Antiinfeksi
Antiinfeksi
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya infeksi oleh
mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata luka/ulkus. Kebanyakan infeksi mata
superfisial akut dapat diobati secara topikal. Blefaritis dan konjungtivitis sering disebabkan oleh stafilokokus;
sedangkan keratitis dan endoftamitis mungkin bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Blefaritis bakterial dapat
diobati dengan pemberian salep mata antibakteri di kantung konjungtiva atau di pelupuk mata.
Hampir semua kasus infeksi konjungtiva akut dapat sembuh dengan sendirinya. Antibakteri tetes mata atau salep
mata digunakan bila diperlukan tindakan pengobatan. Respons yang kurang baik terhadap pemberian obat menunjukan
konjungtivitis kemungkinan disebabkan oleh virus atau alergi. Konjungtivitis gonokokus diobati dengan antimikroba
sistemik dan topikal. Sementara itu, ulkus kornea dan keratitis perlu penanganan oleh dokter spesialis dan mungkin
membutuhkan penggunaan antimikroba subkonjungtival atau sistemik. Endoftalmitis adalah kedaruratan medik yang
juga membutuhkan penatalaksanaan oleh dokter spesialis dan sering membutuhkan pengobatan menggunakan antibiotik
parenteral, sub-konjungtival atau sistemik.
Kandungan obat antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang harus steril dan inert (tidak menimbulkan
efek pada mata atau tidak bereaksi dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga zat aktifnya merupakan
antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan berbagai golongan.
Obat antiinfeksi untuk mata dibagi lagi dalam beberapa bagian yakni antibakteri, antijamur, dan antivirus, yang
masing-masing golongan tersebut ada spesialisasi tersendiri khusus untuk obat-obatnya. Golongan senyawa obat khusus
untuk antibakteri dan antijamur yakni: asam fusidat, firamisetin sulfat, gentamisin, kloramfenikol, levofloksasin,
neomisin sulfat, polimiksin B sulfat, ciprofloxacin, tobramisin, dibekasin, oxitetrasiklin, sulfasetamid, dan tetrasiklin.
Sementara golongan senyawa obat yang termasuk antivirus yakni: asiklovir dan idoksuridin untuk infeksi herpes
simpleks seperti ulcer kornea.
Ciprofloxacin Ulkus kornea yang Hipersensitif Rasa terbakar atau Ulkus kornea : 2 Ciprofloxacin Baquinor(Sanbe Farma) Tetes
disebabkan oleh bakteri/ terhadap rasa tidak enak tetes tiap 15 menit bekerja dengan mata 3mg/ml (K);
virus. Dan juga untuk Siprofloksasin atau setempat, gatal- selama 6 jam cara menghambat Isotic Renator(Fahrenheit)
Konjungtivitis (radang golongan kuinolon gatal, edema pertama, lalu 2 subunit A pada tetes mata 3mg/ml (K);
selaput ikat mata) yang lainnya. kelopak mata, mata tetes tiap 30 menit DNA-gyrase Ximex Cylowam(Konimex)
disebabkan oleh strain berair. selama sisa hari (topoisomerase) Tetes mata 0.3% (K).
bakteri yang rentan pertama. Hari yang merupakan
terhadap ciprofloxacin kedua : 2 tetes tiap bagian esensial
atau golongan kuinolon jam. Hari ke-3 dalam proses
lainnya. sampai hari ke-14 : sintesa DNA
2 tetes tiap 4 jam. bakteri.
Konjungtivitis : 1- Siprofloksasin
2 tetes tiap 2 jam efektif terhadap
selama 2 hari & 1-2 bakteri gram-
tetes tiap 4 jam negatif dan gram-
selama 5 hari positif.
berikutnya.
