Ibadah Haji
Ibadah Haji
31
III. IHRAM DAN MIQAT e. Orang-orang yang datang dari arah Najdil-
Yaman dan Najdil Hijaz arah selatan Kota
Ihram adalah niat mengerjakann ibadah haji Makkah dan negeri-negeri, yang sejajar
atau umrah, dengan menghindari hal-hal yang dengan itu, miqatnya di Qarnul Manazail
dilarang dalam pelaksanaan haji atau umrah. adalah sebuah bukit jauhnya 80 km lebih dari
Miqatdisegi bahasa dapat diartikan batas, di arah Selatan Kota Makkah
segi ibadah haji, dibagi kepada miqat zamani f. Orang-orang yang datang dari arah Irak dan
dan miqat makani. negeri yang sejajar dengan itu arah Utara dari
Kota Makkah. Miqatnya di Zatu ‘Iraqi, adalah
Miqat zamani yaitu waktu yang dijadikan batas nama sebuah bukit jaraknya kurang lebih 80
dalam pelaksanaann haji. km dari Kota Makkah.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 197. g. Bagi penduduk negeri-negeri yang ada di
Artinya : Musim haji adalah beberapa bulan antara Makkah dan miqat-miqat tersebut,
yang ditentukan. miqat mereka ialah di negeri masing-masing
Ibnu Umar menafsirkan bulan haji itu ialah bulan
Syawal, Zulkaidah dan 9,5 hari pada awal bulan PAKAIAN IHRAM MULAI DI MIQAT
Zulhijjah, artinya miqat zamani haji itu waktu
yang tersedia untuk berniat ( ihram) 2 bulan dan - Pakaian ihram bagi laki-laki adalah dua
9,5 hari, dapat juga diartikan mulai 01 Syawal potong kain yang tidak berjahit, satu potong
s.d sebelum tergelincir mata hari pada hari ferfungsi sebagai sarung dan satu potong lagi
Arafah, yaitu waktu yang tersedia untuk untuk salendang.
memasang niat ( ihram ) haji. - Pakaian ihram bagi wanita adalah pakaian
biasa yang menutup seluruh badan kecuali
Miqat makani ialah tempat dijadikan batas muka dan telapak tangan dari pergelangan
untuk memulai ihram haji atau umrah. hingga ujung jari.
a. Orang Makkah miqatnya dari rumah masing-
masing. LARANGAN SELAMA BERPAKAIAN IHRAM
b. Orang yang datang dari arah Madinah dan
negeri-negeri yang sejajar dengan Madinah a. Larangan bagi laki-laki saja.
miqatnya di Zulhulaifah 403 km, termasuk 1. Memakai pakaian biasa, pakaian berjahit,
gelombang I Jamaah Haji Indonesa. Masjid di sudah pakai bentuk seperti kain sarung,
Bir Ali terletak di Daerah Zulhulaifah. baju kaus, singlet, celana dalam dan
c. Orang-orang yang datang dari arah Syam, sejenisnya.
Mesir, Maghribi, dan negeri-negeri sejajar 2. Memakai kaos kaki atau sepetu yang
dengannya arah barat dari Kota Makkah, menutupi mata kaki dan tumit.
miqatnya di Juhfah atau Rabigh. 161 km 3. Menutup kepala yang melekat, seperti
d. Orang-orang yang datang dari arah Yaman, topi, peci, sorban, payung yang menem-
India, Indonesia dan negeri-negeri yang pel di kepala
sejajar dengannya melalui laut merah dari b. Larangan bagi perempuan saja.
arah selatan Kota Makkah, miqatnya di 1. Menutup telapak tangan,
Yalamlam 80 km 2. Menutup muka.
Yalamlam adalah nama suatu bukit dari c. Larangan bagi laki-laki dan perempuan.
beberapa bukit Tuhmah. 1. Memakai wangi-wangian kecuali yang
Dulu, ketika orang Indonesia dan orang India sudah dipakai sebelumnya
kapalnya jika sudah setantang melewati bukit 2. Memotong kuku dan bercukur atau
Yalamlam, jamaah calon haji sudah mandi, mencabut rambut dan bulu badan.
berpakaian ihram, shalat sunat ihram dan 3. Memburu, menganiaya dan membunuh
ihram di atas kapal. binatang dengan acara apapun kecuali
Sekarang, Jamaah calon haji yang berasal binatang yang membahayakan boleh di
dari Indonesia gelombang II dan India bunuh.
dengan pesawat udara tidak dapat dipastikan 4. Menikah, menikahkan, atau meminang
melewati di atas bukit Yalamlam atau di atas perempuan untuk dinikahi.
bukit Qarnul Manazil atau tidak, berkenaan 5. Bercumbu atau bersetubuh.
dengan itu Majelis Ulama Indonesia sesuai 6. Mencaci, bertengkar atau mengucapkan
dengan fatwanya tgl 28 Maret 1980 yang kata-kata kotor.
dikukuhkan kembali tanggal 19 September Jika telanggar salah satu dari huruf a s.d c di
1981 menetapkan bahwa miqatnya jamaah atas, jamaah yang berpakaian ihram untuk
calon haji dan Umrah dari Indonesia di umrah mapun haji wajib kepadanya membayar
Bandara King Abdul Aziz Jeddah setelah dam ( denda ). Pembayaran dam dijelaskan
pesawat landing. pada item tersendiri.
