JAKARTA
TAHUN 2013
30
25
PER 1000 HARI RAWAT/PEMAKAIAN ALAT
20
15
10
KETERANGAN TABEL
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa selama tahun 2013 angka HAIs (Helthcare Associated
Infections ) adalah :
1. Rerata IADP 0,8 ‰ ( dibawah target / Target Pencapaian angka HAIs = ≤ 15 ‰ atau ≤
1,5% ) angka IADP tertinggi terjadi di Ruang ICU 6,91‰, Ruang Afiah 0,18‰ dan Ruang
Syifa 0,06‰.
2. Rerata ISK 0,6 ‰ ( dibawah target / Target Pencapaian angka HAIs = ≤ 15 ‰ atau ≤
1,5% ) angka ISK tertinggi terjadi di Ruang Afiah 1,3‰, Ruang ICU 1,2‰ dan Ruang Syifa
0,3‰.
3. Rerata Decubitus 2,1 ‰ ( dibawah target / Target Pencapaian angka HAIs = ≤ 15 ‰ atau
≤ 1,5% ) angka Decubitus tertinggi terjadi di Ruang Sakinah 9,1‰, Ruang ICU 6,8‰,
Ruang Afiah 1,4‰ dan Ruang Syifa 0,7‰.
4. Rerata Plebitis 13 ‰ ( dibawah target / Target Pencapaian angka HAIs = ≤ 15 ‰ atau ≤
1,5% ) angka Plebitis tertinggi terjadi di Ruang Neonatus 30,5‰, Ruang Afiah 28,3‰,
Ruang ICU 27,7‰, Ruang Sakinah 15,1‰, Ruang Amanah 4,8‰, Ruang Istiqomah
4,2‰, Hasanah II 1,9‰, Ruang Hasanah I 0,8‰ dan Ruang Syifa 0,5‰.
5. Rerata VAP 30‰ ( diatas target / Target Pencapaian angka HAIs = ≤ 15 ‰ atau ≤ 1,5% )
VAP terjadi di Ruang ICU.
6. Rerata IDO 0,04 % (dibawah target / Target Pencapaian angka HAIs = ≤ 1,5% )
TREND INFEKSI / HAIs DI RSHJ TAHUN 2013
90
80 80
70
PER 1000 JUMLAH HARI PEMAKAIAN ALAT
58.8
60
55.5
52.63
50
40 40
30 27.79
26.32
22.94
20 16.94 18.1
15.87
ANALISA GRAFIK :
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa angka infeksi yang cenderung tinggi terjadi setiap bulan
selama tahun 2013 di RS Haji Jakarta adalah angka Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
terdapat 14 kasus VAP ( 30‰). Dari hasil observasi kami di Ruang ICU dapat kami ketahui
beberapa kemungkinan penyebab tingginya angka VAP tersebut, yaitu :
1. Kepatuhan mencuci tangan terutama sebelum melakukan tindakan intubasi masih
belum optimal.
2. Pengetahuan petugas kesehatan tentang VAP dan cara pencegahannya belum optimal
3. SPO tentang tindakan intubasi belum ada
4. Belum ada protokol atau acuan khusus untuk mencegah terjadinya VAP
5. Kemungkinan alat alat kesehatan yang terkontaminasi, seperti reuse sirkuit ventilator
yang tidak standar ( tidak steril).
6. Prosedur kerja yang tidak aseptik
Angka plebitis tinggi pada Bulan Januari – Maret 2013 dan cenderung mengalami penurunan
sampai akhir tahun 2013, hal ini terjadi karena sudah dilakukan upaya upaya untuk menurunkan
angka plebitis tersebut selama tahun 2013. Upaya upaya tersebut adalah :
1. Dilakukannya investigasi sederhana oleh tim PPI
2. Resosialisasi tentang enam langkah dan lima waktu melakukan kebersihan tangan
3. Revisi dan sosialisasi tentang SPO Pemasangan Infus
4. Whorkshop pemasangan infus pada perawat bekerja sama dengan Bidang Keperawatan
dan Komite Keperawatan
5. Koordinasi dengan Pelayanan Klinik untuk pengadaan SDM dan fasilitas Laminary Air
Flow untuk pengoplosan cairan rumatan
Angka infeksi yang lain yaitu IADP, ISK, IDO dan Decubitus selama tahun 2013 mengalami
kecenderungan menurun dibawah target/Standar Pelayanan Minimal (Target Pencapaian angka
HAIs = ≤ 15 ‰ atau ≤ 1,5%) .
Kesimpulan :
Dari kecenderungan infeksi yang terjadi selama tahun2013 di RS Haji Jakarta, kami akan
melakukan upaya upaya untuk menurunkan angka VAP pada tahun 2014.