Anda di halaman 1dari 11

Scientific Atmosphere 9

Pro dan Kontra Peran L-carnitine (LC) sebagai


Kardioprotektor
Ngurah Agung Reza Satria Nugraha Putra,1Hazmi Dwinanda Nurqistan,1Zulfahmi
Muslim,1

1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Jember, Jawa


Timur

Abstrak

Pendahuluan: L-carnitine (LC) yang berada pada makanan dan suplemen merupakan
senyawa yang sedang diperdebatkan terkait perannya pada sistem kardiovaskular.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa LC dapat berperan sebagai kardioprotektor,
sedangkan disisi lain penelitian terbaru mulai mematahkan gagasan tersebut. Peran LC
terhadap kardiovaskular perlu dikaji lebih lanjut dan dicari solusinya karena asupan LC oral
tidak dapat kita hindari.

Pembahasan: L-carnitine dapat menurunkan mortalitas penyakit kardiovaskular karena


dapat memperbaiki struktur endotel dan bersifat antioksidan. Namun, l-carnitine akan
dimetabolisme oleh bakteri usus menjadi trimethylamine (TMA) dan sebagian lainnya akan
diserap tubuh. TMA nantinya akan dimetabolisme di hepar oleh enzim flavin
monooxigenase 3 (FMO3) menjadi trimethylamine-N-oxide (TMAO). Senyawa inilah yang
diduga berperan dalam akselerasi aterosklerosis. Penggunaan LC secara intravena
berbeda dengan oral karena LC intravena tidak dimetabolisme oleh bakteri usus sehingga
tidak membentuk TMAO. Saat ini telah ditemukan senyawa indole-3-carbinol yang dapat
menghambat aktivitas FMO3 sehingga dapat mencegah terbentuknya TMAO.

Kesimpulan: LC merupakan senyawa yang baik bagi sistem kardiovaskular. Konsumsi


oral LC mampu menghasilkan TMAO yang berbahaya tetapi, konsumsi LC secara
intravena tidak. Untuk menghindari terbentuknyaTMAO, konsumsi LC oral sebaiknya
disertai dengan indole-3-carbinol.

Saran: perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai peran LC dan indole-3-carbinol
terhadap penyakit kardiovaskular. Sebaiknya, konsumsi makanan yang mengandung LC
mulai dibatasi dan disertai dengan konsumsi indole-3-carbinol. Untuk terapi pengobatan
sebaiknya dipilih LC intravena.

Introduction: L-carnitine (LC) in foods and supplements are compounds that are being
debated related to his role in the cardiovascular system. Some researchers argue that the
LC can act as cardioprotector, while on the other hand recent research began to break
down the argument. L-carnitine role against cardiovascular needs to be studied further and
look for a solution because LC oral intake can not be avoided.

Discussion: L-carnitine can reduce mortality of cardiovascular disease because it can


improve the endothelial structure and are antioxidants. However, l-carnitine will be
metabolized by intestinal bacteria into trimethylamine (TMA) and others will be absorbed
by the body. TMA will be metabolized in the liver by an enzyme flavin monooxigenase 3
(FMO3) into trimethylamine-N-oxide (TMAO). These compounds are thought to play a role
in the acceleration of atherosclerosis. The use of intravenous contrast to oral because not
metabolized by intestinal bacteria so that do not form TMAO. Currently study, it has found

1
the compound indole-3-carbinol that can inhibit the activity of FMO3 so it can prevent the
formation of TMAO.

Conclusion: L-carnitine is a compound that is good for the cardiovascular system. L-


carnitine oral ingestion can produce dangerous TMAO but intravenously consumption do
not. To avoid formation of TMAO, LC oral consumption should be accompanied by indole-
3-carbinol.

Suggestion: it is necessary to conduct further research on the role of LC and indole-3-


carbinol against cardiovascular disease. Preferably, the consumption of foods containing
LC began to be restricted and accompanied by the consumption of indole-3-carbinol For
therapeutic treatment, intravenous LC is preferably selected.