32
33
IV. THAWAF
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN - Thawaf ialah mengelilingi ka’bah sebanyak 7
kali, dimana ka’bah selalu berada di sebelah
DALAM BERIHRAM, sbb :
kiri, dimulai dan diakhiri pada arah sejajar
dengan Hajar Aswad.
- Wajib memasuki Kota Makkah dalam keada - Ababila memungkinkan setiap masuk Masjidil
an ihram, akan tetapi dianjurkan isythirat Haram dilanjutkan dengan thawaf
( ihram bersyarat ). Apabila karena penyakit sebagaipengganti shalat sunat tahyatul
terpaksa tidak dapat menyelesaikan hajinya, masjid.
maka boleh bertahalul tanpa membayar dam
Syarat Thawaf :
dan apabila akan melaksanakan hajinya
1. Setiap orang yang akan thawaf harus suci
nanti dia mengambil miqat dari rumah sakit dari hadats besar dan hadats kecil, oleh
atau rumah karena itu sebelum thawaf diwajibkan
- Apabila jamaah calon haji sakit memasuki berwudhuk terlebih dahulu.
kota Makkah dengan keadaan ihram dan 2. Menutup Aurat
mati dalam keadaan ihram, maka ia telah 3. Dimulai dan diakhiri pada arah sejajar
mendapatkan pahala hajinya. Dan apabila dengan Hajar Aswad.
4. Berkeliling Ka’bah 7 kali, dengan posisi
memsuki Kota Makkah tanpa ihram, maka ia Ka’bah disebalah kiri
mati bukan dalam keadaan berhaji ( Hadits 5. Thawaf di dalam Masjidil Haram
dari Ibnu Abbas )
- Menanggalkan pakain ihram hanya boleh di - Ketika memulai thawaf sebaiknya badan
tempat tertutup dan hanya bisa kelihatan sepenuhnya menghadap ka’bah, serta
oleh yang punya badan, misalnya dalam melambaikan tangan dan mengecupnya
sambil mengucapkan Bismillahi Allahu Akbar.
kamar mandi atau toilet/WC.
- Tetapi kalau keadaan tidak memungkinkan
- Pakaian ihram boleh terbuka untuk keper- cukup dengan memiringkan badan dan
luan berobat, setelah itu ditutup kembali. memalingkan mungka ke arah Hajar Aswad
- Pelaksanaan mulai berihram haji/umrah serta melambaikan tangan dan mengecupnya
boleh sebelum sampai di Miqat, misalnya sambil mengucapkan Bismillahi Allahu Akbar.
berpakaian ihram sebelum naik pesawat bagi - Bacaan do’a setiap putaran berbeda-beda,
jamaah haji Indonesia gelombang ke II. Atau oleh sebab itu ikuti saja do’a putaran yang
dituntun dalam buku “Doa dan dzikir” yang
berihram di Madinah ketika masih berada di
disusun oleh Kemenag RI.
Hotel sebelum berangkat. - Setiap melewati rukun ( sudut ) Yamani
- Konsisten berpakaian ihram kadang-kadang disunatkan melambaikan tangan tidak
terlupa ketika hendak ke WC umum, toilet mengecupnya ke arah rukun Yamani
umum, kamar wudhuk umum, di Arafah, - Jika whuduknya batal, perbaharui wudhuk
Muzdalifah dan Mina, sehingga bagi ibu-ibu kembali, tidak perlu mengulang putaran tawaf
anggota wudhuk tanpa disadari terbuka. dari awal, cukup melanjutkan putaran thawaf
yang terputus dengan start kembali dari arah
- Boleh bersetubuh suami-istri jika tidak
yang sejajar dengan Hajar Aswad.
sedang berihram dan sudah tahalul tsani. Bersentuhan kulit laki-laki dengan perempuan
- Boleh sedang berihram memakai cincin, jam tidak mambatalkan wudhuk dalam tahwaf
tangan dan sabuk karena peralatan tidak karena darurat syar’i.
termasuk pakaian. - Apabila waktu shalat wajib masuk, maka
- Boleh menggosok gigi dengan pastal gigi thawaf dihentikan ikuti shalat berjamaah di
karena bertujuan untuk membersihkan gigi Masjidil Haram, dan lanjutkan putaran thawaf
yang masih tersisa setelah selesai shalat di
dan merawat kesehatan gigi karena itu tidak
tempat berhenti memasuki shaf shalat tadi.
masuk berharum-haruman.
- Bolehmembunuh nyamuk, lalat dan binatang - Apabila sudah selesai tawaf, finish di sejajar
lain yang menggangu dalam berihram. dengan arah Hajar Aswad, ada 3 kegiatan
- Sebaiknya jangan menyisir rambut ketika yang di sunatkan sebelum Sa’i yaitu :
berihram karena dikhawatirkan akan
(1) Berdo’a di Multazam,
putus/tercabut rambut, kecuali di yakini tidak
Begeser ke kanan sedikit dari arah Hajar
akan putus/tercabut rambut. Aswad, cari posisi yang sejajar dengan
arah antara pintu Ka’bah dengan Hajar
Aswad, posisi itu disebut Multazam .
