Anda di halaman 1dari 44

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : RUPINI


NIM : 825948327
Program Study : S1 PGSD
Tempat Mengajar : MIS AL-AZHAR Sukaramai Kab.Batu Bara
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 (dua) Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Pra Siklus, Hari Kamis, 19 Oktober 2018
Siklus 1, Hari Kamis, 26 Oktober 2018
Siklus 2, Hari Rabu, 07 November 2018

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :


Untuk Mengetahui Penggunaan Metode Picture and Picture dengan Media Gambar
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Materi Usaha dan Kegiatan Ekonomi

Batu Bara, 25 Nopember 2018


Menyetujui, Mahasiswa
Supervisor I,

KOPRAWI NASUTION,SH,S,Pd,M,Pd RUPINI


NIP, 195904011986021004 NIM : 825948327

1
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan pratik Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya
merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian - bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasi karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penilisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian - bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Sukaramai, 25 November 2018

Yang membuat pernyataan

RUPINI
NIM : 825948327

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah
memberikan rahmat dan ridha-Nya serta kelapangan dan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan PTK ini dengan baik, yang berjudul “ Penggunaan Metode Picture
And Picture dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Usaha dan Kegiatan
Ekonomi Kelas V MIS AL-AZHAR Sukaramai Batu Bara”. Penulisan laporan ini
merupakan salah satu tugas persyaratan mutlak kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) Universitas Terbuka Semester VIII (delapan) Program S-1 PGSD.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Kepala UPBJJ-UT Medan yang telah memberikan ruang dan wakt kepada
penulis untuk menempuh ilmu dibangku sekolah.
2. Kepala Dinas Pendidikan Batu Bara.
3. Bapak Koprawi Nasution, SH, S.Pd. M. Pd. selaku Supervisor 1 yang telah
memberikan bimbingan dan koreksi dalam penulisan ini.
4. Ibu Ponirah S.Pd.SD. selaku Supervisor 2 yang telah memberikan bmbingan
dan arahan penulisan ini.
5. Bapak Drs. Syarifuddin, selaku Kepala Sekolah MIS AL-AZHAR yang telah
memberikan dukungan dan do’a tulus serta waktu kepada penuli selama ini.
Harapan penulis, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
yang membutuhkannya dan bermanfaat dalam memperkaya khasanah Ilmi
Pendidikan.

3
Penulis sadar bahwa didalam penulisan ini banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun kepada semua pihak yang telah membacanya. Atas kritik dan saran
penulis ucapkan terima kasih.

Sukaramai, 18 Nopember 2018


Penulis,

RUPINI
NIM : 825948327

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………….. i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT …………………………… ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… viii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... ix
ABSTRAK …………………………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1
1. Identifikasi Masalah ……………………………………….. 4
2. Analisis Masalah …………………………………………... 4
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ……………… 5
B. Rumusan Masalah ……………………………………………... 5
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ……..……………... 5
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ….….…………… 6

BAB II KAJAIAN PUSTAKA


A. Pengertian Model Pembelajaran Picture and Picture ………… 7
B. Pengertiam Media Gambar …………………………………….. 8
C. Pengertian Hasil Belajar ……………………………………….. 9
D. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ……………………….. 10

5
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu serta Pihak yang Membantu Penelitian 13
B. Desain Prosedur Perbaikkan Pembelajaran …………………….. 14
C. Teknik Analisi Data …………………………………………….. 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikkan Pembelajaran ………… 20
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikkan Pembelajaran ……… 29

BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A. Simpulan ……………………………………………………… 31
B. Saran dan Tindak Lanjut ……………………………………… 32
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 33

6
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Semester I Kelas V MIS Al-Azhar Sukaramai……… 3


Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas .................................... 13
Tabel 3.2. Rekapitulasi Nilai Pembelajaran …………………………………... 19
Tabel 4.1 Persentase Klasikal Test Awal Hasil Belajar Siswa ………………… 20
Tabel 4.2. Rakapitulasi Nilai Pembelajaran Prasiklus ………………………… 21
Tabel 4.3. Nilai Test Formatif Pada Siklus I …………………………………... 23
Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Test Formatif Siswa Pada Siklus I ……………... 24
Tabel 4.5. Nilai Test Formatif Pada Siklus II ………………………………….. 26
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Test Formatif Siswa Pada Siklus II …………….. 27
Tabel 4.7. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa ……………………….. 28

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus dalam Prosedur PTK Menurut Suhasimi Arikunto …………. 14
Gambar 4.1. Grafik Presentase Klasikal Test Awal Hasil Belajar Siswa ………. 18
Gambar 4.2. Grafik Presentase Klasikal Test Hasil Belajar Siswa Siklus I …….. 24
Gambar 4.3. Grafik Presentase Klasikal Test Hasil Belajar Siswa Siklus II …… 24
Gambar 4.4. Grafik Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa ……………… 29
Foto Kegiatan Pembelajaran