Kata kunci: L-carnitine, TMAO ,penyakit kardiovaskular, nutrisi

jantung[3]. LC juga merupakan senyawa


PENDAHULUAN yang dibutuhkan tubuh untuk
mengoksidasi lemak melalui β-oksidasi.
Penyakit kardiovaskular Hingga saat ini peran LC
merupakan penyebab kematian tertinggi terhadap kardiovaskular masih di
di dunia yakni mencapai 31% dari perdebatkan. Beberapa peneliti percaya
seluruh mortalitas. Delapan puluh persen bahwa LC mampu berperan sebagai
dari seluruh kematian tersebut terjadi di kardioprotektor, sedangkan disisi lain
negara dengan pendapatan menengah penelitian terbaru mulai mematahkan
ke bawah seperti Indonesia (WHO, gagasan tersebut. Hal tersebut mungkin
2015). Penyebab tersering terjadinya terjadi karena adanya kesalahpahaman
penyakit tersebut ialah terbentuknya plak mengenai konsep LC sebagai senyawa
aterosklerosis pada pembuluh darah proaterogenik. Perbedaan pendapat
seperti pada penyakit jantung koroner tersebut merupakan suatu masalah yang
dan stroke. Oleh sebab itu, perlu diklarifikasi lebih lanjut. Oleh
menyelesaikan masalah aterosklerosis karena itu, pada sistematik review ini
merupakan modalitas utama dalam akan dibahas mengenai peran LC pada
pengendalian penyakit kardiovaskular. kardiovaskular dan solusi penggunaan
Pengobatan yang selama ini LC yang aman bagi tubuh.
dilakukan untuk mengatasi LC akhir-akhir ini sering
aterosklerosis hanya bersifat kuratif diperdebatkan karena diduga mampu
padahal patofisiologi pembentukan menginduksi terbentuknya aterosklerosis
aterosklerosis berjalan secara melalui jalur metabolisme TMAO.
progresif.Proses yang berperan dalam Asupan LC dapat dimetabolisme menjadi
pembentukan plak aterosklerosis bersifat senyawa TMAO oleh enzim FMO3 yang
kompleks. Penelitian terbaru berada di hepar. Pembahasan mengenai
menyebutkan bahwa salah satu peran LC terhadap kardiovaskular akan
penyebab akselerasi pengendapan plak dibahas lebih lanjut dibawah ini.
adalah pembentukan senyawa
trimethylamine-N-oxide (TMAO) dalam PEMBAHASAN
tubuh manusia[1]. TMAO merupakan Aterosklerosis bermula ketika
hasil metabolisme trimethylamine (TMA) makrofag berpindah dari aliran darah ke
oleh enzim flavin monooxygenase 3 dalam dinding arteri dan diubah menjadi
(FMO3). TMA merupakan produk foam cell. Foam cell menarik bahan-
metabolisme diet phosphatidilcholine bahan lemak sehingga menyebabkan
dan l-carnitine(LC) oleh bakteri usus.[2] penebalan di tunika intima arteri.
LC yang terdapat pada Penebalan ini disebut sebagai plak
makanan, daging merah maupun aterosklerotik atau ateroma. Ateroma
suplemen fat burner juga dipercaya dapat tersebar di dalam arteri sedang
memiliki sifat cardioprotective. LC dapat dan arteri besar, namun biasanya
memperbaiki struktur endotel pada terbentuk di daerah percabangan karena
subjek dengan diabetes dan penyakit adanya turbulensi aliran darah pada

2
daerah tersebut. Pertumbuhan plak dan l-carnitine mempengaruhi repopulasi
aterosklerosis bersifat perlahan, usus oleh bakteri setelah pemakaian
progresif dan akan terus tumbuh antibiotik.[6] Hasil penelitian lain oleh
sehingga dapat mempersempit lumen Tripold, et al (2015) mengenai peran
pembuluh darah, ruptur dan probiotik menunjukan bahwa konsumsi
menyebabkan trombus atau emboli. Hal probiotik Lactobacillus casei Shirota
ini akan menyebabkan timbulnya selama 12 minggu tidak berefek
berbagai penyakit kardiovaskular seperti terhadap kadar TMAO pada pasien
penyakit jantung koroner dan stroke .[4] dengan sindroma metabolik.[21]
TMAO merupakan hasil Proses pembentukan plak
metabolisme trimethylamine (TMA) oleh aterosklerosis bersifat sangat kompleks.
enzim flavin monooxygenase 3 (FMO3) Penelitian menyebutkan bahwa salah
yang aktivitas tertingginya berada di satu penyebab akselerasi pengendapan
hepar. TMA dapat berasal dari konsumsi plak adalah pembentukan senyawa
produk yang mengandung LC, betaine, TMAO di dalam tubuh.[1] Senyawa TMAO
choline, creatine, phosphatidylcholine, yang dihasilkan dapat meningkatkan
serta lecithin. Zat-zat tersebut bersumber akumulasi kolesterol di makrofag
dari daging merah, suplemen, telur, hati, sehingga meningkatkan pembentukan
dan beberapa jenis sayuran.[5] foam cell pada dinding arteri. Senyawa
FMO dan enzim P450 terletak ini berasal dari TMA yang dimetabolisme
pada hati memiliki fungsi utama untuk menjadi TMAO oleh enzim FMO yang
metabolisme xenobiotik dan ada di hepar. TMA sendiri berasal dari
mengoksigenasi zat lipofilik sehingga asupan makanan yakni
lebih larut dalam plasma(Subramanlam, phosphatidilcholine dan l-carnitin yang di
2006). Enzim FMO pada mamalia terdiri metabolisme oleh bakteri prevotella dan
atas FMO1 sampai FMO5. Namun, atau bacteroides.[2,6] Penelitian pada
enzim yang mampu memberi pengaruh tikus memperjelas bahwa kadar TMAO
dalam pembentukan TMAO adalah flavin plasma berkorelasi positif dengan derajat
monooxygenase form 1 (FMO1) dan ukuran ateroma.[5]
flavin monooxygenase form 3 (FMO3).
FMO1 dan FMO3 merupakan isoform
yang dominan berada di hepar daripada
isoform lainnya. Berdasarkan Bennett et
al. (2013), FMO3 memperlihatkan
aktivitas sepuluh kali lipat lebih besar
daripada FMO1 dalammengubah TMA
menjadi TMAO. Berdasarkan penelitian
tersebut overekspresi dari FMO3 secara
signifikan meningkatkan kadar TMAO
plasma.
Studi Koeth, et al (2013)
menyatakan bahwa bakteri usus
berperan dalam pembentukan TMAO,
hal ini berhubungan dengan rutinitas
konsumsi daging, penggunaan
antibiotiik, serta konsumsi rendah
serat.[6] Pada individu vegetarian dan non
vegetarian yang mengonsumsi steak dan
L-Carnitine didapatkan produksi TMAO
oleh bakteri usus lebih tinggi pada
individu non vegetarian. Studi lanjutan
oleh Koeth, et al (2013) yaitu subjek
diberikan diet steak dan l-carnitine
setelah tiga minggu dari pemberian
antibiotik menunjukan bahwa bakteri
usus pada kelompok non vegetarian
memproduksi TMAO 7 kali lebih tinggi. Ini
menunjukkan bahwa diet tinggi daging

