Tugas Aopa
Tugas Aopa
PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima
asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan
anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-
sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan
anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau
signifikan.
TINJAUAN TEORI
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu
dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
(Ali, 2010).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi dari keluarga merupakan unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari satu atau lebih individu yang terdiri dari sekumpulan
orang yang terikat oleh ikatan perkawinan, darah serta adopsi dan tinggal dalam satu
rumah.
1. Bailon dan Maglaya mendefinisikan sebagai berikut : “Keluarga adalah dua atau lebih
individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya”
2. Menurut Departemen Kesehatan mendefinisikan sebagai berikut: “Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling bergantungan”.
3. Menurut Friedman (1998) mendefinisikan sebagai berikut :
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masih – masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
Gambaran tentang pembagian Tipe Keluarga sangat beraneka ragam, tergantung pada
konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan, namun secara umum pembagian Tipe
Keluarga dapat dikelompokkan sebagai berikut :
A. Pengelompokan secara Tradisional
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari
keturunannya atau adopsi atau keduanya.
Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai
hubungan darah, seperti kakek, nenek, paman, dan bibi
1) Tradisional Nuclear
Adalah : Keluarga INTI (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal dalam satu rumah yang
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu
atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Niddle Age/Aging Couple
Adalah : suatu keluarga dimana suami sebagai pencari uang dan istri di rmah atau
kedua-duanya bekerja di rumah, sedangkan anak-anak sudah meninggalkan rumah
karena sekolah/menikah/meniti karier.
3) Dyadic Nuclear
Adalah : suatu keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan tidak mempunyai anak
yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar umah.
4) Single Parent
Adalah : keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai akibat perceraian atau
kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
5) Dual Carrier
Adalah : Keluarga dengan suami – istri yang kedua-duanya orang karier dan tanpa
memiliki anak.
6) Three Generation
Adalah : keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu
rumah.
7) Comunal
Adalah : keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan suamiistri atau lebih
yang monogamy berikut anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
8) Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation
Adalah : keluarga dengan dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
ikatan perkawinan.
9) Composite /Keluarga Berkomposisi
Adalah : sebuah keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup/tinggal secara
bersama-sama dalam satu rumah.
10) Gay and Lesbian Family
Adalah : keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu keluarga itu
melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-macam Struktur Keluarga
diantaranya adalah :
1) Patrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2) Matrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3) Matrilokal
4) Patrilokal
5) Keluarga Kawin
Adalah : hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami
atau istri.
Struktur keluarga oleh Friedman di gambarkan sebagai berikut :
1) Struktur komunikasi
2. Karakteristik pendengar
a. Siap mendengarkan
b. Memberikan umpan balik
c. Melakukan validasi
2) Struktur peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal. Posisi/status adalah
posisi individu dalam masyarakat misal status sebagai istri/suami.
3) Struktur kekuatan
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam
budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial
tertentu, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat sekitar keluarga.
1. Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak dapat
mempersatukan anggota keluarga.
2. Norma,pola prilaku baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam
keluarga.
3. Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan
dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah. (Friedman, dalam Harmoko hal 19;
2012)
Peran formal adalah peran eksplisit yang terkandung dalam struktur peran
keluarga (ayah-suami,dll). Yang terkait dengan masing – masing posisi keluarga formal
adalah peran terkait atau sekelompok perilaku yang kurang lebih homogen. Keluarga
membagi peran kepada anggota keluarganya dengan cara yang serupa dengan cara
masyarakat membagi perannya: berdasarkan pada seberapa pentingnya performa peran
terhadap berfungsinya sistem tersebut. Beberapa peran membutuhkan ketrampilan atau
kemempuan khusus: peran yang lain kurang kompleks dan dapat diberikan kepada
mereka yang kuarang terampil atau jumlah kekuasaanya paling sedikit.
Peran informal bersifat implisit, sering kali tidak tampak pada permukaannya,
dan diharapkan memenuhi kebutuhan emosional anggota keluarga dan/atau memelihara
keseimbangan keluarga. Keberadaan peran informal diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan integrasi dan adaptasi dari kelompok keluarga.
menurut friedmen fungsi keluarga dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Fungsi afektif
Yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarganya dalam berhubungan dengan orang lain.
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi reproduksi
4) Fungsi ekonomi.
Menurut Bailon dan Maglaya (1998), tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah
sebagai berikut:
Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan yang dialami
anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun keluarga harus memahami adanya
perubahan tersebut sehingga tugas keluarga dapat berfungsi optimal.
2) Mampu memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara
keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan
keluarga.
Di samping sifat-sifat penting dalam keuarga tersebut di atas, keluarga juga mempunyai
sifat-sifat khusus, yaitu sebagai berikut.
1) Universalitet, artinya bentuk yang universal atau umum dari seluruh organisasi sosial.
