REPUBLIK INDONESIA
Disampaikan oleh:
SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL
PERIMBANGAN KEUANGAN
3
TANTANGAN DAN CAPAIAN PEMBANGUNAN #1:
ISU DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TANTANGAN DAN CAPAIAN PEMBANGUNAN #2:
CAPAIAN KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH #1: KUALITAS APBD 6
Pemerintah Daerah perlu terus melakukan perbaikan dari sisi pengelolaan keuangan daerah. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa indikator kinerja pengelolaan keuangan daerah yang menunjukkan adanya tingginya
ketergantungan daerah terhadap dana transfer ke daerah dan belum optimalnya kualitas belanja daerah.
dalam miliar
329.09
1,098.66
NASIONAL 1,003.34 PROVINSI
238.06 118.30
936.68 263.96
222.25 248.82
824.97 184.82
745.82
139.91 221.69 219.25
121.5 221.49 202.98 118.90
208.65 109.73
180.93 55.36
163.05 82.06 96.71
233.88
214.02 209.18
174.63 191.45 45.15 44.71 68.36
36.45 36.85
405.03 50.52 52.93
286.64 312.68 329.19 350.42 48.03 47.37
87.07
36.44 38.32 43.42 47.41
2013 2014 2015 2016 2017
2013 2014 2015 2016 2017
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal Belanja Lainnya Total Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal Belanja Lainnya Total
769.57
• Porsi Belanja pegawai dalam APBD Provinsi naik
Kab/Kota
666.7
739.38
103.36 119.76 dari 17,9% tahun 2013 menjadi 26,5% tahun
43.2 579.64
75.09
176.77 166.33 2017.
39.44512.65
• Porsi Belanja pegawai dalam APBD Kab./Kota
163.5
144.08
126.6 165.52
96.41
118 142.34 156.25
turun dari 48,8% tahun 2013 menjadi 41,3%
tahun 2017
303.00 317.96
• Peningkatan porsi belanja pegawai Provinsi
250.2 274.36 285.77
VALUE FOR MONEY: utilitas yang diperoleh dari setiap rupiah uang yang dibelanjakan, baik dengan meminimalkan
dana APBD dan menarik sebanyak mungkin investasi swasta maupun mengoptimalkan dana APBD secara efektif
dan efisien untuk peningkatan layanan publik, pengentasan kemiskinan, dan perbaikan kesejahteraan
Perbandingan daerah dengan size belanja yang hampir sama, tapi komposisi dan output/outcome berbeda.
PERKEMBANGAN EKONOMI 2018 DAN KEBIJAKAN FISKAL 2019 #1: 10
PELAKSANAAN APBN 2018
PERKEMBANGAN EKONOMI 2018 DAN KEBIJAKAN FISKAL 2019 #2: 11
STRATEGI KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 2019 #1
PERKEMBANGAN EKONOMI 2018 DAN KEBIJAKAN FISKAL 2019 #3: 12
STRATEGI KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 2019 #2
PERKEMBANGAN EKONOMI 2018 DAN KEBIJAKAN FISKAL 2019 #4: 13
ARAH KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA 2019
(triliun Rupiah) Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2019 tumbuh 8,3% dari APBN 2018 829,6
Dalam rangka mendukung implementasi Desentralisasi Fiskal
766,2 8,3
742,0
710,3 3,3
623,1 14,0
4,5
Proyeksi 2019
8,6 2017 APBN 2018
2016
2015
Pertumbuhan (%) Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Perumahan Kelautan IKM Pendidikan Perumahan Kesehatan Pendidikan Jalan Irigasi Kesehatan
Pertanian Perikanan
Permukiman Permukiman
Air Minum
Air Minum Sanitasi
Pendidikan
• Bidang DAK Tahun 2019 sama dengan tahun sebelumnya, hanya dilakukan
Penambahan Sub relokasi untuk beberapa bidang dengan pertimbangan kesesuaian dengan Arah
Bidang GOR dan
Kebijakan RKP 2019 mengingat sekarang merupakan periode akhir RPJMN
Perpusda Dibawah
bidang Pendidikan 2015-2019.