34
NAMA-NAMA KOMPONEN YANG ADA DI KA’BAH
PENJELASAN
1. Hajar Aswad
2. Lawang ka'bah
3. Talang pancuran
4. Syadzarwan
5. Hijir Ismail
6. Multazam
7. Maqam Ibrahim
8. Rukun Hajar Aswad
9. Rukun Yamani ( arah Selatan
10. Rukun Syami ( arah Barat)
11. Rukun Iraqi ( arah Timur )
12. Kiswah ( Kain Penutup/
Selimut Ka’bah )
13. Garis start & finish Thawaf
14. Lokasi Thawaf
berdo’alah, fuokuskan fikiran dan minta- (3) Shalat sunat muthlak di Hijir Ismail
lah kepada Allah, karena berdo’a Sesudah berdo’a, kelau memungkinkan
diMultazam suatu tempat yang mustajab. Shalat di Hijir Ismail, faedahnya kalau
Multazam adalah tempat yang terletak shalat di Hijir Ismael sama dengan shalat
antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. dalam Ka’bah.Shalat di Hijir Ismail tidak ada
Bermunajat dan berdoa di Multazam kaitannya dengan Thawaf.
dengan cara merapatkan diri pada Hijir Ismail adalah bahagian bangunan dari
multazam kalau memungkinkan, kalau Ka’bah yang ditandai dengan tembok
tidak memungkinkan dapat dilaksanakan berbentuk setengah lingkaran, terletak
dengan mengambil jarak di depan ( se antara rukun Syami dengan rukun Iraqi.
arah lurus ) multazam. Bermunajat dan Dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali
berdo’a di multazaam disunatkan sesudah ketika shalat fardhu.
thawaf dan sunat kapan saja. Mengingat lokasi di Hijir Ismail sangat
terbatas sekali tempatnya, ukurannya
(2) Shalat sunat Thawaf. hanya beberapa meter saja, maka
Selesai berdo’a di Multazam, cari lokasi penjagaan petugas sangat ketat, kesem-
yang sejajar dengan arah Maqam Ibrahim, patan untuk jamaah haji sangat sedikit
kalau tidak memungkinkan lokasi yang sekali, dibuka pada waktu-waktu tertentu
dimaksud, cukup pada tempat berdo’a di saja terutama ketika keramaian di Ka’bah
Multazam tadi, lajutkan shalat sunat di agak mulai berkurang, tujuannya untuk
Maqam Ibrahim, 2 rakaat, shalat sunat ini menjaga keselamat jamaah, berebut sama
disebut juga shalat sunat thawaf. dengan resiko. Untuk menghindari resiko,
Bacaan ayat pada shalat sunat thawaf kesempatan dikurangi.
pada rakaat pertama setelah al-fatihah
sebaiknya membaca surat al-kafirun, dan (4) Minum Air Zam-zam
pada rakaat ke dua setelah al-fatihah Rangkaian kegiatan sunat thawaf terakhir
dibaca surat al-ikhlas. adalah minum air zam-zam, disediakan
Selesai shalat sunat thawaf dilajutkan dalam galon khusus ada yang dingin
dengan do’a, konsentrasi dan meminta dicampur ice dan ada yang tidak dingin,
kepada Allah, baca buku tuntunan yang dilengkapi gelas praktis sekali pakai.
Maqam Ibrahim adalah batu tempat Galon itu disusun rapi terletak tidak jauh
berpijak Nabi Ibrahim a.s pada saat dari lokasi arah multazam, dan di tempat-
membangun Ka’bah, dan terletak antara tempat lain dalam Masjidil Haram
rukun hajar Aswad dan rukun Syami, Ambil air zamzam dengan tangan kanan
bangunannya berbentuk sangkar burung dan sebelum meminum berselawat dan
dan di atas batu tersebut diabadikan berdo’a, mudah-mudahan penyakit yang
bekas telapak kedua kaki Nabi Ibrahim. ada dalam tubuh kita akan terobati, amin.
35
.
1. Thawaf Qudum/Thawaf umrah haji
tamattu’
- Thawaf Qudum adalah thawaf yang
dilakukan oleh orang yang baru tiba di
Makkah berihram sebagai penghormatan
terhadap ka’bah sekaligus sebagai shalat
tahyatul Masjid.
- Tamattu’ adalah mendahulukan menye-
lenggarakan umrah dari melaksanakan
haji. Pelaksanaannya baru tiba Makkah
dalam keadaan berihram langsung melak
sanakan umrah, yaitu thawaf, sai’ dan
tahalul.
AIR ZAM-ZAM DI MASJIDIL HARAM - Jika melaksanakan haji tamattu’ maka
thawaf qudumnya sudah termasuk dalam
Thawaf umrahnya.
2. Thawaf Ifadhah
Thawaf ifadhah disebut juga thawaf sadr
(inti) ialah thawaf rukun haji, waktunya
dilaksana-kan setelah melontar Jumrah
aqabah sampai dengan musim haji tahun
yang bersangkutan selesai. Kalau tidak
dilaksana-kan Thawaf ifadhah hajinya tidak
sah. Ketinggalan thawaf ifadhah tidak bisa
diganti dengan dam, artinya diulangi lagi
tahun depan.
Jika kita habis melaksanakan thawaf air Zam-Zam
ini merupakan penghilang dahaga yang mujarab. 3. Thawaf Umrah.
