Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini penyakit menular akibat lingkungan
yang kurang/tidak sehat dapat dicegah.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian kesehatan lingkungan
2. Menjelaskan tentang pengertian rumah sehat.
3. Menjelaskan tentang syarat-syarat rumah sehat.
4. Menyebutkan syarat-syarat air bersih
5. Menyebutkan syarat-syarat jamban sehat
6. Menjelaskan syarat-syarat saluran air limbah sehat.
a. Pembuangan Sampah
Fase/Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta
1. Pembuka 1. Menyampaikan salam pembukaan Memperhatikan
an 2. Mereview masalah yang dihadapi Reinforcement
(10 menit)
2. Pengemb 1. Menjelaskan kepada keluarga pengertian Memperhatikan dan
angan sampah menanyakan hal yang
(15 menit) 2. Menjelaskan kepada keluarga cara kurang jelas
pembuangan sampah
3. Menjelaskan kepada keluarga
penyakit yang disebabkan oleh sampah
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk Memberikan pendapat
memulai kebersihan lingkungan rumah dan menyatakan
kesediaan
3. Penutup 1. Menyampaikan kesimpulan Memperhatikan
(20 menit) tentang materi yang disampaikan
2. Evaluasi kepada keluarga Menjawab pertanyaan
tentang masalah sampah yang diajukan
3. Ucapan terima kasih dan
salam penutup
Orang yang terkena diare, kolera dan infeksi cacing biasanya mendapatkan
infeksi ini melalui tinja, seperti halnya sampah tinja juga mengundang kedatangan
lalat, dan hewan lainnya. Lalat yang hinggap di atas tinja yang mengandung kuman –
kuman dapat menularkannya lewat makanan yang dihinggapinya. Bila orang berak di
dekat sungai atau sumber air lainnya maka air tersebut akan tercemar. Guna
mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh tinja, maka orang seharusnya
tidak membuang tinja di tempat – tempat yang mudah disentuh manusia, lalat,
burung dan binatang lainnya.
Itulah sebabnya setiap keluarga harus mempunyai kakus atau WC untuk keperluan
masing – masing keluarga.
Syarat – syarat kakus yang benar :
1. Terletak di dataran rendah dan jarak kurang lebih 20 meter dari sumber air
(sungai, sumur, mata air, danau, kolam dan sebagainya).
2. Tandon penampung tinja sedalam kurang lebih 1 meter.
3. Mempunyai penutup yang terbuat dari bahan yang kuat seperti beton atau
kayu, dan penutup ini mempunyai lubang yang memungkinkan tinja dan air
dapat melewatinya ke bawah secara mudah.
4. Mempuyai dinding dan atap yang terbuat daari bahan yang mudah
didapatkan, murah dan mudah pula diperbaiki.
5. Dijaga kebersihannya, sediakan ember dan sapu dalam kakus.
Ciri – ciri sebuah kakus yang digunakan secara baik :
1. Semua anggota keluarga menggunakannya.
2. Kebersihan selalu dijaga yaitu lantai dan dinding penutup kakusnya selalu
dicuci setiap kali dipakai.
3. Lubang kakus selalu ditutup bila kakus tersebut sedang tidak digunakan.
4. Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membersihkan diri selalu tersedia
setiap saat, misalnya air, tissue, sabun dan gayung.
5. Tandon kakus dapat dikosongkan bila tinja di dalamnya sudah penuh atau
tandon berikutnya dapat dibuat bila tandon pertama penuh.
Materi Penyuluhan 2
Setiap rumah tangga menghasilkan sampah yang berasal dari memasak, sisa
makanan, menyapu, membersihkan dan hasil kerja lainnya. Bila berceceran begitu
saja maka mendatangkan bahaya.
Penyakit – penyakit yang disebabkan oleh sampah.
Sampah berceceran merangsang tikus, lalat, kecoak dan binatang lainnya
untuk mendatangi, padahal binatang – binatang itu membawa bibit penyakit yang
ditularkan kepada manusia. Bila mencemari sungai, danau, sumur, atau mata air
maka bila meminum air tersebut bisa terjadi diare.
Bila anak – anak yang mempunyai luka – luka pada bagian tubuhnya dan
sedang bermain – main sampah maka dapat saja makin parah terinfeksi.
Menimbun sampah dalam lubang tanah.
1. Terletak di luar daerah pemukiman dan kurang lebih 20 meter dari rumah
terdekat.
2. Letaknya di dataran rendah bukan di bukit.
3. Kurang lebih 10 meter dari sumur, sungai, atau mata air.
4. Terdapat pagar di sekelilingnya.
5. Yakinkan sampah itu benar – benar dibuang atau dikumpulkan dalam sebuah
lubang.
6. Jika penuh ditutup dengan tanah setinggi 2 – 3 cm.
Bila tidak ada lubang sampah
1. Bicarakan bersama masyarakat.
2. Bila orang –orang membuang sampah di dekat sungai, sumur, atau mata air
atau dibuang ke parit kemudian mengalir ke dalam sungai maka perlu dibicarakan
bersama tokoh masyarakat dan pemuka masyarakat.
Saran lain :
1. Timbunlah sampah dalam lubang yang berjarak cukup aman dari pemukiman
penduduk.
2. Bakarlah tiap minggu sekali.
3. Sampah dari tumbuh – tumbuhan ditimbun terpisah dengan sampah lain (bila
mungkin campurlah sampah itu dengan tanah agar menjadi kompos).
Materi Penyuluhan 3