Anda di halaman 1dari 33

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH A

DAFTAR ACUAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN KE

NO JUDUL PERATURAN SUBJECT

I KELOMPOK PERUNDANGAN DAN PERATURAN BIDANG LINGKUNGAN


A UNDANG - UNDANG

Pengendalian dan
1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Pengelolaan
tentang Pengendalian
Lingkungan
& Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan
2 Undang-Undang RI. No. 18 Tahun2009 tentang Sampah
Pengelolaan Sampah

B PERATURAN PEMERINTAH

1 PP RI. Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah


Limbah B3 Bahan Berbahaya dan Beracun

Pengendalian Pencemaran
2 PP RI. Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut
dan/atau Perusakana Laut

3 PP RI. Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai


AMDAL Dampak Lingkungan Hidup

Kualitas Udara
4 PP RI. Nomor 41 Tahun 1999 tentangPengendalian Pencemaran Udara
Ambien

Pengelolaan
5 PP RI. Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas B3
Limbah Peraturan Pemerintah No. 18/1999 tentang Pengolah
PP RI. Nomor 74 Tahun 2001 tentang Bahan Berbahaya dan
6 Bahan Berbahaya dan Beracun Beracun

PP RI. Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air &


7 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Pengendalian Pencemaran Air Air

PP RI. Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan


8 Penerapan Sistem Manajmen K3 SMK3

C PERMEN/KEPMEN TENTANG AMDAL


Kep Men LH No.86.tahun
2002,tentang pedoman pelaksanaan
1 UKL/UPL
UKL/UPL

Kep Men LH No.45 Tahun 2005 tentang


Laporan Pelaksanaan
2 pedoman penyusunan laporan
UKL/UPL
pelaksanaan RKL/RPL

Per Men LH No.11 tahun 2006 tentang


3 jenis rencana usaha atau kegiatan yang AMDAL
wajib dilengkapi dengan AMDAL

Permen LH No.7,Tahun 2008 tentang


4 program penilaian peringkat kinerja PROPER
Perusahaan dlm Pengelolaan Lingkungan

Permen LH No.13,Tahun 2010 tentang


UKL/UPL dan Surat Pernyataan
5 UKL/UPL
Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup

Kep.Meneg LH, No. 17, Thn 2001, Tgl.


22 Mei 2001 tentang Jenis Rencana
Yang Wajib Dilengkapi
6 Usaha dan/ atau Kegiatan Yang Wajib
Dengan AMDAL
Dilengkapi Dengan AMDAL

Kep.Ka.Bapedal, No.105 Tahun 1997


Panduan Pemantauan RKL
7 tentang Panduan Pemantauan RKL dan
dan RPL
RPL

D PERMEN / KEPMEN / SK GUBERNUR TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


Kep Men LH NO. 111/menlh/2003,tentang
pedoman mengenai syarat dan tata cara Kualitas Air
1 perizinan serta pedoman kajian Limbah
pembuangan air limbah ke air atau badan
air

Kep Men LH No.142/Menlh/2003,tentang


2 Limbah Cair
perubahan atas Kep Men LH No.111/2003

Kep Men LH No.08 tahun 2009, tentang


Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Kualitas Limbah PLTD/
3
dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik Thermal
Tenaga Termal

Permen Kes
4 No.416/MENKES/IX//1990,tentang syarat- Kualitas Air
syarat dan pengawasan kualitas air

E PERMEN / KEPMEN / SK GUBERNUR TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Kep Men LH No. 48 Tahun 1996 tentang


1 Kebisingan
Baku Tingkat Kebisingan

Kep Men LH No. 49 Tahun 1996 tentang


2 Getaran
Baku Tingkat Getaran

Kep. Bapedal No. 205 Tahun 1996


Pencemaran
tentang Pedoman Teknis pengendalian
3 Udara
Pencemaran Udara Sumber Tidak
Bergerak

Per Men LH No. 21 Tahun 2008 tentang


Baku Mutu
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
4 Emisi
Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan
Pembangkit Tenaga Listrik Termal

No.Kep-35/MENLH/10/1993
Tanggal 15 Oktober 1993 tentang Ambang Baku Mutu Emisi Gas
7 Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Buang Kendaraan
Bermotor Bermotor

F PERMEN / KEPMEN TENTANG

Kep Men LH No. 51 Tahun 2004 tentang


1 Baku Mutu Air Laut
Baku Mutu Air Laut

Kep Men LH No. 179 Tahun 2004


tentang Ralat Atas Keputusan Menteri Baku Mutu Air
2
Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Laut
Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air
Per Men LH No. 12 Tahun 2006
Pembuangan
tentang Persyaratan dan Tata Cara
3 Air Limbah ke
Perizinan Pembuangan Air Limbah ke
Laut
Laut

G PERMEN/ KEPUTUSAN KEPALA BAPEDAL TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERA

Kep No. 68/BAPEDAL/05/1994


tentang Tata Cara Memperoleh Ijin
Penyimpanan Pengumpulan,
Pengelolaan
1 Pengoperasian Alat Pengolahan,
limbah B3
Pengolahan dan Penimbunan Akhir
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun

Penyimpanan
Kep No. 01/BAPEDAL/09/1995
dan
tentang Tata Cara dan Persyaratan
2 Pengumpulan
Teknis Penyimpanan dan
Limbah B3
Pengumpulan Limbah B3

Kep No. 02/BAPEDAL/09/1995 Dokumen


3
tentang Dokumen Limbah B3 Limbah B3

Persyaratan
Kep No. 03/BAPEDAL/09/1995
Teknis
4 tentang Persyaratan Teknis
Pengelolaan
Pengelolaan Limbah B3
Limbah B3

Kep No. 04/BAPEDAL/09/1995


tentang Tata Cara Persyaratan
5 Penimbunan Hasil Pengolahan, Penimbunan Limbah B3
Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan
dan Lokasi Bekas Penimbunan

Simbol dan
Kep No. 05/BAPEDAL/09/1995
6 Label Limbah
tentang Simbol dan Label Limbah B3
B3

Kep No. 255/BAPEDAL/08/1996


Pengelolaan
tentang Tata Cara dan Persyaratan
Minyak
7 Penyimpanan dan Pengumpulan
Pelumas
Minyak Pelumas Bekas
Bekas

Penyerahan
Edaran Kep. BAPEDAL No.
Minyak
8 08/SE/02/1997 tentang Penyerahan
Pelumas
Minyak Pelumas Bekas
Bekas
Kep No. 03/BAPEDAL/01/1998
tentang Penetapan Kemitraan Dalam Pengolahan
9
Pengolahan Limbah B3 Limbah B3

Per Men LH No. 2 Tahun 2008 tentang


Pemanfaatan
Pemanfaatan Limbah Bahan
10 Limbah B3
Berbahaya dan Beracun

Per Men LH No. 3 Tahun 2008 tentang Pelabelan &


11 Tata Cara Pemberian Simbol dan Simbol B3
Label Bahan Berbahaya dan Beracun

Per Men LH No. 18 Tahun 2009


tentang Tata Cara Perijinan Pengelolaan
12 Pengelolaan Limbah Bahan B3
Berbahaya dan Beracun

Kep-51/MENLH/11/1995, tanggal 23
Baku Mutu
13 Oktober 1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair
Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri

Kep.Bapedal No. 01 Tahun 1995, Tgl Penyimpanan


05 Sept' 1995 tentang Tata Cara dan dan
15
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan
Pengumpulan Limbah B3 Limbah B3

Kep.Bapedal Nomor 02 Tahun 1995,


Dokumen
16 Tgl 05 Sep'95 tentang Dokumen
Limbah B3
Limbah B3.

H PERMEN KEHUTANAN

Peraturan Menhut P.01/Menhut-II/2004


Pemberdayaan
tentang Pemberdayaan Masyarakat
1 Masyarakat
Setempat Di Dalam Dan Atau Sekitar
Hutan Dalam Rangka Social Forestry

II KELOMPOK PERUNDANGAN DAN PERATURAN BIDANG K3


A UNDANG-UNDANG
Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun
1969 tentang Persetujuan Konvensi Hygiene dalam
1 Organisasi Perburuhan Internasional Niaga dan
Nomor 120 Mengenai Hygiene Dalam Kantor
Perniagaan dan Kantor-Kantor

Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun Keselamatan


2 1970 tentang Keselamatan Kerja Kerja

Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun


3 Kesehatan
1992 tentang Kesehatan

Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun


4 Ketenagakerjaan
2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang No.10 Th. 1997


5 Tenaga Nuklir
tentang Ketenaganukliran

B PERATURAN PEMERINTAH

PP RI. Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan


1 Penerapan Sistem Manajmen SMK3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PP RI No.81 Tahun 1999 tentang


Pengamanan
2 Pengamanan Merokok Bagi
Merokok
Kesehatan

C KEPUTUSAN PRESIDEN

Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun


1993 tentang Penyakit Yang Timbul Penyakit Akibat
1
Akibat Kerja Kerja

D PERATURAN MENTERI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


Peraturan Menteri Perburuhan RI
Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan
1
Kesehatan, Kebersihan Serta Tempat Kerja
Penerangan Dalam Tempat Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja,


Transmigrasi dan Koperasi RI
Hyperkes Bagi Dokter
2 No.Per.01/Men/1976 tentang
Perusahaan
Kewajiban Latihan Hyperkes Bagi
Dokter Perusahaan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi RI No.Per-02/Men/1980
Pemeriksaan
3 tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
Dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Syarat dan


Transmigrasi RI No.Per-04/Men/1980 Pemeliharaan
4 tentang Syarat-syarat Pemasangan Alat Pemadam
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Api
Ringan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Penyakit Akibat
Transmigrasi RI No.Per-01/Men/1981
5 Kerja
tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Bejana Tekan
6 Transmigrasi RI No.Per-01/Men/1982
tentang Bejana Tekan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi RI No.Per-02/Men/1982 Kualifikasi Juru
7 tentang Kwalifikasi Juru Las Di Tempat Las
Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Pelayanan


8 Transmigrasi RI No.Per-03/Men/1982 Kesehatan Kerja
tentang Pelayanan Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Instalasi Alarm


Transmigrasi RI No.Per-02/Men/1983 Kebakaran
9
tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik
Otomatik

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Pesawat Tenaga
10 Transmigrasi RI No.Per-04/Men/1985
dan Produksi
tentang Pesawat Tenaga dan Produksi

