ID None PDF
ID None PDF
I3-19
Pusat Studi Lingkungan Hidup
U niversitas G adj ah Mada
lbgvakarta, Indonesia
Abstrak
Kegiatan penambangan emas oleh masyarakat di desa Jendi telah dilakukan sejak 1993. Meskipun
telah menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat lokal, kegiatan tersebut menurunkan kualitas
lingkungan, khususnya sungai, karena penggunaan merkuri. Dalam hal inipenggunaan merkuridalam
proses pengambilan emds murni dari batuan telah mempengaruhi air sungai sehingga memiliki
kandungan 0,002-l mg/l Hg;0,05 mg/l Pb; 0,4 mgll Cu and 28,39 mg/l Fe. Berdasarkan peraturan
-pemerintah No. 822001tentang pengelolaan kualitas air dan air irigasi, konstituen metal tersebut telah
melebihi baku mutu air. Penggunaan mineral zeolite sebagai adsorben pada proses penambangan
emas tradisional menunjukkan bahwa zeolit dengan ukuran 80- 100 mesh dapat nrengurangi kadar hg
sehingga masuk kedalam baku mutu air.
Abstroct
The gold mine activiQ of people in Jendi village has heen conducted since 1993. Even though
this activity provide job fo, the local people, it will degrade the environmental quality especially
riven because of Mercury use. T'he use oJ' Mercury in the process to extract natural gold front
concentrate of rock mill affects river water becattse it contains 0,002-l mg/l Hg; 0,05 mg/l Pb; 0,4
mg/l Cu and 28,39 mg/l Fe. Based on the Government Regulation No.82/2001 Concerning the
Managemenl of lValer Quality aTrd lrrigation water, lhose metal constituents have already heen
above the water standard quality. Using mineral zeolite as adsorbent on the taditional gold
processing showed that zeolite with size 80- 100 mesh could reduce the contetil of Hg, Ph, Cu, and
Fe, which fall within the water standard quality.
t3
Candra Agus, Sukandarrumidi, dan Djoko Wintolo
PENDAHULUAN o Geomorfolofi
Daerah penelitian terletak di bagian Utara
Aktifltas penambangan emas rakyat di Pegunungan Selatan. Morfologi daerah telitian
Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten dapat dibagi menjadi 2 satuan. yaitu satuan
Wonogiri Propinsi Jawa Tengah telah morfologi perbukitan struktural berlereng
berlangsung sejak tahun 1993 hingga sekarang. sedarrg-kuat, dan satuan dataran.
Kegiatan ini memberikan dampak positifantara
lain memberikan kesempatan kerja pada o Geologi dan Stratigrafi
masyarakat tetapi menirnbulkan dampak Stratigrafi daeralr penelitian terdiri dari
negati f yakn i menurunnya kual itas Ii ngkun garr Formasi Semilir dengan litologi tersusun oleh
khususnya kualitas air sungai sebagai akibat tuf, batupasir tufan, tuf lapili, batupasir,
pencemaran limbah cair hasil pengolahan emas batulanau, breksi batuapung dan serpih, dengan
secara amalgamasi yang menggunakan sisipan batulempung. Diatasnya secara menjari
Mercuri (Hg). diendapkan Formasi Nglanggran yang tersusun
Belum adanya usaha pengelolaan limbah oleh litologi breksi polimik volkanik. batupasir
cair hasil dari pengolahan emas ini meng- tufan kasar-sedang. lava andesit dengan sisipan
akibatkan semakin meningkatnya kandungan batupasir volkanik dan batupasir kerikil
logam berat terutama Mercuri yang ter- volkanik. Kedua Formasi tersebut diterobos
buang ke sungai sehingga makin mening- <lleh batuan intrusi arrdesit, kernudian terakhir
katkan dampak negatif yang ditinrbulkan diendapkan alluvial yang merupakan hasil
pada pemakai air sungai, terlebih pada rombakan dari batuan yang lebih tua. (Suprapto,
musim kemarau. Hal ini perlu mendapatkan rees).
perhatian dalam usaha meniaga kesehatan
lingkungan. o Struktur Geologi
Penelitian ini diharapkan dapat mem- Struktur geologi yang berkembang
berikan arahan pada masyarakat penambang didaerah penelitian adalah lipatan, sesar dan
dalam mengelola limbah cair hasil pengolahan kekas, baik kekar maupun kekar gerus. Sesar
emas. Bagi Pemerintah Daerah dapat sebagai yang terdapat didaerah penelitian adalah sesar
masukan dalam upaya pengawasan penam- merrdatar rnenganan (Normu Right Slip Fault),
bangan emas rakyat dan upaya mengurangi dengan kedudukan N342"E172") ke arah barat
dampak yang timbul sebagai akibat penam- laut-tenggara. dimana un'rur sesar ini
bangan emas rakyat ini. diperkirakan Miosen Awal. (Suprapto, 1998).