Selain menyegarkan karena rasanya yang dingin juga Ialah thawaf yang dikerjakan berihram
mengandung berbagai khasiat untuk kesehatan tubuh merupakan salah satu rukun umrah baik
kita. Adapun tempat air Zam-zam ini sangat mudah dalam umrah wajib maupun umrah sunnah.
dijangkau dan tidak begitu jauh dari Ka’bah. Semua
jamaah haji yang selesai melaksanakan thawaf pasti 4. Thawaf Wada’
mampir dan minum air zam-zam ini. Ialah thawaf pamitan yang dilakukan setiap
orang yang telah selesai melaksanakan haji
Air Zam-Zam ini ditempatkan dalam wadah khusus atau umrah dan akan meninggalkan kota
yang bisa diambil dari kran-kran yang tinggal kita Makkah.
pencet saja. Gelas plastic telah disediakan dalam - Thawaf wadha’ adalah hukumnya wajib
jumlah yang banyak sehingga para jamaah haji tinggal karena merupakan rangkain ibadah haji,
ambil diisi lalu diminum selanjutnya gelas itu kita jika tidak dilaksanakan dikenakan dam
buang pada tempat sampah yang telah disediakan. berupa menyemblih 1 ekor kambing.
- Thawaf wadha’ pada perinsipnya thawaf
Niat Thawaf. pamitan langsung meninggalkan Kota
- Thawaf Ifadhah dan thawaf Umrah niatnya Makkah, namun boleh kembali kepengi-
sudah terkandung dalam niat iharam. napan berkemas-kemas menyatu dengan
- Thawaf Qudum, Thawaf Wadhak, Thawaf rombongan dan pergi.
Nazar dan Thwaf Sunnat niatnya tersendiri - Bagi Wanita yang sedang haid dan orang
sebelum thawaf. tua yang sudah lemah dan orang sakit
- Karena niat merupakan syarat syah thawaf. tidak wajib melaksanakan thawaf. Bagi
wanita haid cukup berdo’a datang sam-
Macam-macam Thawaf. pai dipintu Masjidil Haram.
1. Thawaf Qudum/Thawaf umrah haji tamattu’ 5. Thawaf Nazar
2. Tawaf Ifadhah Ialah thawaf wajib disebabkan karena ada
3. Thawaf Umrah nazar.
4. Thawaf Wada’
5. Thawaf Nazar 6. Thawaf Sunnat.
6. Thawaf Sunnat. Ialah thawaf yang dilakukan setiap saat
ketika seseorang berada di Masjidil Haram,
tidak diikuti dengan sa’i dan berpakaian
biasa.
36
V. SA’I - Sebelum melaksanakan sa’i tidak diwajibkan
berwudhuk terlebih dahulu.
- Bagi Laki-laki disunatkan lari-lari kecil ketika
Sa’i ialah berlari-lari kecil atau berjalan antara
melewati pilar hijau (lampu hijau) sedangkan bagi
bukit Shafa dengan bukit Marwa dan sebaliknya,
perempuan tidak disunatkan
sebanyak 7 kali yang terakhir di bukit Marwa.
- Mengingat jalur sa’i berada di dalam Masjidil
Perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwa
Haram, jika waktu shalat fardhu datang, yang
dihitung satu kali dan juga dari bukit Marwa ke
ditandai dengan iqamah, semua jamaah yang
bukit Shafa dihitung satu kali, bagi yang uzur
melakukan sa’i berhenti ditempat untuk
boleh menggunakan kursi roda.
bergabung dengan jamaah lain untuk shalat
berjamaah, walaupun sebenarnya boleh
Syarat-syarat sa’i
melanjutkan sa’i, dan shalat fardhu dilaksanakan
1. Hendaklah di mulai dari bukit Shafa dan
setelah sa’i selesai. Namun jalur sa’i biasanya
disudahi di bukit Marwa.
dipenuhi oleh jamaah yang hendak shalat fardhu.
2. Hendaklah sa’i itu 7 kali
3. Waktu sa’i itu sesudah Thawaf
VI .TAHALUL
Ada 2 do’a sebelum sa’i di mulai :
1. Doa ketika mendaki bukit Shafa, Tahalul adalah menghalalkan beberapa larangan yang
2. Do’a setiba di atas bukit Shafa, mengha-dap ditandai dengan menggunting rambut. Orang yang
Qiblat sudah tahalul adalah keadaan seseorang yang sudah
bebas dari ihramnya karena telah menyelesaikan
Do’a Perjalanan : 1 s.d 7 amalan-amalan manasik hajinya.
1. Do’a setiap turun dari bukit Shafa dan turun Tahalul terbagi dua :
dari bukit Marwah, lafaz do’anya berbeda- 1. Tahalul Awal ( pertama )
beda. Ada 7 kali kita turun, artinya 7 kali kita 2. Tahalul Tsani ( ke dua )
membaca do’a yang berlainan. Tahalul Awal tahalul setelah melontar jumrah
2. Do’a di antara pilar hijau, lafaz do’anya Aqabah, sedangkan tahulul tsani tahalul setelah
sama melaksanakan thawaf ifadhah dan sa’i.
3. Do’a setiap naik bukit Shafa maupun
Marwa, lafaz do’anya sama Cara memotong rambut .
1. Bagi laki-laki disunatkan mencukur habis atau
Do’a setelah selesai. memotong untuk memendekan rambut kepala.
Do’a di bukit Marwa selesai Sa’i 2. Bagi perempuan afdhalnya rambut dikumpul-kan
jadi satu, kemudian ujungnya dipotong, atau
Do’a Tahalul sekurang-kurana memotong 3 helai rambut
1. Do’a ketika rambut kita digunting sepanjang jari.
2. Do’a setelah bergunting 3. Yang memotong rambut laki-laki dipotong oleh
laki-laki yang sudah halal ( sudah tahalul) dan
Lafaz do’a setiap naik bukit Shafa maupun naik bagi perempuan dipotong oleh perempuan yang
bukit Marwa, lafaz do’anya sama, terdapat dalam sudah halal ( sudah tahalul). Boleh berlainan jenis
Surat Al-Baqarah ayat 158 kalau mahram.
