Anda di halaman 1dari 7

SAP

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


PENYULUHAN KESEHATAN

Topik : Kesehatan lingkungan


Hari/Tanggal : -
Waktu : 60 menit
Tempat : Kantor Kepala Desa Gebang
Sasaran : Masyarakat lingkungan Desa Gebang
Metode : Ceramah, tanya jawab
Media : Power Point dan LCD
Materi : Terlampir

Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini penyakit menular akibat lingkungan
yang kurang/tidak sehat dapat dicegah.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian kesehatan lingkungan
2. Menjelaskan tentang pengertian rumah sehat.
3. Menjelaskan tentang syarat-syarat rumah sehat.
4. Menyebutkan syarat-syarat air bersih
5. Menyebutkan syarat-syarat jamban sehat
6. Menjelaskan syarat-syarat saluran air limbah sehat.
a. Pembuangan Sampah
Fase/Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta
1. Pembuka 1. Menyampaikan salam pembukaan Memperhatikan
an 2. Mereview masalah yang dihadapi Reinforcement
(10 menit)
2. Pengemb 1. Menjelaskan kepada keluarga pengertian Memperhatikan dan
angan sampah menanyakan hal yang
(15 menit) 2. Menjelaskan kepada keluarga cara kurang jelas
pembuangan sampah
3. Menjelaskan kepada keluarga
penyakit yang disebabkan oleh sampah
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk Memberikan pendapat
memulai kebersihan lingkungan rumah dan menyatakan
kesediaan
3. Penutup 1. Menyampaikan kesimpulan Memperhatikan
(20 menit) tentang materi yang disampaikan
2. Evaluasi kepada keluarga Menjawab pertanyaan
tentang masalah sampah yang diajukan
3. Ucapan terima kasih dan
salam penutup

b. Cara pembuangan tinja yang sehat


Fase/Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta
1. Pembukaan 1. Menyampaikan salam pembukaan Memperhatikan
(10 menit) 2. Mereview masalah yang dihadapi Reinforcement
2. Pengembangan 1. Menjelaskan kepada keluarga penyakit Memperhatikan dan
(15 menit) akibat tinja dibuang sembarangan menanyakan hal yang
2. Menjelaskan kepada keluarga syarat – kurang jelas
syarat kakus yang baik
3. Menjelaskan kepada keluarga ciri kakus Memberikan pendapat
yang digunakan secara baik dan menyatakan
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk kesediaan
memulai membuat sendiri kakus
3. Penutup 1. Menyampaikan kesimpulan tentang materi Memperhatikan
(20 menit) yang disampaikan
2. Evaluasi kepada keluarga tentang masalah Menjawab pertanyaan
kakus yang diajukan
3. Ucapan terima kasih dan salam penutup

c. Syarat rumah yang sehat


Fase/Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta
1. Pembukaa 1 Menyampaikan salam Memperhatikan
n pembukaan Reinforcement
(10 menit) 2 Mereview masalah yang dihadapi
2. Pengemba 1 Menjelaskan kepada keluarga pengertian Memperhatikan dan
ngan rumah sehat menanyakan hal yang
(15 menit) 2 Menjelaskan kepada keluarga letak rumah kurang jelas
yang baik
3 Menjelaskan kepada keluarga tentang tata
ruang dan ventilaisi rumah yang baik
4 Menjelaskan kepada keluarga tentang
lantai dan dinding rumah yang baik Memberikan pendapat dan
5 Menganjurkan kepada keluarga untuk menyatakan kesediaan
memulai kebersihan lingkungan rumah
3. Penutup 1 Menyampaikan kesimpulan tentang Memperhatikan
(20 menit) materi yang disampaikan
2 Evaluasi kepada keluarga tentang Menjawab pertanyaan yang
masalah rumah yang sehat diajukan
3 Ucapan terima kasih dan salam penutup
Materi Penyuluhan 1.

PEMBUANGAN TINJA : KAKUS

Orang yang terkena diare, kolera dan infeksi cacing biasanya mendapatkan
infeksi ini melalui tinja, seperti halnya sampah tinja juga mengundang kedatangan
lalat, dan hewan lainnya. Lalat yang hinggap di atas tinja yang mengandung kuman –
kuman dapat menularkannya lewat makanan yang dihinggapinya. Bila orang berak di
dekat sungai atau sumber air lainnya maka air tersebut akan tercemar. Guna
mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh tinja, maka orang seharusnya
tidak membuang tinja di tempat – tempat yang mudah disentuh manusia, lalat,
burung dan binatang lainnya.
Itulah sebabnya setiap keluarga harus mempunyai kakus atau WC untuk keperluan
masing – masing keluarga.
Syarat – syarat kakus yang benar :
1. Terletak di dataran rendah dan jarak kurang lebih 20 meter dari sumber air
(sungai, sumur, mata air, danau, kolam dan sebagainya).
2. Tandon penampung tinja sedalam kurang lebih 1 meter.
3. Mempunyai penutup yang terbuat dari bahan yang kuat seperti beton atau
kayu, dan penutup ini mempunyai lubang yang memungkinkan tinja dan air
dapat melewatinya ke bawah secara mudah.
4. Mempuyai dinding dan atap yang terbuat daari bahan yang mudah
didapatkan, murah dan mudah pula diperbaiki.
5. Dijaga kebersihannya, sediakan ember dan sapu dalam kakus.
Ciri – ciri sebuah kakus yang digunakan secara baik :
1. Semua anggota keluarga menggunakannya.
2. Kebersihan selalu dijaga yaitu lantai dan dinding penutup kakusnya selalu
dicuci setiap kali dipakai.
3. Lubang kakus selalu ditutup bila kakus tersebut sedang tidak digunakan.
4. Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membersihkan diri selalu tersedia
setiap saat, misalnya air, tissue, sabun dan gayung.
5. Tandon kakus dapat dikosongkan bila tinja di dalamnya sudah penuh atau
tandon berikutnya dapat dibuat bila tandon pertama penuh.
Materi Penyuluhan 2

