Anda di halaman 1dari 15

BAB I

I. PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
PAUD adalah pendidikan yang cukup penting dalam mengembangkan
bakat anak dan bahkan menjadi landasan atau pondasi yang kuat untuk
mewujudkan generasi yang cerdas dan kuat. Dalam UU No. 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak Hak dan Kewajiban Pasal 9 Ayat 1 dan 2
dijelaskan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Sedangkan ayat yang
kedua berisi selain hak asasi sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), khusus
bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar
biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak
mendapatkan pendidikan khusus. Pendidikan merupakan upaya sadar untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan disalurkan melalui sebuah
instansi yang dinamakan sekolah. Sekolah tidak hanya dibutuhkan oleh
anak-anak yang sewajarnya dikatakan normal namun anak – anak yang
dikatakan tidak seberuntung kita yang normal secara fisik maupun psikis,
atau bahkan mempunyai gangguan seperti gangguan pemusatan perhatian
atau hiperaktivitas.
Kecelakaan merupakan salah satu kejadian yang tidak di inginkan,
tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian material, disfungsi atau
kerusakan alat atau bahan, cidera, korban jiwa, kekacauan produksi.
Kecelakaan dapat terjadi dimana saja, kecelakaan dapat terjadi saat
berkendaraan, di tempat kerja, di penambangan, di kantor, di kebun, di
sekolah maupun di rumah (Nadia, 2008). Kecelakaan dapat pula terjadi pada
anak salah satunya yaitu di lingkungan belajar PAUD baik karena peralatan
bermain akan-anak keadaan ruangan, maupun karena teman sebaya.
Kecelakaan dapat dicegah dan dapat diatasi jika guru tahu apa yang harus
dilakukan untuk mencegah dan memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan atau kegawatan medik. Sertaa menciptakan lingkungan PAUD
yang aman dan nyaman.

1
Upaya mewujudkan standar kesehatan fisik serta keamanan pada anak
usia dini memerlukan dampingan orang dewasa yang memiliki kompetensi
dibidang Perawatan, Gizi dan Kesehatan. Itulah sebabnya kompetensi
Perawatan, Gizi dan Kesehatan dipersyaratkan bagi seorang guru PAUD
seperti yang dipersyaratkan pada Permendiknas 58 tahun 2009 tentang
Standar PAUD. Terdapat 3 (tiga) level pendidik PAUD yaitu: Pengasuh,
Pendamping dan Guru PAUD dengan masing-masing tugas dan
wewenangnya. Berkenaan dengan tugas dan wewenangnya, Pengasuh
PAUD diharapkan memiliki kompetensi di bidang Perawatan, Gizi dan
Kesehatan, salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga PAUD
yaitu Memahami layanan dasar kesehatan dan kebersihan anak. Terampil
dalam melakukan perawatan kebersihan anak.Terampil merawat kebersihan
fasilitas bermain anak dan keamanan alat-alat bermain anak.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas kami tertarik untuk
melakukan pelatihan ini guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
tenaga pendidik PAUD dalam melakukan proses perawatan, gizi dan
kesehatan anak Pada Pendidik PAUD

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti diklat ini diharapkan pendidik PAUD dapat
melaksanakan kompetensi tentang perawatan, gizi dan kesehatan anak
di lingkungan belajar PAUD dengan benar.

2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pelatihan ini:
1) Setelah selesai mengikuti diklat tenaga pendidik mampu
menerapkan salah satu contoh PHBS yang dapat diajarkan pada
anak didik di lingkungan belajar PAUD untuk mewujudkan
sekolah sehat Layanan dasar kesehatan dan kebersihan anak
2) Setelah selesai mengikuti diklat tenaga pendidik mampu
melakukan upaya pencegahan kecelakaan pada anak di area
belajar PAUD untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman.

2
3) Setelah selesai mengikuti diklat tenaga pendidik mampu
melakukan perbaikan gizi anak di area belajar PAUD untuk
menacapai status gizi anak yang optimal.

