Kelompok:
Taufik Ridho As Siddiqi (14522176)
Diah (14522)
Restu Prasetyo (14522
Lanang Prasetya (14522134)
BAB I PENDAHULUAN
i
4.3. Saran .............................................................................................................................. 28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang dengan pesat terutama di kota-kota besar. Hal ini terlihat dengan
yang mencapai 23.000 unit toko yang terdiri dari 14.000 kelompok usaha
sebesar 14 persen dalam tiga tahun terakhir (Jannah, 2014). Oleh karena itu,
pelaku bisnis atau pemilih usaha harus mampu menerapkan strategi yang
1
pelayanan yang berkualitas merupakan salah satu cara untuk menarik
konsumen.
dan Baker et al. (1992) adalah yang pertama untuk menggunakan Model SOR
Menurut Levi dan Weitz (2001, dalam Kurniawan & Kunto, 2013), store
atmosphere sebuah store dapat dibagi menjadi dua, yaitu in-store atmosphere
meliputi internal layout, suara, bau, tekstur, dan desain interior. Sedangkan
desain eksterior. Didasari dari gambaran uraian diatas, penulis tertarik untuk
2
1.2 Rumusan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang
Sleman, Yogyakarta
2. Wakru penelitian dilakukan pada Mei 2015 sampai dengan Juni 2015
50 responden
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Retail
Retail adalah kegiatan usaha yang bertujuan untuk memberi nilai pada
suatu barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen. Menurut Levy &
Barton (2009) “Retailing is the set of business activities that adds value to the
products and service sold to consumers for their personal or family use”.
nilai tambah terhadap produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk
goods and service to consumers for their personal, family, or household use.”
Yang berarti retailing meliputi kegiatan usaha yang terlibat dalam penjualan
4
2.1.2 Tingkat Kepuasaan
membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya Umar (2005:65).
Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk
konsumen adalah kinerja dari agen yang biasanya diartikan dengan kualitas
dari agen tersebut (Mowen, 1995). Jika kualitas yang diberikan agen dalam
kualitas suatu produk dijual (Law, Wong, & Yip, 2012). Jadi, sangatlah
penting untuk suatu pemilik usaha untuk lebih menaruh perhatian terhadap
konsumennya.
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau
5
lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
keputusan konsumen adalah suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa
yaitu:
membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan
5. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa
yang dibeli.
6
2.1.4 Store Atmosphere
toko melalui visual, penataan, cahaya, musik dan aroma yang dapat
(Levy and Weitz 2001: 576, dalam Kurniawan & Kunto, 2013). Store
yang akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan senang dan
membangkitkan keinginan.
Mowen dan Minor (2002, dalam Nugraha, 2013) mengatakan bahwa store
yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk
membeli.
Menurut Levi dan Weitz (2001, dalam Kurniawan & Kunto, 2013), Store
Atmosphere terdiri dari dua hal, yaitu In-store Atmosphere dan Outstore
Atmosphere:
7
a. In-store Atmosphere
menyangkut:
ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak
ruangan untuk menciptakan kesan rileks yang terdiri dari live music
yang disajikan restoran dan alunan suara musik dari sound system.
ruangan.
8
b. Out-store Atmosphere
di luar ruangan yang meliputi tata letak parkir pengunjung, tata letak
masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan luar
ruangan.
9
BAB III
METODOLOGI
Turley dan Milliman (2000, dalam Skandrani, Mouelhi, & Malek, 2011),
metode yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi dengan cara
sama besar untuk diambil sebagai sampel (Nurhayati, 2008). Responden yang
10
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data Primer dan Data Sekunder. Data Primer yaitu data yang berasal
langsung dari objek penelitian, yaitu berupa kuesioner yang diberikan secara
peneliti (Mardalis: 2008:66, dalam Dewi & Ardoni, 2012). Dalam penelitian
11
3.4 Definisi Operasional Variabel
Store atmosphere terdiri dari dua hal, yaitu In-store atmosphere dan
Out-store atmosphere. Levi dan Weitz (2001, dalam Kurniawan & Kunto,
2013). Kedua hal tersebut kita jabarkan pada kenyataan yang ada, yaitu:
penerangan
menganggu konsumen
pencahayaan
12
BAB IV
4.1 Pembahasan
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Dari 50 responden, 52% adalah
untuk kisaran umur > 25 tahun dengan responden dengan jumlah paling
Profil Responden
100.00 90.00
90.00
80.00
70.00
60.00 52.00
48.00
50.00
40.00 %
30.00
20.00 10.00
10.00
0.00
pa pi 12-25 th > 25 th
jenis kelamin Usia
13
4.1.3 Variabel-Variabel
a. In-Store Atmosphere
Pada penelitian ini, terdapat lima pertanyaan yang mewakili dari. Pada
No Pertanyaan
konsumen
14
1. Tata letak rak membuat ruangan terasa luas
ruangan terasa luas”. Jawaban dari Pertanyaan tersebut dapat dilihat pada
Gambar 4.2. Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa jawaban tertinggi adalah
Setuju (24 responden). Jawaban tertinggi kedua adalah Sangat Setuju (14
Setuju (3 responden), dan tidak ada responden yang mengisi Sangat Tidak
Setuju.