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Pesawat Angkat
11 Transmigrasi RI No.Per-05/Men/1985
dan Angkut
tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI No.Kep1135/Men/1987
12 Bendera K3
tentang Bendera
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Hari
Transmigrasi RI No.Kep245/Men/1990
Keselamatan
13 tentang Hari
dan Kesehatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kerja
Nasional

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi RI No.Per-04/Men/1987
tentang Panitia Pembina Keselamatan Ahli Keselamatan
14
dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Kerja
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI


No.Per-01/Men/1988 tentang Operator
15
Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap
Pesawat Uap

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI


No.Per-01/Men/1989 tentang Operator Keran
16 Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Angkat
Keran Angkat

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Instalasi


17 No.Per-02/Men/1989 tentang Penyalur Petir
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI


Ahli Keselamatan
No.Per-02/Men/1992 tentang Tata
dan Kesehatan
18 cara Penunjukan, Kewajiban dan
Kerja
Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI


No.Per-05/Men/1996 tentang Sistem
19 SMK3
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI


No.Per-01/Men/1998 tentang
Penyelenggaraan Pemeliharaan
20 Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan Jamsostek
Manfaat Lebih Baik Dari Paket
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
Pelaporan dan
No.Per-03/Men/1998 tentang Tata
Pemeriksaan
21 Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan
Kecelakaan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI


No.Per-03/Men/1999 tentang Syaratsyarat K3 Lift Angkutan
22 Keselamatan dan Kesehatan Orang dan
Kerja Lift Untuk Pengangkutan Orang Barang
Dan Barang

E KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI


No.KEPTS.333/Men/1989 tentang Diagnosis &
1
Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Pelaporan PAK
Akibat Kerja

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi RI No. Kep-79/Men/2003
tentang Penyempurnaan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI No. Diagnosis & Pelaporan
2
KEPTS.333/Men/ 1989 tentang PAK
Pedoman Diagnosis dan Penilaian
Cacat karena Kecelakaan dan
Penyakit Akibat Kerja.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI


No.Kep-51/Men/1999 tentang Nilai NAB FaktorFisika
3 Ambang Batas Faktor Fisika Di di Tempat Kerja
Tempat Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No.Kep-186/Men/1999 tentang Unit
Kebakaran di
4 Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja
Tempat Kerja

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI


No. Kep-187/Men/1999 tentang Bahan Kimia Berbahaya di
5
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Tempat Kerja
Di Tempat Kerja

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi RI No.Kep-75/Men/2002
tentang Pemberlakuan Standar
PUIL 2000 di
6 Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-
Tempat Kerja
0225-2000 Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL
2000) Di Tempat Kerja

F SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan


Kantin dan
1 Transmigrasi No.SE.01/Men/1979 tentang
Ruang Makan
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan

G INSTRUKSI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Instruksi Menaker No.Ins.01.05 / M /


BW / 97 tentang Peningkatan Kantin dan
1 Pengawasan dan Penertiban Toilet di
Terhadap Pengadaan Kantin dan Perusahaan.
Toilet di Perusahaan.
Pengelolaan
Instruksi Menaker No.Ins.03.05 / M /
Makanan di
2 BW / 97 tentang Pengelolaan
Tempat Kerja
Makanan di Tempat Kerja.

H KEPUTUSAN DIRJEN DEPNAKERTRANS

Keputusan Direktur Jenderal


Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan
No.Kep407/BW/1999
1 Teknisi Lift
tentang Persyaratan,
Penunjukan, Hak dan Kewajiban
Tehnisi Lift

Keputusan Direktur Jenderal


Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No.
Sertifikasi K3
2 Kep-311/BW/2002 tentang Sertifikasi
Teknisi Listrik
Kompetensi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Teknisi Listrik

Keputusan Direktur Jenderal


Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. Kep37/DJPPK/2004
3 Ahli K3
tentang Kelengkapan
dan Identitas Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

I KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN

Kep. Meknes No. Lingkungan


1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Kerja
1 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perkantoran dan
Kerja Perkantoran dan Industri Industri

Keterangan :
Tanda "√" menyatakan Unit PT PLN (Persero) UIW Aceh terkait dengan peraturan perundangan yang dimaksud
Tanda "NA" menyatakan Unit PT PLN (Persero) UIW Aceh tidak terkait dengan peraturan perundangan yang dimaksud
ULPLTD adalah Unit Layanan Pusat Listrik Tenaga Diesel
PLTMH adalah Pusat Listrik Mikrohidro
Gudang Area adalah Gudang Limbah B3 yang berada dibawah Area untuk penyimpanan trafo bekas
Jaringan adalah jaringan dimulai dari GH sampai jaringan 20 kV
Kantor adalah Kantor Induk, Kantor UP3, Kantor Rayon

Disusun Oleh :

Khairunnas Muhammad Ali Yuyun Rasmita Sari


(Pejabat Operasional K3L) (Pejabat Operasional Keamanan) (JE K3L)
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH ACEH
DAFTAR ACUAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN KETENTUAN K3L

