Anda di halaman 1dari 6

AGORA Vol. 5, No.

3, (2017)

IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE


GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN DI KOTA GRESIK

Antonius Manggala Wahyubroto dan Ronny H. Mustamu


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121 – 131, Surabaya
E-mail: antoniusmanggala@gmail.com

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui melaksanakan peraturan perundang-undangan dan


bagaimana implementasi prinsip–prinsip good penegakan hukum secara konsisten (consistent law
corporate governance yang terdiri dari Transparency, enforcement), dunia usaha sebagai pelaku pasar
Accountability, Responsibility, Independency dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik sebagai
Fairness. pedoman dasar pelaksanaan usaha, dan masyarakat
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. melakukan kontrol sosial (social control) secara
Perolehan data dilakukan dengan wawancara dengan obyektif dan bertanggung jawab. (Mundzir, 2016)
ditetapkannya tiga narasumber menggunakan teknik
purposive sampling. Setelah itu, hasil temuan diuji Menurut Chandra (2007), setiap perusahaan
keabsahannya dengan menggunakan triangulasi sumber. memiliki visi dan misi dari keberadaannya. Visi dan
Pembobotan implementasi prinsip-prinisp good misi tersebut merupakan pernyataan tertulis tentang
corporate governance menggunakan metode Analytical tujuan-tujuan kegiatan usaha yang akan dilakukan.
Hierarchy Process (AHP). Tentunya kegiatan terencana dan terprogram ini dapat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tercapai dengan keberadaan sistem tata kelola
implementasi prinsip-prinsip good corporate perusahaan yang baik. Di samping itu perlu terbentuk
governance pada subjek penelitian mendapat predikat kerja sama tim yang baik dengan berbagai pihak,
baik. Predikat tersebut didapat dari total pembobotan terutama dari seluruh karyawan dan manajemen puncak.
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process Sistem tata kelola organisasi perusahaan yang baik ini
(AHP). menuntut dibangunnya dan dijalankannya prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan (GCG) dalam proses
Kata kunci: Transparency, Accountability, manajerial perusahaan. Dengan mengenal prinsip-
Responsibility, Independency dan Fairness. prinsip yang berlaku secara universal ini, diharapkan
perusahaan dapat hidup secara berkelanjutan dan
I. PENDAHULUAN memberikan manfaat bagi para stakeholder. (dalam
Riantono, 2014)
Istilah Good Corporate Governance (GCG)
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992 oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D.
Komite Cadbury dalam laporannya, yang dikenal Hadad, menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu ada
sebagai Laporan Cadbury. Laporan ini dipandang penghargaan yang diberikan kepada 50 perusahaan di
sebagai titik balik yang penting dalam mekanisme tata tingkat ASEAN yang dianggap menerapkan good
kelola perusahaan di seluruh dunia. Menurut Komite corporate governance atau tata kelola perusahaan yang
Cadbury, tata kelola perusahaan (Corporate baik, tetapi hanya dua perusahaan asal Indonesia yang
Governance) adalah prinsip langsung yang meraih penghargaan tersebut. Ini terlalu sedikit untuk
mengendalikan perusahaan untuk mencapai negara sebesar Indonesia. Kita mengharapkan semakin
keseimbangan antara kekuatan dan kewenangan banyak perusahaan yang masuk dan memenuhi kriteria
perusahaan dalam memberikan pertanggungjawaban good corporate governance ASEAN. Dengan demikian,
kepada pemegang saham (shareholders) khususnya, dan perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak hanya
para pemangku kepentingan di perusahaan menjadi unggulan di negeri sendiri, tetapi juga di tingkat
(stakeholders). regional (Kompasonline, November 17, 2015).
Kurang optimalnya penerapan Good Corporate
Governance disebabkan adanya hambatan-hambatan. Sebelumnya penerapan Corporate Governance
Hambatan utama dalam penerapan prinsip tata kelola telah diteliti oleh lembaga bernama Asian Corporate
perusahaan yaitu tidak adanya sanksi bagi perusahaan Governance Association (ACGA) dengan subjek
yang tidak melaksanakannya dan faktor budaya penelitian beberapa negara, yaitu: Singapore,
masyarakat yang lebih mematuhi hukum informal yang Hongkong, Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia, India,
berupa kebiasaan daripada hukum formal. Rekomendasi Korea, China, Filipina, dan Indonesia. Berikut tabel
untuk mengatasi hambatan tersebut adalah negara dan peringkat dari hasil penelitian tersebut:
perangkatnya sebagai regulator harus memaksa
perusahaan untuk menerapkan prinsip tata kelola
perusahaan dan budaya perusahaan sebagai sebuah
kesatuan nilai harmonis yang diiringi dengan
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