tersebut telah membuat tata letak rak yang membuat ruangan terasa luas,
20
14
15
9
10
5 3
0
0
SS S KS TS STS
Gambar 4.1 Jawaban Pertanyaan “Tata letak rak membuat ruangan terasa luas”
15
2. Tersedia Musik yang diputar enak didengar
dalam hal ini, musik dapat memberikan rasa nyaman dan dapat memecah
Dari hasil penelitian, pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa 48% dari
18%, Tidak Setuju 12%, dan Sangat Tidak Setuju 6%. Kesimpulannya,
responden merasa musik yang diputar di outlet tersebut enak untuk didengar.
STS SS
TS 6% 16%
12%
KS
18%
S
48%
Gambar 4.2 Jawaban Pertanyaan “Tersedia Musik yang diputar enak didengar”
16
3. Tata cahaya dalam ruangan mencukupi kebutuhan penerangan
dapat dilihat pada Gambar 4.3. Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa jawaban
tertinggi adalah Setuju (30 responden). Jawaban tertinggi kedua adalah Sangat
responden), Tidak Setuju (1 responden), dan tidak ada responden yang mengisi
tersebut memiliki tata cahaya dalam ruangan yang cukup untuk membuat
kebutuhan penerangan”
17
4. Desain ruangan bagus dan indah
buat seindah dan serapi mungkin agar tampak indah dilihat dan nyaman di
indah”, hasil jawaban dari pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Dari Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa jawaban tertinggi adalah Setuju (32
responden), dan tidak ada responden yang mengisi Sangat Tidak Setuju.
18
5. Ruangan memiliki bau yang menyegarkan dan tidak menganggu
konsumen
sebagus apapun itu, kalau bau disana tidak mengenakkan, maka desain yang
bagus tersebut akan menjadi sia-sia. Kenapa? Karena kedua hal tersebut
memang tidak terpisahkan, tempat yang indah harus disertai dengan aroma atau
bau yang menyegarkan, kalau tidak maka keindahan akan menjadi sia-sia,
tersebut, didapat hasil bahwa jawaban tertinggi adalah Setuju (33 responden).
Sangat Tidak Setuju (2 responden). Hasil tersebut dapat dilihat pada Gambar
4.5.
outlet tersebut memiliki bau yang menyegarkan dan konsumen tidak terganggu
karenanya.
19
Ruangan memiliki bau yang
menyegarkan dan tidak menganggu
konsumen
35 33
30
25
20
15
10 8
5
5 2 2
0
SS S KS TS STS
Gambar 4.5 Jawaban Pertanyaan “Ruangan memiliki bau yang menyegarkan dan
20
b. Out-store Atmosphere
Pada penelitian ini, terdapat enam pertanyaan yang mewakili dari Out-
dengan memilih satu dari lima skala tersebut. Pengolahan data dilakukan
No Pertanyaan
21
1. Lokasi Indomaret yang strategis
Salah satu kriteria yang sudah dipenuhi oleh outlet tersebut, yaitu seperti dekat
dengan keramaian, apalagi outlet tersebut berada di dekat kampus yang banyak
mahasiswa tinggal disekililngnya, jadi sangat pas. Dari hasil penelitian, pilihan
jawaban terbanyak adalah Setuju (31 responden). Jawaban tertinggi kedua adalah
Sangat Setuju (16 responden). Jawaban yang lainnya yaitu Kurang Setuju (1
22
2. Ketersediaan lahan parkir yang memadai
Kriteria dalam menilai lahan parkir yang memadai misalnya seperti, lahan
kendaraannya dengan mudah. Hasil jawaban dari pertanyaan tersebut dapat dilihat
pada Gambar 4.4. Jawaban tertinggi adalah Setuju (18 responden). Jawaban
tertinggi kedua adalah Sangat Setuju (16 responden). Jawaban yang lainnya yaitu
Kurang Setuju (13 responden), Tidak Setuju (2 responden), dan Sangat Tidak
Setuju (1 responden).
yang memadai.