TYPE UNIT

ULPLTD

PLTMH

AREA
GUDANG
PERSYARATAN YANG DIATUR TERKAIT
OPERASIONAL CATEGORY FILE SOURCE
PT PLN UIW ACEH

NG LINGKUNGAN

Setiap usaha/ kegiatan pembangkit tenaga listrik wajib


melaksanakan pelestarian fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan
Normatif Kemenlh √ √ √
lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan
dan penegakan hukum

Menyediakan dan mengatur kegiatan yang sistematis,


menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi Normatif Kemenlh √ √ √
pengurangan dan penanganan sampah

Rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi,


Persyaratan
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, Kemenlh √ √ √
Teknis
pengolahan dan penimbunan limbah B3

Upaya atau kegiatan pencegahan dan/atau


penanggulangan dan/atau pemulihan pencemaran Baku Mutu Kemenlh NA NA NA
dan/atau perusakan laut

Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha


Persyaratan
dan/atau kegiatan pada lingkungan hidup yang diperlukan
Teknis Kemenlh NA NA NA
bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelengaraan usaha dan/atau kegiatan

Upaya pencegahan dan/atau penanggulangan


Baku Mutu Kemenlh √ √ √
pencemaran udara serta pemulihan mutu udara

Mata rantai dalam pengelolaan limbah B3, yaitu :


penghasil, pengumpul,
pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun limbah Baku Mutu Kemenlh √ √ √
B3
Bahan yang sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
Persayaratan
dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat Kemenlh √ NA √
Teknis
membahayakan linghkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya

Menjamin kualitas sesuai peruntukannya dengan baku


mutu air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan Perijinan Kemenlh √ NA NA
pencemaran air serta pemulihan kualitas air.

a. Kewajiban penerapan SMK3 (Psl 5) b. Audit SMK3


sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 tahun oleh
Normatif Kemenlh √ √ √
badan audit yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja (Psl
16)

Usaha atau kegiatan yang tidak wajib Persyaratan


Amdal wajib melakukan UKL/ UPL Teknis Kemenlh √ √ √

Mekanisme dan sistematika pelaporan Persyaratan


RKL/RPL yang dipersyaratkan Teknis Kemenlh √ √ √

Kegiatan pembangkit tenaga Listrik yang


Persyaratan
Wajib AMDAL (Kep Men LH NO:17,tahun
Teknis Kemenlh NA NA NA
2001 tidak berlaku lagi)

Persyaratan Pogram Penilaian Peringkat


Kinerja Perusahaan Normatif Kemenlh NA NA NA

Persyaratan UKL/UPL dan Surat Pernyataan Persyaratan


Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Teknis Kemenlh √ √ √
Hidup

Jenis Usaha dan/atau


Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, tetapi karena daya
Persyaratan
dukung, daya tampung, dan tipologi ekosistem
Teknis Kemenlh NA NA NA
daerah setempat jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
tersebut menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup

Pemantauan pelaksanaan Rencana


Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) ini
Persyaratan
dimaksudkan untuk mewujudkan dan meningkatkan
Teknis Kemenlh √ √ √
kesadaran para pemrakarsa usaha atau kegiatan untuk
melaksanakan pengelolaan lingkungan secara benar,
bersungguh-sungguh, kreatif dan bertanggung jawab;

GENDALIAN PENCEMARAN AIR


Perijinan dan
Persyaratan Ijin pembuangan limbah cair ke air atau
Baku Mutu Kemenlh √ NA NA
sumber air

Persyaratan Ijin pembuangan limbah cair ke air atau


Perijinan Kemenlh √ NA NA
sumber air

Wajib melaksanakan Pemantauan / pengukuran dan


pelaporan limbah cair yang dihasilkan untuk pembagkit
Baku Mutu Kemenlh √ NA NA
termal dan memenuhi Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal

Wajib melaksanakan pengujian air bersi/sumur pantau


sesuai Parameter Fisika dan kimia dan kadar maksimum Baku Mutu Kemenkes NA NA NA
yang diijinkan dari peraturan tersebut

GENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Wajib menyampaikan laporan hasil pelaksanaan


Baku Mutu dan
pemantauan tingkat bising sekurang kurangnya 3 bulan
Persayaratan Kemenlh √ √ NA
sekali dan mentaati baku tingkat bising yang
Teknis
dipersyaratkan, serta memasang alat pencegah kebisingan

Wajib menyampaikan laporan hasil pelaksanaan


Baku Mutu dan
pemantauan tingkat getaran sekurang kurangnya 3 bulan
Persayaratan Kemenlh √ √ NA
sekali dan mentaati baku tingkat getaran yang
Teknis
dipersyaratkan,serta memasang alat pencegah kebisingan

Sebagai pedoman teknis pengendalian pencemaran udara


bagi pembangkit tenaga listrik untuk : pelaksanaan
pemantauan kualitas udara, pengambilan contoh uji dan Baku Mutu Kemenlh √ NA NA
analisis, persyaratan cerobong, dan unit pengendalian
pencemaran udara

Persyaratan baku mutu emisi bagi kegiatan pembangkit


tenaga listrik Termal dan wajib melakukan pengelolaan, Baku Mutu Kemenlh √ NA NA
pemantauan, dan pengendalian emisi