Tabel 1 Perbandingan Nilai (dalam persen) Penerapan Pada subjek penelitian ditemukan adanya fenomena
Corporate Governance yang menghambat manfaat penerapan good corporate
2010 2012 2014 2016 governance sebagai sarana untuk meningkatkan
efisiensi yaitu Standard Operating Procedure (SOP)
1. Singapore 55 69 64 67
yang tidak jelas dan tidak tertulis pada perusahaan
2. Hongkong 65 66 65 45 tersebut. Selain itu, job description yang belum jelas
3. Japan 57 55 60 63 sehingga terdapat rangkapan jabatan dimana direktur
masih ikut serta dalam kegiatan pemasaran.
4. Taiwan 55 53 56 40
5. Thailand 55 58 58 58 Oleh karena fenomena diatas maka pantas
6. Malaysia 52 55 58 56 dliakukan penelitian tentang penerapan prinsip-prinsip
good corporate governance, karena mengingat adanya
7. India 49 51 54 55 peraturan yang mewajibkan perseroan terbatas untuk
8. Korea 45 49 49 52 melaksanakan prinsip-prinsip good corporate
9. China 49 45 45 43 governance serta fenomena perusahaan diatas yang
menunjukkan bahwa prinsip-prinsip good corporate
10. Phillippines 37 41 40 38 governance belum diterapkan dengan baik oleh subjek
11. Indonesia 40 37 39 36 penelitian khususnya pada prinsip akuntabilitas dan agar
dapat diketahui seberapa jauh prinsip-prinsip good
Sumber: Asian Corporate Governance Association
corporate governance diterapkan pada subjek penelitian
(ACGA)
serta dengan diterapkannya prinsip-prinsip good
Jika dilihat dari tabel, didapat bahwa nilai corporate governance, diharapkan dapat membuat
penerapan Corporate Governance di negara Indonesia perusahaan bisa tumbuh dan berkembang.
yang menurun walaupun hanya ada peningkatan dari
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
tahun 2012 sampai 2014. Namun, hal itu tetap
penerapan prinsip-prinsip good corporate governance
menunjukkan bahwa masih kurang adanya kesadaran
pada subjek penelitian yang terdiri dari lima aspek yaitu
dalam penerapan Corporate Governance di Indonesia.
transparency, accountability, responsibility,
Kurangnya penerapan Good Corporate independency,dan fairnes. Subjek penelitian merupakan
Governance membuat pertumbuhan industri di perusahaan yang tertutup dengan omzet per bulan antara
Indonesia banyak yang menurun khususnya perusahaan 100 hingga 150 juta per bulannya.
keluarga. Menurut survei yang dilakukan oleh Price
Manfaat penelitia adalah dapat menganalisis
Waterhouse Cooper (PwC) Indonesia, perusahaan
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance,
keluarga di Indonesia dalam satu tahun terakhir,
serta membandingkan hal-hal tersebut dengan teori-
menurun dibandingkan tahun 2014. Namun, masih ada
teori yang selama ini sudah dipelajari di perkuliahan,
optimisme dalam bisnis keluarga di Indonesia.
bagi subjek penelitian adalah menambah wawasan atau
(detikfinance, December 6, 2016).
masukan bagi subjek penelitian terkait pentingnya
Selain itu, pertumbuhan industri kemasan dalam penerapan prinsip-prinsip Good Corporate governance
negeri diperkirakan masih akan stagnan sampai akhir dan bagi akademik adalah menjadi referensi serta
tahun 2015. Masalah kondisi ekonomi global dan nilai memperluas wawasan mengenai prinsip-prinsip Good
tukar rupiah yang belum membaik menjadi penyebab Corporate Governance.
industri kemasan sulit bertumbuh pesat. Seperti yang
Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
dikatakan oleh Direktur Eksekutif Federasi Pengemasan
Negara Nomor KEP-117/M-MBU/2002, menjelaskan
Indonesia, Henky Wibawa mengatakan bahwa dalam
tahun 2014 sampai 2015 pertumbuhan industri kemasan bahwa corporate governance merupakan suatu proses
dari struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk
mengalami penurunan jika dibandingkan lima tahun
meningkatkan keberhasillan usaha dan akuntabilitas
lalu. ( Liputan6.com, November 18, 2015)
perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham
Subjek penelitian merupakan perusahaan yang dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
bergerak di bidang kemasan karton berlokasi di kota kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan
gresik dan baru berdiri pada tahun 2014. Perusahaan ini peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.
telah berbadan hukum yaitu perseroan terbatas, maka Menurut (Komite Nasional Kebijakan Governance)
dalam melaksanakan tata kelola perusahaan tersebut KNKG (2006), prinsip-prinsip umum GCG yang
harus dilandaskan pada prinsip-prinsip tata kelola meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
perusahaan yang baik atau good corporate governance. independensi, dan keadilan sangatlah penting untuk
Sesuai dengan undang-undang nomor 40 tahun 2007, mencapai keberlanjutan perusahaan yang disertai
perseroan terbatas sebagai salah satu pilar pembangunan dengan mengenali ketertarikan para stakeholder. .
nasional perlu melaksanakan prinsip-prinsip GCG, yaitu Prinsip-prinsip tersebut adalah:
meliputi transparency, acccountability, responsibility,
independency, dan fairness.
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