Kloramfenikol Blepharitis, catarrhae, Penderita yang Rasa pedas 1 tetes pada mata Kloramfenikol Cendofenicol(Cendo) salep
conjunctivitis, traumatic hipersensitif sementara, laporan yang sakit 3 kali memiliki spektrum mata 1%; tetes mata 0.25%,
keratitis, trachoma, terhadap yang jarang sehari gunakan yang luas sebagai 0.5%, 1% (K);
ulcerative keratitis Kloramfenikol mengenai anemia berselang minimal antibakteri Cloramidina
aplastik; pasien yag 10 menit dari sehingga dapat (Armoxindo) salep mata 1%
hipersensitif penggunaan obat mengatasi infeksi (K);
terhadap golongan penurun tekanan akibat Colme
obat ini. okular yang lain. mikroba/bakteri (Interbat) tetes mata 0.5% (K);
patogen. Erlamycetin(Erela) Salep
mata 1%; tetes mata 5mg/ml
(K);
Isotic Salmicol(Fahrenheit)
tetes mata 0.5% (K);
Kemicetine(Dankos) Salep
mata 1%; Tetes mata 10mg/ml
(K);
Reco (GMP) tetes mata 0.5%
salep mata 1% (K);
Spersanicol(Novartis) salep
mata 1%, tetes mata 5mg/ml
(K);
*Albucetine(Cendo) salep
mata, tetes mata (K);
*Kloramixin(Armoxindo)
tetes mata (K)
Efek Mekanisme Sediaan
Golongan Obat Indikasi Kontraindikasi Dosis
Samping Kerja beredar
Tobramisin Terapi infeksi bagian Hipersensitif Hipersensitif, gatal Ringan atau Antibiotika Bralifex(Sanbe Farma) tetes
luar mata dan terhadap dan bengkak pada sedang: 1-2 tetes kelompok mata (K);
adneksanya disebabkan tobramisin kelopak mata, setiap 4 jam; aminoglikosida Isotic Tobryne(Fahrenheit)
bakteri yang peka. eritema Berat: 2 tetes per yang larut dalam tetes mata (K);
konjungtiva, jam hingga sembuh air dan spektrum Tobrex(Alcon) tetes mata
toksisitas okular luas yang aktif 0.3%, salep mata 0.3% (K)
lokal terhadap bakteri *Bralifex Plus (Sanbe) tetes
patogen Gram- mata 3mg/ml (K);
negatif dan Gram- *Tobradex(Alcon) tetes mata,
positif pada mata. salep mata (K)
Dibekasin/ Dibekasin Sulfat Ulkus kornea, infeksi Hipersensitif Iritasi atau Sehari 4 x 2 tetes Antimikroba- DibekacinMeiji (Meiji) tetes
glandula tarsal, terhadap golongan sensitisasi antibakteri mata 3mg/ml (K)
kordeolum, blefaritis, dibekasin
dakriosistitis,
konjungtivitis, keratitis,
episkleritis.
Oksitetrasiklin/Oksitetrasiklin HCl Infeksi okular superfisial Hipersensitif Reaksi Alergi Oleskan dalam Oxytetracycline Terramycin(Pfizer) salep
yang mengenai sehari 4-6 kali ke bersifat mata 1% (K);
konjungtiva dan/ kornea kantong bakteriostatik *Terracortril(Pfizer) Salep
konjungtiva dengan cara mata (K)
menghambat
sintesis protein
bakteri
Sulfasetamid/ Sulfasetamid Tukak kornea, blefaritis, Hipersensitif Reaksi alergi dan 1-2 tetes dam aktivitas Albucid(Nicholas) tetes mata
Natrium blefarokonjungtivitis, terhadap golongan infeksi diulangi paling antimikroba (T)
konjungtivitis kronik, sulfasetamid/ sedikit 4 kali sehari dengan spektrum Albuvit(Cendo) tetes mata
dakriosistitis, trakom, sulfasetamid selama beberapa luas, dapat 10% (T);
pencegahan infeksi pada natrium hari mencegah Bleph-10 Allergan(Darya
abrasi kornea, laserasi pertumbuhan dan Varia) tetes mata (K);
atau terbakar, perkembangan Cendocetamide (Cendo) salep
pengeluaran benda asing berbagai jenis mata 100mg/g, tetes mata 10%,
dari mata bakteri, baik gram 15% (T);
positif maupun Dansemid(Dankos) tetes mata
gram negatif 15% (K);
*Cendocetapred (Cendo) tetes
mata, salep mata (K);
*Albucetine(Cendo) salep
mata, tetes mata (K);
Tetrasiklin/ Tetrasiklin HCL Infeksi superfisial oleh Hipersensitif Pada individu Sehari 3-4 kali, Menghambat Enkacyclin(Kimia Farma)
bakteri gram positif dan tertentu dapat dioleskan pada sintesis protein Salep mata (K);
negatif, protozoa, virus menimbulkan bagian mata yang bakteri dan Erlacyclin(Erela) Salep mata
dan ricketsia. reaksi alergi seperti sakit bersifat (K)
urtikaria, edema bakteriostatik,
palpebra serta bersifat
menjadi peka menghambat baik
terhadap cahaya untuk bakteri gram
(fotosensitasi kulit) positif maupun
bakteri gram
negatif
Asiklovir Keratitis Herpes Hipersensitif Rasa pedih ringan Sehari 5 kali Di dalam sel, Termiral(Sanbe) Salep mata
Simpleks sementara dengan interval 4 asiklovir (K)
keratopati, jam 1 cm salep mengalami
blefaritis, ditempatkan pada fosforilasi menjadi
konjungtivitis. kantung bentuk aktif
konjungtiva bawah, acyclovir trifosfat
dilanjutkan 3 hari yang bekerja
setelah sembuh. menghambat virus
herpes simplex
DNA polymerase
dan replikasi DNA
virus, sehingga
mencegah sintesa
DNA virus tanpa
mempengaruhi
proses sel yang
normal.