8
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Kesediaan Supervisor 2 dalam Penyelengaraan PKP
2. Surat Pernyataan Sebagai Supervisor 2
3. Format Perencanaan Perbaikkan Pembelajaran (Perencanaan PTK)
4. RPP Pra Siklus
5. RPP Perbaikan Siklus I
6. RPP Perbaikan Siklus II
7. Lembar Observasi Pra Siklus
8. Lembar Observasi Siklus I
9. Lembar Observasi Siklus II
10. Jurnal Pembimbingan Supervisor 2 PKP
11. Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik Pra Siklus
12. Hasil Pekerjaan Siswa yang Terburuk Pra Siklus
13. Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik Siklus I
14. Hasil Pekerjaan Siswa yang Terburuk Siklus I
15. Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik Siklus II
16. Hasil Pekerjaan Siswa yang Terburuk Siklus II
17. Alat Penilaian APKG-PKP 1 Pra Siklus
18. Alat Penilaian APKG-PKP 2 Pra Siklus
19. Alat Penilaian APKG-PKP 1 Siklus I
20. Alat Penilaian APKG-PKP 2 Siklus I
21. Alat Penilaian APKG-PKP 1 Siklus II
22. Alat Penilaian APKG-PKP 2 Siklus II

9
ABSTRAK

RUPINI, NIM 825948327. Penggunaan Metode Picture And Picture Dengan


Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Usaha dan Kegiatan Ekonomi Kelas V MIS Al-
Azhar Sukaramai Batu Bara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa


pada materi usaha dan jenis-jenis ekonomi dengan penggunaan metode Picture And
Picture pada siswa kelas V yang berjumlah 20 (dua puluh) siswa. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , yang berdasarkan permasalahan:
Bagaimana pembelajaran kooperatif dengan metode Picture And Picture dapat
menngkatkan hasil belajar IPS ?
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan ( action research) sebanyak dua
siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
Data yang diperoleh berupa hasil test formatif, lembar observasi kegiatan belajar
mengajar. Dar hasil analisa yang didapat bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningakatan dari siklus I sampai siklus II yaitu siklus I (55 %), dan siklus II ( 95 %).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode Picture And Picture dan penggunaan
media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIS AL-AZHAR
Sukaramai pada materi usaha dan kegiatan ekonomi, serta model pembelajaran ini
dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran IPS.
Disarankan kepada guru untuk menggunakan metode yang sesuai dalam penerapan
KBM, agar meningkatnya hasil belajar sehingga tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat tercapai.

Kata Kunci : Metode Picture And Picture, Pembelajaran IPS Hasil Belajar.

10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sukses dan keberhasilan dalam belajar mengajar peran guru sangat menunjang
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Untuk memperbaiki
strategi belajar, guru perlu menentukan dan membuat perencanaan pengajaran secara
seksama. Hal tersebut menuntut adanya perubahan-perubahan dalam organisasi kelas.
Strategi belajar mengajar, penggunaan metode pengajaran maupun prilaku dan sikap
guru dalam mengelola proses belajar mengajar sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa dalam menerapkan
pengetahuannya di masyarakat dan lingkungannya.
Guru kurang menyadari bahwa siswa SD pola berpikirnya masih bersifat konkrit
atau nyata. Banyak siswa yang menganggap sebelah mata pada pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, karena mereka menganggap pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah pelajaran yang mudah. Siswa tidak pernah menjawab pertanyaan dari guru
karena merasa takut dan malu. Siswa juga tidak pernah mengungkapkan pendapatnya
setiap diminta oleh guru.
Pendidikan disetiap jenjang perlu ditingkatkan, agar diperoleh kualitas sumber
daya manusia Indonesia yang dapat menunjang pembangunan nasional. Guru
merupakan institusi pendidikan yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat ditempuh dengan pembaharuan
proses, metode, dan media sebagai sarana penyampaian pembelajaran. Guru
menggunakan media pembelajaran yang interaktif, kreatif, dan menarik dapat
memicu keingintahuan siswa. Hal itu tidak lepas dari kemampuan guru untuk
membuat, mencari, mengelola, dan menggunakan media dengan tepat sehingga
bermanfaat saat digunakan.
Berdasarkan hasi observasi di kelas dan wawancara dengan guru kelas V MIS Al-
Azhar Sukaramai, pada tanggal 19 Oktober 2018, pembelajaran IPS menunjukkan

11
bahwa proses pembelajaran masih bersifat teacher center karena metode yang
digunakan belum bervariasi, sehingga siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk
aktif berfikir, mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan teman sekelasnya, dan
siswa merasa bosan.
Guru kelas V MIS Al-Azhar Sukaramai, dalam proses pembelajaran guru hanya
menggunkana buku paket sebagai sumber belajar dikelas, tetapi belum semua siswa
mendapatkan dikarenakan jumlah yang tidak mencukupi. Guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran IPS hanya menjelaskan pokok-pokok materi setelah itu siswa
diperintahkan mengerjakan lembar kerja, sehingga pembelajaran kurang menarik dan
untuk konsep-konsep yang bersifat abstrak masih belum divisualisasikan.
Penelitian mengamati sebagian besar siswa kelas V MIS Al-Azhar Sukaramai
kurang menyenangi pelajaran IPS karena menurut siswa banyak materi pelajaran
yang membosankan. Guru dalam proses pembelajaran belum menggunakan metode
dan media yang dapat membantu dalam menjelaskan pemahaman siswa mengenai
materi pelajaran. Sementara alternative yang bisa ditempuh oleh seorang guru dalam
rangka meningkatkan hasil belajar adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Penggunaan media secara tepat adalah bervariasi mempunyai nilai praktis antara lain:
mengatasi keterbatasan pengalaman belajar siswa, menimbulkan keseragaman dan
akhirnya gilirannya dapat meningkatkan mutu pembelajaran (Oemar Hmalik, 1998:
15).
Sebagai dampak dari proses kegiatan pembelajaran diatas mengakibatkan hasil
belajar IPS siswa kelas V tahu pelajaran 2018-2019 yang diperoleh lebih rendah
dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Hal ini dapat dilihat pada tabel data
perolehan nilai rata-rata semester I di bawah ini :

