Anda di halaman 1dari 2

Berikut beberapa Generic List yang bisa dijadikan acuan/contoh untuk digunakan atau dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan di departemen masing-masing, sebagai berikut :

Key Accountability: Operational Management

 Menjaga seluruh aset perusahaan dan memastikan kebersihan dan kerapihan di area kerja.

 Menyelesaikan isu-isu di lapangan dan melakukan eskalasi jika diperlukan.


 Menjaga kerahasiaan perusahaan.
 Melakukan pekerjaan lainnya sesuai instruksi atasan untuk kepentingan perusahaan.

(untuk posisi Supervisor) :


 Membantu manager dalam menjalankan tugas dan agenda kerja.

Key Accountability: Warehouse Management

 Melakukan perhitungan dan pemesanan barang untuk memastikan ketersediaan barang sesuai
dengan kebutuhan.

 Melakukan pengeluaran barang sesuai Fist In First Out (FIFO) atau First Expired First
Out (FEFO) dengan melakukan analisa kebutuhannya.

 Melakukan penerimaan barang stock atau reservasi dari procurement dan memastikan jumlah
serta spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan.

 Memastikan stock warehouse dalam kondisi siap pakai dengan memperhatikan kondisi dan umur
barang-barang.

 Mengevaluasi dan melakukan perbaikan di warehouse sehingga tercipta perbaikan yang


berkesinambungan.

 Mengkoordinasikan dengan bagian terkait sehubungan dengan pengadaan barang, tingkat


kepentingan, kualitas, jumlah dan waktu.

Key Accountability: Quality Management

 Menjalankan prinsip Good Manufacturing Practice (GMP), Halal dan ISO 22000.
 Memastikan kebijakan standar mutu dijalankan degan baik.
 Melakukan continuous improvement.

Key Accountability: Administrative

 Membuat laporan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
 Melakukan kegiatan administrasi: input absensi, travel arrangement, sortir dan distribusi dokumen.
 Melakukan input data administrasi secara akurat dan tepat waktu.
 Melakukan pengarsipan dokumen.
 Mengatur dan mengkoordinasikan jadwal meeting.

Key Accountability: Team Management

 Memastikan rencana dan beban kerja tim sudah efektif dan efisien.

 Mengatur jadwal dan formasi kerja tim secara efisien dan efektif.
 Mengevaluasi dan mengembangkan kompetensi dan hasil kerja tim.
 Melakukan pengarahan dan pelatihan untuk tim.
 Memastikan bahwa seluruh informasi, kebijakan, dan prosedur perusahaan sudah disampaikan,
dimengerti, dan dijalankan oleh staff.
 Menegakkan displin kerja kepada anggota tim.

Anda mungkin juga menyukai