Kortikosteroid dan Antiinflamasi
Kortikosteroid yang digunakan secara lokal (seperti tetes mata, salep mata, atau injeksi subkonjungtival) atau secara oral dan sistemik
memiliki peranan penting dalam pengobatan inflamasi segmen anterior, termasuk yang disebabkan oleh pembedahan. Tiga risiko yang
berhubungan dengan penggunaan kortikosteroid yakni: mata merah, glaukoma steroid dan katarak steroid.
Peradangan pada mata sering juga disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi. Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata
berair dan gatal, tampak kemerahan, adanya secret/kotoran mata, silau, buram atau kelopak mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada
penyebabnya dapat berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur dan antivirus.
Sediaan lain yang digunakan untuk pengobatan topikal inflamasi dan konjungtivitis alergi meliputi antihistamin, lodoksamid dan natrium
kromoglikat. Sediaan topikal antihistamin seperti tetes mata yang mengandung antazolin sulfat, ketotifen, levokasbatin, dan olopatadin dapat
digunakan untuk konjungtivitis alergi. Tetes mata natrium kromoglikat mungkin berguna untuk keratokonjungtivitis vernal dan konjungtivitis
alergi lainnya. Tetes mata lodoksamid digunakan untuk konjungtivitis alergi termasuk yang musiman. Tetes mata diklofenak juga digunakan
untuk konjungtivitis alergi musiman.
Fluorometolon Pengobatan lokal Erosi kornea, ulkus Peningkatan tekan Gunakan tetes Menekan radang, Flumetholon(Ferron) tetes
inflamasi (jangka pendek) kornea, intraokular dan mata 2-4 sama dengan mata 0.02%, 0.1% (K)
keratokonjungtivitis glaukoma, herpes kali/hari golongan
karena virus, kornea, (mula-mula kortikosteroid
tuberkulosis mata, keratomikosis, tiap jam lainnya.
penyakit mata karena perforasi kornea. untuk 1-2
jamur atau penyakit hari,
mata supuratif. kemudian
frekuensi
dikurangi.
Hidrokortison Asetat Blefaritis, konjungtivitas Hipersensitif tukak kornea, Salep mata: Hidrokortison adalah Kombinasi dengan
(Kombinasi) akut dan menahun, peningkatan oleskan 2-4 suatu hormon kloramfenikol
keratokonjungtivitas, tekanan kali sehari. glukokortikoid yang Cendomycos(Cendo) Tetes
keratitis, skleritis intraokular, dihasilkan oleh mata (K);
episkleritis dan gangguan gangguan daya korteks adrenal, Kemicort(Kalbe Farma)
pada mata yang penglihatan hidrokortison Salep mata, tetes mata dan
cenderung mengalami memiliki khasiat telinga (K);
infeksi dan membutuhkan farmakologi sebagai Kombinasi dengan tetrasiklin:
pengobatan dengan anti radang, Enpicortyn(Nicholas) salep
steroid. misalnya akibat mata (K);
Pengobatan lokal trauma, alergi dan Terra-Cortril Opth (Pfizer)
inflamasi. infeksi. salep mata (K)
Hidrokortison juga
memiliki daya
immunosupresi dan
anti alergi.
Tetrahidrozolin/Tetrizolin Meredakan mata merah Pasien dengan Rasa seperti 2-3 kali sehari Tetrahidrozolin HCl Braito Original(Konimex)
karena iritasi mata ringan glaukoma, atau yang tersengat, 1-2 tetes ke memberikan efek Tetes mata 0.05% (T);
hipersensitif dengan terbakar pada dalam mata secara lokal Ailin (Erela) Tetes mata 0.5%
tetrahidrozolin. mata & hiperemia yang sakit sehingga (T);
reaktif (jika memberikan efek Isotic Clearin(Fahrenheit)
digunakan dengan sebagai antialergi Tetes mata 0.5mg/ml (T);
berlebihan) dan anti iritasi secara Santo (Sanbe) tetes mata 0.5
cepat dengan mg/ml (T);
konsentrasi tertentu. Visine (Pfizer) tetes mata
0.05% (T);
Visolin(Darya Varia) Tetes
Mata (T);
Visto (GMP) tetes mata
5mg/ml (T)
Midriatik dan Siklopegik
Digunakan untuk memperlebar pupil mata, biasanya digunakan bila akan dilakukan pemeriksaan pada mata untuk melihat detail
mata. Tetes mata midriatik secara temporer akan menstimulasi pelebaran otot iris pada mata.