4. Khusus untuk perempuan, karena rambut
termasuk anggota tubuh yang tidak boleh terbuka,
maka memotongnya upayakan tidak terlihat
rambutnya oleh orang lain kecuali mahramnya.
Larangan setelah Tahalul Awal.
Yang dilarang setelah tahalul awal adalah bersetubuh,
sedangkan hal-hal lain yang dilarang sewaktu
berihram diperbolehkan seperti mencukur rambut,
memotong kuku, memakai wangi-wangian, memakai
pakaian biasa ( berjahit ) bagi laki-laki, menutup
kepala bagi laki-laki, membunuh binatang, menutup
muka bagi perempuan.
Artinya : Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah
sebahagian dari syi'ar Allah. Maka Barangsiapa yang TAHALUL
beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka
tidak ada dosa baginya menge-rjakan sa'i antara
keduanya. dan Barang-siapa yang mengerjakan suatu Tahalul adalah menghalalkan beberapa larangan yang
kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya ditandai dengan menggunting rambut. Orang yang
Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha sudah tahalul adalah keadaan seseorang yang sudah
mengetahui. 37 bebas dari ihramnya karena telah menyelesaikan
amalan-amalan manasik hajinya.
Tahalul terbagi dua :
3. Tahalul Awal ( perama )
4. Tahalul Tsani ( ke dua )
VIII. MABIT DI MUZDHALIFAH
VII. WUQUF
Bermalam di Muzdalifah atau mabit di Muzdalifah
Disegi bahasa artinya berhenti, di segi istilah syar’i waktunya mulai setelah Maghrib sampai terbit fajar
yang dimaksud di sini adalah menetap di Padang 10 Zulhijjah dan boleh sesaat asal sudah lewat tangah
Arafah mulai tergelincir mata hari 9 Zulhijjah sampai malam, artinya meninggalkan muzdhalifah waktunya
dengan malam, terbenamnya mata hari. Wuquf dinilai lewat tangah malam. Untuk jamaah haji Indonesia
sah dalam rentan waktu tersebut beberapa saat saja, menunggu giliran dijemput kendaraan yang diatur
namun sebaiknya wuquf selama waktu yang oleh maktab.
ditentukan.
Bagi jamaah tanpa alasan syar’i tidak mabit di
Persiapan Wuquf. muzdhalifah dikenakan dam 1 ekor kambing, dan bagi
Niat untuk haji sesudah berpakaian ihram tanggal 8 jamaah tidak mabit karena alasan syar’i seperti sakit
Zulhijjah sebelum berangkat ke Arafah, sedangkan atau mengurus orang sakit atau mengalami kesulitan
untuk haji qiran dan Ifrat tidak berniat lagi dan sudah boleh tidak mabit di Muzdhalifah dan tidak dikenakan
berpakaian ihram di miqat sebelum masuk ke Kota dam.
Makkah.
Salah satu tugas jamaah mabit muzdhalifah
Sampai di kemah. disunatkan mengambil kerikil yang akan digunakan
Berzikir, bertahalil, bertahamid, bertalbiyah, untuk melontar jamrah, dengan jumlah menimal 7
membaca Al-qur’an dan berdo’a sambil menunggu buah untuk melontar jamrah aqabah saja dulu besok
sampai dengan tergelincir mata hari. hari, atau boleh juga secara keseluruhan dengan
jumlah sbb :
Persiapan sebelum masuk waktu. a. Kalau nafar awal dipilih kerikil di Muzdhalifah 7 x
1. Mempersiapkan diri dari hal-hal yang akan 7 buah = 49 buah.
menggangu untuk selama lebih kurang tiga jam. b. Kalau nafar tsani dipilih kerikil 10 x 7 buah = 70
2. Berwudhuk karena kegiatan wuquf di dahului buah.
khutbah wuquf kemudian shalat, jika wudhuk Sebenar kerikil untuk melontar jamrah itu boleh
batal setelah shalat tidak perlu diperbaharui dimana dan kapan saja, namun memilih kerikil di
wudhuk karena wuquf tidak disyaratkan suci dari Muzdhalifah ketika mabit hukumnya sunat.
hadats besar dan kecil..
3. Dipersiapkan yang akan betugas setiap kemah
besar dalam wuquf seperti khatib, Imam, Muazin IX. MABIT DI MINA
dan yang akan memimpin talbiyah.
Mabit di Mina adalah bermalam di Mina pada hari
Jika Waktu sudah masuk. tasyrik 2 malam atau 3 malam.
1. Ikuti khutbah wukuf a. Bagi jamaah yang mengambil nafar awal 2 malam
2. Shalat zhuhur dan asar jamak dan qasar yaitu tanggal 10 dan 11 Zulhijjah. Dan sebelum
3. Berdo’a dan zikir sebaiknya diikuti buku tuntunan. masuk Maghrib tanggal 12 Zulhijjah wajib
Selesai kegiatan Wuquf. meninggalkan Mina, kalau terlambat harus diambil
Menunggu melanjutkan perjalanan berma-lam di nafar tsani.
