Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sejak dulu masyarakat telah terbiasa secara rutin dan turun temurun

memanfaatkan hutan mangrove sebagai sumber penghidupan. Masyarakat

menggunakan mangrove sebagai kawasan berburu, tempat memenuhi kebutuhan

rumah tangga dan keperluan kesehatan. Kegiatan yang rutin dilakukan yaitu

mencari ikan, kepiting, biang (kerang laut), soa-soa (biawak), burung, mencari

kayu bakar, tiang rumah, bahan baku pembuatan atap rumah, sumber pakan ternak

dan obat-obatan tradisional (Sonjaya, 2007 dalam Dian S, 2011).

Hutan mangrove di manfaatkan terutama sebagai penghasil kayu untuk

bahan kontruksi, kayu bakar, bahan baku untuk membuat arang, dan juga untuk

dibuat bubur kertas (Bengen, 2001 dalam Leilani, dkk 2013). masyarakat

dikawasan pesisir atau sekitar hutan mangrove menggunakan tumbuhan mangrove

sebagai bahan sandang, pangan, dan papan (Noor, 2006).

Di Indonesia khususnya di Pariaman telah didata 19 jenis mangrove, 10

jenis dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat, 3 jenis sebagai makanan dan 18 jenis

dimanfaatkan untuk keperluan lain, diantaranya sebagai kayu, bakar, bahan

bangunan kapal dan lainnya. Di Kota Padang didata 17 jenis mangrove, 11 jenis

diantaranya dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai tumbuhan obat, 3 jenis

dapat dimakan dan 15 jenis lainnya dimanfaatkan untuk keperluan lainnya

(Leilani, dkk 2013).

1
2

Terdapat 9 penyakit yang dapat diobati oleh tumbuhan mangrove yaitu

obat maag, demam, panas dalam/sariawan, obat setelah melahirkan, obat bisul,

sakit perut, sakit pinggang, lumpuh, dan obat panu. Dengan persentase responden

yang menggunakan tumbuhan mangrove sebagai obat yaitu 100% masyarakat

menggunakan Hibiscus tilaiceus, Acanthus illicifolius, Melastoma candidum, dan

Pongamia pinnata sebagai obat. Sebanyak 18,18% masyarakat mengunakan

Ardisia elliptica, Bruguiera gymnorrhiza 21,21%, Lumnitzera littorea 15,15%,

Scyphiphora hidrophyllaceae 18,18%, Rhizophora apiculata 21,21%, Ceriops

tagal 6,06%, dan 45,45% Cassia alata (Sari, dkk 2013).

Katalog merupakan sebuah media cetak yang bertujuan untuk menyebar

dan memberitahukan informasi (Kusrianto 2007) yang dimaksud dengan katalog

dalam penilitian adalah katalog masyarakat Kecamatan Oba Kota Tidore

Kepulauan. Kota Tidore Kepulauan memiliki beberapa kecamatan yang terdapat

di daratan pulau Halmahera diantaranya adalah Kecamatan Oba Utara,

Kecamatan Oba Tengah, kecamatan Oba, dan Kecamatan Oba Selatan. Pada

penelitian tentang “Studi Etnobotani Tumbuhan Mangrove pada Masyarakat di

Kecamatan Oba Kota Tidore Kepelauan” sesuai dengan survei lokasi penelitian

pada bulan Desember 2017 ternyata tumbuhan mangrove yang tumbuh dan

tersebar hanya terdapat di Kecamatan Oba Utara, Kecamatan Oba Tengah, dan

Kecamatan Oba. Kecamatan Oba Selatan tidak terdapat tumbuhan mangrove

sehingga dapat di temukan diantara Kecamatan yang terdapat tumbuhan

mangrove hanya pada 11 desa yang wilayahnya ditumbuhi tumbuhan mangrove,

meliputi desa: Guraping, Kaiyasa, Akelamo, Togeme, Yehu, Lola, Tauno,


3

Tadupi, Talasi, Gita dan Todapa. Di 11 desa tersebut, dalam kehidupan sehari-

hari di jumpai masyarakat yang berada di Kecamatan Oba Utara, Kecamatan Oba

Tengah dan Kecamatan Oba memanfaatkan tumbuhan mangrove untuk dijadikan

sebagai kayu bakar, kerajinan tangan, sebagai makanan ternak, sebagai tempat

wisata, dan digunakan juga sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan

penyakit.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang teridentifikasi

sebagai berikut :

1. Masyarakat Kecamatan Oba menggunakan tumbuhan mangrove sebagai

obat dan Kayu bakar

2. Sebagian masyarakat di Kecamatan Oba mengetahui manfaat tumbuhan

mangrove.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini maka peneliti membatasi

masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Pemanfaatan mangrove yang digunakan sebagai obat tradisional, kayu

bakar, dan Kosmetik, bahan bangunan, bahan pangan, ritual adat, dan

pewarna alami.

2. Bagian tumbuhan mangrove yang digunakan sebagai obat tradisional, kayu

bakar, dan Kosmetik, bahan bangunan, bahan pangan, ritual adat, dan

pewarna alami.
4

3. Adapun Tempat penelitian ini adalah wilayah Kecamatan Oba Utara,

kecamatan Oba Tengah dan Kecamatan Oba yang di tumbuhi tumbuhan

mangrove yaitu di Desa Guraping, Kaiyasa, Akelamo, Yehu, Lola, Tauno,

Tadupi, Togeme, Talasi, Todapa, dan Desa Gita.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Jenis tumbuhan mangrove apa yang digunakan masyarakat sebagai obat

tradisional, kayu bakar kosmetik, bahan bangunan, bahan pangan, ritual

adat, dan pewarna alami, ?

2. Bagian tumbuhan mangrove apa yang digunakan masyarakat sebagai

sebagai obat tradisional, kayu bakar, kosmetik, bahan bangunan, bahan

pangan, ritual adat, dan pewarna alami ?

3. Berapa ramuan tumbuhan mangrove yang digunakan oleh masyarakat untuk

menyembuhkan penyakit?

4. Bagaimana cara membuat katalog etnobotani tumbuhan mangrove?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisi jenis tumbuhan mangrove yang digunakan masyarakat

sebagai obat tradisional, kayu bakar, dan kosmetik, bahan bangunan,

bahan pangan, ritual adat, dan pewarna alami.


5

2. Untuk menganalisis bagian tumbuhan mangrove yang digunakan

masyarakat sebagai obat tradisional, kayu bakar, dan kosmetik, bahan

bangunan, bahan pangan, ritual adat, dan pewarna alami.

3. Untuk mengetahui berapa ramuan tumbuhan mangrove yang digunakan

oleh masyarakat untuk menyembuhkan penyakit.

4. Mengembangkan katalog etnobotani tumbuhan mangrove untuk

msayarakat Kecamatan Oba.

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat tumbuhan mangrove

sebagai obat tradisional, kayu bakar, kosmetik, bahan bangunan, bahan

pangan, ritual adat, dan pewarna alami.

2. Menambah pengetahuan masyarakat tentang bagian tumbuhan mangrove

yang digunakan sebagai obat tradisional, kayu bakar, kosmetik, bahan

bangunan, bahan pangan, ritual adat, dan pewarna alami..

3. Menambah pengetahun masyarakat tentang ramuan dari tumbuhan

mangrove yang dapat mengobati dan menghilangkan penyakit.

4. Sebagai katalog pembelajaran untuk masyarakat khususnya di Kecamatan

Oba Kota Tidore kepulauan, tentang manfaat dari tumbuhan mangrove.

5. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya tentang manfaat

tumbuhan mangrove.

Anda mungkin juga menyukai