Midriatik biasa digunakan untuk alasan berikut ini:
Antimuskarinik melebarkan pupil dan melumpuhkan otot siliaris; keduanya berbeda dalam potensi dan lama kerja. Midriatik yang relatif
lebih lemah, kerja singkat, seperti tropikamid 0.5%, digunakan untuk funduskopi. Penggunaan Midriatik menyebabkan pelebaran pupil mata
sehingga lebih sensitif terhadap cahaya. Oleh sebab itu selain obat penggunaan kacamata UV juga dapat membantu.
Berikut beberapa golongan senyawa obat yang termasuk obat mata midriatik dan sikloplegik: antimuskarinik (atropin sulfat,
siklopentolat HCL, homatropin HBr, Tropikamid), simpatomimetik (fenilefrin HCL).
Golongan Efek Mekanisme Sediaan
Indikasi Kontraindikasi Dosis
Obat Samping Kerja beredar
Atropin Sebagai Pasien glaukoma Iritasi lokal, Untuk Atropin sulfat Cendotropin(Cendo)
Sulfat midriatikum dan atau konjungtivitis memecahkan posterior menghambat tetes mata 0.5%, 1%
sikloplegikum, berkecenderungan foliculas, synechiae 1 tts (K)
pengobatan uveitis menjadi penyumbatan bergantian dengan 1 tts
M. constrictor Isotic
anterior terutama glaukoma, vaskular, larutan Fenilefrin 2.5% pupillae dan M. Cycloma(Fahrenheit)
mencegahposterior hipersensitif edema, atau 10% setiap 5 ciliaris lensa tetes mata 0.1% (K)
synechiae, eksudat, menit, masing-masing mata, sehingga
glaukoma dermatitis 3 kali. menyebabkan
malignant, kontak, Medriatik
midriatik pra penglihatan praoperasi:1 tts + 1 tts
midriasis dan
operasi, midriatik kabur dan larutan Fenilefrin 2.5% siklopegia
pasca operasi. bertambahnya atau 10% sebelum (paralisis
sensitivitas pembedahan. mekanisme
mata terhadap Midriatik pasca akomodasi)
cahaya operasi: 1-3kali 1 tts
Glaukoma malignant:
awal 1 tts bersamaan
dengan pemberian 1 tts
larutan Fenilefrin 2.5%
atau 10%, 3 atau 4 kali
sehari.
Tropikamida Siklopegia dan Hipersensitif Peningkatan Dewasa: 2 tetes interval Menghambat Cendo
midriatikum terhadap tekanan intra 5 menit jika perlu respon otot Mydriatil(Cendo)
diagnostik pada komponen obat okular, reaksi berikan 1-2 tetes sfinger iris dan Tetes mata 0.5%, 1%
semua umur, khususnya psikotik, setelah 30 menit. otot akomodasi (K)
operasi katarak, golongan pedih badan ciliar Midric(Sanbe
melumpuhkan tropikamida. sementara, terhadap Farma) tetes mata
akomodasi/ Penderita pandangan perangsangan 0.5%
siklopegik dan glaukoma primer kabur, kolinergik,
midriatik untuk atau cenderung fotofobia, menghasilkan
perosedur glaukoma. takikardia, dilatasi
diagnosa. Penderita sakit kepala, pupil (midriasis)
pemakai lensa atau reaksi dan paralisis
kontak alergi akomodasi
(sikoplegia).
Miotik dan Anti Glaukoma
Glaukoma adalah kelainan yang ditandai dengan kehilangan pandangan penglihatan yang berhubungan dengan kerusakan pada optic
disc dan saraf mata. Walaupun umumnya glaukoma dikaitkan dengan peningkatan intraokular tapi juga dapat terjadi pada tekanan intraokular
normal.
Glaukoma yang paling umum terjadi adalah glaukoma sudut terbuka primer (glaukoma simplek kronik; glaukoma sudut lebar) dimana
sumbatannya terjadi pada trabecular meshwork. Kondisi ini sering tanpa gejala dan pederita kehilangan penglihatan secara bermakna. Glaukoma
sudut tertutup primer (glaukoma sudut tertutup akut; glaukoma sudut sempit) disebabkan tertutupnya aliran aqueous humour ke bilik anterior
dan secara medis merupakan keadaan gawat darurat.
Hanya obat yang dapat menurunkan tekanan intraokular yang dapat digunakan dalam pengobatan glaukoma; obat tersebut bekerja
melalui mekanisme berbeda. Beta-blocker topikal atau analog prostaglandin umumnya merupakan obat pilihan pertama. Obat ini perlu
dikombinasikan dengan obat lain seperti miotik, simpatomimetik, dan inhibitor anhidrase karbonik untuk mengontrol tekanan intraokular.