3
No Nama Peneliti Metode Hasil
1 Ferrari et al.  Review artikel Pada kondisi iskemia, LC dapat mengurangi cedera
(2004) miokard dengan menangkal efek racun akibat kadar
asam lemak bebas tinggi melalui peningkatan
metabolisme karbohidrat
2 Shankar et al.  Studi in vivo LC yang diperlukan mitokondria untuk transportasi
(2006) maupun oksidasi asam lemak bebas telah dilaporkan
dapat memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah
pada subyek dengan diabetes dan penyakit jantung
3 Carrasco et al.  Studi in vivo Pemberian LC jangka panjang dapat mengurangi
(2008) tekanan darah dan melemahkan proses inflamasi
yang terkait dengan hipertensi arteri
4 Diaz et al.  Studi in vivo LC dapat memperlambat pemulihan fungsi kontraktil
(2008) jantung bila tidak terjadi kondisi peningkatan oksidasi
glukosa
5 Stasi et al.  Studi in vivo Propionyl-L-carnitine (PLC) meningkatkan pemulihan
(2010) aliran post iskemi dan revaskularisasi serta
mengurangi produksi superoksida NADPH-oksidase
pada endotel. PLC direkomendasikan untuk menjadi
pilihan diantara terapi intervensi yang menargetkan
fungsi endotel
6 Mignorance et  Review artikel Propionyl-L-carnitine (PLC) digunakan sebagai agen
al. (2011) antiradikal yang dapat melindungi jaringan dari
kerusakan oksidatif. PLC memberi efek proteksi pada
endotel, sehingga dapat mencegah perkembangan
aterosklerosis
7 Tang et al.  2 uji klinis: Produksi TMAO dari diet phosphatidylcholine sangat
(2013) a.Uji phosphatidylcholine ( n= bergantung dengan metabolisme mikrobiota usus.
40 dewasa sehat) Peningkatan kadar TMAO sangatlah terkait dengan
b.Clinical outcomes (n= 4007 peningkatan risiko terjadinya insiden kardiovaskular
pasien yang di follow up
selama 3 tahun (Infark
Miokard Akut, Stroke, dan
Mati)
8 Koeth et al.  Uji klinis LC dalam daging merah dapat dimetabolisme oleh
(2013)  Subjek: (n=2595) pasien bakteri usus menjadi senyawa TMAO dan dapat
dengan faktor resiko CVD mengakselerasi terjadinya aterosklerosis. Secara
tinggi disertai kadar TMAO signifikan subjek omnivora memiliki kadar TMAO
yang tinggi lebih tinggi dari pada subjek vegetarian. Kadar LC
 In vivo plasma dan TMAO plasma yang tinggi diprediksi
mampu meningkatkan faktor resiko cardiovaskular
disease (CVD) dan myorcardiac events (MI, stroke,
atau kematian).
9 Ueland et al.  Studi in vivo Kadar plasma yang tinggi pada turunan LC
(2013)  Subjek: pasien gagal jantung (acetylcarnitine dan palmitoylcarnitine) telah dikaitkan
(n=183) dan kontrol (sehat) dengan peningkatan resiko terjadi gagal jantung, dan
(n=111) kadar plasma yang tinggi dari palmitoylcarnitine telah
dikaitkan dengan peningkatan resiko kematian.
10 Zambrano et al.  Studi in vivo Penurunan fibrosis pada jantung dan proses down
(2013) regulation NOX2, NOX4, TGF-β1 dan CTGF yang
diinduksi LC mungkin berkaitan dengan proses up
regulasi PPAR-γ, sehingga menyebabkan penurunan
hipertensi yang berhubungan dengan fibrosis
jantung.
11 Dinicolantonio  Systematic review dan Meta- Diet LC yang meningkat sangat berhubungan dengan
et al. (2013) analysis terhadap 13 kontrol menurunnya kematian sebanyak 27% dan
percobaan (n=3629) berdasarkan bukti klinis, dosis 4 gram LC per hari
selama 12 bulan dapat memperbaiki fungsi jantung
dan memperpanjang harapan hidup..

12 Clouatre dan  Review artikel Produksi TMA dapat berasal dari daging merah
Belt (2013) ,suplemen, telur, hati, dan beberapa jenis sayuran.
Pembentukan TMAO oleh bakteri usus bukan hanya
dari konsumsi daging merah, melainkan kemungkinan

