orang per hari di ibu kota Filipina tersebut.
Sebelumnya, jalur kereta api Manila hanya digunakan sekitar 984 ribu orang
perhari. Untuk dapat mengakses pelayanan kereta api hanya membutuhkan dana
sebesar 12 peso (sekitar Rp2.500). Namun, mengingat hanya terdapat tiga jalur
kereta api dalam kota, para komuter harus menyambung menggunakan bus atau
kendaraan umum yang bertarif bebera papeso untuk mencapai tempat tujuan
mereka. Mel Robles, kepala pengelola LRT Manila mengatakan Light Rail Transit
(LRT) selama ini dipandang sebagai moda transportasi kelas bawah. Namun, saat
ini kita bisa melihat lebih banyak warga berdasi yang menggunakan moda
transportasi ini.
Warga Filipina pasrah meski harus berdesak-desakan dalam kereta api.
Hal ini dikarenakan masyarakat Filipina harus berkorban karena kenaikan tingkat
inflasi, pengorbanan ini harus dilakukan demi penghematan, baik uang maupun
waktu. Meski penuh, perjalanan yang singkat dan biayanya yang murah membuat
masyarakat lebih memilih menggunakan kereta api. Dengan MRT masyarakat bisa
mencapai tujuan dalam waktu yang relatif singkat. Jika menggunakan mobil,
masyarakat membutuhkan waktu lebih lama. Namun, kenaikan jumlah pengguna
kereta api itu membuat pengelola transportasi keretaapi Manila khawatir.
Masalahnya, baik LRT maupun MTR tidak mampu menampung semua calon
penumpang, situasi saat ini sudah sangat kritis. Di jam-jam sibuk, Lautan manusia
terlihat dari platform kereta api melewati tangga hingga mencapai jalan masuk
stasiun tersebut. Begitu masuk ke kereta api, nasib mereka tidak lebih baik. Para
pengguna jasa transportasi berdesakan bagai ikan sarden di dalam kaleng. Para
perempuan berlomba mendinginkan diri mereka menggunakan kipas meski kereta
api di Manila itu menggunakan AC. Mereka saling sikut dan antrean telah
mencapai jalan di luar stasiun. Begitu naik mereka harus saling berdesakan dan
mencium bau keringat sesama penumpang kereta api.

7
Gambar 3 : Rute MRT dan LRT.

2.3 Dampak Sistem Transportasi Angkutan Umum di Manila

a. Kesetaraan

Dalam hal kesetaraan sistem transportasi umum di Filipina bisa dikatakan


setara, karen aalat angkutan transportasi umum disana tidak dibeda bedakan untuk
masyarakat dari kalangan ekonomi rendah maupun kalangan ekonomi tinggi.
Karena transportasi disana hanya terdiri dari Jeepney, becak dan kereta api yang
tidak menyediakan pembedaan kelas dalam menaikinya. Namun hal tersebut
berdampak pada peningkatan jumlah penggunaan kendaraan pribadi, karena
masyarakat dari kalangan ekonomi menengah keatas tidak mau menikmati
transportasi umum yang tidak nyaman dan sangat padat. Pemerintah juga
melindungi persaingan yang sehat dalam bisnis transportasi, karena dalam
pengunaan jeepney dikelola oleh individu-indivu pemilik jeepney, selain itu

8
juga pemerintah melibatkan swasta dalam penyediaan alat transportasi umum
kereta api yaitu Light Rail Transit (LRT) dan Metro Rail Trasit (MRT)