III. SASARAN
a. Jenis tenaga : Guru – Guru PAUD
b. Jumlah : 25 orang
c. Tingkat pendidikan : Minimal S1 PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),
berpengalaman mengajar selama 2 tahun sebagai pendidik PAUD

IV. METODE DAN PROSES


1. Metode
Metode pendidikan dan pelatihan ini berdasarkan prinsip :
a. Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan
harapan yang terkait dengan tugas yang akan dilaksanakan
setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini, memberikan
kesempatan belajar sambil berbuat (learning by doing) dan
belajar atas pengalaman (learning by experience).
b. Peran aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan
pendekatan pembelajaran (learning).
c. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk
terciptanya komunikasi dari dan berbagai arah.
Oleh karena, pendidikan dan pelatihan ini dirancang dengan
pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogy), dengan metode
yang dipilih yaitu :
1) Ceramah singkat dan tanya jawab terutama untuk hal-hal baru.
2) Diskusi untuk pejajagan pengetahuan dan pengalaman peserta
terkait dengan materi yang akan dipelajari.
3) Penugasan berupa : pretest dan posttest, diskusi kelompok,
latihan.
4) Praktik peserta diberikan contoh berperilaku hidup bersih dan
sehat dengan mencuci tangan dengan baik dan benar sehingga

3
pendidik PAUD dapat membimbing para peserta didiknya dalam
membiasakan hidup bersih dan sehat.
2. Proses

Pembukaan

Perkenalan dan
Harapan

Pre Test

Materi Dasar Materi Inti Materi Penunjang


 Ceramah  Ceramah  Ceramah
 Tanya jawab  Demonstrasi
 Penugasan

Review, Ujian dan


Evaluasi

Penutup

Penjelasan Lebih Lanjut :


1. Pembukaan
Dalam proses pembukaan diharapkan peserta mendapatkan informasi
tentang latar belakang perlunya pelatihan. Setelah pembukaan peserta
diberikan paparan mengenai peran pendidik PAUD dalam perawatan,
gizi dan kesehatan anak guna mendukung tercapainya sekolah.
2. Perkenalan dan harapan
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta agar dapat
mengikuti proses pelatihan dengan baik, kegiatannya antara lain:

4
- Perkenalan antara peserta dan para fasilitator serta perkenalan antar
peserta, melalui permainan.
- Mengemukakan kebutuhan/ harapan, kekhawatiran dan komitmen
peserta selama pelatihan
- Kesepakatan para fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta
dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi:
pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang
lainnya.
3. Pre Test
Membagikan kuesioner berisi beberapa pertanyaan, untuk mengetahui
pengetahuan peserta sebelum dilaksanakannya diklat.
4. Penguatan materi sebagai bekal dalam memecahkan masalah
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan
tentang kompetensi perawatan, gizi dan kesehatan anak, yang harus
dimiliki oleh pendidik PAUD.
5. Praktik Lapangan
Pendidik PAUD mengaplikasikan hasil dari pelatihan ke lingkungan
sekitar serta ke anak didiknya.
6. Post Test
Membagikan kuesioner berisi beberapa pertanyaan, untuk mengetahui
pengetahuan peserta sesudah dilaksanakannya diklat.
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan tiap hari dengan cara me-review kegiatan proses
pembelajaran yang sudah berlangsung, ini sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya. Disamping itu juga
dilakukan proses umpan balik dari pelatih ke peserta berdasarkan
penilaian aktifitas peserta, baik dikelas maupun dilapangan.
8. Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan
masukan dari peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan
pelatihan yang akan datang.