4
dari penggunaan antibiotik yang lama dan diet rendah
serat.
13 Ozasa et al.  Uji klinis(n=14) Konsentrasi karnitin setelah pemberian selama 2—8
(2014)  Kohort dipilih acak dari 18 laki- minggu menunjukkan peningkatan dibanding kontrol.
laki dan 6 perempuan Kadar TMA pada pasien yg diberi LC oral lebih tinggi
 Subjeki: Japanese; 47-89 daripada pemberian LC secara intravena. Sedangkan
tahun, dengan DM atau kadar TMAO tidak meningkat secara siginifikan
glomerulonefritis kronik (terapi setelah pemberian LC pada pemakaian sehari-hari.
hemodialisa)
14 Fukami et al.  Uji klinis (n=9) Pemberian karnitin secara IV secara signifikan
(2014)  Subjek: pasien hemodialisa meningkatkan konsentrasi karnitin serum dalam
yang mendapat terapi oral LC bentuk bebas maupun asilkarnitin. Pemberian LC
900mg/hari secara IV menunjukkan penurunan asam lemak
bebas dan meningkatkan HDL secara signifikan.
15 Kuka et al.  Studi in vivo Terapi dengan meldonium secara signifikan
(2014) menurunkan produksi TMA/TMAO dari LC, bukan
dari choline. Meldonium secara signifikan
menurunkan produksi TMA akibat mikrobiota
K.pneumoniase.
16 Zambrano et al.  Studi in vivo dan in vitro Penelitian ini mengkonfirmasi efikasi dari LC terhadap
(2014) penurunan hipertensi yang diinduksi fibrosis ginjal.
Peneliti mengusulkan bahwa penurunan tersebut
akibat aktivitas PPAR-γ
17 Shang et al.  Meta analysis 5 kelompok Tidak ada pengaruh signifikan yang menyebabkan
(2014) kontrol percobaan (n=3108) kematian karena gagal jantung, angina tidak stabil,
atau infark miokard akibat pemberian LC oral dengan
dosis pemeliharaan lebih besar atau kurang dari 3 g
per hari
18 Lee et al.  Randomized-controlled study Suplementasi LC pada dosis 1000 mg / hari dikaitkan
(2014) (n=47) dengan penurunan stres oksidatif yang signifikan dan
 Subjek: pasien CAD(coronary peningkatan aktivitas enzim antioksidan pada pasien
artey disease) CAD.
19 Yin et al. (2015)  Uji klinis Pasien dengan aterosklerosis tanpa gejala tidak
 Case control menunjukkan perubahan signifikan kadar mikrobiota
 Subjek: Pasien large artery usus dan TMAO, namun pada pasien stroke dan
atheosclerosis stroke iskemik transient ischemic attack menunjukkan dysbiosis
dan transient ischemic (ketidakseimbangan) yang signifikan dari mikrobiota
attack(TIA) usus dan kadar TMAO darah pasien menurun
20 Collins et al.  Studi in vivo dan in vitro TMAO memperlambat pembentukan lesi aorta pada
(2015) hewan coba tikus dan mungkin mempunyai efek
proteksi ateroskleosis pada manusia
21 Schugar et al.  Review artikel Makanan tinggi lemak (phosphatidylcholine, choline
(2015) and L-carnitine) dimetabolisme oleh enzim dari
mikrobiota usus sehingga terbentukl TMA, kemudian
akan dimetabolisme kembali oleh enzim FMO3
menjadi TMAO yang bersifat proaterogenik.
22 Panchal et al.  Studi in vivo Suplementasi LC menurunkan sindrom metabolik
(2015) dengan cara menghambat aktivitas stearoyl-CoA
desaturase-1, β-oksidasi beberapa asam lemak dan
meningkatkan penyimpanan asam lemak tersaturasi
23 Tripolt et al.  Randomized-controlled study Konsumsi probiotik Lactobacillus casei shirota
(2015) (n=30) pasien sindrom selama 12 minggu tidak berefek terhadap kadar
metabolik TMAO pada pasien dengan sindroma metabolik.
24 Fukami et al.  Uji klinis Suplemen LC oral secara signifikan meningkatkan
(2015)  n=31 pasien dengan carnitine total karnitin, karnitin bebas, asil karnitin, kadar TMA
deficiency yang diterapi plasma dan kadar TMAO plasma, tetapi juga
dengan 900mg LC oral menurunkan marker jejas vaskular dan stres oksidatif
seperti sICAM-1, sVCAM-1, dan MDA.

5
Gambar 1. Jalur Metabolisme LC (Koeth et al,. 2014)

Gambar 2. Perbedaaan Metabolisme L-Carnitin secara oral dan intravena (Fukami et al., 2014)

LC merupakan asam amino non mencapai peredaran darah dan cairan


esensial disintesis dari lysine dan ekstraseluler. Dalam proses
methionine. Dalam tubuh manusia, LC metabolisme, LC mempunyai peran
disimpan di otot rangka, jantung, otak, kunci yaitu sebagai substrat reversible
dan sperma.[8] Fakta menunjukkan acyl coA dan sebagai molekul karier
bahwa sebanyak 95% LC disimpan di transport aktif asam lemak acyl coA dari
jantung dan otot rangka.[6] sitoplasma menuju membrane dalam
Salah satu enzim yang berperan mitokondria untuk terjadinya proses -
dalam biosintesis LC adalah- oksidasi.[9] LC akan memfasilitasi proses
butyrobetaine hydroxylase yang banyak -oksidasi rantai panjang asam lemak
terdapat pada hepar, testis, dan ginjal. sehingga dapat mencegah akumulasi
Biosintesis LC terjadi pada organ toksik dari acyl coA.[10] LC akan
tersebut terjadi dalam kondisi anaerobic mengembalikan fungsi normal
LC bebas dapat diabsorbsi dari diet mitokondria dan mencegah timbulnya
makanan maupun disintesis secara penyakit.[11]
alami di hepar dan ginjal. Kemudian akan