Muzdalifah. b. Bagi jamaah yang mengambil nafar tsani 3 malam
yaitu tanggal 10,11 dan 12 Zulhijjah Dan tanggal
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Wuquf. 13 Zulhijjah setelah melontar 3 jamrah
- Boleh berdo’a sendiri-sendiri atau bersama-sama. meninggalkan Mina menuju Makkah.
- Jemaah haji yang melakukan wuquf tidak
diisyarakan suci dari hadats besar maupun kecil Tidak mabit di Mina :
oleh karena itu bagi yang haid, nifas, junub dan a. Jika tidak mabit di Mina seluruh malam yang
hadats kecil adalah sah. ditentukan maka kena dam 1 ekor kambing.
- Wuquf boleh dilaksanakan diluar maupun dalam b. Jika tidak mabit 1 malam atau 2 malam, dendanya
tenda dimana saja asalkan diseling-karan Padang 1 malam 1 mud ( ¾ kg beras )
Arafah yang telah ditentukan yang diberi tanda
selingkaran Padang Arafah. Nafar awal dan nafar tsani
- Wuquf orang sakit disyafari wukufkan oleh Nafar artinya rombongan. Nafar awal artinya
petugas kesehatan haji di satu tempat di Padang rombongan pertama meninggalkan Mina ( 3 hari dan 2
Arafah. malam di Mina ). Nafar tsani artinya rombongan ke
dua meninggalkan Mina ( 4 hari dan 3 malam di Mina
).
Mana yang dipilih nafar awal atau nafar tsani ?
38
Penjelasan Al-Qur’at tentang nafar awal
maupun nafar tsani
Surat Al-Baqarah ayat 203 Setelah rangkaian ibadah rukun haji itu dilaksanakan
dilanjutkan kembali ke Mina untuk melaksanakan
melontar jamrah Aqabah, dan seterusnya mabit di
Mina dan hari-hari berikut melontar jamrah.
Mabit di Mina Jadid
Mabit di perluasan Mina ( Mina jadid ) hukumnya
sah, seperti di Mina, sebagai mana pendapat para
ulama Makkah saat ini dan para Ulama lain dan juga
menurut Ijtihad yang didasarkan pada keadaan
darurat, karena kondisi Mina saat ini sudah penuh
sesak dan kemah di Mina Jadid masih bersambung
dengan perkemahan di Mina.lama.
هر
ْ ْبهك لل ه
اللُ ا ِّ ا
ِ ِسْم
ب Ada 2 macam dam yaitu dam nusuk dan dam
isaah. DamNusuk dikenakan bagi orang
ًا
ْمهج
ر mengerjakan haji tamattu’, atau Qiran, artinya
dam bukan karena suatu kesalahan. Dam
هاطِــلشّـي
Isaah, dikenakan bagi orang yang melanggar
ِْنِـي ل aturan atau melakukan kesalahan.
ًا
ْرُو
ْـرمــبه Tingkatan Dam :
1. Paling berat menyemblih unta, atau sapi.
مــــ ًاه
ْــي وسهــع
2. Urutan ke dua menyemblih kambing.
3. Urutan ke dua pengganti yaitu puasa atau
ُـــو شْــــك
memberi makan fakir miskin .
ًاْر Jenis-jenis dam dan denda menurut jenis
pelanggaran seperti berikut.
Artinya :
Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, kutukan
bagi segala syetan dan ridha bagi Allah Yang Maha40
Pengasih. Ya Allah Tuhan-ku, jadikanlah ibadah
haji ini haji yang Mabrurdan sa’i yang diterima.
41
IV. Dam Takhyir dan Taqdir
1. Membuang/mencabut/meng- Memilih diantara tiga macam :
gunting rambut atau bulu dari 1. Menyemblih seekor kamping atau
anggota tubuh. 2. Bersedekah kepada 6 orang fakir
2. Memakai pakaian yang miskin tiap orang berupa 2 mud atau
dilarang dalam ihram. 3. Berpuasa 3 hari.
3. Mengecat/memotong kuku
4. Memkai wangi-wangian
42
Perempuan haid/nifas dibolehkan dan di-pandang
sah melakukan thawaf ifadhah dan tidak
membayar dam”. Sedangkan menurut Abu
Hanifah membayar dam satu ekor unta.
JAMAAH HAJI PEREMPUAN - Boleh menggunakan obat untuk menang-
guhkan/memperlambat haid.
1. Bagi perempuan yang akan berhaji, selain me- - Bagi perempuan yang sedang haid/nifas
menuhi syarat-syarat haji di syaratkan pula harus tidak wajib melaksanakan thawaf wada’,
ada suami atau mahram yang menyer-tainya. tidak kena dam, cukup berdo’a datang
2. Mahram ialah pria yang dilarang menikah dengan sampai dipintu Masjidil Haram.
perempuan yang akan berhaji itu.
3. Pada dasarnya perempuan tidak boleh pergi haji XIII. SHALAT DI MASJID NABAWI DAN
tanpa suami atau mahram, akan tetapi dalam MASJIDIL HARAM ( HARAMAIN )
keadaan aman, perempuan boleh pergi haji dengan
teman perempuan lainnya yang dapat dipercaya . 1. Shalat Arba’in di Masjid Nabawi.