12
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Semester I Kelas V MIS Al-Azhar Sukaramai
Tahun Ajaran 2018-2019
Nilai Rata-rata
Matemtika B.Indonesia PKn IPS IPA
70 75 70 68 70

Dalam hasil pengamatan pada kelas V MIS Al-Azhar terlihat guru belum
menggunakan media pembelajaran secara optimal sebagai penunjang proses
pembelajaran daam penyampaian konsep-konsep IPS. Padahal di sekolah terdapat
fasilitas media pembelajaran seperti gambar pahlawan, globe, peta, dan komputer.
Guru dalam proses pembelajaran belum menggunakan media khususnya media
gambar karena ada beberapaa alasan. Alasan pertama, guru belum menggunakan
media dalam pembelajaran karena mengajar dengan media perlu persiapan yang lama
dan memakan waktu banyak sehingga tidak efesien. Jadi guru jarang menggunakan
media dalam proses pembelajaran, apalagi kalau media semacam OHP, audio visual,
VCD, slide.
Berdasarkan masalah diatas, guru hendaknya menggunakan media dan metode
yang inovatif untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Penggunaan metode
dan media pembelajaran bukan sekedar upaya unttuk membantu guru dalam
mengajar, tetapi lebih dari itu sebagai usaha memudahkan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran. Akhirnya media pembelajaran memang pantas digunakan oleh guru,
sesuai diharapkan akan timbul kesadaran guru bahwa metode dan media
pembelajaran telah menjadi bagian internal dalam system pendidikan, sehingga dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu kelancaran bidang tugas yang
diemban untuk kemajuan dan meningkatkan kualitas peserta didik.

13
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul “Penggunaan Metode Picture And Picture dengan
Media Gambar untuk Meningkatkan Hasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Usaha dan Kegiatan Ekonomi”.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah yang terjadi di MIS Al-Azhar Sukaramai,
sebagai berikut:
a. Kurang minatnya siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
b. Hasil belajar siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial belum mencapai
KKM.
c. Pada proses pembelajaran guru hanya menggunakan buku sebagai sumber
belajar.
d. Guru jarang menggunakan metode Picture And Picture dengan media gambar
saat proses pembelajaran.

2. Analisa Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan dicari
penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan metode Picture And Picture dengan media gambar pada proses
pembelajaran IPS materi Usaha dan Kegiatan Ekonomi akan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa dapat melihat kejadian secara
konkrit.
b. Penggunaan media gambar yang dapat memotivasi siswa akan membuat guru
menjadi bersemangat untuk memfasilitasi siswa dalam pembelajaran.
c. Dengan berbantuan media gambar pada proses belajar siswa menjadi
termotivasi dan minat belajar siswa akan lebih terpacu.

14
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Mengatasi permasalahan diatas dapat dilakukan perbaikkan pembelajaran
melalui metode Picture And Picture dengan penggunaan media gambar ketika
pada kegiatan proses belajar mengajar yaitu:
a. Pemilihan metode Picture And Picture dengan media gambar dikarenakan
pelajaran IPS merupakan pelajaran yang banyak menceritakan sejarah,
kejadian dan lain-lain. Jika siswa tidak diperbantukan dengan media gambar
maka siswa akan menjadi jenuh dan tidak termotivasi yang nantinya akan
berdampak pada hasil belajar yang rendah.
b. Menggunakan metode Picture And Picture dengan media gambar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa sebagai solusi dari masalah yang ada,
khususnya siswa kelas V MIS Al-Azhar Sukaramai.

B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perlu adanya suatu rumusan
masalah yang akan memberikan arah pada langkah penelitian. Adapun rumusan
masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode Picture And Picture
dengan media gambar bagi siswa kelas V MIS Al-Azhar Sukaramai pada semester I
Tahun Pelajaran 2018/2019?”

C. Tujuan Penelitian Perbaikkan.


Sesuai dengan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode
Picture And Picture dengan media gambar bagi siswa kelas V MIS Al-Azhar
Sukaramai pada semester I Tahun Pelajaran 2018/2019.

15
D. Manfaat Penelitian Perbaikkan Pembelajaran.
Adapun manfaat yanga dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu:
a. Manfaat bagi sekolah
Dengan hasil penelitian diharapkan MIS Al-Azhar Sukaramai dapat
menggunakan metode Picture And Picture dengan media gambar dalam
kegiatan pembelajaran, tidak hanya pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial tetapi dapat diterapkan pada mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan
PKn.
b. Manfaat bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran
dikelasnya. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi bagi guru untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPS.
c. Manfaat bagi siswa
Membangkitkan motivasi kegiatan belajar siswa serta memberikan
pengalaman secara menyeluruh. Mempermudah pemahaman siswa terhadap
konsep-konsep IPS sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dapat
meningkat.