6
Usus halus mempunyai peran Laporan lain pada subjek
terpenting dalam metabolisme LC. obesitas dengan resistensi insulin
Setelah proses ingesti, LC pada menunjukkan kadar asam lemak bebas
makanan diserap oleh (FFA) berhubungan dengan disfungsi
membranintestinal enterocyte cell endotel. LC yang diperlukan mitokondria
melalui transport aktif maupun pasif.[9] untuk transportasi maupun oksidasi FFA
telah dilaporkan dapat memperbaiki
Pengaruh L-carnitine Terhadap fungsi endotel pembuluh darah pada
Kardiovaskular subyek dengan diabetes dan penyakit
Otot skelet dan jantung jantung.[3] Menurut Mingorance et al LC
mengandung konsentrasi karnitin tinggi memiliki efek vaskuloprotektif karena
yang didapat dari plasma. Jantung dapat meningkatkan Nitric Oxide(NO)
merupakan salah satu organ yang paling dan menurunkan kadar Reactive Oxygen
terkena dampak apabila terjadi carnitine- Species(ROS).[17]
acylcarnitine carrier (CAC) deficiency. Disisi lain, LC dipercaya dapat
CAC memungkinkan pemasukan gugus meningkatkan prevalensi aterosklerosis
asil lemak ke dalam mitokondria di melalui peningkatan TMAO. Menurut
melalui jalur β-oksidasi. Jalur ini Koeth et al, LC yang terkandung dalam
merupkan sumber energi utama bagi daging merah dapat mengakselerasi
jantung.[12] Penyakit jantung seperti terbentuknya foam cell.[7] Penelitian
kardiomiopati, aritmia, dan gagal jantung dilakukan dengan menggunakan 8ons
dapat timbul akibat terjadinya defisiensi sirloin steak yang setara dengan 180mg
CAC. LC dalam percobaannya. Subjek
Terdapat beberapa pendapat penelitian sebanyak 53 orang terdiri dari
mengenai efek kerja LC dalam tubuh. 30 omnivora dan 23 vegetarian.
Menurut Carrasco et al., pemberian Hasilyang didapat yaituterjadi
kronis LC mengurangi tekanan darah peningkatan kadar TMAO yang signifikan
dan melemahkan proses inflamasi yang pada kedua kelompok. Hal yang sama
terkait dengan hipertensi arteri.[12] juga terjadii pada produk suplemen LC
Bertentangan dengan pendapat yang oral. LC di metabolisme oleh bakteri usus
sudah ada, Diaz, et al. menyatakan prevotella dan bacteroides menjadi TMA.
bahwa LC dapat memperlambat Pada omnivora, bakteri prevotella dan
pemulihan fungsi kontraktil jantung pada bacteroides lebih banyak dari pada
iskemia transien pada hewan coba. vegetarian sehingga perbedaan kadar
Mereka menyimpulkan bahwa saat tidak TMAO terjadi pada subjek omnivora dan
terjadi kondisi peningkatan oksidasi vegetarian. Vegetarian menghasilkan
glukosa, maka suplemen LC TMAO lebih sedikit dari pada omnivora
memperburuk cedera dan saat diberikan LC challenge. Apabila LC
memperlambat pemulihan fungsi tidak diberikan secara oral, maka TMAO
kontraktilitas setelah iskemia transien. [14] tidak akan terbentuk karena TMAO
Pada kondisi iskemia, LC dapat terbentuk dari metabolisme bakteri usus.
mengurangi cedera miokard terutama Penelitian terbaru oleh Collins et
dapat menangkal efek racun akibat kadar al (2015) menunjukan hasil yang
asam lemak bebas tinggi melalui berbeda dengan hasil penelitian Koeth et
peningkatan metabolisme karbohidrat.[15] al (2013). Menurut Collins, et al TMAO
Disamping meningkatkan laju dapat memperlambat pembentukan lesi
transportasi asam lemak ke dalam aorta pada mencit dan mungkin memiliki
mitokondria, LC mengurangi rasio efek vaskuloprotektif terhadap
intramitochondrial asetil-CoA untuk aterosklerosis.[17] Pendapat yang
membebaskan CoA, sehingga berbeda ini mungkin disebabkan karena
merangsang aktivitas piruvat terdapat perbedaan komposisi diet LC.
dehidrogenase dan meningkatkan Collins, et al menggunakan dosis LC
oksidasi piruvat. Suplementasi sebanyak 87 dan 352 mg/kg (setara
miokardium dengan LC menyebabkan dengan konsumsi LC manusia sehari-
peningkatan kadar karnitin dalam hari) dan ditambah diet aterogenik,
jaringan, pencegahan cedera iskemik, sedangkan Koeth, et al menggunakan
dan dapat membantu pemulihan jantung dosis LC yang lebih tinggi yaitu 1700
dengan memperlancar pefusi. mg/kg/hari,. Terdapat perbedaan luas