Sebaiknya mereka tidak kurang dari tiga orang Arba’in artinya empat puluh, Maksudnya
setiap kelompok. shalat berjamaah 5 waktu di Masjid Nabawi
4. Dalam hal perempuan tidak izin suami untuk pergi selama 40 waktu. Dengan katagori :
haji menurut Imam Syafi’i tidak boleh pergi haji - Berjamaah dengan Imam Rawatib dan
kalau tidak izin suami. Sedangkan Imam Hanafi, tidak terputus-putus kecuali ada udzur
Suami tidak boleh melarang istrinya pergi haji syar’i antara lain seperti sakit, atau
wajib, kecuali haji sunat. datang haid bagi perempuan.
5. Ketentuan ibadah/prilaku khusus untuk perempuan - Tempat shalat dalam masjid dan di
pergi haji. halaman masjid pahalanya sama saja.
Perilaku khusus Perempuan : 2. Shalat di Masjidil Haram.
a. Berpakaian rapi, Islami dan menghindari Kelipatan pahala di Masjidil Haram 100.000
pakaian tipis dan ketat. kali bila dibandingkan dengan Masjid biasa.
b. Tidak memakai make up yang berlebihan. Sedangkan kelipatan pahala di Masjid
c. Menghindari berpergian berduaan dengan laki- Nabawi 1.000 kali kelipatan bila diban-
laki yang bukan mahramnya. dingakan di Masjid lain.
d. Memelihara prilaku yang mengundang lawan
jenisnya berfikiran lain. XIV. TAYAMUM DAN SHALAT DI PESAWAT
Ibadah khusus Perempuan Ulama Fiqhi berbeda pendapat tentang taya-
a. Perempuan menutup aurat kecualli muka dan mum di pesawat.
telapak tangan.
b. Perempuan tidak mengeraskan suaranya pada 1. Sah, dengan alasan:
waktu membaca talbiyah dan berdo’a. a. Tayamum itu dilaksanakan kerena ketia-
c. Perempuan tidak perlu lari-lari kecil ketika daan air. Air ada hanya untuk minum,
thawaf 3 kali putaran pertama, dan ketika kalau digunakan air yang ada itu pasti
melintas 2 pilar lampu hijau ketika sa’i. airnya berserakkan, kalau beserakkan
d. Perempuan tidak mencukur rambutnya ketika akan mengganggu system nafigasi yang
tahalul, tapi cukup memotong sedikitnya 3 ada.
helai, atau memotong ujung rambutnya b. Dalam Al-Qur’an “Sesungguhnya shalat
sepanjang jari. itu dikerjakan pada waktunya, oleh
karena itu tidak ada mangqadha shalat,
Ada beberapa hal yang perlu dipahami : yang ada jamak dan qashar shalat. Oleh
- Perempuan yang sedang haid/nifas ihramnya sah karena itu harus dilaksanakan.
baik datangnya sebelum atau sesudah berihram. c. Tanah tidak disediakan di pesawat untuk
- Perempuan yang belum thawaf ifadhah karena haid, tayamum, dimana ada angin disitu ada
ia harus menunggu sampai suci. Jika kloternya akan debu.
berangkat segera pada hal dia belum thawaf d. Katagori tayamum di atas pesawat
ifadhah, maka segera lapor pada ketua Kloter untuk sudah termasuk dharurat syar’i
diusulkan pindah ke kloter lain, diundur e. Pendapat ke dua tidak sah, dengan alasan
kepulangannya.
- Menurut pendapat Imam Ibnu Qayyim dari mazhab 2. Karena sifat tanah untuk tayamum itu tanah yang
Hambali: bersih ( sha’idan thayiban ), oleh karena itu debu
tidak nampak sifatnya, belum tentu bersih.
43
6. Taliqul Wajhi = Wajah yang cerah, ceria, pe-nuh
Cara bertayamum di pesawat : ada 2 macam : kedamaian, dan senyum.
1. Dengan sekali tepuk didinding atau kursi depan 7. Tawashau bil hak, Tawashau bi shabri = Saling
dengan menyapu wajah dan langsung menyapu mengingatkan dan nasehat sesama tentang
tangan dari pegalangan tangan hingga ujung jari kebenaran dan kesabaran.
secara merata. 8. Qanaah = Bersifat lapang dada dan mene-rima apa
2. Dengan dua kali tepuk di dua tempat yang adanya dengan ikhlas dan ridha Allah.
berbeda, ( contoh dididing dan jok kursi ). Satu
tepukan untuk menyapu wajah secara merata, dan XV. RAFATS, FUSUQ & JIDAL
satu tepukan lagi untuk menyapu tangan sampai ke
siku secara merata. Dalam berhaji apalagi dalam berihram dituntun untuk
tidak rafats, fusuq, dan Jidal
Tayamum untuk shalat jamak
Ada 2 pendapat : Dalam Surat Al-Baqarah ayat 197 :
1. Tayamum dapat digunakan untuk 2 shalat fardhu
yang dijamak menjadi satu paket.
2. Tayamum hanya dapat digunakan satu shalat
fardhu ditambah dengan shalat sunat lainnya,
sehingga 2 shalat fardhu yang dijamak harus 2 kali
bertayamum.
Tatacara shalat di Pesawat.
Ada 2 macam :
1. Shalat dengan tayamum dilaksanakn seperti salat
duduk.