Perpustakaan GOR • Difokuskan pada penajaman dan perbaikan proses perencanaan DAK melalui
Daerah sistem yang terintegrasi.
PERKEMBANGAN EKONOMI 2018 DAN KEBIJAKAN FISKAL 2019 #8: 17
ARAH KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2019 #3 : MENGATASI STUNTING
Tematik Stunting
Bidang Kesehatan Sanitasi Air Minum Pendidikan
• Program Based DAK Stunting bukan jenis/bidang DAK yang baru (pengelompokan DAK sektor tertentu dari DAK Penugasan)
• Lokasi priorotas dipilih dengan koordinasi Wapres di TNP2K (minimal 1600 desa di 160 kab/kota).
• Konvergensi tidak hanya pada lokasi, namun juga pengintegrasian sumber pendanaan {belanja KL, DAK Fisik (bidang
Kesehatan, Air Minum, Sanitas), DAK Non Fisik (BOK, BOKB, Adminduk, BOP Paud), Dana Desa, dan hibah pada sektor
tertentu yang relevan (air minum).
PERKEMBANGAN EKONOMI 2018 DAN KEBIJAKAN FISKAL 2019 #9: 18
ARAH KEBIJAKAN DAK NONFISIK TA 2019
DAK Nonfisik untuk mendukung operasional pelayanan publik, sehingga mengurangi biaya dan bermanfaat
langsung bagi masyarakat.
Kebijakan DAK NF 2019 Jenis
Fokus pada upaya perbaikan kualitas Mengakomodasi jenis DAK Nonfisik baru Bantuan Operasional Sekolah
kinerja untuk seluruh bidang DAK Non (saat ini dalam proses pembahasan):
Fisik, melalui: 1. PLTsa; Bantuan Operasional Pemerintah
PAUD
1. Pengalokasian berbasis kinerja 2. BOP Museum dan Taman Budaya;
2. Penyaluran berbasis kinerja dan 3. BOP Kesetaraan; dan Bantuan Operasional Kesehatan
peningkatan efektivitas pemantauan. dan KB
4. Dana Pelayanan Kepariwisataan.
Peningkatan Kapasitas Koperasi
dan UMKM
Penyempurnaan pengalokasian melalui Mendorong pemanfaatan teknologi
pemutakhiran data sasaran penerima dan informasi untuk peningkatan output dan Pelayanan Administrasi
unit cost. efisiensi biaya layanan. Kependudukan
Pengalokasian sesuai kebutuhan riil di Integrasi program based DAK untuk Stunting.