7
lesi endotel pada kedua penelitian. Pada kadar TMAO pada pasien
penelitian Koeth didapatkan luas lesi hemodiialisa.[22] Efek lain yang didapat
yang lebih kecil yaitu 1-5x105 μm2, yaitu LC bersifat vaskuloprotektif dengan
sedangkan luas lesi yang diamati pada menginhibisi aktivitas Advance
penelitian Collins sebesar 0,6-1x107 μm2. Glycoside End Product (AGE) pada
Collins, et al menggunakan mencit ApoE pasien hemodialisa. Pendapat yang
-/- model laki-laki dengan alasan untuk sama menyebutkan bahwa pemberian
menghindari pengaruh hormonal dan dosis LC oral yang lebih tinggi dapat
variasi genetik isoform FMO, sedangkan mencetuskan terjadinya serangan stroke
Koeth, et al menggunakan mencit dan meningkatkan risiko stroke.[18]
C57BL/6J ApoE -/- model perempuan. Pemberian LC dengan dosis berbeda
Lesi endotel yang terdapat pada mengakibatkan perbedaan kadar TMAO
penelitian Koeth lebih rendah karena plasma. Hal ini dikarenakan adanya
adanya pemberian antibiotik yang dapat variasi mikroba usus pada setiap tikus.
menurunkan kadar TMAO secara LC bisa memodulasi kolesterol dan kadar
signifikan. Marker inflamasi pada mencit lipoprotein di ApoE tikus dengan
ApoE -/- dapat berkurang karena mengekspresikan hCETP sehingga
pemberian antibiotik. Dari kedua berpotensi menjadi aterosklerosis pada
penelitian tersebut tidak dapat ditarik model hewan coba.[17]
kesimpulan yang kuat dikarenakan Aktivitas antioksidasi pada
adanya perbedaan metode penelitian. pasien coronary artery disease (CAD)
Pengaruh LC terhadap penurunan luas dengan konsumsi suplemen LC oral
lesi endotel tidak memberikan data yang dosis 1000 mg/hariselama 12 minggu
signifikan dalam penelitian Koeth. Pada dapat mengurangi kadar
penelitian Collins hubungan TMAO malondialdehyde (MDA) sebesar 7% dan
dengan lesi endotel menunjukan meningkatkan aktivitas katalase (CAT)
hubungan yang lemah walaupun sebanyak 16%, superoxide dismutase
hasilnya signifikan. (SOD) sebanyak 47%, serta glutathione
Hasil review artikel oleh Cloutre peroxidase (GPx) sebesar 12%.[9] Oleh
dan Bell menunjukkan perbedaan karena itu, dosis LC oral yang dianjurkan
dengan penelitian Koeth, et al. Penelitian yaitu 1000mg/hari dengan dosis
Koeth, et al menyatakan bahwa bakteri maksimal 3000mg/hari.[9,18] Penelitian
usus merupakan penyebab terbentuknya lain mengenai dosis LC menyebutkan
TMAO pada manusia. Subjek omnivora bahwa diet LC sangat berhubungan
mengonsumsi steak dan 250mg dengan menurunnya risiko kematian
LC(setara dengan 1,5 pon daging merah. sebanyak 27% dan berdasarkan bukti
Sedangkan, subjek vegetarian diberikan klinis, dosis 4 grams L-carnitine per hari
perlakuan yang sama. Hasil yang didapat selama 12 bulan tidak hanya
yaitu produksi TMAO lebih kecil pada memperbaiki fungsi jantung, melainkan
vegetarian. Melainkan, saat kedua dapat memperpanjang harapan hidup.[17]
subjek diberikan antibiotik selama 3 Efek pemberian LC secara oral
minggu sebelum perlakuan ditemukan berbeda dengan intravena (IV).
tidak adanya TMAO yang terdeteksi. Pemberian LC secara oral mampu
Berdasarkan hasil review, Cloutre dan meningkatkan kadar TMAO, sedangkan
Bell berasumsi bahwa terbentuknya pemberian LC secara IV tidak
TMAO sangat behubungan dengan menunjukan peningkatan kadar TMAO
kebiasaan konsumsi daging. Mereka plasma. Hal ini terjadi karena jalur
juga berpendapat bahwa penggunaan metabolisme LC oral dengan IV berbeda.
antibiotik jangka panjang menyebabkan Dapat dilihat pada gambar 2, pemberian
perubahan komposisi mikrobiota normal. LC secara IV tidak membentuk
Sehingga, terjadi peningkatan TMAO TMA/TMAO dikarenakan tidak melewati
secara signifikan pada omnivora dan usus, sehingga tidak ada bakteri yang
kemungkinan meningkatkan risiko CVD. memetabolisme LC menjadi TMA/TMAO.
Namun, harus lebih banyak penelitian Sembilan pasien yang
lagi untuk menunjang hipotesis ini.[6] melakukan hemodialisa diberi LC oral
Penelitian selanjutnya yaitu dari (900mg/hari) selama satu tahun.
Fukami et al (2015) menyatakan Kemudian diperiksa peningkatan profil
suplemen LC oral mampu meningkatkan lipidnya, lalu diganti dengan pemberian

