PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama
pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi
pada masa perinatal. Hal ini di karenakan masih tingginya Angka Kematian Ibu
bahwa AKI sebesar 288 per 100.000 kelahiran hidup, yang kemudian mengalami
kenaikan pada tahun 2012 menjadi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan untuk kematian anak tahun 2012 menunjukkan AKB sebesar 32 per
1.000 kelahiran hidup, AKN (Angka Kematian Neonatal) sebesar 19 per 1.000
kelahiran hidup, dan AKABA (Angka Kematian Balita) 40 per 1.000 kelahiran
hidup.
eklamsia 34%, infeksi 7%, partus lama 5%, abortus 5%, dan lainnya 33%. 82%
terjadi pada persalinan ibu berusia muda 14-20 tahun. Kondisi tersebut
kesehatan dan tenaga kesehatan yang belum tersebar secara merata tenaga
sejumlah 118,62 persen, tahun 2014 sejumlah 118 persen, tahun 2015 sejumlah
111,16 persen, tahun 2016 sejumlah 109,65 persen, dan tahun 2017 sejumlah
88,58 persen per 100 ribu kelahiran hidup. (Dinkes Prop, Jateng, 2017)
Menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu di DIY tahun 2014 (40 ibu)
dengan tahun 2013 (46 ibu) dengan 45,436 jumlah lahir hidup. Pada tahun
2015 penurunan jumlah kematian ibu sangat siknifikan hingga menjadi sebesar
29 kasus dengan 43,704 jumlah lahir hidup. Namun pada tahun 2016 kembali
naik tajam menjadi 39 kasus dengan 43,026 jumlah lahir hidup dan kembali
sedikit turun menjadi 34 kasus dengan 42,348 jumlah kelahiran hidup pada
Tengah, pada tahun 2014 jumlah ibu yang meninggal usai melahirkan mencapai
83,29 per 100.000 kelahiran hidup, Dilihat dari data itu, angka kematian ibu
melahirkan 2016 adalah sebesar 56,59 per 100 ribu kelahiran hidup dan lebih
rendah dari angka nasional yaitu sebesar 226 per 100 ribu kelahiran hidup.
penyebab langsung dan penyebab tak langsung. Penyebab langsung kematian ibu
kematian ibu antara lain anemia, Kurang Energi Kronis ( KEK ) dan keadaan “4
terlalu” (terlalu muda/tua, sering dan banyak). Selain itu kematian ibu diwarnai
oleh hal-hal non teknis yang masuk kategori penyebab mendasar, seperti
rendahnya status wanita, ketidak berdayaan dan tarap pendidikan yang rendah.
Hal ini tidak lepas dari pengawasan kesehatan ibu hamil dan deteksi dini resiko
(P4K) dan Program Kelas Ibu Hamil sebagai salah satu upaya dalam peningkatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak. dengan menggunakan vasilitas buku KIA,
stiker P4K dengan cara tatap muka dengan ibu hamil dengan tujuan
pendeteksian resiko tinggi pada ibu hamil dapat di lakukan sedini mungkin,
Program kelas ibu hamil dimulai sejak tahun 2010 di Indonesia. Salah satu
hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kelas ibu hamil adalah adanya
pemahaman, perubahan sikap dan perilaku ibu hamil tentang deteksi dini factor
yang artinya :
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian, air maniitu Kami jadikan sesuatu yang melekat,
lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
Dari ayat diatas tersebut kita dapat mengambil hikmah bahwa segera setelah
mengalami kehamilan, dan dari ayat bersebut juga telah dijelaskan secara rinci
Sehingga Target pelaksanaan kelas ibu hamil adalah seluruh ibu hamil bisa
mengikuti kelas ibu yang di adakan di tiap daerah di wilayah seluruhnya. Dari
latar belakang diatas menunjukkan bahwa melalui kelas ibu hamil diharapkan ibu
hamil dapat memiliki pengetahuan dan bisa menentukan sikap dalam melakukan
deteksi dini faktor resiko selama kehamilan sehingga dapat menurunkan angka
kematian dan kesakitan ibu, oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan
judul “Efektifitas kelas ibu hamil terhadap pengetahuan dan sikap dalam deteksi
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang di ambil dalam
penelitian ini adalah : Apakah ada efektifitas pelaksanaan kelas ibu hamil
C. Tujuan Penelitian
hamil.
ibu hamil.
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
b. Bagi puskesmas
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini sebagai masukan untuk dapat
tinggi kehamilan.
c. Bagi Universitas `Aisyiyah Yogyakarta
d. Bagi peneliti
kesehatannya dan tanda bahaya pada resiko tinggi tersebut, sehingga hal ini
tidak lepas dari pengawasan pada kesehatan ibu hamil dan deteksi dini resiko
lingkup masalah pada penelitian ini adalah efektifitas pelaksanaan kelas ibu
Responden yang diambil pada penelitian ini adalah ibu hamil di sleman,
data yang didapatkan dalam penelitian ini, terbanyak ibu hamil berada di
wilayah sleman. Ruang lingkup penelitian ini pada kelas ibu hamil untuk