16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode Pembelajaran Picture And Picture


Menurut Ngalimun (2014 : 177) menegaskan bahwa Picture and Picture
adalah sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan gambar-gambar
kegiatan berkaitan dengan materi, siswa mengurutkan gambar sehingga
sistematik, guru mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru menanamkan
konsep sesuai materi bahan ajar, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.
Model pembelajaran komperatif Picture and Picture merupakan model
dengan menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan yang
logis. (Tampunolon 2014:93).
Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar
dengan model Picture and Picture mengajak siswa bekerja sama dengan
temannya melakukan diskusi, untuk dapat mengurutkan atau memasangkan
gambar menjadi urutan yang sistematik. Jadi, kegiatan tersebut akan melatih
keterampilan siswa dan juga memperdalam pemahaman konsep siswa.
1. Kelebihan Model Pembelajaran Picture and Picture
Menurut Istarani (2011:8), adapun kelebihan metode Picture and Picture
adalah sebagai berikut:
a. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru
menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat
terlebih dahulu.
b. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan
gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
c. Dengan menganalisa gambar, dapat mengembangkan daya nalar siswa
untuk berfikir logis.
d. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa sebab guru menanyakan
alasan siswa mengurutkan gambar.

17
e. Pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat mengamati langsung
gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
2. Kekurangan Model Pembelajaran Picture and Picture
Menurut Istarani (2011:9), adapun kelebihan metode Picture and Picture
adalah sebagai berikut:
a. Sulit menemukan gambar yang bagus dan berkualitas sesuai kompetensi
dari materi yang akan diajarkan.
b. Memerlukan waktu yang lama dalam pembelajarannya.
c. Jika guru kurang ahli dalam mengelola kelas, ada kekhawatiran kelas akan
kacau dan tidak kondusif.
d. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, biaya yang cukup memadai.
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture
Langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai
berikut:
a. Guru menyampaikan komptensi yang ingin dicapai.
b. Menyajikan materi sebagai pengantar.
c. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang
berkaitan dengan materi.
d. Guru menujuk / memanggil siswa secara bergantian memasang /
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
e. Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran untuk gambar tersebut.
f. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep /
materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
g. Kesimpulan / rangkuman.
Diakhir pembelajaran guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai
penguatan materi pembelajaran.
B. Pengertian Media Gambar.
Media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran
yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media

18
gambar ini dapat membantu siswa untuk mengungkapan informasi yang
terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah
tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas ( Sudirman Arief S. (2003 : 21).
1. Kelebihan Media Gambar.
Adapun kelebihan media gambar dalah sebagai berikut:
a. Sifat konkrit.
b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c. Gambar dapat memgatasi keterbatasan pengamatan kita.
d. Gambar harganya murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa
memerlukan peralatan khusus.
e. Gambar dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan
untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalah pahaman.
2. Kelemahan Media Gambar.
Adapun kelemahan media gambar adalah sebagai berikut:
a. Gambar hanya menekankan presepsi indra mata.
b. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
c. Ukurannya sangat terbatas kelompok besar.
C. Pengertian Hasil Belajar.
Menurut Sudjana (2004:22), Pengertian hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Menurut W. Winkal (dalam buku psikologi pengajaran 1989:82), definisi hasil
belajar adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa
di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
semua kemampuan dan prestasi belajar siswa tang mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotoril.

19
D. Ilmu Pengetahuan Sosial.
1. Pengetian Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Ischak, dkk (2005) adalah bidang
studi yang mempelajari, menelaah dan menganalisis gejala dan masalah
social di masyarakat ditinjau dari segi aspek kehidupan secara terpadu.
Ruang lingkup IPS adalah hal-hal yang berkenaan dengan manusia dan
kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota
masyarakat. Aspek kehidupan manusia dikaji berdasarkan satu kesatuan
gejala sosial atau masalah sosial.
Pembelajaran IPS di SD adalah pengenalan dan membentuk warga
Negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri
ditengah-tengah kekuatan fisik dan metal. Pendekatan dalam IPS adalah
pendekatan interdisplin dan lintas sektoral.
2. Tujuan dan Manfaat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Tujuan pendidikan IPS di Sekolah Dasar menurut Ischak, dkk. (2005)
adalah sebagai berikut:
a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam
kehidupannya kelak di masyarakat.
b. Membekali anak didik dengan kemampuan menidentifikasi,
menganalisis, dan menyusun alternatif pemnecahan sosial yang terjadi
dalam kehidupan di masyarakat.
c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang
keahlian.
d. Membakali anak didik dengan kesadaran, sikap mental positif, dan
keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi
bagian dari kehidupan tersebut.