daerah, dalam rangka pencapaian SPM. Dana Tunjangan Profesi Guru
Dana Tambahan Penghasilan Guru
Dana Tunjangan Khusus Guru
PERKEMBANGAN EKONOMI 2018 DAN KEBIJAKAN FISKAL 2019 #10: 19
ARAH KEBIJAKAN DID TA 2019
Opini BPK atas LKPD Th. 2017: Rp 7,5 triliun (317 daerah)
KRITERIA UTAMA: Waktu penetapan APBD
Penerapan E-Procurement
Th. 2018: Rp 8,5 triliun (313 daerah)
Kriteria Kinerja:
(1) (2) (3) (4)
Pengelolaan Pelayanan Umum Basic services Kesejahte-
Keuangan
raan Sosial
Investasi Tata Kelola Perencanaan Inovasi SAKIP Pendidikan Kesehatan Infrastruktur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perencanaan Perbaikan Kualitas
Target Kemudahan Otonomi
Kualitas baik dari investasi & yang terintegrasi, Inovasi Efektivitas Pengembang kualitas nutrisi penyediaan Pengentasan
pengelolaan berdasarkan tata komprehensif, pelayanan anggaran -an kualitas dan kesehatan layanan kemiskinan dan
keuangan daerah Izin kelola yang baik dan terukur publik berbasis kinerja SDM bayi dasar kualitas hidup
• Porsi perpajakan • Rata-rata lama • Akses air • Pengentasan
Pelayanan • LPPD Perencanaan Kinerja Perencanaan • Stunting minum
sekolah u/ kemiskinan
daerah investasi • EKPPD terbaik, inisiasi dan kinerja umur 15/25 • Imunisasi
• Kualitas belanja • Akses • Perbaikan IPM
terpadu • Penerimaan Satyalancana progresif, dan pelayanan dan diatasnya lengkap u/ sanitasi
• Kualitas perencanaan dan Karyabhakti Praja inovatif publik • Angka bayi layak
anggaran penajaman Nugraha
partisipasi SMP • Persalinan • Kualitas
• Ruang fiskal indikator
• HLS ditolong jalan
• Realisasi SILPA/total kemudahan
tenakes
investasi
belanja
PERKEMBANGAN EKONOMI 2018 DAN KEBIJAKAN FISKAL 2019 #11:
20
ARAH KEBIJAKAN DANA OTSUS, DTI, DK PROV. DIY TA 2019
Meningkatkan upaya pemerintah dalam Perencanaan Partisipatif desa dan Swakelola desa.
Meningkatkan kesiapan kelembagaan pengelola Dana Desa, kapasitas perangkat desa, serta
tenaga pendamping.
STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH: OPTIMALISASI PEMBIAYAAN KREATIF 22
Daerah dapat menggunakan instrumen pembiayaan kreatif untuk akselerasi pembangunan daerah, melalui mekanisme pinjaman dapat dari bank
atau nonbank, termasuk Regional Infrastructure Development Fund (RIDF) dari PT. SMI, penerbitan obligasi daerah, pengembangan KPBU, dan
pemanfaatan Pembiayaan Investasi Non-Anggaran (PINA).
1 LATAR BELAKANG PEMBIAYAAN DAERAH 2 TUJUAN PEMBIAYAAN DAERAH 3 TANTANGAN DAN MASALAH
• Adanya keterbatasan APBN dan APBD dalam membiayai • Membentuk sumber baru pertumbuhan ekonomi. • Mengubah pola pikir pembiayaan tradisional pembiayaan kreatif;
kebutuhan infrastruktur yang sangat besar. • Meningkatkan investasi di wilayah pemerintah daerah. • Identifikasi proyek strategis;
• TKDD merupakan sumber utama pembiayaan untuk pembangunan • Mendorong pertumbuhan ekonomi • Pemilihan sumber pembiayaan;
infrastruktur Pemerintah Daerah. • Persetujuan legislatif;
• Adanya kesenjangan pembiayaan antardaerah, terutama untuk • Feasibility Study (FS), Detail Enginering Design (DED), dan AMDAL;
penyediaan infrastruktur untuk kawasan timur Indonesia • Project management.
4 CREATIVE FINANCING
OBLIGASI Pinjaman jangka yang bersumber dari masyarakat. PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP
Kerjasama untuk pembangunan infrastruktur sosial ekonomi.
Proyek Infrastruktur Keuangan Publik yang: Dukungan Pemerintah:
Menghasilkan pendapatan untuk APBD; dana/atau Project Development Facility (PDF);
Memberikan manfaat bagi masyarakat. Viability Gap Fund (VGF); and
Pilot Project: Prov. Jawa Tengah didukung oleh World Bank & ADB Penjamin Infrastruktur.
Proyek: Light Rail Transit (LRT) dan Pengelolaan Sampah menjadi Energi
18
PENUTUP: KESIMPULAN 23
TKDD merupakan salah satu instrument penting dalam memperbaiki kualitas dan
memeratakan pelayanan dasar publik, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan
kemiskinan, serta meningkatkan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah.