Miotik digunakan dengan tujuan konstriksi/memperkecil pupil mata. Obat jenis ini bertolak belakang dengan penggunaan tetes mata
midriatik. Sedangkan antiglaukoma digunakan untuk mencegah peningkatan Tekanan Intra Okular yang berakibat pada perubahan patologis
optik mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
Golongan Efek Mekanisme Sediaan
Indikasi Kontraindikasi Dosis
Obat Samping Kerja beredar
Timolol Untuk Gagal jantung, Iritasi ringan, Dewasa: 1 Timolol Isotic
Maleat pengobatan bradikardi, syok hiperaremia ringan, tetes pada merupakan Adretor(Fahrenheit)
peningkatan kardiogenik, sensasi asing pada mata yang penghambat Tetes mata 0.25%,
tekanan intra asma bronkial, tubuh, rasa sakit, 1 kali non selektif 0.5% (K);
okular pada obstruksi menyengat dan sehari; jika terhadap beta 1 Kentimol
pasien dengan saluran napas panas setelah menggunakan dan beta 2 ED(Darya-Varia)
hipertensi kronis dengan pemberian, sediaan tetes adrenergik. Tetes mata 0.5%
okular atau kecenderungan pandangan kabur, mata lain, Mekanisme (K);
glaukoma spasmus mual, pusing, harus pada yang pasti dari Nyolol(Novartis)
sudut lebar. bronkus atau hipoglikemia, interval 5 aksi penurunan Tetes mata 0.25%,
riwayat spasmus asthenia. menit; tekanan 0.5%, gel mata
bronkus, periksa intraocular 1mg/g (K);
hipersensitif tenakan intra timolol belum Opthil (GMP) Tetes
terhadap timolol okular 34 diketahui, mata 0.25%, 0.5%
maleat dan minggu namun studi (K);
benzalkonium setelah awal tonografi dan Timolol
klorida. pengobatan fluorofotometri Maleat(Cendo)
dan selama pada manusia Tetes mata 0.25%,
pengobatan menunjukkan 0.5% (K);
periksa bahwa timolol Tim-Ophtal(Sanbe)
tekanan intra menurunkan Tetes mata 0.25%,
okular secara tekanan 0.5% (K);
teratur karena intraocular Ximex
respon pasien dengan cara Opticom(Konimex)
dapat mengurangi Tetes mata 0.5% (K)
berubah- produksi cairan
ubah. mata
Sediaan diagnostik okuler. Fluoresein natrium digunakan pada prosedur diagnostik dan untuk menetapkan letak kerusakan kornea akibat
luka atau penyakit.
Obat peri-operatif okuler. Merupakan sediaan obat mata yang digunakan untuk persiapan operasi mata dan obat yang disuntikkan ke
dalam chamber anterior pada saat operasi mata. Natrium hilauronat digunakan selama operasi mata, Apraklonidin suatu stimulan megurangi
tekanan intra okular melalui pengurangan jumlah cairan mata (aqueous humour). Hanya digunakan untuk pengobatan jangka pendek. Ada juga
larutan garam fisiologis yang rutin digunakan pada saat operasi mata.
OBAT KULIT
Kulit merupakan bagian yang penting dari penampilan, sehingga bila ada masalah pada kulit akan menimbulkan ketidaknyamanan.
Gangguan dari luar, infeksi, ketidakseimbangan hormon, proses menua, dan stres emosional dapat mempengaruhi kulit dengan banyak cara.
Berikut ini pembagian obat kulit berdasarkan jenisnya:
Obat Jerawat
Suatu antibiotik diberikan secara topikal (melalui kulit) untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri-bakteri. Umumnya berupa
antibiotik yang absorpsinya baik melalui kulit, seperti golongan penisilin, eritromisin dan sefalosporin.
Golongan antibakteri juga terbagi lagi menjadi:
a. Antibakteri yang hanya digunakan topikal (Framisetin Sulfat, Mupirosin, Neomisin Sulfat, Perak Sulfadiazin, Polimiksin)
b. Antibakteri yang juga digunakan sistemik (Asam Fusidat, Gentamisin, Metronidazol, Tetrasiklin HCL)
Obat kulit golongan ini dapat digunakan untuk mengobati dermatitis. Pemakaian sediaan yang mengandung kortikosteroid harus sesuai
anjuran dokter meskipun penggunaan secara topikal relatif lebih aman.