Transparansi (transparency) teknik yang digunakan adalah teknik purposive


sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik
Perusahaan haruslah menyediakan informasi yang pengambilan sampel pada sumber data dengan
relevan serta mudah diakses dan dipahami oleh pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut yang
stakeholders dengan cara mengambil inisiatif dengan dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
tidak hanya mengungkapkan masalah yang atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan
berhubungan dengan undang-undang, tetapi juga memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi
informasi lain yang dianggap perlu bagi shareholders, sosial yang diteliti (Sugiyono, 2011).
kreditur, dan stakeholders untuk membuat suatu
keputusan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Data primer dalam
Akuntabilitas (Accountability) penelitian ini adalah hasil wawancara dengan direktur
utama, kepala administrasi, dan supervisor bagian
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan produksi pada subjek penelitian. Data sekunder dalam
kinerjanya secara transparan dan wajar. Maka dari itu, penelitian ini adalah informasi dari data yang telah
perusahaan harus dikelola dengan cara yang benar dan diolah oleh pihak lain, seperti company profile, akte
terukur, serta sesuai dengan kepentingan perusahaan pendirian perusahaan, slip gaji, bukti setor pajak serta
dengan tetap memperhitungkan kepentingan dokumen lainnya yang bisa mendukung analisis
shareholders dan stakeholders. Akuntabilitas corporate governance.
merupakan prasyarat untuk mencapai kinerja
perusahaan yang berkelanjutan Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis kualitatif sehingga data tersebut
Tangggung Jawab (Responsibility) menghasilkan data deskriptif, dan nantinya akan
diperoleh penjelasan serta ditarik kesimpulan secara
Perusahaan harus mematuhi peraturan undang-
undang dan melaksanakan tanggung jawabnya terhadap logis.
masyarakat dan lingkungan dengan tujuan untuk Dalam mengukur aspek penerapan prinsip-prinsip
menjaga keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang dan good corporate governance pada subjek penelitian yaitu
untuk diakui sebagai warga perusahaan yang baik atau
dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy
Good Corporate Citizen.
Process dimana metode ini digunakan untuk
Ketergantungan (Independency) mendukung pengambilan keputusan dengan beberapa
kriteria. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh
Dalam memperlancar pelaksanaan prinsip-prinsip Prof. Thomas L. Saaty. Dengan menentukan bobot, rate
GCG, perusahaan harus dikelola secara independen dan score pada tiap aspek penerapan prinsip-prinsip
dengan keseimbangan kekuasaan yang tepat, sehingga good corporate governance.
tidak ada organ perusahaan yang akan mendominasi
organ lainnya dan tidak ada intervensi dari pihak lain. Uji keabsahan daa yang digunakan dalam penelitian
ini adalah triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas
Keadilan (Fairness) data, yaitu dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Data kemudian
Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, dideskripsikan, dikategorisasikan sehingga
perusahaan harus selalu mempertimbangkan menghasilkan suatu kesimpulan.
kepentingan shareholders dan stakeholders lainnya
berdasarkan prinsip keadilan. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. METODE PENELITIAN Transparency

