Agama Budha
Agama Budha
Agama
Budha muncul dan dikenalkan oleh Sidharta (semua harapan dikabulkan). Agama Budha muncul
disebabkan karena :
· Sidharta melihat adanya dominasi golongan Brahmana atas ajaran dan ritual keagamaan dalam
masyarakat India. Lagipula hanya kaum brahmana yang menguasai kitab suci Weda sementara kasta lain
tau mengenai ajaran Hindu dari Brahmana tanpa boleh mempelajari langsung ajaran Hindu. Dalam
kegiatan pemerintahan pun Brahmana turut campur tangan.
· Sidharta memandang bahwa adanya sistem kasta dalam agama Hindu dapat memecah belah
masyarakat, bahkan sistem kasta dianggap membedakan derajat dan martabat manusia berdasarkan
kelahiran. Padahal setiap manusia itu sama kedudukannya.
Itulah fenomena yang ada di lingkungannya sementara itu satu hal yang membuat Sidharta
akhirnya berusaha untuk menentang adat dan tradisi yang ada adalah karena beliau melihat adanya
kenyataan hidup bahwa manusia akan tua, sakit, mati, dan hidup miskin yang intinya bahwa bagi
Sidharta kehidupan adalah suatu “PENDERITAAN”. Oleh karena itu manusia harus dapat menghindarkan
diri dari penderitaan (samsara), dan demi mencari cara atau jalan untuk membebaskan diri dari
penderitaan guna mencapai kesempurnaan maka beliau meninggalkan istana dengan segala
kemewahannya melakukan meditasi tepatnya di bawah pohon Bodhi di daerah Bodh Gaya. Dalam
meditasinya tersebut akhirnya Sidharta memperoleh penerangan agung dan saat itulah terlahir/ tercipta
agama Budha. Agama Budha lahir sebagai upaya pengolahan pemikiran dan pengolahan diri Sidharta
sehingga menemukan cara yang terbaik bagi manusia agar dapat terbebas dari penderitaan di dunia
sehingga dapat mencapai kesempuirnaan (nirwana) dan berharap tidak akan terlahir kembali di dunia
untuk merasakan penderitaan yang sama.
Menurut agama Budha kesempurnaan (Nirwana) dapat dicapai oleh setiap orang tanpa harus
melalui bantuan pendeta/ kaum Brahmana berbeda dengan ajaran Hindu dimana hanya pendeta yang
dapat membuat orang mencapai kesempurnaan. Dalam Budha, setiap orang mempunyai hak dan
kesempatan yang sama untuk mencapai kesempurnaan tersebut asalkan ia mampu mengendalikan
dirinya sehingga terbebas dari samsara 9kesengsaraan). Sidharta Gautama dikenal sebagai Budha atau
seseorang yang telah mendapat pencerahan. Sidharta artinya orang yang mencapai tujuan. Sidharta
disebut juga Budha Gautama yang berarti orang yang menerima bodhi.
KITAB SUCI
Ajaran agama Budha dibukukan dalam kitab Tripitaka (dari bahasa Sansekerta Tri artinya tiga dan pitaka
artinya keranjang). Kitab Tripitaka terdiri atas 3 kumpulan tulisan, yaitu :
1. Sutta (Suttanata) Pitaka berisi kumpulan khotbah, pokok-pokok atau dasar ajaran sang Buddha
2. Vinaya Pitaka berisi kodefikasi aturan-aturan yang berkenaan dengan kehidupan pendeta atau
segala macam peraturan dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluknya.
3. Abhrdharma Pitaka berisi filosofi (falsafah agama), psikologi, klasifikasi, dan sistematisasi doktrin
KOTA SUCI
Ada 4 tempat yang dianggap suci oleh umat Budha karena berhubungan dengan kehidupan Sidharta.
Keempat tempat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Taman Lumbini di Kapilawastu sebagai tempat kelahiran Sidharta (563 SM). Sementara itu masa
kecil Sidharta di lewatkan di daerah Kapilawastu tersebut.
3. Benares (Taman Rusa) sebagai tempat Sidharta pertama kali mengajarkan ajarannya.
Peristiwa kelahiran, menerima penerangan agung dan kematian Sidharta terjadi pada tanggal yang
bersamaan yaitu waktu bulan purnama pada bulan Mei. Sehingga ketiga peristiwa tersebut dirayakan
umat Budha sebagai Triwaisak.
1. Penyebaran agama Budha dilakukan dengan mengunakan bahasa rakyat sehari-hari seperti bahasa
Prakrit, dan bukan bahasa Sansekerta yang hanya dikuasai dan dimengerti oleh kaum Brahmana.
2. Ajaran agama Budha dapat diterima/ dianut dan disebarkan pada siapapun tidak hanya pada
golongan tertentu sehingga dapat disebut ajaran Sidharta ini bersifat non-eksklusif.
