ABSTRAK
Aspa Pondah Gesang Abyantara
Rumah Sakit Santo Borromeus sedang mengembangkan konsep lean hospital yang
bertujuan untuk menghilangkan pemborosan aktivitas yang tidak membantu proses
penyembuhan terhadap pasien yaitu terhadap waktu tunggu. Di ruang rawat inap Rumah
Sakit Santo Borromeus Bandung masih terdapat kendala pada distribusi obat seperti
masih adanya keterlambatan pendistribusian obat dari bagian Farmasi ke bagian rawat
inap belum terlaksana sesuai standart yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran pendistribusian obat pasien baru dari bagian Farmasi ke bagian
rawat inap Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung. Jenis penelitian ini merupakan
deskriptif observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua resep pasien baru
dengan menggunakan teknik work sampling didapatkan sampel berjumlah 73 sampel.
Instrument yang digunakan adalah lembar observasi. Hasil penelitian didapatkan
pendistribusian obat pasien baru dari bagian Farmasi ke bagian rawat inap Rumah Sakit
Santo Borromeus Bandung sebagian besar 66% berada pada kriteria tidak baik, dimana
proses pengeluaran fisik merupakan tahap yang memakan waktu paling lama. Dengan
demikian disarankan untuk dapat memberikan pelabelan cap pasien baru,
memaintenance peralatan yang ada di Farmasi, serta dapat memberikan tugas dan
wewenang kepada setiap petugas di bagian Farmasi.