2. Shalat dengan tidak bertayamum dilaksana-kan
seperti shalat duduk, tapi harus diulang kembali Artinya : (Musim) haji adalah beberapa bulan yang
shalatnya ( i’adah ) kalau sudah sampai di bandara. dimaklumi[122], Barangsiapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka
Cara melaksanakan shalat i’adah di bandara. tidak boleh rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-
1. Dilaksanakan setelah sampai di bandara atau bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa
ditempat tujuan; yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
2. Dilaksanakan seperti salat biasa ( kamilah) mengetahuinya.
3. Shalat i’adah di Bandara Madinah maupun di [122] Ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
bandara King Abdul Aziz dapat dilaksanakn [123] Rafats artinya mengeluarkan Perkataan yang
dengan cara jamak dan Qasar. menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau
bersetubuh.
AKHLAQUL KARIMAH JAMAAH HAJI.
Penjelasan :
Kita berharap kepada Jamaah Haji agar dalam 1. Rafatsa = Mengeluarkan perkataan yang tidak
perjalanan pelaksanaan haji mempunyai akhlaqul senonoh yang mengandung unsur kecabulan (
karimah yaitu mempunyai sifat dan prilaku sbb : porno ), senda gurau berlebihan yang menjurus
1. Taqarrub pada Allah dimana saja/kapan saja. kepada timbulnya nafsu birahi ( syahwat )
2. Tadabbur = Mengambil pelajaran dari peristiwa termasuk melakukan hubungan badan ( bersetubuh
yang dialami untuk menambah keimanan dan ).
kearifan kepada Allah. 2. Fusuk = Segala perbuatan buruk/merusak/ maksiat
3. Tafakkur = Banyak memikirkan tentang ikhwal baik disadari atau tidak, diantara perbuatan
diri, agama dan kehidupan guna men-capai buruk/maksiat itu antara lain
kemashlahatan dunia dan akhirat. - Takabur atau sombong.
4. Tasamuh = Teloransi dengan sesama atas - Merugikan dan menyakiti orang lain dengan
keagamaan dan kepentingan dan kebutuhan kata-kata atau sikap.
sesama yang satu sama lain, memerlukan - Zhalim terhadap orang lain, seperti mengam bil
pengertian untuk kepentingan bersama hak atau merugikan.
5. Ta’awun, = saling tolong menolong dalam ke- - Berbuat sesuatu yang dapat menodai aqidah dan
baikan dan bukan tolong menolong untuk keimanan kepada Allah.
sebaliknya. - Merusak alam dan makhluk lain tanpa ada alasan
yang membolehkan.
- Menghasut dan memprovokator orang lain
44
Kriteria/indikator untuk mendapatkan haji yang
mabrur, sbb :
3. Jidal = Segala sikap dan perbuatan yang mengarah
1. Pelaksanaan ibadah haji harus didasari dengan
kepada perdebatan, permusuhan dan perselisihan
niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT.
yang diiringi dengan nafsu amarah, meskipun
2. Biaya dan bekal untuk menunaikan ibadah haji
untuk mempertahankan kebenaran, dan
harus berasal dari harta halalan thaiban.
memperjuangkan hak, seperti berbantah-bantahan
3. Pelaksanaan Ibadah Haji sesuai dengan tuntunan
merebut kamar, kamar kecil, termasuk melakukan
manasik yang benar ( rukun, wajib dan sunat ).
demonstrasi untuk mempertahankan dan merebut
4. Menghindari seluruh larangan ihram dan
sesuatu, . Adapun berdiskusi masalah ibadah dan
perbuatan maksiat yang dapat mengurangi pahala
kegiatan keagamaan lainnya dengan cara baik,
haji.
terkendali dan santun diperbolehkan.
5. Memperbanyak istighfar dan amalan shaleh.
XVI HAJI MABRUR Ciri-ciri orang yang mendapat haji Mambrur :
Haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau TERCERMIN DARI PERUBAHAN PRILAKU SESE-
yang diterima oleh Allah SWT. Menurut istilah syar’i ORANG SETELAH KEMBALI DARI HAJI
haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dengan 1. Santun dalam bertutur kata
memerhatikan berbagai syarat, rukun, dan wajib serta 2. Menebarkan kedamaian
menghindari hal-hal yang dilarang ( muharramat ) 3. Memiliki Kebedulian sosial
dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata- 4. Berprilaku lebih baik dibanding dengan
mata atas dorongan iman dan mengharap ridha Allah. sebelum menunaikan ibadah haji.
5. Bertambah zuhud terhadap kehidupan dunia
dan lebih mengutamakan akhirat.
45
PINTU-PINTU MASUK MASJIDIL HARAM
1. Bab Shafa
2. Bab Darul Aqam
3. Bab Ali
21. Bab Faruq Umar
4. Bab Abbas
22. Bab Nadwah
5.Bab Nabi
23. Bab Syamsiyah
6. Bab Babussalam
24. Bab Al-Qudus
7. Bab Bani Syaibah
25. Bab Umrah
8.Bab Huju
26. Bab Madinah Munawarah
9.Bab Mudda’a
27. Bab Abubakar Sidiq
10.Bab Ma’ala
28. Bab Hijrah
11. Bab Marwat
29. Bab Umi Hani
12 Bab Quraisy
30. Bab Ibrahim
13. Bab Afqodisiyah
31. Bab Wada
14. Bab Oziz Thuwa
32. Bab Malik Abdul Aziz
15. BabUmarAbdulAziz
33. Bab Alyad
16.Bab Murod
34. Bab Bilal
17.Bab Hudaibiyah
35. Bab Hunsisni
18 Bab Babussalam
36. Bab Ismail
Jahid
19. Bab Garoroh
20. Bab Alfatah
46
Maket Masjidil Haram yang sudah direnovasi
47