3. Dalam agama Budha tidak dikenal adanya sistem kasta sebab sistem ini dipandang akan
membedakan masyarakat atas harkat dan martabatnya. Sehingga dalam Budha laki-laki ataupun
perempuan, miskin atupun kaya sama saja semuanya punya hak yang sama dalam kehidupan ini.
1. Hinayana artinya kendaraan kecil. Menurut aliran ini tiap orang wajib berusaha sendiri untuk
mencapai nirwana. Untuk mencapai Nirwana sangat tergantung pada usaha diri melakukan meditasi.
Hinayana, lebih tertutup hanya mengejar pembebasan bagi diri sendiri. Yang berhak menjadi Sanggha
adalah para biksu dan biksuni yang berada di Wihara. Ajarannya lebih mendekati Budha semula.
Pengikutnya sebagian besar berada di daerah Srilanka, Myanmar (Birma), dan Muangtai.
2. Mahayana artinya kendaraan besar. Mahayana, sifatnya terbuka. Penganut aliran ini mengajarkan
pembebasan bagi diri sendiri serta bermisi pembebasan bagi orang lain. Setiap orang berhak menjadi
Sanggha sejauh sanggup menjalankan ajaran dan petunjuk sang Budha. Jadi aliran Mahayana
mengajarkan untuk mencapai Nirwana setiap orang harus mengembangkan kebijaksanaan dan sifat
welas asih (belas kasih). Setiap manusia berusaha hidup bersama/ membantu setiap orang lain dalam
mencapai Nirwana. Ajarannya sudah berbeda dengan ajaran Budha semula. Para pengikutnya sebagian
besar ada di daerah Indonesia, Jepang, Cina, dan Tibet.
Tridharma jika diucapkan oleh seseorang yang mau masuk agama budha adalah sebagai berikut.
Selain Tridarma dalam agama Budha dikenal juga Triratna yang berarti tiga mutiara, terdiri dari Budha,
Dharma, dan Sanggha.
1. Setelah Asoka wafat (232 SM) tidak ada raja yang mau melindungi dan mengembangkan agama
Budha di India.
Ø Selalu berusaha untuk meletakkan dasar-dasar ajaran kebenaran dalam kehidupan manusia di dunia
ini. Diarahkan pada tindakan-tindakan yang dibenarkan oleh agama.
Ø Tujuan untuk menyelamatkan umat manusia dari rasa kegelapan/ mengantarkan umat manusia
untuk dapat mencapai tujuan hidupnya yaitu kesempurnaan.
Perbedaan Hindu dan Budha :
HINDU BUDDHA
Muncul sebagai perpaduan budaya bangsa Aria Muncul sebagai hasil pemikiran dan pencerahan
dan bangsa Dravida yang diperoleh Sidharta dalam rangka mencari
jalan lain menuju kesempurnaan(nirwana)
Kitab sucinya, WEDA Kitab Sucinya, TRIPITAKA
Mengakui 3 dewa tertinggi yang disebut Trimurt Mengakui Sidharta Gautama sebagai guru besar/
pemimpin agama Budha
Kehidupan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 Tidak diakui adanya kasta dan memandang
golongan yang disebut Kasta (kedudukan kedudukan seseorang dalam masyarakat adalah
seseorang dalam masyarakat diterima secara sama.
turun-temurun/didasarkan pada keturunan).
Adanya pembedaan harkat dan martabat/hak dan Tidak mengenal pembagian hak antara pria dan
kewajiban seseorang wanita
Agama Hindu hanya dapat dipelajari oleh kaum Agama Budha dapat dipelajari dan diterima oleh
pendeta/Brahmana dan disebarkan/ diajarkan semua orang tanpa memandang kasta
pada golongan tertentu sehingga sering disebut
agamanya kaum brahmana.
Agama Hindu hanya bisa dipelajari dengan Agama Budha disebarkan pada rakyat dengan
menggunakan bahasa Sansekerta menggunakan bahasa rakyat sehari-hari, seperti
bahasa Prakrit
Kesempurnaan (Nirwana) hanya dapat dicapai Setiap orang dapat mencapai kesempurnaan
dengan bantuan/bimbingan pendeta dengan usaha sendiri yaitu dengan meditasi
Seorang terlahir sebagai Hindu bukan menjadi Kehidupannya ditentukan oleh darma baik yang
Hindu sehingga kehidupan telah ditentukan sejak berhasil dilakukan semasa hidup
lahir.
Mengenal adanya kelahiran kembali setelah Tidak menenal reinkarnasi tetapi mengenal karma
kematian (reinkarnasi)
Dibenarkan untuk mengadakan upacara korban Tidak dibenarkan mengadakan upacara korban