Jenis penelitian yang dipilih adalah kualitatif Menurut KNKG (2006) dalam prinsip
deskriptif. Menurut Leksono (2013), penelitian Transparency, perusahaan harus menyediakan
kualitatif deskriptif adalah sebuah pendekatan terhadap informasi yang materiil dan relevan dengan cara yang
suatu perilaku, fenomena, peristiwa, masalah atau mudah diakses dan dipahami oleh pemangku
keadaan tertentu yang dapat menjadi objek penyelidikan kepentingan. Namun prinsip transparency pada subjek
dan hasil temuannya berupa uraian-uraian kalimat penelitian belum sepenuhnya sesuai dengan yang
bermakna yang menjelaskan pemahaman tertentu. dipaparkan oleh KNKG (2006), beberapa faktor yang
membuat penerapan Transparency belum baik yaitu
Objek pada penelitian ini adalah implementasi seperti visi dan misi yang hanya tertulis pada company
prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang profile perusahaan sehingga tidak semua karyawan bisa
terdiri dari: Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung melihat visi dan misi perusahaan, laporan keuangan
Jawab, Independensi, serta Keadilan atau Kesetaraan yang belum sepenuhnya terbuka, perusahaan belum
pada subjek penelitian yang merupakan perusahaan memiliki website walaupun sudah ada beberapa media
yang bergerak pada bidang karton kemasan dengan komunikasi yang digunakan perusahaan, target usaha
skala converting. Teknik pengumpulan data yang yang belum terperinci, juga sudah ada kebijakan
digunakan dalam pendekatan kualitatif ini adalah perusahaan namun belum tertulis. Hal ini menyebabkan
dengan wawancara, dan dalam menentukan informan, kredibilitas informasi pada perusahaan menjadi kurang
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