20
e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan kehidupan, masyarakat,
ilmu pengetahuan dan teknoligi.
Uraian Materi Usaha dan Kegatan Ekonomi.
Jenis Jenis Usaha Ekonomi
1. Pengertian kegiatan ekonomi.
Pada dasarnya, orang mempunyai tujuan yang sama ketika bekerja, yaitu
untuk mendapatkan uang atau penghasilan. Penghasilan itu digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Maka kita dapat menyimpulkan apa yang dimaksud
dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang
dlakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Jenis – jenis usaha dalam bidang ekonomi.
a. Pertanian.
Negara kita adalah negara agraris. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh.
Hasil tanah pertanian Indonesa, antar lain padi, jagung, ubi, tembakau, kelapa
sawit, karet, cengkeh, palm, kopi, cendana, kayu putih, lada, dan teh.
Upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara,
intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi. Mari kita
pelajari apa makdusnya.
1. Intensifikasi ialah upaya untuk meningkatkan hasil pertanian tanpa
memperluas lahan pertanian yang telah ada. Upaya intensifikasi dilakukan
dengan cara penggunaan pupuk, bibit unggul, pengairan, pemeliharaan,
dan penyuluhan. Intensifikasilebih di kenal dengan nama pancausaha
tani.
2. Ekstensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan
memperluas lahan pertanian.
3. Diversifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara
memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan pertanian. Diversifikasi
tanaman dilakukan agar pertanian tidak hanya menghasikan satu jenis

21
tanaman.
4. Rehabilitasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara
memperbarui cara-cara pertanian yang ada atau mengganti tanaman tidak
produktif lagi.
b. Perkebunan.
Perkebunan merupakan usaha penanaman lahan dengan tanaman tanaman
keras. Ada dua macam perkebunan, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan
besar. Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang dikelola oleh rakyat.
Perkebunan besar biasanya menanam karet, kelapa, kelapa sawit, dan tebu.
Hasil perkebunan ini lebih ditujukan untuk ekspor sehingga dapat
menghasilkan devisa bagi negara.
c. Peternakan.
Peternakan adalah usaha memelihara binatang peliharaan yang diambil
manfaatnya. Usaha peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
peternakan hewan pasar, peternakan hewan kecil, dan peternakan unggas.

22
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu serta Pihak yang Membantu Penelitian.


1. Subjek penelitian
Dalam pelaksanaan tindakan penelitian perbaikkan pembelajaran ini,
peneliti bekerja sama dengan Supervisor II. Sedangkan subjek dalam
tindakaan penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang yang
terdiri dari 12 orang laki-laki dan 8 orang perempuan.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MIS Al-Azhar Sukaramai Kecamatan Sei
Balai Kabupaten Batu Bara.
3. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober 2018 sampai dengan
Nopember 2018. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas

Mata
No Pra Siklus Siklus I Siklus II
Pelajaran

Kamis, Kamis, Rabu,


IPS

1 19 Oktober 2018 26 Oktober 2018 07 November 2018

4. Pihak yang membantu.


Pihak yang membantu kegiatan penelitian pembelajaran ini adalah:
a. Supervisor I, Bapak KOPRAWI,SH, S.Pd, M.Pd, sebagai pembimbing
dalam melakukan refleksi perbaikkan pembelajaran, penulisan laporan
PKP, dan penulisan artikel ilmiah.
b. Supervisor II, Ibu PONIRAH, S.Pd, SD, sebagai pembimbing, pengamat,

23
pengumpul data, dan mitra dalam melkukan refleksi perbaikkan
pembelajaran.
c. Kepala Sekolah MIS AL-AZHAR Kabupaten Batu bara, Bapak Drs,
SYARIFUDDIN dan semua siswa kelas V.
B. Desain Perbaikkan Pembelajaran
Penelitian ini memiliki tahap pelaksanaan yang berlangsung didalam
kelas. Adapun tahapannya yaitu:
1. Rencana
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Observasi, dan
4. Refleksi

Gambar 3.1 Siklus dalam prosedur PTK menurut Suharsimi Arikunto


Dari tahapan-tahapan perbaikkan pembelajaran tersebut, penulis
menjabarkannya sebagai berikut:

24
PRASIKLUS
a. Perencanaan (planning)
- Mengkondisikan siswa.
- Melakukan apresiasi.
- Menjelaskan materi pembelajaran.
- Mengajukan pertanyaan.
- Melakukan evaluasi.
- Memeriksa hasil evaluasi.
- Memberikan tindak lanjut.
b. Pelaksanaan (Action)
- Memilih bahan yang relevan untuk perbaikan.
- Menentukan langkah pembelajaran (kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan
akhir).
- Memilih metode pembelajaran.
- Memilih alat peraga atau media yang sesuai dengan materi pembelajaran.
- Menyusun alat evaluasi untuk mencapai tujuan perbaikan.
c. Pengamatan (observation)
Pengamatan yang dilakukan berkolaborator dengan guru kelas, namun
masih banyak perbaikan yang harus dilakukan, agar pembelajaran dapat
diamati dan berjalan dengan baik. Perbaikan itu khususnya alat yang
dipergunakan agar kegiatan dapat terukur.
d. Refleksi (refleksion)
Mendiskusikan beberapa masalah yang terdapat di kelas, kemudian
mendiskusikan perbaikan RPP untuk perbaikan kegiatan pembelajaran pada
siklus I.

25
SIKLUS I
a. Perencanaan
Tahap Persiapan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a) Meminta izn kepada kepala sekolah.
b) Membuat RPP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
c) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.
d) Menyiapkan soal test setelah dilakukan pembelajaran.
e) Menyiapkan lembar penilaian.
f) Membuat lembar observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
a) Menggunakan gambar-gambar yang sesuai dengan materi pelajaran.
b) Siswa terlibat aktif dalam menggunakan media.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
yaitu pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan media gambar.