8
LC secara IV (1000mg). Pemberian LC sesuai dengan peran suplemen LC yaitu
selama 1 minggu meningkatkan total asil sebagai fat burner. Dilihat dari nilai
dan karnitin bebas sebelum dan sesudah ekonomis kombinasi LC dan indole-3-
melakukan hemodialisa. Pergantian carbinol lebih menguntungkan karena
terapi oral LC menjadi IV selama 4 harganya yang relatif lebih murah dari LC
minggu menurunkan kadar asam lemak intravena.
bebas serum dan meningkatkan kadar Dosis suplemen LC oral juga
HDL.[22] Dengan kata lain, pemberian LC perlu diperhatikan. Kami menduga
melalui IV lebih efektif daripada LC oral. bahwa TMAO mungkin memiliki peran
Perdebatan mengenai peran LC ganda yang bersifat dose dependent.
sebagai faktor resiko CVD terus Artinya TMAO dalam dosis kecil mungkin
berkembang. Peran negatif LC terhadap dapat berfungsi sebagai senyawa
CVD terjadi akibat aktivitas mikroba usus vaskuloprotektor seperti yang ditunjukan
yang mampu menghasilkan TMA. oleh Collins, et al, tetapi dalam dosis
Penelitian terbaru telah membuktikan yang tinggi TMAO dapat berbahaya bagi
bahwa indole-3-carbinol dapat vaskuler seperti pada penelitian Koeth, et
digunakan sebagai senyawa al. Dosis LC yang dianjurkan sebesar 1-
penghambat terbentuknya foam cell 2 g/hari.
pada aorta mencit karena sifatnya Asupan LC yang terdapat pada
sebagai inhibitor enzim FMO3. Terapi makanan sehari-hari tidak dapat kita
indole-3-carbinol pada mencit sebagai hindari. Oleh karena itu, disarankan
upaya prevensi aterosklerosis setelah mengonsumsi makanan yang
menunjukan hasil yang memuaskan. mengandung LC seperti daging merah
Indole-3-carbinol dapat menurunkan dan telur kombinasikanlah dengan
kadar kolesterol dalam darah, makanan yang mengandung indole-3-
menghambat aktivitas FMO3, dan carbinol seperti brokoli, kubis, dan lain-
memperbaiki gambaran histopatologi lain.
foam cell pada aorta (Kusuma et al.,
2015) SIMPULAN
LC merupakan senyawa yang LC merupakan senyawa yang
baik bagi sistem kardiovaskular. Namun, salah satunya berasal dari daging merah
asupan LC melalui makanan dapat dan dapat disintesis sendiri oleh tubuh
menimbulkan efek samping yang manusia. Senyawa ini memiliki peran
berbahaya bagi sistem kardiovaskular. dalam metabolisme lemak tubuh melalui
Efek samping tersebut terjadi akibat β-oksidasi. LC merupakan senyawa yang
metabolisme LC oleh mikroba usus. baik bagi sistem kardiovaskular. Namun,
Untuk mencegah hal tersebut terjadi kita konsumsi LC secara oral mampu
dapat menggunakan LC IV atau tetap menghasilkan efek samping yang
menggunakan LC oral disertai dengan berbahaya bagi sistem kardiovaskular.
indole-3-carbinol. Penggunaan LC yang tepat
Penggunaan LC intravena tidak dapat meminimalisir atau bahkan
akan melalui usus. Sehingga LC tidak menghilangkan efek samping yang
akan di metabolisme oleh bakteri usus ditimbulkan. Konsumsi LC yang
menjadi TMA dan proses akselerasi dikombinasikan dengan indole-3-carbinol
aterosklerosis oleh TMAO tidak akan lebih disarankan karena perannya
terjadi. Namun, LC IV memiliki harga lima sebagai inhibitor FMO3 dan lipolisis.
kali lebih mahal dari pada LC oral. Selain Selain itu, suplemen LC oral yang
itu, penggunaan LC IV tidak boleh dikombinasi dengan indole-3-carbinol
dilakukan sembarangan dan hanya boleh memiliki keunggulan dari segi
dilakukan oleh dokter. ekonomi.Untuk membuktikan peran
Penggunaan LC oral yang LCdan kombinasi LC dengan indole-3-
dikombinasi dengan indole-3-carbinol carbinolterhadap CVD perlu dilakukan
lebih disarankan. Indole-3-carbinol penelitian lebih lanjut.
mampu mencegah terbentuknya TMAO
karena peranya sebagai inhibitor enzim SARAN
FMO3. Selain itu, indole-3-carbinol Perlu dilakukan penelitian lebih
mampu meningkatkan lipolisis dan lanjut mengenai peran LC khususnya
menurunkan lipogenesis. Hal ini tentunya pada hasil metabolisme LC yaitu

9
TMA/TMAO dan indole-3-carbinol Endothelial Function: A Review.
terhadap CVD. Apabila ingin Beverages 2015, 1, 104-126;
mengonsumsi suplemen LC oral, daging doi:10.3390/beverages1020104
merah, telur, dan makanan lain yang 11. Ling B, Aziz C, Alcorn J. Systematic
menganddung LC sebaiknya diselingi Evaluation of Key L-Carnitine
dengan suplemen indole-3-carbinol. Homeostasis Mechanisms during
Postnatal Development in Rat.
Daftar Pustaka Nutrition & Metabolism. 2012, 9:66h
12. Flanagan, Simmons, Vehige, Wilcox,
1. Tang, Wang, Levison, Koeth, Britt, Garret. Role of carnitine in disease.
Fu, Wu, Hazen. Intestinal microbial Nutrition & Metabolism 2010. 7:30.
metabolism of phosphatidylcholine 13. Palmieri F. Diseases caused by
and cardiovascular risk. N Engl J defects of mitochondrial carriers: a
Med. 2013: 368: 1575-1584. review. Biochim Biophys Acta 2008.
2. Mendehlson AR, Larrick JW. Dietary 1777:564-578
modification of the microbiome 14. Carrasco, Mate, Monserrat, Arias,
affects risk for cardiovascular Aramburu, Vazquez. The Role of
disease. Rejuvenation Res. 2013 Inflammatory Markers in the
Jun;16(3):241-4. Cardioprotective Effect of L-
3. Walsh, Steinberg. l-Carnitine May Carnitine in L-NAME-Induced
Attenuate Free Fatty Acid-Induced Hypertension. Am J Hypertens 2008:
Endothelial Dysfunction. 122.
Annals.2006. 1320.018. 15. Diaz R, Lorita J, Soley M, Ramirez I.
4. Zhang W, Iso H, et al. Associations Carnitine worsens both injury and
of dietary magnesium intake with recovery of contractile function after
mortality from cardiovascular transient ischemia in perfused rat
disease: the JACC study. heart. J Physiol Biochem.
Atherosclerosis. 2012 2008;64:1–8. doi:
Apr;221(2):587-95. 10.1007/BF03168229.
5. Wang Z, Klipfell E, Bennett BJ, 16. Ferrari R, Merli E, Cicchitelli G, Mele
Koeth R, Levison BS, et al. Gut flora D, Fucili A, Ceconi C. Therapeutic
metabolism of phosphatidylcholine effects of L-carnitine and propionyl-
promotes cardiovascular disease. L-carnitine on cardiovascular
Nature. 2011. 472: 57-63. diseases: a review. Ann N Y Acad
6. Clouatre DL, Bell SJ. Is L-Carnitine Sci 2004, 1033:79-91.
the Link between Red Meat and 17. Mingorance, Rodriguez, Justo,
Heart Disease?. J Nutr Food Sci. Herrera, Sotomayor.
2013: 3: e119 Pharmacological effects and clinical
7. Koeth RA, Wang Z, Levison BS, applications of propionyl-L-carnitine.
Buffa JA, Org E, et al. Intestinal Nutrition Reviews®. 2011: Vol
microbiota metabolism of l-carnitine, 69(5):279–290.
a nutrient in red meat, promotes 18. Collins, Schrader, Sulpizio, Koster,
atherosclerosis. Nat Med 19 2013: Williamson, Adelman, Owen, Sanli,
576-585 Bellamine. L-Carnitine intake and
8. Dayanand CD, Krishnamurthy N, high trimethylamine N-oxide plasma
Ashakiran S, Shashidhar KN. levels correlate with low aortic
Carnitine: A novel health factor-An lesions in ApoE_/_ transgenic mice
overview. Int J Pharm Biomed Res expressing CETP. Atherosclerosis
2011, 2(2), 79-89. 244 (2016) 29e37.
9. Lee, Lin, Lin, Lin. Effects of L- 19. Shang, R, Sun, Z, Li, H. Effective
carnitine supplementation on dosing of L-carnitine in the
oxidative stress and antioxidant secondary prevention of
enzymes activities in patients with cardiovascular disease: a
coronary artery disease: a systematic review and meta-
randomized, placebo-controlled trial. analysis. BMC Cardiovascular
Nutrition Journal 2014. 13:79. Disorders 2014, 14:88.Yin, Liao, He,
10. Higgins JP, Ortiz BL. Energy Drink Wang, Xia, Liu, Zhu, Chen, Zhou,
Ingredients and their Effect on Pan, Zhou. Dysbiosis of Gut