terpercaya. Padahal, kredibilitas informasi sangatlah Perusahaan juga sudah mematuhi UU ketenagakerjaan
penting agar dapat dipercaya oleh semua pengguna mengenai penetapan jam kerja dan pembayaran upah.
informasi. Menurut Kast (2003), tanggung jawab sosial atau social
responsibility adalah sistem yang bergantung pada
Keterbukaan informasi dari perusahaan dapat lingkungannya dan karena ketergantungannya itulah,
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi maka suatu organisasi perlu memperhatikan pandangan
stakeholders dalam pengambilan keputusan. Penerapan dan harapan masyarakat, sedangkan menurut Wibisono
dan pengelolaan good corporate governance merupakan (2007), CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan
sebuah konsep yang menekankan pentingnya hak oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan
pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari
benar, akurat, dan tepat waktu. GCG menunjukkan juga komunitas setempat ataupun masyarakat luas,
kewajiban perusahaan untuk mengugkapkan bersamaan dengan peningkatan taraf hidup karyawan
(disclosure) semua informasi kinerja keuangan maupun beserta keluarganya.
non-keuangan perusahaan secara akurat, tepat waktu,
dan transparan. Oleh karena itu, baik perusahaan publik Independency
maupun tertutup harus memandang GCG bukan sebagai
aksesori, melainkan sebagai upaya peningkatan kinerja Prinsip independency menurut KNKG (2006),
dan nilai perusahaan. (Sedarmayanti, 2012). mengatakan bahwa perusahaan harus dikelola secara
independen dengan keseimbangan kekuasaan yang
Accountability tepat, sehingga tidak ada organ perusahaan yang akan
mendominasi organ lainnya dan tidak ada intervensi dari
Menurut KNKG (2006) dalam prinsip pihak lain. Menurut Ardana (2009), independensi
accountability, perusahaan harus mencerminkan sikap tidak memihak serta tidak di
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan bawah pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam
dan wajar. Maka dari itu, perusahaan harus dikelola mengambil keputusan dan tindakan. Pada subjek
dengan cara yang benar dan terukur, serta sesuai dengan penelitian, prinsip independency sudah diterapkan
kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan dengan baik, seperti pengambilan keputusan dalam
kepentingan shareholders dan stakeholders. Penerapan rapat pemegang saham dilaksanakan secara bersama
prinsip accountability pada subjek penelitian bisa juga agar keputusan menjadi objektif, tidak adanya divisi
dikatakan belum sepenuhnya baik. Hal itu disebabkan dalam perusahaan yang berkonflik dengan divisi lain,
karena job description tidak terperinci dan tidak tertulis, perusahaan dikelola secara profesional dengan tidak
sehingga muncul adanya rangkapan jabatan. Selain itu, adanya pihak keluarga yang meng-intervensi. Tidak ada
Standard Operating Procedure pada subjek penelitian juga pengaruh dari pihak eksternal walaupun ada dari
tidak terperinci dan tidak tertulis. Hal ini penting agar pemerintah, namun regulasi pemerintah tetap
standar operasional di perusahaan lebih jelas, sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
karyawan dapat mengurangi tingkat kesalahan maupun perusahaan.
kelalaian yang dapat terjadi ketika mengerjakan tugas
mereka. Menurut Indah Puji (2014), SOP memiliki Fairness
fungsi untuk memperlancar tugas karyawan atau tim
kerja, mengetahui dengan jelas hambatan-hambatan Menurut KNKG (2006), prinsip keadilan atau
yang terjadi di dalam perusahaan sehingga mudah fairness mengatakan bahwa perusahaan dalam
ditangani, mengarahkan karyawan agar tetap disiplin melakasanakan kegiatannya, perusahaan harus selalu
dalam bekerja, dan sebagai dasar hukum yang jelas mempertimbangkan kepentingan shareholders dan
apabila terjadi penyimpangan. Menurut Suherman stakeholders lainnya. Menurut Iman dan Amin (2002),
(2007) akuntabilitas yaiu berfungsinya seluruh fairness adalah kesetaraan perlakuan dari perusahaan
komponen penggerak jalannya kegiatan perusahaan, terhadap pihak-pihak yang berkepentingan sesuai
sesuai tugas dan kewengannya masing-masing dengan kriteria dan proporsi yang seharusnya. Dalam
hal ini, ditekankan agar pihak-pihak yang
Responsibility berkepentingan terhadap perusahaan terlindungi dari
kecurangan, serta penyalahgunaan wewenang yang
Prinsip responsibility pada subjek penelitian sudah dilakukan oleh orang dalam.
dilaksanakan dengan baik dikarenakan sudah memenuhi
prinsip yang dikemukakan KNKG (2006), yang Pada subjek penelitian, pembagian deviden
menyebutkan bahwa perusahaan harus mematuhi sudah sesuai dengan porsinya, laporan keuangan sudah
peraturan undang-undang dan melaksanakan tanggung diberikan setiap bulan kepada setiap pemegang saham,
jawabnya terhadap masyarakat dan lingkungan dengan setiap pemegang saham selalu diinformasikan seminggu
tujuan untuk menjaga keberlanjutan bisnis dalam jangka sebelumnya jika akan diadakan rapat dan jika ada yang
panjang dan diakui sebagai warga perusahaan yang baik. berhalangan hadir, maka rapat akan di-rescheduled.
Perusahaan juga adil terhadap karyawan dimana proses
Subjek penelitian sudah memiliki program rekrutmen karyawan juga bisa dikatakan adil,
Corporate Social Responsibility dengan memiliki dikarenakan setiap calon karyawan yang masuk harus
sistem pengolahan limbah, memberikan fasilitas yang melalui wawancaca dan tes, juga dalam kesempatan
memadai kepada karyawan dan perusahaan secara rutin pengembangan karir yang sama terhadap setiap
memberikan sumbangan kepada aparat desa sekitar. karyawan.
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