Baku Mutu Kemenlh NA NA NA

Ukuran batas atau kadar makhluk hidup,


zat, energy atau komponen yang ada
atau harus ada dan atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya di dalam Baku Mutu Kemenlh NA NA
air laut. Wajib melaksanakan
pemantauan sekurang-kurangnya dua
kali dalam setahun

Wajib melaksanakan pemantauan


kualitas air laut sekurang kurangnya 2 kali
dalam setahun oleh Gubernur Bupati Baku Mutu Kemenlh NA NA
Setempat
Kewajiban kegiatan pembangkit tenaga
listrik untuk melaporkan hasil pemantauan
Perijinan
terhadap persyaratan dalam izin
danPersyaratan Kemenlh NA NA
pembuangan air limbah ke laut paling
Teknis
sedikit satu kali dalam tiga bulan kepada
instansi terkait
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Kewajiban mengajukan permohonan ijin


penyimpanan, pengumpulan,
pengoperasian alat pengolahan,
Perijinan Kemenlh √ √ √
pengolahan dan penimbunan akhir limbah
B3

Kewajiban melaporkan limbah B3 yang


Persyaratan
diterimanya dari penghasil limbah B3 Kemenlh √ √ √
Teknis
kepada BLH/ BPLHD

Kewajiban bagi pengolah limbah B3 untuk


mengajukan permohonan kepada Kepala
BLH/ BPLHD untuk mendapatkan nomor
registrasi sebelum dokumen limbah B3 Normatif Kemenlh √ √ √
dipergunakan dengan melampirkan izin
pengelolaan limbah B3

kegiatan pengolah B3
wajib mempunyai latar belakang
pendidikan/ mengikuti pelatihan
pengelolaan limbah B3, melakukan dan
Persyaratan
menyampaikan laporan pemantauan dan Kemenlh √ √ √
Teknis
pengelolaan limbah B3 kepada kepala
BPLH/BPLHD sekurang-kurangnya
dalam 3 bulan sekali

Mengatur tata cara tindakan membuang


dengan cara penimbunan dirancang Persyaratan
Kemenlh NA NA NA
sebagai tahap akhir dari pengelolaan Teknis
limbah B3 sesuai dengan karakteristiknya

Setiap kemasan atau tempat/ wadah


untuk penyimpanan, pengolahan,
pengumpulan, pemanfaatan limbah B3
Persyaratan
wajib diberi simbol dan label yang Kemenlh √ √ √
Teknis
menunjukan karakteristik dan jenis limbah
B3 dan dilakukan pengujian karakteristik
limbah B3

Setiap pengumpul minyak pelumas bekas


wajib mempunyai ijin, membuat catatan
penerimaan dan pengiriman, dan Persyaratan
Kemenlh √ √ √
melapoprkan kegiatan kepada BLH/ Teknis
BPLHD

Melaporkan realisasi kegiatan


pengangkutan/pengiriman minyak
pelumas bekas yang dilakukan kepada Persyaratan
Kemenlh √ √ √
BLH/ BPLHD sekurang-kurangnya sekali Teknis
dalam 3 bulan
Program secara kebersamaan anatara
Bapedal, Pemertintah Daerah dan Badan
Persyaratan
Usaha dalam pengendalian Kemenlh √ √ √
Teknis
limbah B3

Penghasil dan/atau badan usaha yang Persyaratan


Kemenlh √ √ √
melakukan pemanfaatan limbah B3 Teknis

Untuk mengidentifikasi sekaligus


Persyaratan
mengklasifikasi B3, sebagai informasi Kemenlh √ √ √
Teknis
penting dalam pengelolaannya

Jenis kegiatan pengelolaan limbah B3


wajib dilengkapi dengan ijin
pengangkutan, penyimpanan sementara, Perijinan Kemenlh √ √ √
pengumpulan, pemanfaatan,
pengeolahan dan penimbunan

Untuk melestarikan lingkungan hidup agar


tetap bermanfaat bagi hidup dan
kehidupan manusia serta makhluk hidup
lainnya perlu dilakukan pengendalian
terhadap pembuangan limbah cair ke
lingkungan dan kegiatan industri
Baku Mutu Kemenlh √ NA NA
mempunyai potensi menimbulkan
pencemaran lingkungan hidup, oleh
karena itu perlu dilakukan pengendalian
terhadap pembuangan limbah cair
dengan menetapkan Baku Mutu Limbah
Cair;

Penyimpanan limbah B3 harus dilakukan


jika limbah B3 tersebut belum dapat
diolah dengan segera. Kegiatan
penyimpanan limbah B3
dimaksudkan untuk mencegah
terlepasnya limbah B3 ke lingkungan Persyaratan
Kemenlh √ √ √
sehingga potensi bahaya terhadap Teknis
manusia dan lingkungan dapat
dihindarkan. Untuk meningkatkan
pengamanannya, maka sebelum
dilakukan penyimpanan limbah B3 harus
terlebih dahulu dikemas

Surat yang diberikan pada waktu


penyerahan limbah B3 untuk diangkut
dari lokasi kegiatan penghasil ke tempat
penyimpanan di luar lokasi kegiatan, dan Persyaratan
Kemenlh √ √ √
atau pengumpulan dan atau Teknis
pengangkutan dan atau pengolahan
limbah B3 dan atau pemanfaatan limbah
B3 serta penimbunan hasil pengolahan