10
5
2
1
0
SS S KS TS STS
23
3. Logo Indomaret dapat terlihat dengan mudah oleh konsumen
iklan yang besar didekat lahan parkir dan tulisan pada bangunan atasnya Hal ini
juga disertai dengan warna indomaret yang khas, yaitu garis merah, biru, dan
kuning. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Gambar 4.8. Jawaban tertinggi adalah
Setuju (29 responden). Jawaban tertinggi kedua adalah Sangat Setuju (17
responden, logo outlet indomaret tersebut dapat dilihat terlihat dengan mudah oleh
konsumen.
Gambar 4.8 Jawaban Pertanyaan “Logo Indomaret dapat terlihat dengan mudah
oleh konsumen”
24
4. Penempatan pintu masuk sudah tepat
Penempatan pintu masuk haruslah tepat, yaitu mudah dijangkau dan sesuai
masuk saat turun dari kendarannya. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Gambar
4.8. Jawaban tertinggi adalah Setuju (29 responden). Jawaban tertinggi kedua
adalah Sangat Setuju (16 responden). Jawaban yang lainnya yaitu Kurang Setuju
(4 responden), tidak ada yang mengisi Tidak Setuju (0 responden), tetapi ada
25
5. Bentuk pintu masuk menarik
keindahan, pintu masuk pun menjadi citra kedua setelah konsumen memasuki
lahan parkir. Pintu masuk dihiasi dengan warna khas indomaret dan sticker-sticker
unik yang kecil. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Gambar 4.9. Jawaban tertinggi
adalah Setuju (29 responden). Jawaban tertinggi kedua adalah Kurang Setuju (15
Dengan melihat dominasi jawaban yaitu setuju, walaupun tertinggi kedua adalah
Kurang Setuju, tetapi itu tetap mengindikasikan bahwa Bentuk pintu masuk sudah
25
20
15
15
10
5 3 2 2
0
SS S KS TS STS
26
6. Tata cahaya luar ruangan sudah mencukupi kebutuhan pencahayaan
lingkungan yang gelap, yaitu saat mendung atau hujan lebat maupun saat malam
hari. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Gambar 4.10. Jawaban tertinggi adalah
Gambar 4.10 Jawaban Pertanyaan “Tata cahaya luar ruangan sudah mencukupi
kebutuhan pencahayaan”
27
4.2 Kesimpulan
dilaksanakan, didapat hasil jawaban yang dominan yaitu setuju. Setiap pertanyaan
responden menjawab setuju. Hal ini merupakan bukti bahwa keseluruhan Store
bagi pelanggannya
4.3 Saran
tersebut sudah cukup baik, tetapi tentu saja, diharapkan bagi pihak pengelola
untuk tetap terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar bisa bersaing dengan
toko-toko lain yang juga tidak mau kalah dengannya, terutama mengenai Out-
Store Atmosphere-nya.
28
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S. T., & Ardoni. (2012). Sikap Pemustaka terhadap Layanan Sirkulasi di
Kearsipan , 165.
Jannah, K. M. (2014, Agustus 7). Okezone. Dipetik April 30, 2015, dari Okezone
Economy: http://economy.okezone.com/read/2014/08/07/320/1021276/pasar-modern-
indonesia-tumbuh-14-dalam-3-tahun
Kurniawan, D., & Kunto, Y. S. (2013). Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere
Manajemen Pemasaran .
Law, D., Wong, C., & Yip, J. (2012). How does Visual Merchandising Affect Consumer
Nugraha, B. A. (2013). Persepsi terhadap Store Atmosphere dengan Minat Beli. Jurnal
Online Psikologi .
Nurhayati. (2008). Studi Perbandingan Metode Sampling antara Simple Random dengan
Rajagukguk, Y. (2013, April). Kategori Umur menurut Depkes. Dipetik Mei 11, 2015,
umur-menurut-depkes.html
29
Rifai, F. (2014). Analisis Tingkat Kepuasan Berbelanja Konsumen (Mahasiswa Fakultas
Jurnal Penelitian , 2.
Skandrani, H., Mouelhi, N. B., & Malek, F. (2011). Effect of store atmospherics on
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/10/pengertian-keputusan-pembelian-
konsumen.html
Williams, C. (2007). Research Methods. Journal of Business & Economic Research , 66.
30