Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

1.1. Dimensi Lokasi


A. Batas Komunitas
1. Batas Wilayah
 Utara berbatasan dengan kp.cipamarayangan
 Barat berbatasan dengan kali ciseupan
 Timur berbatasan dengan RW 04 kp.ciawitali
 Selatan berbatasan dengan desa warungkiara
2. Karakteristik batasan wilayah tersebut
 Utara daerah perkebunan karet
 Barat daerah sungai
 Timur daerah perkampungan dan perkebunan
 Selatan daerah pemukiman warga desa lain
B. Jelaskan Lokasi pelayanan kesehatan
1. Tempat Yankes
 PUSKESMAS WARUNG KIARA
 POSKESDES
 POSYANDU
2. Jarak Yankes
 Jarak ke PUSKESMAS ± 4 KM
3. Cara mencapai lokasi Yankes
 Menggunakan sepeda motor
 Berjalan kaki
C. Jelaskan Iklim wilayah tersebut
1. Curah Hujan rata-rata tahunan sebesar 2.805 mm. Curah hujan antara
3.000 - 4.000 mm/tahun terdapat di daerah utara, sedangkan curah hujan
antara 2.000 - 3.000 mm/tahun terdapat dibagian tengah sampai selatan
Kabupaten Sukabumi.
2. Perkiraan musim hujan dan musim panas
 Musim hujan dari bulan September
 Musim kemarau dari bulan Juni
3. Kelembabankelembaban udara 85 - 89 persen
D. Jelaskan Gambaran geografis
1. Kesuburan
 Subur
2. Peta topografi (tidak ada)
3. Kemiringan tanah (tidak ada)
4. Ketinggian tanah (tidak ada)
E. Jelaskan jenis flora dan fauna
1. Jenis tanaman
a. Buah - buahan
Alpukat, Duku Langsat, Durian, Jambu Biji, Mangga, Pepaya, Pisang,
Rambutan
b. Sayur – sayuran
Buncis, kacang panjang, kentang, ketimun.
c. Tanaman hias
Anggrek, anthuarium, gladiol, helicania, khrisan, palem, sedap
malam, gerbera, kenanga.
2. Jenis hewan
A. Hewan ternak (peliharaan)
Kambing, domba.
B. Hewan ternak (jual)
ayam buras, ayam ras / pedaging, kambing/domba.
C. Jenis ikan
Mas, tawes, nilem, nila, gurame, tambakan, lele, bawal, udang windu,
koi.
F. Jelasakan lingkungan di wilayah tersebut
1. Sarana olah raga
(tidak ada)
2. Sarana rekreasi
 Tidak ada
3. Lingkungan pemukiman
Desa ini merupakan pusat aktifitas sosial dari para penduduknya. Aspek
lain dari pola desa di Damarraja ialah bahwa rumah-rumah di desa kami
ada yang masih teradisional seperti rumah panggung yang terbuat dari
anyaman bambu, bentuk atap, di antaranya jolopong yang memiliki dua
bidang atap berbentuk sama, Jenis lainya adalah Tagog Anjing yaitu atap
yang apa bila dilihat dari samping tampak seperti Anjing. Jenis lainya lagi
adalah badak heuay yaitu atap yang bentuknya seperti badak menguap.
Dan atap Parahu Kumureb yaitu atap yang berbentuk trapesium. Jenis ini
paling banyak dipakai oleh masyarakat desa damarraja. tapi lambat laun
perkembangan desa semakin pesat mengikuti era moderenisasi tak sedikit
rumah masyarakat-masyarakat kami sudah semakin permanen
berdindingkan tembok , kramik / marmer dan mengikuti arsitektur-
arsitektur moderen