. Mineralisasi Bijih
TIN.IAUAN PUSTAKA Menurut Suprapto. ( 1998). proses
mineralisasi menghasilkan errdpatan sulfida
o Geografi dan Demografi Daerah yang terdiri dari pirit. kalkopirit, galena,
Lokasi dan Kesampaian Daerah arsenopirit. sfalerit. bornit. kalkosit, kovelit dan
Lokasi penelitian terletak kurang lebih l0 cinnabar, yang berasosiasi dengarr zona ubahan
m sebelah barat laut kota Kabupaten Wonogiri. ktrarsa pirit dan zona lempung-klorit-klasit,
secara geografis terletak pada 07"47'27" sedangkan endapan oksida (ntagnetit dan lre-
07'48 48' LS dan I 10"51 4l - I l0.,53 3 I BT. matite) berasosiasi dengarr zona serisit-klorit-
kalsit dan zona serisit-klorit-epidot. Mineral
Iklim logam emas diiurnpai sebagai irrklusi dalanr pirit
Beriklim tropis huian rata-rata 263 mml yang berasosiasi derrgan zona ubalran serisit-
bulan (BPS. 2001 ). klorit-kalsit.
l4
Dampak Limbah Cair
t5
Candra Agus, Sukandarrumidi. dan Djoko Wintolo
kepentingan pembangunan proyek dengan air sungai. Penelitian dilakukan dengan cara
kepentingan usaha melestarikan kualitas mengambil contoh air sungai yang belum
lingkungan yang baik. Upaya mengurangi tercemar dan air sungai yang sudah tercemar
dampak negatif dengan melakukan reka- Mercuri pada beberapa lokasi yang dapat
yasa/kegiatan lain dikenal sebagai usaha dianggap mewakili keseluruhan daerah Desa
mitigasi. Jendi. Dalam hal ini pengambilan dilakukan
Salah satu unsur pencemar air adalah pada Sungai Telu dan anak sungainya yang
logam berat. Salah satu logam berat yang merupakan sungai utama yang ada di Desa
memiliki bahaya yang potensial adalah Mercuri Jendi.
baik terhadap manusia maupun hewan,
karena: Lokasi Penelitian
l. Bersifat sebagai racun dan meracuni Wi layah Desa Jend i yang merupakan lokasi
2. Tidak dapat dirombak/sukar dihancurkan tempat penambangan emas rakyat dimana
oleh organisme. aktifitas penambangan dan pengolahan emas
Keterdapatan logam berat Mercuri ini berlangsung yang meliputi: Hulu Sungai Telu,
sangat berpengaruh terhadap kualitas air yang Sungai Telu. dan Anak SungaiTelu.
ada pada suatu daerah, dan pada akhirnya
mempengaruhi peruntukan dalam peman- Materi Penelitian
faatannya. Materi penelitian meliputi sampel air dan
Kualitas air sangat menentukan jenis sampel limbah cair yarrg diambil pada beberapa
peruntukannya. Menurut Peraturan Pemerintah lokasi titik stasiun pengamatan yang telah
Nomor 82 Tahun 20010 berdasarkan kualitasnya ditetapkan, yang meliputi: sampel air, sampel
airdibagi menjadi 4 golongan yaitu: limbah cair, dan Zeolit.
l. Kelas l: air yang dapat digunakan untuk
air baku air minum Nilai Ambang Batas yang Digunakan.