PEMBUANGAN SAMPAH YANG BENAR

Setiap rumah tangga menghasilkan sampah yang berasal dari memasak, sisa
makanan, menyapu, membersihkan dan hasil kerja lainnya. Bila berceceran begitu
saja maka mendatangkan bahaya.
Penyakit – penyakit yang disebabkan oleh sampah.
Sampah berceceran merangsang tikus, lalat, kecoak dan binatang lainnya
untuk mendatangi, padahal binatang – binatang itu membawa bibit penyakit yang
ditularkan kepada manusia. Bila mencemari sungai, danau, sumur, atau mata air
maka bila meminum air tersebut bisa terjadi diare.
Bila anak – anak yang mempunyai luka – luka pada bagian tubuhnya dan
sedang bermain – main sampah maka dapat saja makin parah terinfeksi.
Menimbun sampah dalam lubang tanah.
1. Terletak di luar daerah pemukiman dan kurang lebih 20 meter dari rumah
terdekat.
2. Letaknya di dataran rendah bukan di bukit.
3. Kurang lebih 10 meter dari sumur, sungai, atau mata air.
4. Terdapat pagar di sekelilingnya.
5. Yakinkan sampah itu benar – benar dibuang atau dikumpulkan dalam sebuah
lubang.
6. Jika penuh ditutup dengan tanah setinggi 2 – 3 cm.
Bila tidak ada lubang sampah
1. Bicarakan bersama masyarakat.
2. Bila orang –orang membuang sampah di dekat sungai, sumur, atau mata air
atau dibuang ke parit kemudian mengalir ke dalam sungai maka perlu dibicarakan
bersama tokoh masyarakat dan pemuka masyarakat.
Saran lain :
1. Timbunlah sampah dalam lubang yang berjarak cukup aman dari pemukiman
penduduk.
2. Bakarlah tiap minggu sekali.
3. Sampah dari tumbuh – tumbuhan ditimbun terpisah dengan sampah lain (bila
mungkin campurlah sampah itu dengan tanah agar menjadi kompos).
Materi Penyuluhan 3

Perumahan Yang Sehat

Rumah adalah pusat kehidupan keluarga. Rumah yang memenuhi syarat –


syaraat kesehatan justeru menguntungkan kesehatan orang yang bersangkutan.
Sebuah rumah sehat tidak harus merupakan rumah yang besar. Rumah tradisional
acap kali dapat memenuhi selera orang – orang serta kegiatan yang mereka lakukan
justeru biasanya lebih cocok dengan cuaca setempat.
Letak Rumah
Letak rumah yang didirikan amat penting artinya bagi kesehatan. Misalnya
tidak didirikan di dekat sampah – sampah yang dikumpulkan atau yang dibuang di
situ. Paparan sinar matahari juga perlu diperhatikan. Secara umum :
1. Dekat dengan air bersih.
2. Jarak kurang lebih 100 meter dari tempat pembuangan sampah.
3. Dekat sarana pembersihan
4. Di tempat di mana air hujan dan air kotor tidak menggenang.
Ruangan
Cukup luas untuk ditempati.
Tata ruang
Disediakan cara tersendiri untuk membuang air limbah atau mungkin untuk
menyirami tanaman – tanaman di kebun. Sampah padat dibuang dengan cara khusus.
Binatang piaraan dikandangkan. Pagar rumah untuk mencegah masuknya binatang
dari luar.
Ventilasi
Rumah sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar udara segar dapat masuk ke
dalam rumah secara bebas. Pintu dan jendela dalam posisi yang tepat.
Jadi secara umum, rumah yang sehat adalah mempunyai :
1. Ruangan yang cukup sehingga penghuninya tidak terlalu padat, terutama saat
mereka sedang tidur.
2. Pelindung terhadap binatang – binatang buas dan menempatkan binatang –
binatang piaraan ke dalam kandang khusus sekurang – kurangnya 10 meter
dari rumah.
3. Mempunyai tempat untuk mandi dan mencuci pakaian serta alat – alat rumah
tangga lainnya dengan limbah rumah tangga yang digunakan untuk
menyirami tanaman di halaman atau di kebun.
4. Mempunyai tempat khusus untuk menyimpan makanan dan minuman yang
dapat diraih secara mudah, namun juga cukup aman dari gangguan debu,
tikus, serangga serta binatang lainnya.
5. Tempat khusus untuk memasak yang menyediakan lubang atau saluran
pembuangan asap di atap rumah. Hal ini perlu agar dapat memperkecil
bahaya kebakaran terutama bagi anak – anak.
6. Jendela yang memungkinkan udara segar masuk ke dalam ruangan sehingga
udara kotor atau asap yang berada di dalam rumah segera terbawa keluar.
7. Tempat – tempat terlindung guna menyimpan barang – barang atau apapun
yang sekiranya tidak perlu diambil atau dilihat anak – anak.

Lantai dan dinding harus aman


1. Lantai yang terbuat dari kayu, bambu, ubin, plester atau lainnya sehingga
orang yang berjalan di atasnya tidak seperti berjalan di atas tanah terbuka dan
mudah dibersihkan.
2. Dinding rumah dengan permukaan lembut dan datar serta tidak ada lubang –
lubang atau pecah – pecah sehingga mudah dibersihkan.

Anda mungkin juga menyukai