1.2 DIMENSI POPULASI


A. Jumlah populasi
1. Jumlah penduduk
805 jiwa
2. Jumlah kepala keluarga (KK)
220 kepala keluarga (KK)
B. Kepadatan penduduk
805 jiwa berbanding 179.681 m2
C. Komposisi penduduk
1. Berdasarkan kelompok umur
 Bayi
2 jiwa
 Batita
29 jiwa
 Balita
29 jiwa
 Usia sekolah
108 jiwa
 Usia remaja
98 jiwa
 Usia produktif
460 jiwa
 Usia lanjut
79 jiwa
2. Berdasarkan jenis kelamin
Pria 419 jiwa
Wanita 386 jiwa
3. Berdasarkan status marital
Sudah menikah 404 jiwa
D. Pertumbuhan penduduk
1. Total fertility rate (angka kelahiran total)
Periode Mei 36-37,Juni 37
2. Crude birth rate (angka kematian kasar)
3. Total mortality rate (angka kematian total)
4. Infan mortality rate (angka kematian infant)
 Untuk Periode Januari-Mei 0
5. Maternal mortality rate (angka kematian ibu)
 AKI 1 dengan diagnose P1A0 nifas 1 hari post SC indikasi ekslamsi

E.Budaya penduduk setempat (dilihat dari sisi kesehatan bila ada)

 Latar belakang budaya


Budaya adat istiadat setempat bercampur dengan budaya islam
 Sejarah budaya
Diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang Desa Damarraja

F.Status sosial penduduk setempat

1. Jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera


 Jumlah keluarga prasejahtera ± 60%
 Jumlah keluarga sejahtera 1 ± 20%
 Jumlah keluarga sejahtera 2 ± 20%
2. Jumlah presentase pendidikan penduduk setempat dari SD s/d PT
 SD ±90 %
 SMP (sederajat), SMA (sederajat), Perguruan tinggi ±10%
3. Presentase penduduk dalam kemampuan baca tulis dan tidak bias baca tulis
 ± 90% bisa membaca dan menulis
 ±10% tidak bisa membaca dan menulis

4. Jumlah presentase pekerjaan penduduk (PNS, Buruh, Tani, Pedagang, dll)


 ±75% buruh
 ±25% PNS, petani dan pedagang
E. Mobilitas penduduk
1. Jumlah presentasi jenis kependudukan (menetap/sementara)
 ±90% menetap
 ±10% sementara
2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk
 Membuat kerajinan lampu hias

1.3 DIMENSI SISTEM SOSIAL


A. Sistem Kesehatan
1. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia
 Pelayanan – pelayanan dasar seperti praktek bidan, poskesdes dan
posyandu
2. Jumlah presentasi 10 besar penyakit yang ada pada penduduk
 Demam
 ISPA
 Alergi
3. Jumlah kader kesehatan yang aktif
 15 kader/3 RW
4. Jenis pembiayaan kesehatan (BPJS ketenagakerjaan, JAMKESMAS)

5. Jumlah presentase kondisi kesehatan penduduk setempat dengan kriteria sakit dan
sehat
 Bayi
± 95%sehat
± 5% sakit
 Balita
±80% sehat
±20% sakit (umumnya anak terkena influenza)
 Kelompok anak sekolah (7 s.d 12 tahun)
±95% sehat
±5% sakit
 Kelompok remaja (13 s/d 18 tahun)
±98% sehat
±2% sakit
 Kelompok lansia
±40% sehat
±60% sakit (rheumatic, hipertensi, suspek asam urat)
 Ibu hamil
±90% sehat
±10% dengan resiko melahirkan
 Ibu menyusui
±95% sehat
±5% sakit
 Kelompok pekerja (bila ada)
Tidak terkaji
B. Sistem pendidikan, jenis pendidikan yang ada di wilayah tersebut:
 Formal
SD, PAUD, Madrasah diniyyah
 Nonformal
Kelompok pengajian
C. Sistem keluarga
1. Presentase jeniskeluarga (extended family, keluarga inti, single family)
 ±70% keluarga inti
 ±25% keluarga besar
 ±10% single family
 ±5% extended family
2. Presentasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di tatanan keluarga
 Jumlah presentasi keluarga yang merokok
51% merokok,49% tidak merokok
 Jumlah presentase keluarga yang mempunyai kebiasaan mencuci
tangan memakai sabun 95% CTPS,5% tidak CPTS
 Presentase keluarga yang mengkonsumsi buah – buahan dan sayur
81% makan buah dan sayur,19% tidak makan buah dan sayur
 Presentasi Membuang sampah pada tempatnya
79% membuang sampah pada tempatnya, 21% tidak membuang
sampah pada tempatnya
 Jumlah keluarga anggota keluarga yang berolahraga setiap minggu
65% tidak berolahraga,35% berolahraga
 Presentasi kebiasaan pemberantasan jentik nyamuk
89% memberantas jentik nyamuk,11% tidak memberantas jentik
nyamuk
 Mempunyai jamban sehat
92% mempunyai jamban sehat,8% tidak mempunyai jamban sehat
D. Program pemberdayaan ekonomi di wilayah penduduk
Program Pengembangan Kecamatan (PPK) merupakan salah satu upaya
Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
perdesaan, memperkuat institusi 7ubli, dan meningkatkan kinerja pemerintah daerah.
PPK telah dimulai sejak Indonesia mengalami krisis multidimensi dan perubahan
politik pada 1998. Melihat keberhasilannya, saat ini pemerintah mengadopsi
mekanisme dan skema PPK dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM).
E. System politik
1. Cara pemilihhan tokoh masyarakat formal
Dipilih berdasarkan voting
2. Cara pemilihan tokoh masyarakat informal
Dipilih langsung oleh petugas yang berwenang
3. Cara penetapan peraturan
Diatur oleh pemerintahan desa setempat
4. Struktur pemerintahan setempat

