Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Studi Kasus

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian

deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab

permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Setiadi,

2013). Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pengontrolan

emosi pada klien resiko perilaku kekerasan sesudah penerapan terapi

spiritual mendengar Ayat Suci Al-qur’an.

B. Subyek Studi Kasus

Subyek dalam penelitian ini adalah dua orang klien resiko

perilaku kekerasan dengan kriteria subyek:

1. Klien yang mengalami gangguan jiwa (resiko perilaku kekerasan).

2. Klien yang kooperatif

3. Klien yang tidak mengalami gangguan pendengaran

4. Klien yang belum mendapatkan terapi spiritual mendengarkan Ayat

Suci Al-qur’an sebelumnya

5. Beragama islam

36
37

C. Fokus studi

Fokus studi dalam penelitian ini adalah mengontrol emosi klien

perilaku kekerasan sesudah intervensi keperawatan dengan terapi

spiritual mendengar Ayat Suci Al-qur’an.

D. Definisi Operasional

1. Resiko perilaku kekerasan merupakan suatu tindakan yang

bertujuan untuk melukai diri sendiri maupun orang lain secara fisik

maupun psikologis.

2. Terapi spiritual mendengarkan ayat suci al-qur’an adalah terapi

untuk mengingat Allah agar menenangkan hati dan pikiran saat

emosi muncul.

E. Instrument Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi,

media suara (Handphone) yang telah di isi dengan murottal Ayat Suci

Al-qur’an, dan Notebook. Guna untuk mengobservasi tingkat

perubahan klien dalam mengontrol emosi setelah diberikan terapi

spiritual mendengar Ayat Suci Al-qur’an.


38

F. Metode Pengumpulan Data

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

observasi terhadap pasien yang mengalami resiko perilaku

kekerasan sebelum dan sesudah penerapan terapi spiritual

mendengar Ayat Suci Al-qur’an.

2. Langkah pengumpulan data

a. Koordinator mengurus perizinan dengan camat dan pihak terkait

untuk melakukan penelitian.

b. Menjelaskan maksud, tujuan dan waktu penelitian pada camat

dan pihak terkait

c. Meminta pada pasien untuk menandatangani lembar informed

consent sebagai bukti persetujuan peneliti

d. Mengajarkan terapi spiritual mendengar Ayat Suci Al-qur’an pada

klien sesuai dengan SOP dari Djauzi (2008, dalam Fitriana, 2017)

langkah-langkah terapi spiritual mendengar Ayat Suci Al-qur’an

antara lain:

1) Pilihlah lantunan spiritual yang akan digunakan

2) Duduklah dengan santai

3) Tutup mata

4) Kendurkan otot-otot
39

5) Bernapaslah secara alami dan mulai mengucapkan kalimat

spiritual yang dibaca secara berulang-ulang

6) Bila ada pikiran yang mengganggu, kembalilah fokuskan

pikiran

7) Lakukan selama 10 menit

8) Jika sudah selesai, jangan langsung berdiri duduklah dulu dan

beristirahat, buka pikiran kembali, barulah berdiri dan

melakukan kegiatan kembali

G. Lokasi & Waktu Studi Kasus

Penelitian akan dilakukan di Gampong X Kecamatan X, Aceh

Besar pada tanggal .... 2019.

H. Analisa Data dan Penyajian Data

Setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang telah

diperoleh, baik yang diperoleh melalui observasi, wawancara,

kuesioner (angket) maupun dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data

adalah komunikatif dan lengkap (Sugiyono, 2016). Setelah dilakukan

pegolahan data dan didapatkan hasil penelitian, maka hasil penelitian

akan disajikan dalam bentuk teks (tekstular) dan tabel.

Anda mungkin juga menyukai