5
V. MATERI PELATIHAN
1. Materi Dasar (MD)
-Pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
-Pemahaman tentang peran pengasuhan anak usia dini
2. Materi Inti (MI)
-Layanan dasar kesehatan dan kebersihan anak
-Pencegahan terjadi kecelakaan pada anak
-Kebutuhan gizi anak
3. Materi Penunjang (MP)
- Membangun Komitmen Belajar/ Building Learning Commitment (BLC).
Dinamika kelompok
- Teknik Melatih
- Rencana Tindak Lanjut (RTL)

VI. STRUKTUR PROGRAM


Untuk mencapai tujuan pembelajaran, materi pelatihan disusun dalam
struktur program sebagai berikut :

Uraian Materi Jam Pelajaran


No.
T P PL Jumlah
I. Materi Dasar
1. Pemahaman tentang 2 - - 2
pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini
2. Pemahaman tentang peran 2 - - 2
pengasuhan anak usia dini

II. Materi Inti


1. Gizi pada Lansia 2 - - 2
2. Menu yang baik bagi Lansia 2 - - 2
3. Teknik Penyusunan Menu 2 4 - 6
4. Variasi Menu 2 4 - 6
5. Metode Memasak 2 8 - 10

6
1. Layanan dasar kesehatan dan
kebersihan anak
2. Pencegahan terjadi kecelakaan
pada anak
3. Kebutuhan gizi anak

III. Materi Penunjang


1. Membangun Semangat Kerja 2 - - 2

Jumlah JP seluruhnya 14 16 - 30

A KELOMPOK MATERI DASAR T P PL JML

1. Pemahaman tentang pertumbuhan


dan perkembangan anak usia dini
1 - - 1
a. Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini
2. Pemahaman tentang peran
pengasuhan anak usia dini
b. Pengertian peran pengasuhan 2 - - 2
anak usia dini
2 1 - 4
c. Memahami karakteristik anak
usia dini

7
B KELOMPOK MATERI INTI
1. Layanan dasar kesehatan dan
kebersihan anak
1) Definisi anak sehat 1 - - 1
2) Perilaku hidup bersih dan 2 - - 2
sehat
3) Cara mencuci tangan yang 2 4 - 6
benar
4) Cara berpenampilan rapi, 2 4 - 6
bersih dan sehat
2. Pencegahan terjadi kecelakaan
pada anak
1) Definisi 2 - - 2
2) Bahaya disekitar anak dan
bagaimana upaya 2 4 - 6
pencegahannya.
3. Kebutuhan gizi anak (Perbaikan
Gizi Anak)
1) Definisi gizi 2 - - 2
2) Zat gizi yang dibutuhkan anak
usia dini 2 - - 2
3) Kebutuhan gizi menurut 4 - - 4
kelompok umur
4) Definisi pola makan 2 - - 2
5) Faktor-faktor yang 2 2 - 4
mepengaruhi pola makan
6) Pedoman sederhana 3 2 3 8
memenuhi kebutuhan gizi
anak

8
C KELOMPOK MATERI PENUNJANG
1) Membangun Komitmen Belajar/ 4 2 - 6
Building Learning Commitment
(BLC)
2) Dinamika kelompok 1 2 - 3
3) Rencana Tindak Lanjut (RTL) 3 5 - 8

9
Jumlah Jp Seluruhnya 39 35 22 96

Keterangan :
Total JPL = 30 JPL
1 JPL = 45 menit
30 JPL = 1350 menit

2.1 Pelatih/Narasumber
1) Wahyu Hardi Prasetiyo,SSTG.MPH-GK, RD
Jabatan : KonsultanAhliGizi Di RS Sari Mulia Banjarmasin
Materi : - Kebijakan Upaya Kesehatan Lansia dan Konsep Dasar
Gizi Seimbang
- Gizi pada Lansia
- Membangun Semangat Kerja
2) Rara Sulistyawati. S.Gz.,M.Kes
Jabatan : Ahli Gizi
Materi : - Menu yang baik bagi Lansia
- Teknik Penyusunan Menu dan Variasi Menu
3) Agus Gazali Rahman (Chef Agus Sasirangan)
Jabatan : Kepalakokidan guru tataboga di SMK 4 Banjarmasin
Materi : - Metode Memasak
2.2 Penyelenggaraan
1) Waktu