Kegiatan yang dilakukan penelitian adalah :


a) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran.
b) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran.
c) Membuat embar pengamatan (keaktifan siswa).
Kolaborator observasi dengan berpedoman pada lembar observasi yang
telah tersedia.

26
d. Refleksi
Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil
pembelajaran. Hasil akan menetukan perlu atau tidaknya melaksanakan siklus
berikutnya. Apabila dalam siklus pertama peneliti belum berhasil maka
peneliti melaksanakan siklus kedua.
SIKLUS II
a. Perencanaan
Tahap Persiapan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a) Membuat RPP mata pelajaran IPS yang berkaitan dengan temuan
yang ada disiklus I.
b) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan untuk
memperbaiki siklus I.
c) Menyiakan soal test setelah dilaksanakan pembelajaran.
d) Menyiapkan lembar penilaian.
e) Membuat lembar observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan RPP pelajaran
IPS dengan menggunakan media gambar yang sesuai dengan materi yang
disampaikan melalui metode Picture and Picture.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
yaitu pada proses pembelajaran IPS dngan menggunakan media gambar yang
tepat.
Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah:
a) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran.
b) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran.
Kolaborator observasi dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah
tersedia.

27
d. Refleksi
Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil
pembelajaran. Hasil akan menetukan perlu atau tidaknya melaksanakan siklus
berikutnya. Apabila dalam siklus kedua ini hasil belajar siswa sudah
meningkat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial maka siklus
dihentikan.
Dari siklus diatas dapat dibuat bagan sebagai berikut:

C. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara
kuantitif. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari skor yang diperoleh siswa pada
test yang diberikan. Dari skor tersebut dihitung persentase ketuntasan belajar
siswa perorangan dan klasikal. Persentase belajar perorangan dihitung dengan
rumus:

28
Si
P = X 100
St

Dimana :
P = persentase ketuntasan belajar siswa.
Si = jumlah skor yang dicapai siswa terhadap seluruh butir soal.
St = jumlah skor total seluruh soal.
Kriteria ketentuan belajar perorangan tercapai apabila P>70% (kriteria
ketuntasan di MIS Al-Azhar Kabupaten Batu Bara). Sedangkan menghitung
persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus:
∑ Siswa tuntas belajar
P = X 100% (Aqib, dkk 2008)
∑ Siswa

Maka akan dibuat tabel rekapitulasi nilai pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 3.2. Rekapitulasi Nilai Pembelajaran

No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas

Rata-rata

29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran.


Berdasarkan tahapan-tahapan pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial selama 2 siklus dapat ditemukan hasil perbaikan
pembelajaran dan hasil refleksi/pengamatan selama pembelajaran berlangsung
dimana pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar dari masalah yang
diidentifikasi, juga pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar. Hal ini
ditunjukan dengan bertambahnya jumlah jawaban siswa yang menjawab soal
dengan benar, siswa yang banyak memberikan pertanyaan dan menanggapi setiap
pertanyaan guru, aktif dalam setiap tanya jawab dan diskusi tentang materi yang
dibahas.
1. Deskripsi Hasil Pra Siklus
Sebelum dilakukan pelaksanaan metode Picture and Picture dengan
media gambar pada siklus I, maka peneliti perlu melakukan test awal pada pra
siklus untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan kegitana
pembelajaran pada siklus I dilaksanakan. Berikut disajikan nilai test awal
hasil belajar siswa kelas V MIS Al-Azhar Kabupaten Batu Bara.
Tabel 4.1 Persentase Klasikal Test Awal Hasil Belajar Siswa

Interval Frekuensi Persentase Klasikal

90 - 100 0 0.00%
75 - 89 1 5.00%
67 - 74 4 20.00%
< 66 15 25.00%
Sumber data : Setelah diolah data penilaian pada test awal siswa

30
Pada hasil nilai test awal pada Pra Siklus di kelas V MIS Al-Azhar
Kabupeten Batu Bara hanya 5 orang siswa yang menerima nilai >70, dan 15
orang siswa yang memperoleh nilai dibawah 70, dengan ketuntasan klasikal
yang diperoleh mencapai 25,00% dengan kualifikasi cukup baik. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.2. Rakapitulasi Nilai Pembelajaran Prasiklus


Tidak
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Agung Nugroho 51 √
2 Alexa Kirana 60 √
3 Cinta Laura Diyanto 52 √
4 Daffa Azmi Alfaiz 80 √
5 Dea Aulia Sari 63 √
6 Dinar Puspita 62 √
7 Fahri Alfian 40 √
8 Ganang Azhar Ditya 54 √
9 Marvel Dika Pratama 53 √
10 Muhammad Fadilah 70 √
11 Muhammad Iqbal Utama 60 √
12 Muhammad Juliardi 56 √
13 Mutiara Anastasya 52 √
14 Naswa Azizah Manurung 55 √
15 Nita Aprilia 65 √
16 Nur Isman Fanisyah 53 √
17 Qodarun Almadani 57 √
18 Rasya Aditya Prahmono 70 √
19 Rian Sanjaya 73 √
20 Wiladan Arianto 56 √
Rata Rata 59.10 5 15