F. System rekreasi
1) Kebiasaan rekreasi penduduk
(Tidak Ada)
2) Ketersediaan sarana rekreasi penduduk
(Tidak Ada)
G. System komunikasi
1. Ketersediaan alat komunikasi penduduk yang menunjang untuk kebutuhan
informasi publik Televisi, Radio
H. Sistem keagamaan
Pengajiaan rutinan untuk RW 03 Senin dan Kamis
Shalat Jum’at dan shalat wajib
2. ANALISA DATA KOMUNITAS

Data Kemungkinan Penyebab Masalah Kesehatan

51% masyarakat merokok Kurang nya kesadaran Resiko terjadinya infeksi


masyarakat tentang bahaya saliran pernafasan atas
merokok

Resiko terjadinya infeksi


saliran pernafasan atas

65% masyarakat tidak Ketidak tersediaan sarana olah Resiko gangguan kesehatan
berolah raga raga tubuh pada masyarakat

Resiko gangguan kesehatan


tubuh pada masyarakat

LANSIA Kurang nya informasi tentang Resiko terjadinya angka

60% LANSIA sakit kesehatan lansia kesakitan pada lansia

(rheumatic, hipertensi,
suspek asam urat) Kurang pengetahuan tentang
pemeliharaan kesehatan lansia

Resiko terjadinya angka


kesakitan pada lansia
3) Prioritas masalah

Kesadaran Motivasi Kemampuan Ketersediaan Konsekuensi Pencapaian Julma P


M
masyarakat masyarakat perawat untuk keahlian jika msalah penyelesaian h R
A dalam dalam mempengaruhi yang relevan tak masalah yang nilai
I
S menyelesaika menyelesaik dalam terselesaikan dapat dicapai
O
n masalah an masalah penyelesaian
A
masalah R
L
I
A
T
H
A

kriteria: kriteria: kriteria: kriteria: kriteria: kriteria:

 Tinggi  Tinggi  Tinggi  Tinggi  Tinggi  Tinggi


 Sedang  Sedang  Sedang  Sedang  Sedang  Sedang
 rendah  rendah  rendah  rendah  rendah  rendah

Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 5 Bobot 8 Bobot 8

5.
6. 1

1.
4 8 5 2 7 4 30

7.

2. 3 8 3 3 5 7 29
8.

3. 5 9 3 3 6 7 33

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Resiko terjadinya angka kesakitan pada lansia di RW 03 desa damarraja b.d kurang
nya pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan lansia di manifestasikan dengan
60% angka kesakitan pada lansia dengan penyakit (rheumatoid, hipertensi dan suspek
asam urat.
2. Resiko terjadinya infeksi saluran pernafasan atas di RW 03 desa damarraja b.d
Kurang nya kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok dimanifestasikan dengan
51% masyarakat merokok
3. Resiko gangguan kesehatan tubuh pada masyarakat di RW03 desa damarraja b.d
Ketidak tersediaan sarana olah raga dimanifestasikan dengan 65% masyarakat tidak
berolah raga

Anda mungkin juga menyukai