10
Diklatdiselenggarakanselama 4 hari dari tanggal 5-8 Juni 2017
Jumlah jam pelajaran : 30 JPL
Waktupelajaran : 08.00- 16.00 WITA
2) Tempat
BapelkesBanjarbaru
3) Panitia(Tenaga Gizi Rumah Sakit)
Ketua : Dian AnggrainiMaengkom, STR., Gz
Sekretaris : Nana Chairunnisa STR., Gz
Bendahara : Amelia Rahmah STR., Gz
SeksiPerlengkapan : FitriaRahmaningsih STR., Gz
AnnidaSyahlina STR., Gz
RaisaAndriana, Amd. Gz
SeksiKonsumsi : MuklahHabibah R.H STR., Gz
DeaNurShafitri STR., Gz
2.3 Alat Bantu Diklat
1) Alat bantu komunikasi
 Microphone
 Soundsystem
2) Alat bantu presentasi
 LCD
 Laptop
 Proyektor
3) Alat bantu praktek
 Peralatanmasak
 Alat tulis
4) Modul/bahan ajar
 UU No 36 tahun 2009 pasal 138
 PUGS
 Buku Manajemen Sistem Pelayanan Gizi Swakelola dan Jasaboga
2.4 Evaluasi
2.8.1 Evaluasi Peserta
a) Pre-test dan Post-test

11
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gizi?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan menu?
3. Bagaimanan cara menyusun menu yang baik?
4. Sebutkan metode-metode dalam memasak?
b) Daftar kehadiran
1. Jumlahpeserta : 20 orang
2. Peserta yang hadir : min.90%

12
d) Sikap setelah pelatihan
No Item 1 2 3 4 5
I Skill
1. Menyusun menu
2. Variasi menu
3. Memasak
II Knowledge
1. Gizi pada lansia
2. Menu bagi lansia
III Attitude
1. Disiplin
2. Kerjasama

2.8.2 Evaluasi Pelatih


Item 1 2 3 4 5
Pelatih menguasai materi
pelatihan teori
Pelatih menguasai materi
pelatihan praktek
Pelatih selalu menjelaskan dan
memberikan contoh untuk setiap
materi
Pelatih memberikan kesempatan
pada peserta untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat
Pelatih memberikan materi
sesuai dengan tujuan
pembelajaran

13
2.8.4 Evaluasi Penyelenggara Pelatihan
Item 1 2 3 4 5
Di ruangan tersedia alat/media
pelatihan dalam kondisi baik
Kondisi ruangan dalam keadaan
baik, nyaman dan bersih
Kamar mandi/toilet dalam
kondisi bersih dan wangi
Panitia datang tepat waktu

Keterangan : 1 = Sangat Kurang


2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik
2.5 Biaya
Peralatan dan
No Jumlah Biaya
Perlengkapan
222 1 Sewa gedung ( kursi, Rp6.500.000,00
meja, sound system,
microphone, LCD)
1111 2 Peralatan masak Rp1.000.000,00
333 3 Souvenir 20 orang (@15.000) Rp300.000,00
444 4 Cindera mata 3 orang (@200.000) Rp600.000,00
555 5 Konsumsi 35 orang x 4 hari Rp7.000.000,00
(@50.000)
66 6 Alat tulis Rp150.000,00
7 Narasumber 3 orang (@700.000) Rp2.100.000,000
Total Rp17.150.000,00

Sumber dana : - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan


- Peserta Diklat

14
2.6 Sertifikasi
Setelah melakukan pelatihan, peserta pelatihan mendapatkan sertifikat
ber-SKP dengan jumlah I SKP.Berdasarkan Kepmenkes No 725 tahun 2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan, bagi
peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran selama 30 – 80 JPL
@45 menit dengan kehadiran minimal 90 % dari keseluruhan jumlah jam
pembelajaran, akan diberikan sertifikat dengan angka kredit 1 (satu).
Sertifikat akan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan oleh panitia
penyelenggara.
BAB III

PENUTUP

Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai pedoman secara umum untuk
pelaksanaan kegiatan pendidikan dan Pelatihan Teknik Penyusunan Variasi Menu dan
Pengolahan Makanan Bagi Juru Masak di Panti Jompo Wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru.
Hal-hal teknis yang diperlukan hendaknya bisa dipersiapkan secara matang agar
pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan dapat selesai pada jadwal yang
telah ditentukan.

15

Anda mungkin juga menyukai