b. Dampak Lingkungan

Jeepney memang menjadi primadona masyarakat Filipina untuk menarik


para wisatawan. Namun, badan yang cukup lebar dianggap mengganggu lalu
lintas Filipina yang sudah cukup padat. Selain itu, pemerintah setempat juga
mengatur pengoperasiannya karena Jeepney memerlukan bahan bakar yang cukup
besar untuk pengoperasiannya.
Berkembangnya jeepney bukanlah tanpa menimbulkan masalah. Persoalan
utama dari kendaraan ini adalah emisi gas buang kendaraannya yang di atas
ambang batas sehingga menimbulkan polusi udara. Bukan hanya jeepney, becak
dan alat transportasi lain di Filipina juga menyumbang emisigas yang besar bagi
pencemaran udara disana. Pakar energi di ADB, Sohail Hasnie, mengatakan, lebih
dari 3,5 juta becak yang beroperasi di Manila. Kendaraan itu menghasilkan emisi
sebanyak 10 juta ton karbondioksida dan menghabiskan sedikitnya lima miliar
dollar AS untuk penggunaan bahan bakar. Sistem transportasi di Filipina belum
memperhatikan dampak yang dirasakan lingkungan.
Selain penggunaan alat transportasi yang usang dan menghasilkan emisi gas
yang tinggi, di Manila juga masih sering terjadi kemacetan, dikarenakan masih
banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk aktivitas
mereka. Energi yang digunakan juga masih berbahan dasar fosil dan masih
digunakan dalam skala yang besar. Pemerintah masih dalam upaya memperbaiki
sistem transportasi umum di Manila, namun upaya itu masih dalam bentuk
perencanaan mengganti sejumlah becak dan jeepney kedalam teknologi yang lebih
canggih. Untuk tahap awal, pemerintah akan mengganti 20.000 becak yang
digunakan di beberapa jalan kecil di seluruh penjuru ibu kota Manila. Baru
kemudian memperluas proyek itu di seluruh negeri. Proyek itu merupakan
rencana ambisius bertahun-tahun guna menghentikan kendaraan publik
menggunakan bensin dan solar serta untuk mendorong mereka beralih agar
menggunakan energi alternatif seperti gas alam, listrik,atau mesin campuran
(hybrid). Setiap 20.000 becak listrik yang digunakan di jalan Manila akan

9
menghemat 100.000 liter impor bahan bakar setiap hari, sehingga setiap tahun
berpotensi menghemat 35 juta dollar AS. Emisi karbon dari becak listrik, yang
diproduksisecara lokal, akan kurang dari seperempat emisi yang dihasilkan becak
motor.Dari ketiga aspek yang dikemukakan schipper dalam komponen sistem
transportasiberkelanjutan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem transportasi di
Filipina belummenerapkan sistem transportasi berkelanjutan, karena yang
terpenuhi hanya indikatorkesetaraan, sedangkan aksesibilitas dan dampak
lingkungan belum terpenuhi

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari bab-bab di atas, antara lain:
3.1.1 Pengelolaan sistem transportasi di kota Manila masih kurang memadai
untuk memenuhi seluruh kebutuhan akan moda transportasi.
3.1.2 Kurangnya moda transportasi dan fasilitas yang masih kurang memadai
mengakibatkan antrian dan kurang nyamannya pengguna mode transportasi.
3.1.3 Dari segi keramah lingkungannya, transportasi di kota Manila masih kurang
dibenahi, karena masih banyak menimbulkan polusi dan pencemaran udara.
Perlu adanya pembenahan yang sangat serius dari pemerintah
3.1.4 Sistem transportasi yang berkelanjutan menyangkut tiga komponen penting,
yaitu aksesibilitas, kesetaraan dan dampak lingkungan (Schipper, 2002).
Tetapi hanya satu saja komponen yang memenuhi ketiga aspek tersebut
yaitu kesetaraan, dimana dua komponen lainnya masih perlu dibenahi.

3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
3.1.6
3.2 Saran
Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan bab-bab di atas antara lain:
3.2.1 Lanjutkan dan tingkatkan sistem transpotasi berkelanjutan tersebut agar
nantinya dapat berdampak baik terhadap lingkungan .
3.2.2 Sebaiknya pemerintah Manila mulai mengkaji ulang tentang sistem dan
angkutan umum yang ada, agar nantinya dapat memenuhi tiga aspek
tersebut. Perlunya pembenahan dasi segi fasilitas transportasi.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina (diakses 11 Maret 2016)

Blog Detik 2016. http://wongkentir.blogdetik.com/2012/07/16/transportasi-umum-


di-manila/ (diakses 11 Maret 2016)

Google Image. 2015. Transportasi umum di Manila.


http://www.google.com/2016/transportasi-umum-di-manila.html (diakses 12
Maret 2016)

13

Anda mungkin juga menyukai