10
Microbiota With Reduced 25. Panchal, Poudyal, Ward, Waanders,
Trimethylamine-N-Oxide Level in Brown. Modulation of tissue fatty
Patients With Large-Artery acids by L-carnitine attenuates
Atherosclerotic Stroke or Transient metabolic syndrome in diet-induced
Ischemic Attack. J Am Heart Assoc. obese rats. Food Funct. 2015
2015;4:e002699. Aug;6(8):2496-506.
20. Dinicolantonio JJ, Lavie CJ, Fares H, 26. Zambrano S, Blanca AJ, Ruiz-
Menezes AR, O’Keefe JH. L- Armenta MV, Miguel-Carrasco JL,
Carnitine in the Secondary Arévalo M, Mate A, Vázquez CM. L-
Prevention of Cardiovascular carnitine attenuates the
Disease: Systematic Review and development of kidney fibrosis in
Meta-analysis. Mayo Clin Proc. Apr hypertensive rats by upregulating
15. PPAR-γ. Am J Hypertens. 2014
21. Tripolt LJ, Leber B, Triebl A, Köfeler Mar;27(3):460-70.
H, Stadlbauer V, Sourij H. Effect of 27. Zambrano S, Blanca AJ, Ruiz-
Lactobacillus casei Shirota Armenta MV, Miguel-Carrasco JL,
supplementation on trimethylamine- Arévalo M, Vázquez MJ, Mate A,
N-oxide levels in patients with Vázquez CM. L-Carnitine protects
metabolic syndrome: An open-label, against arterial hypertension-related
randomized study. Atherosclerosis. cardiac fibrosis through modulation
2015 Sep;242(1):141-4. of PPAR-γ expression. Biochem
22. Fukami K, Yamagishi S, Sakai K, et Pharmacol. 2013 Apr 1;85(7):937-
al. Oral L-carnitine supplementation 44.
increases trimethylamine-N-oxide 28. Kuka, Liepinsh, Kuka, Liepins,
but reduces markers of vascular Cirule, Gustina, Loza, Malkova,
injury in hemodialysis patients. J Grinberga, Pugovics, Dambrova.
Cardiovasc Pharmacol. 2015 Suppression of intestinal microbiota-
Mar;65(3):289-95. dependent production of pro-
23. Ueland T, Svardal A, Øie E, atherogenic trimethylamine N-oxide
Askevold ET, Nymoen SH, Bjørndal by shifting L-carnitine microbial
B, Dahl CP, Gullestad L, Berge RK, degradation. Life Sci. 2014 Nov
Aukrust P. Disturbed carnitine 11;117(2):84-92.
regulation in chronic heart failure 29. Stasi, Arcuri, Mattera, Lombardo,
increased plasma levels of Marcellini, Riccioni, De Falco,
palmitoyl-carnitine are associated Pisano, Spagnoli, Borsini, Orlandi.
with poor prognosis. Int J Cardiol Propionyl-L-Carnitine Improves
2013. 167(5):1892–1899. Postischemic Blood Flow Recovery
24. Schugar, R.C., Brown, J.M. and Arteriogenetic
Emerging roles of flavin Revascularization and Reduces
monooxygenase 3 in cholesterol Endothelial NADPH-Oxidase 4–
metabolism and atherosclerosis. Mediated Superoxide Production.
Curr Opin Lipidol. 2015 Arterioscler Thromb Vasc Biol.
Oct;26(5):426-31. 2010;30:426-435.

11

Anda mungkin juga menyukai