Anda di halaman 1dari 2

Menunggu

Judul Cerpen Menunggu


Cerpen Karangan: Yulia Nurhasanah
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam)
Lolos moderasi pada: 8 August 2016

Mengaguminya dalam diam, setiap detik hanya bisa mengingat tawanya, terkadang
aku bisa mengingatnya sepanjang hariku pada seorang pria yang aku tunggu
selama 1 tahun terakhir ini. Hay aku Asya, panggil saja caca. Aku siswi di salah
satu SMK Di bandung, Pria yang aku ceritakan tadi ialah Rasya, kakak kelasku
yang sebentar lagi akan lulus dari sekolah ini. Aku menyukainya saat pertama kali
di eskul pramuka, dengan wajah dingin namun tampan, dia memperkenalkan diri
pada siswa siswi baru, ya entah kenapa aku begitu tertarik padanya.
Namun sayang, sekarang dia sedang sibuk karena dia akan segera mengikuti Ujian
Nasional, yang berarti dalam hitungan minggu dia akan segera lulus dari sekolah
ini. Jujur, dia adalah pria yang membuatku berubah, dia yang telah mengisi
kekosongan di hatiku, terasa sangat berat untuk berpisah dengannya.

“Bruk”
“maaf teh aku gak sengaja” ucapku pada kakak kelas yang aku tabrak tadi, entah
kenapa kakak kelas itu malah memalingkan wajahnya seakan aku ini musuhnya,
dia pun pergi meninggalkanku tanpa bicara. Aku pun mulai mencari tahu tentang
kakak kelas itu, ternyata dia bernama Rea Putri, sering dipanggil Rere, dia adalah
orang yang sudah menunggu ka Rasya dari mulai kelas 10 hingga sekarang,
sepertinya dia tahu tentang perasaanku pada kak Rasya.

Ujian Nasional sudah selesai dilakukan oleh kelas 12, dan giliranku yang
mengikuti UKK.

1 Bulan kemudian
Sekolah sudah akan mengadakan Perpisahan kelas 12, Aku Mengikuti OSIS, jadi
aku akan menyaksikan perpisahan kelas 12, terkadang sangat sakit jika aku
mengingat hal itu.
Perpisahan kelas akan dilaksanakan besok, aku pun sangat sibuk untuk
mempersiapkan segalanya. Malam pun tiba, aku pulang ke rumah dengan muka
sangat lemas. Aku langsung naik ke kamarku tanpa berbicara sepatah kata pun
pada ibu dan ayahku. Aku membuka jendela kamarku dan duduk sambil melihat
langit yang dihiasi dengan bulan dan bintang
“Tuhan, aku begitu mencintainya, dialah orang yang sangat aku sayangi, mengapa
engkau harus memisahkan kami?. Tuhan tolong jaga dia untukku, karena dia
adalah Anugerah terindah yang engkau beri padaku…” Ucapku dengan pipi yang
dibasahi air mata.

Perpisahan kelas pun di mulai, semua menangis karena akan berpisah dengan
kawan kawannya, begitu pun aku, namun aku mencoba menahan air mata ini.
Semua kelas 12 memegang balon yang berisikan harapan mereka masing masing,
lalu dalam hitungan ke 3, 1.. 2.. 3.. balon pun dilepas ke udara secara bersamaan,
yang berarti mereka telah pergi dari sini..
Tuhan Entah apa yang aku rasakan kali ini, namun aku benar benar mencintainya,
aku terlalu menyayanginya, aku hanya ingin dia bahagia, Tuhan tolong bahagiakan
dia, jangan sampai kau buat Malaikatku menangis, dan kini aku hanya akan
menunggunya datang kembali, menanti sebuah keajaiban, Menunggumu…

Selesai

Anda mungkin juga menyukai