Mewujudkan hutan yang lestari dan


meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat perlu dilakukan pemberdayaan
Normatif Kemenhut √ √ NA
masyarakat melalui sistem pengelolaan
hutan berbasis masyarakat setempat
yang disebut social forestry
NG K3
Semua bangunan dan fasilitas yang
digunakan pekerja harus terpelihara
untuk menjamin keayamanan,
Normatif Kemenakertrans √ √ √
keselamatan dan kesehatan kerja (Psl 7-
16)

Perlindungan keselamatan tenaga kerja


dalam melakukan pekerjaan :
a. Pemeriksaan kesehatan calon pegawai
dan pemeriksaan kesehatan pegawai
Normatif Kemenakertrans √ √ √
secara berkala (Psl 8)
b. Pembinaan K3 (Psl 9)
c. Kewajiban Penyediaan dan Pemakaian
APD (Psl 12-14)

Setiap tempat kerja wajib


menyelenggarakan kesehatan kerja
meliputi pelayanan kesehatan kerja,
Normatif Kemenakertrans √ √ NA
pencegahan penyakit akibat kerja dan
syarat kesehatan kerja (Psl 23)

a. Perlindungan atas Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (Psl 86) Normatif Kemenakertrans √ √ √
b. Penerapan SMK3 (Psl 87)

Perkembangan dan pemanfaatan tenaga


nuklir dalam berbagai bidang kehidupan
manusia di dunia sudah demikian maju,
sehingga pemanfaatan dan
pengembangan-nya bagi pembangunan Normatif Batan NA NA NA
nasional yang berkesinambungan dan
bewawasan lingkungan perlu ditingkatkan
dan diperluas untuk ikut meningkatkan
kesejahteraan dan daya saing bangsa

Untuk meningkatka efektifitas perlindungan


K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan
integrasi agar dapat mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja dan dan
Normatif Kemenakertrans √ √ √
penyakit kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja, SP serta menciptakan
lingkungan kerja yang aman, nyaman dan
efisien untuk mendorong produktivitas

Rokok merupakan salah satu zat adiktif


yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
kesehatan bagi individu maupun
masyarakat, oleh karena itu diperlukan Normatif Kemenakertrans √ √ √
berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi
kesehatan

Penyediaan tempat kerja yang sehat,


bersih dan nyaman (Psl 2-14) : tempat
kerja aman, bersih, bangunan kuat,
ventilasi cukup, kamar mandi dan kakus Normatif Kemenakertrans √ √ √
cukup, air cukup, ada dapur dan kamar
makan, tempat duduk yang memenuhi
syarat, penerangan memadai
N TRANSMIGRASI
Penyediaan tempat kerja yang sehat,
bersih dan nyaman (Psl 2-14) : tempat
kerja aman, bersih, bangunan kuat,
ventilasi cukup, kamar mandi dan kakus
Normatif Kemenakertrans √ √ √
cukup, air cukup, ada dapur dan kamar
makan, tempat duduk yang memenuhi
syarat, penerangan memadai

Kewajiban mengirimkan dokter


perusahaan untuk mendapatkan latihan
dalam hygiene perusahaan, kesehatan Normatif Kemenakertrans NA NA NA
dan keselamatan kerja (Psl 3)

a. Pemeriksaan kesehatan sebelum


bekerja (Psl 2)
b. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi Normatif Kemenakertrans √ √ √
karyawan sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun sekali (Psl 3)

Pemasangan dan Pemeliharan APAR


Normatif Kemenakertrans √ √ √
(Psl 4- 23)

Pengurus wajib melaporkan penyakit


akibat kerja secara tertulis kepada Kantor
Dirjen Pembinaan Hubungan Perburuhan
Normatif Kemenakertrans √ √ √
dan Perlindungan Tenaga Kerja setempat
dalam waktu paling lama 2 X 24 (dua kali
dua puluh empat) jam (Psl 3)

a. Syarat-syarat K3 (Psl 5-23)


Persyaratan
b. Pengisian (Psl 24-36) Kemenakertrans NA NA NA
Teknis
c. Pemakaian (Psl 41-42)

Juru Las harus memperlihatkan buku


Persyaratan
kerja juru las kepada Pengawas setiap 3 Kemenakertrans √ √ √
Teknis
(tiga) bulan sekali (Psl 31)

Perusahaan wajib memberikan pelayanan Persyaratan


Kemenakertrans √ √ √
kesehatan kerja (Psl 3) Teknis

Di lingkungan kerja umumnya


sudah terpasang sistim Instalasi Alarm
Kebakaran Otomatik, misalnya, di dalam
Gedung Office, Power House, Persyaratan
Kemenakertrans √ √ √
Gudang/Ware House, Laboratorium/ Teknis
Workshop/Bengkel, Tempat
penampungan Bahan Bakar Minyak, Gas
dan Batu Bara

