Optic Neuritis 07-11-12 - FINAL
Optic Neuritis 07-11-12 - FINAL
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Age-related macular degeneration (AMD) merupakan
penyebab utama kebutaan permanen pada individu usia lanjut.
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi insiden gangguan ini
meningkat pada setiap dekade setelah usia 50 tahun. Keterkaitan
lain selain usia adalah ras (biasanya Kaukasus), jenis kelamin
(sedikit predominasi wanita), riwayat keluarga, dan riwayat
merokok. Penyakit ini mencakup spektrum temuan klinis dan
patologis yang luas yang dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok, yaitu noneksudatif (kering) dan eksudatif (basah).
Walaupun kedua tipe ini bersifat progresif dan biasanya bilateral,
manifestasi, prognosis, dan penatalaksanaannya berbeda. Bentuk
eksudatif yang lebih berat merupakan penyebab pada hampir 90%
dari semua kasus buta akibat AMD.1,2,3
1.2 Epidemiologi
Degenerasi makula adalah suatu keadaan dimana makula
mengalami kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman
penglihatan dan kemungkinan akan menyebabkan hilangnya fungsi
penglihatan sentral. Makula adalah pusat dari retina dan
merupakan bagian yang paling vital dari retina yang
memungkinkan mata melihat titik-titik halus pada pusat lapang
pandang. Tanda utama dari degenerasi makula adalah didapatkan
adanya bintik-bintik abu-abu atau hitam pada pusat lapangan
pandang (drusen). Kondisi ini biasanya berkembang secara
perlahan-lahan, tetapi kadang berkembang secara progresif,
sehingga menyebabkan kehilangan penglihatan yang sangat berat
pada satu atau kedua bola mata.1,4
Berdasarkan American Academy of Ophthalmology,
penyebab utama penurunan penglihatan atau kebutaan permanen di
Amerika Serikat pada individu dengan usia lebih dari 50 tahun
adalah ARMD. Data di Amerika Serikat menunjukkan 15%
penduduk usia 75 tahun ke atas mengalami degenerasi makula.
Bentuk yang paling sering adalah age-related macular
degeneration (AMD).1,4
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Retina
2.1.1 Anatomi Retina
Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semi-
transparan, dan multilapis yang melapisi bagian dalam dua per tiga
posterior dinding bola mata. Retina membentang ke depan hampir
sama jauhnya dengan korpus siliare, dan berakhir di tepi ora serrata.
Pada orang dewasa, ora serrata berada sekitar 6,5 mm di belakang
garis Schwalbe pada sisi temporal dan 5,7 mm di belakang garis ini
pada sisi nasal. Permukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan
lapisan epitel berpigmen retina sehingga juga bertumbuk dengan
membrana Bruch, khoroid, dan sklera. Di sebagian besar tempat, retina
dan epitelium pigmen retina mudah terpisah hingga membentuk suatu
ruang subretina, seperti yang terjadi pada ablasio retina. Tetapi pada
diskus optikus dan ora serrata, retina dan epitelium pigmen retina
saling melekat kuat, sehingga membatasi perluasan cairan subretina
pada ablasio retina.5