2. Kelas II: air yang dapat digunakan untuk Nilai ambang batas yang digunakan adalah
rekreasi air, ikan air tawar, peternakan dan Keputusan Menteri Negara Kependudukan
untuk mengairi tanaman. dan Lingkungan Hidup nomor KEP-03/
3. Kelas III: air yang dapat digunakan untuk MENKLHllll1999 tentang Baku Mutu Limbah
ikan air tawar, peternakan dan untuk Cair dan Peraturan Pemerintah Nomer 82
mengairi tanaman. Tahun 2001 Tentarrg Pengelolaan Kualitas Air
4. Kelas IV: air yang dapat digunakan untuk dan Pencemaran Air.
mengairi tanaman.
l6
Dampak Limbah Cair
Lokasi Konsentrasi
No Logam Berat Metode uji
Pengambilan (mg/l)
Logam
No Konsentrasi (mg/l)
Berat
17
CandraAgus, Sukandamrmidi, dan Djoko Wintolo
Hasil uji
Parameter Satuan
T0* T1 T2 T3 T4 T5
Hg Mg/l 0,0853 0,0195 0,0253 0,0198 0,0054 0,0016
Pb Mg/l 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 4,9311
Cu Mg/l 0,008 0,008 0,009 0,009 0,008 0,5546
Fe Mg/l 70,375 0,1721 4,3825 2,2306 7,6175 116,263
*T0: Limbah air yang belum diolah
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui Mercuri sebagai bahan pemisah emas dengan
efektivitas dari zeolit dalam menyerap logam mineral lainnya menimbulkan dampak
berat yang ada pada limbah cair hasil peng- pencemaran lingkungan terutama pada kualitas
olahan emas, yaitu: air sungai yang diakibatkan limbah cair yang
Tl, dengan ukuran 18 mesft; mempunyai mengandung logam berat yang berbahaya bagi
efektivitas penurunan kadar Mercuri (Hg) kehidupan ekosistem sungai.
sebesar 77,140oh, Timbal (Pb) sebesar Dari hasil uji percobaan laboratorium yang
99,878oh, Tembaga (Cu) sebesar 96,217Vo dan dilakukan dapat diketahui bahwa zeolit alam
Besi (Fe) sebesar 99,755Yo. dapat digunakan untuk menurunkan kadar
T2, dengan ukuran 28 mesft; mempunyai logarn berat yang ada pada limbah cair hasil
efektivitas penurunan kadar Mercuri (Hg) pengolahan emas. Dalam hal ini daya serap
sebesar 70,340oh, Timbal (Pb) sebesar yang optimum dari zeolit adalah pada ukuran
99,8776yo, Tembaga (Cu) sebesar 96,2175% 80-100 mesh untuk logam berat Mercuri.
dan Besi (Fe) sebesar 93,7726%.
T3, dengan ukuran 50 mesft; mempunyai
efektivitas penurunan kadar Mercuri (Hg) KESIMPULAN
sebesar 76,78780 , Timbal (Pb) sebesar
99,878yo, Tembaga (Cu) sebesar 96,217Yo dan l. Jumlah dan kandungan kimia Mercuridari
Besi (Fe) sebesar 96,83040 . limbah cair hasil pengolahan emas yakni
T4, dengan ukuran 80 mes&; mempunyai konsentrasi kadar 0,0039 mgll (ST.2),
efektivitas penurunan kadar Mercuri (Hg) 0,0013 mgll (ST.3), 0,0020 mg/l (ST.4),
sebesar 93,66940/o, Timbal (Pb) sebesar 0,0022 mg/l (ST.5), dan 0,0022 mg/ltelah
99,878oh, Tembaga (Cu) sebesar 96,217o/o dan menurunkan kadar kualitas air sungai pada
Besi (Fe) sebesar 89,1758%. daerah penelitian. Nilai tersebut telah
T5, dengan ukuran 100 mesh; mempunyai melewati ambang batas yang ditetapkan
efektivitas penurunan kadar Mercuri (Hg) pernerintah dalam Peraturan Pernerintah
sebesar 98,1243oA, Timbal (Pb) sebesar Nomor 82 tahun 2001 yakni sebesar0,00l
20,6740oh, Tembaga (Cu) sebesar 62,2222oh ngll.
dan Besi (Fe) sebesar 65,2050%. 2. Sampai saat ini belum ada usaha
pengelolaan limbah cair hasil pengolahan
2, Pembahasan emas. Oleh sebab itu makin barryak
Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan kegiatan penambangan dan pengolahan
pengolahan emas dengan menggunakan dengan Mercuri akan semakin meningkat
l8
Dampak Limbah Cair
l9