TKDD merupakan sumber utama APBD, sehingga untuk meningkatkan efektivitas
penggunaanya perlu dilakukan perbaikan pengelolaan TKDD melalui pengaturan
penggunaan DTU minimal 25% untuk infrastruktur, afirmasi pengalokasian DAU untuk
daerah kepulauan, pengalokasian DAK sesuai prioritas nasional dan daerah, afirmasi
pengalokasian DAK Fisik untuk daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi.
Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan sarana pelayanan publik, Daerah perlu
mengoptimalkan alternatif sumber pembiayaan melalui pinjaman daerah, obligasi daerah
dan KPBU.
Pengelolaan Keuangan Daerah harus dilakukan secara efisien, efektif, produktif, dan
optimal, serta transparan dan akuntabel karena keberhasilan pembangunan bukan berasal
dari besar atau kecilnya dana yang diperoleh, namun bagaimana mengelola dana yang
ada dengan tepat dan mengutamakan value for money dan bersih dari korupsi.
PEMBAYARAN THR : Pedoman dan Penerima 24
PENERIMA THR :
PNS Pusat dan Daerah
Prajurit TNI
Anggota Polri
Pejabat Negara
Penerima Pensiun
Penerima Tunjangan
PEMBAYARAN THR: Beban Anggaran 25
APBN : APBD :
PNS Pusat PNS Daerah
Prajurit TNI
Gubernur dan Wagub,
Anggota Polri
Bupati/wabup, Walikota/walkot
Penerima Pensiun
Penerima Tunjangan Anggota DPRD
Pejabat Negara selain Gubernur, Wakil Gubernur,
Bupati/Walikota dan Wakil bupati/Wakil walikota
Pejabat dan pegawai lain :
a. Pejabat lain yang hak keuangan atau hak administrasinya
disetarakan atau setingkat menteri dan pejabat pimpinan
tinggi;
b. Wakil menteri atau jabatan setingkat wakil menteri;
c. Staf khusus di lingkungan kementerian;
d. Hakim ad hoc; dan
e. Pegawai lainnya yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian/pejabat yang memiliki kewenangan sesuai
peraturan per-UU.
PEMBAYARAN THR : Besaran dan Waktunya 26
BESARAN:
LARANGAN
• Pembayaran THR sebesar penghasilan bulan Mei
PNS Pusat dan Daerah,
• Penghasilan PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pejabat Negara : Prajurit TNI, Anggota Polri,
Gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan atau tunjangan umum, Pejabat Negara, Penerima
dan tunjangan kinerja Pensiun, dan Penerima
Tunjangan dilarang
• Penerima pensiun: menerima lebih dari 1 THR
Gaji pokok, tunjangan keluarga dan/atau tunjangan tambahan penghasilan yang dananya bersumber
• Penerima tunjangan, sesuai tunjangan yang diatur dalam peraturan dari APBN dan/atau APBD.
perundang-undangan. Apabila ada lebih dari 1 THR,
• Penghasilan yang digunakan sebagai dasar pembayaran THR, tidak THR diberikan salah satu
dikenakan potongan iuran dan/atau potongan lain sesuai peraturan yang jumlahnya lebih besar.
perundang-undangan Apabila menerima lebih dari
WAKTU : 1 THR, maka kelebihan
pembayaran tersebut
• Pembayaran THR dilaksanakan pada bulan Juni. merupakan utang dan wajib
• Dalam hal pemberian THR belum dapat dibayarkan, pembayaran dapat dikembalikan kepada
dilakukan pada bulan-bulan berikutnya. negara.
PEMBAYARAN GAJI KE-13 : Pedoman dan Penerima 27
Info mengenai Pedoman Pembayaran THR dan Gaji Ke-13 dapat diunduh melalui website DJPK:
www.djpk.kemenkeu.go.id
29