2) Dasar emosional, artinya rasa kasih sayang, kecintaan sampai kebanggaan terhadap
suatu ras.
3) Pengaruh yang normatif, artinya keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama
bagi seluruh bentuk hidup yang tertinggi dan membentuk watak dari individu.
4) Besarnya keluarga terbatas, di mana biasanya jumlah anggota keluarga ini dibatasi
dalam hubungan perkawinan dan paling besar pada hubungan kekerabatan. Dalam
sebuah rumah tangga dapat dikatakan bahwa jumlah anggota keluarga ditentukan oleh
banyaknya individu yang tinggal dalam satu rumah.
5) Kedudukan yang sentral dalam struktur sosial, mengingat dilihat dari fungsinya,
keluarga merupakan media tempat pertama kali individu hidup dan mengenal dunia
kehidupan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengenalan lingkungan dari seseorang
sangat bergantung dari bagaimana keluarga tersebut mendidik dan memberikan
pengendalian kepada anggota-anggotanya.
6) Pertanggungjawaban dari anggota-anggotanya, di mana dalam keluarga biasanya
terdapat pembagian tugas meskipun hanya dalam lingkup dan porsi yang sederhana.
Namun demikian, masing-masing anggota keluarga harus dapat bertanggung jawab
atas tugas atau kewajiban yang dibebankan kepada mereka. Misalnya kamu mendapat
tugas untuk menyapu lantai. Maka tugas itu harus kamu lakukan dengan sebaik-
baiknya walaupun tidak ada yang mengawasi sebagai bentuk pertanggung jawabanmu
terhadap tugas yang dibebankan kepadamu.
5) Adanya aturan-aturan sosial yang homogen, sehingga dalam pelaksanaannya akan
mempermudah dalam melakukan pengendalian sosial
2.8 Keluarga Sebagai Sistem
1. Apakah masalah keluarga diurus secara memadai oleh anggota keluarga atau tidak,
2. Kejadian krisis dalam keluarga,
3. Apakah masalah merupakan bagian dari ketidakmampuan keluarga secara kronis
dalam menyelesaikan masalah.
Saat stres timbul akan mengalami situasi krisis, dimana situasi krisis timbul karena
sumber dan strategi koping keluarga yang adaptif tidak afektif mengatasi ancaman
stressor, situasi krisis yaitu; suatu keadaan masa kacau dalam kehidupan sebuah keluarga
ketika sebuah kejadian yang penuh dengan stress atau rentetan kejadian yang sangat
menuntut sumber-sumber keluarga dan kemampuan koping tanpa ada penyelesaian
masalah. Situasi krisis dicirikan dengan kondisi ketidakstabilan keluarga.
Sumber Koping Keluarga, meliputi respon koping internal dan eksternal. Sumber
koping internal keluarga terdiri dari kemampuan keluarga yang menyatu sehingga menjadi
kohesif dan integrasi. Integrasi keluarga memerlukan pengontrolan dari subsistem lewat
ikatan kesatuan. Sumber koping eksternal berhubungan dengan penggunaan system
pendukung social oleh keluarga yaitu, kemampuan keluarga dalam memperoleh
persetujuan dari mereka untuk memenuhi kebutuhan terhadap informasi, barang dan
pelayanan.
Strategi koping dalam mengatasi permasalahan keluarga antara lain :
a. Mencari informasi
b. Memelihara hubungan aktif dengan komunitas
c. Mencari dukungan social, penggunaan jaringan dukungan informal,
penggunaan system social formal, penggunaan kelompok mandiri.
d. Mencari dukungan spiritual.
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
pada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum, baik
oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya,
serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara
setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri dan menentukan
nasib sendiri.
a. Pemeliharaan kesehatan.
b. Pencegahan penyakit.
c. Diagnosa dan pengobatan.
d. Pelayanan tindak lanjut.
e. Pemberian sertifikat.
Selanjutnya yang menjadi unsur utama PHC adalah:
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Alta ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai
pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC
sebagai berikut.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi dari keluarga merupakan unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari satu atau lebih individu yang terdiri dari sekumpulan
orang yang terikat oleh ikatan perkawinan, darah serta adopsi dan tinggal dalam satu
rumah. Dimana fungsi keluarga adalah sebagai fungsi afektif, fungsi sosialisasi dan
penempatan sosial, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, fungsi perawatan kesehatan.
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
3.2 SARAN
Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Bailon, G, Maglaya (1978). Perawatan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan Departemen Keehatan RI.
https://yunusstikes.wordpress.com/2012/01/17/tahap-tahap-perkembangan-keluarga/
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/08/pengertian-ciri-ciri-fungsi-dan-
macam.html#
http://rangkumanmateriips.blogspot.com/2016/04/sifat-sifat-penting-dalam-
keluarga.html
http://annisacicha1205.blogspot.com/2016/11/keluarga-sebagai-sistem.html