Sediaan
Golongan Efek Mekanisme
Indikasi Kontraindikasi Dosis yang
Obat Samping Kerja
Beredar
Betametasone Dermatosis Hipersensitif, Rasa terbakar, Gunakan 2x Gabungan daru Diprogenta
dan yang vaksinia, gatal-gatal, sehari gentamisin yang krim 5gr
Gentamisin responsif varisela, TBC iritasi, kulit merupakan (Scheling
terhadap kulit. kekeringan, golongan Plough),
kortikosteroid folikulitis, aminoglikosida Sinobiotik
yang hipertrikosis, yang efektif untuk krim
terkomplikasi dermatitis menghambat (Gsalenium).
oleh infeksi perioral, erupsi bakteri penyebab
sekunder. akneiforme, infeksi dan
hipopigmentasi, betametasonyang
kulit adalah
terkelupas, glukokortikoid
atrofi kulit, sintetik yang
infeksi mempunyai efek
sekunder, stria, sebagai
& biang antiinflamasi dan
keringat. imunosupresan.
Obat kulit golongan Kortikosteroid
Obat kulit yang mengandung kortikosteroid diberikan untuk membantu sintesis protein kulit yang terganggu, misal pada eksim. Eksim
merupakan suatu kondisi peradangan pada kulit yang dapat menyebar.
Asam Akne Hipersensitif Iritasi local( hampir tidak ada) Oleskan 2x Menghambat Acne-feldin
salisilat vulgaris sehari pada sintesis cairan obat luar
kulit Prostaglan-din 6,6%(Galenium).
berjerawat dengan
yang telah menghambat kerja
dibersihkan. enzim
siklooksigenase
padapusat
termoregulator
dihipothalamus
dan perifer
Umumnya, fungisida ini bekerja menghambat jamur dengan mengganggu aktivitas sel jamur sehingga menjadi rusak. Antijamur ini
diberikan berupa krim atau salep yang dapat dioleskan langsung pada daerah yng terinfeksi jamur. Namun, suatu anti jamur dapat diberikan
secara sistemik sebagai tambahan bila infeksi sudah meluas.
Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang dapat kambuh bila lapisan kulit luar tumbuh secara abnormal. Pada kulit berbentuk bercak
merah dan dilindungi oleh sisik tebal, kering, keperak-perakan. Seboroik adalah bintik-bintik kecil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada
mereka yang usianya lanjut, sedangkan iktiosis adalah penyakit kulit kering dan bersisik.
Krim dan salep steroid dapat digunakan untuk mengontrol psoriasis. Selain itu, salep yang mengandung calcipotriene atau turunannya
yang merupakan vitamin D3 analog merupakan agen topikal yang dapat digunakan untuk mengobati psoriasis.
Golongan Efek Mekanisme Sediaan
Indikasi Kontraindikasi Dosis
Obat Samping Kerja Beredar
Anthralin Pengobatan Penderita yang Sebagian dipakai sehari Anthralin Anthramed
topikal untuk telah diketahui kecil sekali, lesi-lesi mengurangi laju CREAM
psoriasis peka terhadap penderita psoriatik, mitosis. 0,2%(Surya
subakut dan Anthralin. peka terhadap gosokan Berdasarkan Dermato).
menahun, Jangan dipakai pengobatan dengan studi in vitro,
termasuk pada penderita Anthralin. perlahan-lahan aktivitas tersebut
psoriasis psoriasis akut Bila pada dan hati-hati berasal dari
dikulit kepala. atau dengan awal pada kulit inhibisi terhadap
gangguan fungsi pengobatan sampai sintesis DNA.
ginjal. timbul rasa meresap. Pada Selain itu,
sakit pagi harinya Anthralin
berlebihan bersaihkan mampu
atau lesi-lesi untuk menghentikan
menyebar menghilangkan proses oksidasi
(terutama sisa-sisa krem metabolic
apabila baru yang bila sehingga
memakai dibiarkan akan memperlambat
steroida berwarna mitosis
topikal yang merah/coklat. epidermal.
kuat) kurangi Lanjutkan
pemakaian pengobatan
dan pada sampai kulit
kasus-kasus menjqadi
yang berat lembut dan
hentikan halus. Untuk
pemakaian lesi-lesi pada
dan hubungi kulit kepala,
dokter. sebelum
menggunakan
krem
pergunakan
pencuci rambut
untuk
menghilangkan
sisik-sisik kulit
kepala.
Keringkan
rambut dan
setelah rambut
dibelah,
gosokan krem
dengan baik
pada lesi-lesi.
Efek Mekanisme
Obat Komposisi Indikasi Kontraindikasi Dosis
Samping Kerja
Kloramfenikol 3% 1% Infeksi superfisial Penderita yang Diskrasia darah Teteskan Kloramfenikol adalah
Chloramphenlcol pada telinga luar hipersensitif atau terutama kedalam antibiotik yang
base didalam oleh kuman gram mengalami reaksi aplastik anemia lubang mempunyai
larutan tetes positif atau gram toksik dengan yang dapat telinga 2 aktifitasbakteriostatik,
telinga. negatif yang peka kloramfenikol. menjadi serius – 3 tetes, dan pada dosis tinggi
terhadap Jangan digunakan dan fatal, 3 kali bersifat bakterisid.