31
Grafik Persentase Klasikal Test awal Hasil belajar Siswa

Gambar 4.1. Grafik Presentase Klasikal Test Awal Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data dan grafik di atas terlihat bahwa pelaksanaan


perbaikan pembelajaran IPS siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa dan siswa
yang belum tuntas sebanyak 15 siswa.
2. Deskripsi Siklus I
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelajaran I, soal test I dan alat-alat pengajaran yang
mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
hari Selasa pada tanggal 23 Oktober 2018 di kelas V MIS Al-Azhar
Kabupaten Batu Bara dengan jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

32
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi test I dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasi penelitian pada siklus I
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3. Nilai Test Formatif Pada Siklus I
Tidak
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Agung Nugroho 71 √
2 Alexa Kirana 70 √
3 Cinta Laura Diyanto 72 √
4 Daffa Azmi Alfaiz 80 √
5 Dea Aulia Sari 63 √
6 Dinar Puspita 62 √
7 Fahri Alfian 40 √
8 Ganang Azhar Ditya 74 √
9 Marvel Dika Pratama 53 √
10 Muhammad Fadilah 70 √
11 Muhammad Iqbal Utama 60 √
12 Muhammad Juliardi 60 √
13 Mutiara Anastasya 72 √
14 Naswa Azizah Manurung 75 √
15 Nita Aprilia 75 √
16 Nur Isman Fanisyah 63 √
17 Qodarun Almadani 57 √
18 Rasya Aditya Prahmono 70 √
19 Rian Sanjaya 73 √
20 Wiladan Arianto 56 √
Rata Rata 65.65 11 9

33
Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Test Formatif Siswa Pada Siklus I

No Nama Hasil Siklus


1 Nilai rata-rata test formatif 65,65
2 Jumlah siswa yang belajar tuntas 11
3 Persentase ketuntasan 55,00%

Grafik Persentase Klasikal Test Hasil Belajar Siswa Siklus I

Gambar 4.2. Grafik Presentase Klasikal Test Hasil Belajar Siswa Siklus I
Dari tabel di atas data dijelaskan bahwa dengan menerapkan
pembelajaran metode Picture and Picture diperoleh nilai rata-rata prestasi
belajar siswa adalah 65,80 dan ketuntasan belajar mencapai 55,00% atau
ada 11 siswa dari 20 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut
menunjukan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas
belajar, karena siswa yang memperoleh nilai > 70 hanya sebesar 55,00%
lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar
80%. Hal ini disebabkan karena siswa masih baru dan asing terhadap
metode baru yang diterapkan dalam proses belajar mengajar.

34
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu.
3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.
d. Revisi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat
kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus
berikutnya.
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak
untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang akan dilakukan.
2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan
menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan member
catatan.
3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa
sehingga siswa lebih antusias.
3. Deskripsi Siklus II
a. Tahap perencanaan.
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelajaran II, soal test formatif II dan alat-alat
pengajaran yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan
hari Selasa pada tanggal 23 Nopember 2018 di kelas V MIS Al-Azhar
Kabupaten Batu Bara dengan jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu

35
pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I,
sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada
siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi test II dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah test
formatif II. Adapun data hasi penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5. Nilai Test Formatif Pada Siklus II
Tidak
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Agung Nugroho 81 √
2 Alexa Kirana 90 √
3 Cinta Laura Diyanto 82 √
4 Daffa Azmi Alfaiz 100 √
5 Dea Aulia Sari 73 √
6 Dinar Puspita 72 √
7 Fahri Alfian 60 √
8 Ganang Azhar Ditya 74 √
9 Marvel Dika Pratama 73 √
10 Muhammad Fadilah 70 √
11 Muhammad Iqbal Utama 80 √
12 Muhammad Juliardi 80 √
13 Mutiara Anastasya 72 √
14 Naswa Azizah Manurung 75 √
15 Nita Aprilia 75 √
16 Nur Isman Fanisyah 83 √
17 Qodarun Almadani 77 √
18 Rasya Aditya Prahmono 70 √
19 Rian Sanjaya 73 √
20 Wiladan Arianto 76 √
Rata Rata 76.80 19 1

36
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Test Formatif Siswa Pada Siklus II

No Nama Hasil Siklus


1 Nilai rata-rata test formatif 76.8
2 Jumlah siswa yang belajar tuntas 19
3 Persentase ketuntasan 95,00%

Grafik Persentase Klasikal Test Hasil Belajar Siswa Siklus II

Gambar 4.3. Grafik Presentase Klasikal Test Hasil Belajar Siswa


Siklus II
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
76,80 dan ketuntasan belajar mencapai 95,00% atau ada 19 siswa dari 20
siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukan bahwa pada siklus II ini
ketuntasan belajar secara klasikal siswa telah mengalami peningkatan
sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini
karena siswa membantu siswa lain yang kurang mampu dalam mata
pelajaran yang mereka pelajari. Disamping itu adanya kemampuan guru
yang mulai meningkat dalam proses belajar mengajar.