Pemeriksaan berkala Genset setiap 1


tahun sekali dan diuji setiap 5 tahun sekali Persyaratan
Kemenakertrans √ √ NA
oleh Pegawai Pengawas atau Ahli Teknis
Keselamatan Kerja (Psl 135)

a. Pengoperasian dan pemeliharaan


pesawat angkat dan angkut (Psl 3 - 115)
Persyaratan
b. Pemeriksaan dan Pengujian pesawat Kemenakertrans √ √ √
Teknis
angkat dan angkut setiap 1 (satu) tahun
sekali (Psl 138)
Bentuk, ukuran dan tata cara Persyaratan
Kemenakertrans √ √ √
pemasangan Bendera K3 Teknis

a. 12 Januari sebagai hari K3


Persyaratan
b. Pencanangan Bulan K3 dengan Kemenakertrans √ √ NA
Teknis
mengadakan Lomba-lomba K3

a. Pembentukan P2K3 (Psl 2-4)


b. Menyampaikan laporan kegiatan P2K3 Persyaratan
Kemenakertrans √ √ NA
kepada Disnaker setempat sekurangkurangnya Teknis
3 (tiga) bulan sekali (Psl 12)

a. Kualifikasi Operator kelas I dan kelas II


(Psl 3)
b. Kewenangan Operator kelas I adalah Persyaratan
Kemenakertrans NA NA NA
ketel uap > 10 ton/jam, Operator kelas II Teknis
adalah ketel uap ≤ 10 ton/jam (Psl 8)
c. Kewajiban Operator (Psl 10)

a. Kualifikasi dan Syarat-Syarat Operator


Keran Angkat (Psl 3)
b. Kewenangan Operator kelas I adalah
keran angkat > 50 ton, Operator kelas II Persyaratan
Kemenakertrans √ √ NA
adalah keran angkat 25-50 ton, Operator Teknis
kelas III adalah keran angkat ≤ 25 ton (Psl
8)
c. Kewajiban Operator (Psl 10)

a. Pemasangan Instalasi Penyalur Petir


(Psl 2-49) Persyaratan
Kemenakertrans √ √ NA
b. Pemeriksaan dan pengujian setiap 2 Teknis
(dua) tahun sekali (Psl 50)

a. Penunjukan Ahli K3 oleh Menteri


Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk
(Psl 2-8)
b. Ahli K3 wajib memberikan laporan Persyaratan
Kemenakertrans √ √ NA
tertulis satu (satu) kali setiap 3 bulan Teknis
kepada Menteri Tenaga Kerja atau
Pejabat yang ditunjuk (Psl 9)

a. Kewajiban penerapan SMK3 (Psl 3)


b. Audit SMK3 sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam 3 tahun oleh badan audit Normatif Kemenakertrans √ √ √
yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja
(Psl 7)

a. Perusahaan menyediakan sendiri


pemeliharaan kesehatan atau
bekerjasama dengan badan
penyelenggara pemeliharaan kesehatan
(Psl 1)
Normatif Kemenakertrans √ √ √
b. Kepesertaan meliputi karyawan,
istri/suami, 3 anak yang sah (Psl 3)
c. Paket pelayanan kesehatan minimal
sesuai yang diatur dalam Permen ini (Psl
4-13)
Pengurus wajib melaporkan kecelakaan
secara tertulis kepada Kepala Kantor
Depnaker setempat dalam waktu tidak
Persyaratan
lebih dari 2 X 24 (dua kali dua puluh Kemenakertrans √ √ √
Teknis
empat) jam, pelaporan dapat dilakukan
secara lisan sebelum laporan tertulis (Psl
4)

a. Kewajiban merawat lift secara teratur


sesuai pedoman dan standar teknis
perawatan secara teratur (Psl 28)
b. Pemeriksaan dan pengujian lift Persyaratan
Kemenakertrans NA NA NA
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali Teknis
oleh pegawai pengawas atau Ahli K3 (Psl
30)

a. Disgnosis penyakit akibat kerja dapat


dilaksanakan sewaktu pemeriksaan
kesehatan berkala (psl 2)
b. Pengurus wajib melaporkan penyakit
Normatif Kemenakertrans √ √ √
akibat kerja selambat-lambatnya 2 X 24
jam kepada Kepala Kantor Wilayah
Departemen Tenaga Kerja melalui Kantor
Depnaker setempat (Psl 4)

a. Disgnosis penyakit akibat kerja dapat


dilaksanakan sewaktu pemeriksaan
kesehatan berkala (psl 2)
b. Pengurus wajib melaporkan penyakit
Normatif Kemenakertrans √ √ √
akibat kerja selambat-lambatnya 2 X 24
jam kepada Kepala Kantor Wilayah
Departemen Tenaga Kerja melalui Kantor
Depnaker setempat (Psl 4)