Chloramphenicol. untuk mengobati reaksi sehari. Aktivitas
influenza, batuk- hipersensitif antibakterinya dengan
pilek, infeksi lainnya seperti menghambat sintesa
tenggorokan, atau anafilaktik dan protein dengan jalan
untuk mencegah urtikaria, mengikat ribosom
infeksi ringan. syndroma gray subunit 50S, yang
Perforasi pada bayi merupakan langkah
membran timpani prematur atau penting dalam
(tetes telinga). bayi yang baru pembentukan ikatan
lahir dan peptida.
gangguan Kloramfenikol efektif
gastrointestinal terhadap bakteri
seperti aerob gram-positif,
misalnya mual, termasuk
muntah dan Streptococcus
diare. pneumoniae, dan
beberapa bakteri
aerob gram-negatif,
termasuk
Haemophilus
influenzae,
ERLAMYCETIN 1% Infeksi superfisial - Bagi penderita Iritasi lokal, Teteskan Sebagai broad
Tetes Chloramphenicol pada telinga luar yang sensitif seperti gatal, ke spektrum antibiotika,
Telinga(Erela) base di dalam oleh kuman gram terhadap rasa panas, dalam bekerjanya sebagai
larutan tetes positif atau gram Chloramphinicol. dermatitis lubang bakteriostatik
telinga. negatif yang peka - Perforasi vesikuler dan telinga 2 terhadap beberapa
terhadap membran mukolopapular. - 3 tetes, spesies dan pada
Chloramphenicol. timpani. 3 kali keadaan tertentu
sehari. bekerjanya sebagai Obat pada Hidung
Atau bakterisid.
menurut
petunjuk
dokter.
Efek Mekanisme Penggunaan
Obat Komposisi Indikasi Kontraindikasi Dosis
Samping Kerja Khusus
Afrin Nassal Setiap 1 mL Pengobatan Afrin jangan Afrin umumnya dewasa dan Afrin semprot/tetes Dengan kepala
Spray mengandung 0,5 simtomatik diberikan kepada dapat ditoleransi anak-anak hidung mengandung tegak lurus,
mg kongesti penderita yang tubuh dengan umur 6 tahun bahan aktif letakkan ujung
oksimetazolin (kesembaban) hipersensitif atau baik. Efek atau lebih, 2 – simpatomimetik lubang
hidroklorid. hidung dan alergi terhadap salah samping biasanya 3 semprotan oksimetazolinhidroklorid semprotan ke
nasofaring satukomponen obat ringan ke dalam tiap (oxymetazoline dalam lubang
yangdisebabkan dan sementara dan lubang hydrochloride) yang hidung tanpa
oleh flu, sinusitis, berupa rasa hidung, 2 kali memiliki efek menyumbat
hay fever,atau terbakar, tersengat, sehari, pagi dekongestan yang tahan lubang hidung
alergi saluran bersin atau dan sorehari. lama. seluruhnya.
napas bagian bertambahnya Selama setiap
ataslainnya ingus. pemberian
Pengobatan pasien
tambahan pada harusmenekuk
infeksi telinga kepalanya
bagian tengah. sedikit ke depan
Dapat digunakan dan hirup
pada tampon dengan cepat
hidung untuk sambil
mempermudah memencet
pemeriksaan botol.
intranasal atau
sebelum operasi
hidung.
AFRIN Oksimetazolin - Hidung Idiosinkrasi - Adakalanya 2 kali
PERIATIK HCl tersumbat. terhadap timbul rasa sehari 2-3
TETES - Pengobatan simpatomimetik, panas di tetes pada
dan hipertiroidisme, hidung atau masing-
pencegahan hipertensi, tenggorokan, masing
infeksi telinga penyakit iritasi lokal, lubang
tengah. koroner. mual, sakit hidung.
- kepala, mukosa
Memudahkan hidung kering.
pemeriksaan - Hidung
intranasal. tersumbat
- Persiapan kembali Obat Selesma/pilek
operasi. terjadi/kambuh
(pada
Salesma dan
penggunaan influenza merupakan
jangka kondisi alat
panjang).
- Kesulitan pernapasan yang
bernapas, terinfeksi oleh virus.
kolaps pada
bayi. Umumnya
menyebabkan batuk,
pilek, sakit leher, terkadang panas atau sakit pada persendian. Pada anak kecil biasanya diiringi gejala mencret ringan.
Hindari menggunakan penicillin, tetracycline atau antibiotika lainnya karena jenis obat ini tidak menyembuhkan
Salesma dan Influenza, bahkan dapat menimbulkan bahaya. Penyakit ini hampir selalu sembuh sendiri tanpa obat. Anda
hanya perlu melakukan beberapa hal ini jika terkena Salesma dan Influenza:
Hindari minum air dingin, dan selalu konsumsi air hangat.