37
c. Refleksi.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil
pengamatan sebagai berikut:
1) Memmotivasi siswa.
2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan / menemukan konsep.
3) Pengelolaan waktu.
d. Revisi pelaksanaan.
Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran metode Picture
and Picture dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar
siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik.
Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan
untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan
apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar
mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran metode Picture and Picture
dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan
pembelajaran tercapai. Karena persentasi ketuntasan telah sesuai harapan
maka penelitian dihentikan sampai siklus II.
Tabel 4.7. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa

No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II


1 Agung Nugroho 51 71 81
2 Alexa Kirana 60 70 90
3 Cinta Laura Diyanto 52 72 82
4 Daffa Azmi Alfaiz 80 80 100
5 Dea Aulia Sari 63 63 73
6 Dinar Puspita 62 62 72
7 Fahri Alfian 40 40 60
8 Ganang Azhar Ditya 54 74 74
9 Marvel Dika Pratama 53 53 73
10 Muhammad Fadilah 70 70 70
11 Muhammad Iqbal Utama 60 60 80

38
12 Muhammad Juliardi 56 60 80
13 Mutiara Anastasya 52 72 72
14 Naswa Azizah Manurung 55 75 75
15 Nita Aprilia 65 75 75
16 Nur Isman Fanisyah 53 63 83
17 Qodarun Almadani 57 57 77
18 Rasya Aditya Prahmono 70 70 70
19 Rian Sanjaya 73 73 73
20 Wiladan Arianto 56 53 76
Rata Rata 59.10 65.65 76.80
% Kelulusan 25% 55% 95%

Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Gambar 4.4. Grafik Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa


B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran.
1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa.
Melalui hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran metode
Picture and Picture memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan
penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru selama ini
(ketuntasan belajar meningkat dari Prasiklus, Siklus I, dan II) yaitu masing

39
masing 25,00%, 55,00%, dan 95,00%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa
secara klasikal telah tercapai.
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran.
Berdasarkan analisa data, diperoleh aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran metode Picture and Picture dalam setiap siklus mengalami
peningkatan. Hal ni berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa dan penguasaan materi pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa setiap siklus
yang terus mengalami peningkatan.
3. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran.
Berdasarkan analisa data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran IPS dengan pembelajaran metode Picture and Picture yang
paling domina adalah, mendengarkan / memperhatikan penjelasan guru, dan
diskusi antar siswa / antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa
aktivitas siswa dpat dikategorikan aktif.
Sedangakan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah
melaksanakan langkah-langkah pembelajaran metode Picture and Picture
dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya
aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan,
menjelaskan materi yang tidak dimengerti siswa, memberi umpan balik /
evaluasi / tanya jawab dimana persentase untuk aktivitas diatas cukup besar.

40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analiasa yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran kooperartif metode Picture and Picture dengan media gambar
memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang
ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus,
yaitu dari Prasiklus, Siklus I, Siklus II, yang masing masing persentasenya
25%, 55%, dan 95%.
2. Penerapan pembelajaran kooperatif metode pembelajaran Picture and Picture
dengan media gambar mempunyai pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS khususnya materi Usaha dan
Kegiatan Ekonomi, hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa yang
menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan pembelajaran
kooperatif metode pembelajaran Picture and Picture dengan media gambar
sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
3. Pembelajaran kooperatif metode pembelajaran Picture and Picture dengan
media gambar memiliki dampak positif terhadap kerjasama antara siswa, hal
ini ditunjukkan adanya tanggungjawab dalam kelompok dimana siswa yang
lebih mampu mengajari temannya yang kurang mampu.

41
B. Saran Tindak Lanjut
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar IPS lebih efektif dan lebih meberi hasil yang optimal bagi
siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif metode pembelajaran Picture
and Picture dengan media gambar memerlukan persiapan yang cukup
matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topic yang
benar-benar bisa diterapkan dengan pembelajaran kooperatif metode
pembelajaran Picture and Picture dengan media gambar dalam proses belajar
mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
dilakukan di MIS Al-Azhar tahun pelajaran 2018 / 2019.
3. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar
diperoleh hasil yang lebih baik.

42
DAFTAR PUSTAKA

Susilaningsih. E (2018) Buku IPS untuk SD dan MIS kelas V. Jakarta. Pratama
Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara

Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif Medan Media Persada Jatiman 2016
from INFORMATIC 12615004 at Samarinda State Polytecnic.

Hamalik. Oemar. 2011. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Numan Soemantri. (2011). Menggagas Pembaharuan Pendidikan. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya.

Sadiman Arif S. 2002. Media Pendidikan. Pustekkom Dikbud dan PT. Raja Grafindo.
Pitadjeng

Sanjaya, W.(2005). Media Pendidikan: Suatu Pengantar. Bandung: Pusat Pelayanan


dan Pengembangan Media Pendidikan UPI.

Sapr

Sapriya. (2001). Studi Sosial Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung: Buana
Nusantara

Silberman, Melvin L,2007. Active Learning Strategi Pembelajaran Aktif.


Yogyakarta: Pustaka Insani Mandiri.

43
Slameto, 2003. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja


Rosdakarya.

Sunaryo. 1989. Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Malang IKIP
Malang.

TIM FKIP-UT. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Tanggerang Selatan :


Universitas Terbuka.

Tampubolon (2007). Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta

Ngalimun,

Wardhani, dkk (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tanggerang Selatan,


Universitas Terbuka.

http://www.jejakpendidikan.com/2016/08/kelebihan-dan-kelemahan-media-
gambar.html. Diakses pada tanggal 25-10-2017.

http://www.widyopangestu.blogspot.co.id/2015/10/konsep-pendidikan-
kewarganegaraan.html. Diakses pada tanggal 25-10-2017.

44

Anda mungkin juga menyukai