a. NAB iklim kerja menggunakan


parameter ISBB (Psl 2)
b. NAB kebisingan 85 dBA (Psl 3)
c. NAB getaran alat kerja 4 m/det² (Psl 4)
d. NAB radiasi sinar ultra ungu 0,1 µw/cm²
(psl 6)
Baku Mutu Kemenakertrans √ √ √
e. Pengukuran dan penilaian faktor fisika
di tempat kerja dilaksanakan oleh Pusat
dan atau Balai Hiperkes dan
Keselamatan Kerja atau pihak-pihak lain
yang ditunjuk (Psl 7)
a. Pengurus wajib mencegah,
mengurangi dan memadamkan
kebakaran, latihan penanggulangan
kebakaran di tempat kerja (Psl 2)
b. Pembentukan unit penanggulangan
kebakaran (Psl 5-10) terdiri dari :
- Petugas peran kebakaran : sekurangkurangnya
2 (dua) orang untuk setiap 25
tenaga kerja, telah mengikuti kursus
teknis penanggulangan kebakaran tingkat
dasar I
- Regu penanggulangan kebakaran :
telah mengikuti kursus teknis Persyaratan
Kemenakertrans √ √ √
penanggulangan kebakaran tingkat dasar Teknis
I dan tingkat dasar II
- Koordinator unit penanggulangan
kebakaran : telah mengikuti kursus teknis
penanggulangan kebakaran tingkat dasar
I, tingkat dasar II dan tingkat Ahli K3
Pratama
- Ahli K3 : telah mengikuti kursus teknis
penanggulangan kebakaran tingkat dasar
I, tingkat dasar II dan tingkat Ahli K3
Pratama dan tingkat Ahli Madya serta
memiliki surat penunjukan dari Menteri
atau pejabat yang ditunjuk

Perusahaan yang menggunakan,


meyimpan, memakai, memproduksi dan
mengangkut bahan kimia berbahaya
wajib mengendalikan bahan kimia Persyaratan
Kemenakertrans √ √ √
berbahaya untuk mencegah terjadinya Teknis
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja (Psl 2)

a. Perencanaan, pemasangan,
penggunaan, pemeriksaan dan pengujian
instalasi listrik di tempat kerja harus
sesuai ketentuan SNI-04-0225-2000
Mengenai PUIL 2000 Di Tempat Kerja Persyaratan
Kemenakertrans √ √ √
(Psl 2) Teknis
b. Instalasi listrik yang terpasang sebelum
25 April 2002 wajib disesuaikan dengan
SNI dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun
(Psl 2)

NSMIGRASI

a. Perusahaan yang mempekerjakan


tenaga kerja 50-200 orang supaya
menyediakan ruang tempat makan
Normatif Kemenakertrans NA NA NA
b. Perusahaan yang mempekerjakan
tenaga kerja ≥ 200 orang supaya
menyediakan kantin
GRASI

- Semua perusahaan yg mempekerjakan


50 – 200 orang
supaya menyediakan ruang tempat
makan Normatif Kemenakertrans √ √ √
- Semua perusahaan yg mempekerjakan
> 200 orang supaya
menyediakan kantin
Check List Pemeriksaan “ Hasil
Pemeriksaan Perusahaan Jasa
Normatif Kemenakertrans NA NA NA
Boga”

a. Pemasangan, perawatan dan/


perbaikan lift harus dilaksanakan oleh
Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (PJK3) Pemasangan,
perawatan dan/ perbaikan lift yang telah
mendapat persetujuan Menaker (Psl 3)
Persyaratan
b. Perusahaan yang mempunyai fasilitas Kemenakertrans NA NA NA
Teknis
lift wajib memiliki pengawas operasi lift
(Psl 3)
c. Persyaratan pengawas operasi lift
adalah lulus bimbingan teknis bagi
pengawas operasi lift

Setiap teknisi pemasangan,


pengoperasian, pemeliharaan,
Persyaratan
pemeriksaan, pengujian dan perbaikan Kemenakertrans √ √ √
Teknis
instalasi listrik harus memiliki sertifikat dan
lisensi K3 listrik

a. Kartu Tanda Kewenangan Ahli K3


Persyaratan
b. Lencana Ahli K3 Kemenakertrans √ √ √
Teknis
c. Lencana Penegak Ketentuan K3

Mencegah timbulnya gangguan


kesehatan dan pencemaran lingkungan di
perkantoran dan industri, dengan
persyaratan meliputi:Air, udara, limbah,
Normatif Kemenakertrans √ √ √
pencahayaan, kebisingan, getaran,
radiasi, vektor penyakit, kesehatan likasi,
ruang dan bangunan toilet dan instalasi

ait dengan peraturan perundangan yang dimaksud


h tidak terkait dengan peraturan perundangan yang dimaksud

awah Area untuk penyimpanan trafo bekas

Banda Aceh, 18 Desember 2018


susun Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :

ammad Ali Yuyun Rasmita Sari Mulyono Jefri Rosiadi


asional Keamanan) (JE K3L) (Pejabat Pengendali K3L) (General Manager)
TYPE UNIT
JARINGAN

KANTOR

√ √

√ √

√ √

NA NA

NA NA

NA NA

NA √
NA NA

NA NA

√ √

√ √

√ √

NA NA

NA NA

√ √

NA NA

√ √
NA NA

NA NA

NA NA

NA √

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA
NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA
NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA

NA NA
NA √

√ √

NA √

√ √

NA NA

√ √

NA √

√ √
NA √

NA √

√ √

NA √

√ √

NA NA

NA √

√ √

NA √

NA NA

NA NA
NA √

NA √

NA √

NA NA

NA NA

NA √

NA √

NA √

NA √
NA √

NA NA

NA √

NA √ √

NA √
NA √

NA NA

NA √

NA √

NA √
NA √

NA NA

NA √

NA √

NA √

Aceh, 18 Desember 2018


Disahkan Oleh :

Jefri Rosiadi
(General Manager)

Anda mungkin juga menyukai