Istirahat yang cukup.
Jika mengalami panas dan sakit kepala, cukup konsomsu aspirin atau acetaminiphen.
Tetap makan seperti biasa karena tidak ada pantangan dalam mengonsumsi sesuatu. Namun dianjurkan mengonsumsi
makanan mengandung vitamin C.
Jika mengalami sakit tenggorokan atau sakit leher, berkumurlah dengan air hangat.
Jika Salesma atau influensa berlangsung lebih dari satu minggu atau menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit
dada, maka penderita mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia).
Efek Mekanisme
Obat Komposisi Indikasi Kontraindikasi Dosis
Samping Kerja
Actife Per 5 ml sir. Rinitis alergi,flu & selesma Penderita yang peka terhadap obat Mengantuk, gangguan pencernaan,sakit Dewas Triprolidine
d Plus Pseudoephedrin simpatomimetik lain(misalnya kepala,insomnia,eksitasi,tremor,takikard a& membantu
DM HCL 30 efedrin,fenilpropanolamin,fenilefr i,aritmia,mulut kering,palpitasi,sulit anak> meringankan
120 mg Triprolidin in),hipertensi berat.Sedang sedang berkemih. 12 gejala
ml(gla HCL 1,25 mg mendapat terapi MAOI dalam 2 tahun yang penyebabn
kso minggu terakhir. 5 ml. ya secara
welco Anak6 keseluruhan
me) -12 maupun sebagian
tahun tergantung pada
2,5 ml. pelepasan
2-6 histamine.
tahun Senyawa dari
1,25 golongan
ml. pyrolidine
Diberi ini bekerja
kan sebagai
3x1. antagonis
<2 kompetitif
tahun untuk reseptor
menur histamine H1
ut dan mampu
anjura menekansystem
n saraf pusat,
dokter. sehingga
menyebabkan
kantuk.
Pseudoephedrine
mempunyai
aktivitassimpato
mimetik
langsung maupun
tidak langsung
dan merupakan
dekongestan
saluran pernapa
san bagian
atas.
Anade Paracetamol Flu,selesma,batuk,demam & nyeri Hipertiroid,hipertensi,penyakit Mengantuk,pusing,mulut Dewas
x 500 mg jantung koroner,MAOI,netropati. kering,serangan seperti epilepsi (dosis a2
(interb dextrometorpha tinggi),ruam kulit. sendok
at) n HBr 15 mg, teh.
chlorphenirami anak
ne HCL 6-12
maleate 1 mg, tahun
phenylpropanol 2
amine HCl 15 sendok
mg. teh.
diberik
an 3-
4xseha
ri.
Asvex Tipepidine Selesma (common cold) & Pasien dengan riwayat Mengantuk,insomnia,pusing,anoreksia,k Dewas
(Tanab hibenzate gangguan pada saluran pernapasan hipersensitif terhadap salah satu onstipasi,nyeri lambung,haus gatal. a: 1
e atas bahan produk tablet
indone lainnya(faringitis,laringitis,nasalcata tiga
sia) rch),bronkitis akut & kronik, kali
pneumonia, TB paru,bronkiektatis. sehari
setelah
makan,
dan
pada
kasus
yang
berat,
selain
itu 1
tablet
sebelu
m
tidur.
Anak-
anak
(lebih
dari 6
tahun):
Seteng
ah dari
dosis
dewas
a.
Efek Mekanisme
Obat Komposisi Indikasi Konrtraindikasi Dosis
Samping Kerja
FG TROCHES Fradiomisin Gingivitis jangan diberikan Anoreksia Dewasa : 4-5 Fradiomisin dan
MEIJI Sulfat 2,5 (radang gusi), kepada pasien (kehilangan kali sehari 1 gramisidin
(meiji) mg, stomatitis yang mempunyai nafsu atau 2 adalah antibiotik
Gramisidin- (radang rongga riwayat reaksi makan), tablet. Anak- yang berakasi
S HCl 1 mg. mulut), faringitis hipersensitivitas mual, dan anak : 4-5 sebagai
(radang pada komponen gangguan kali sehari 1 bakterisida
faring/tekak), obat. Atau saluran tablet. (membunuh
bronkhitis pasien yang pencernaan. bakteri), aktif
(radang mempunyai pada terhadap
bronkhus/cabang- riwayat reaksi Staphylococci.
cabang hipersensitivitas
tenggorok), terhadap
tonsilitis (radang aminoglikosida
tonsil/amandel), seperti
angina Vincent streptomsin,
(radang selaput kanamisin,
lendir mulut gentamisin,
dengan tukak- fradiomisin dan
tukak berselaput), basitrasin.
difteria faringeal,
periodontitis
geraham bungsu.