Jadi, prinsip responsibility, independency dan dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan
fairness sudah mendapat nilai baik berdasarkan subjek penelitian sudah adil dalam mempertimbangkan
penilaian menggunakan metode Analytical Hierarchy kepentingan shareholders dan stakeholders.
Process. Ketiga prinsip tersebut sudah sesuai dengan
prinsip-prinsip good corporate governance yang DAFTAR PUSTAKA
dikemukakan oleh KNKG (2006). Menurut KNKG
(2006), salah satu tujuan diterapkannya Good Corporate Cadbury, S. A. (2002). Corporate governance: an
Governance adalah mencapai pertumbuhan perusahaan international view. Oxford: Oxford University Press
yang berkelanjutan melalui sistem manajemen yang
berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, Chandra, A. (2006). Perlunya komisaris
responsibilitas, independensi, dan kewajaran. Selain itu, Independen dalam mewujudkan good corporate
menurut Chandra (2006), kegiatan terencana dan governance Retrieved July 16, 2017 from
terprogram dapat tercapai dengan keberadaan sistem http://businessenvironment.wordpress.com/2006/10/18/
tata kelola yang baik. Di samping itu, perlu dibentuk perlunya-komisaris-independen-dalam-mewujudkan-
sistem kerja sama tim yang baik dengan berbagai pihak, good-coporate-governance-di-korporasi/
terutama dari seluruh karyawan dan top manajemen.
Detikfinance. (2016). Survei PwC: bisnis keluarga
Sistem tata kelola organisasi perusahaan yang baik
di RI masih bergairah Retrieved March 31, 2017 from
menuntut dibangunnya dan dijalankannya prinsip-
http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
prinsip tata kelola perusahaan (GCG) dalam proses
3364346/survei-pwc-bisnis-keluarga-di-ri-masih-
manajerial perusahaan. Dengan mengenal prinsip-
bergairah
prinsip yang berlaku secara universal ini, diharapkan
perusahaan dapat hidup secara berkelanjutan dan Ignatius, E.R. (2014, May). Pengelolaan
memberikan manfaat bagi para stakeholder. manajemen modern dalam mewujudkan good corporate
governance: optimalisai pencapaian tujuan perusahaan.
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Binus Business Review, 5(1), 315-322.
Melalui pembobotan menggunakan metode
Indonesia`s code of good corporate governance
Analytical Hierarchy Process (AHP), subjek penelitian
(2006). Jakarta: Komite Nasional Kebijakan
dalam menerapkan prinsip-prinsip good corporate
Governance
governance mendapatkan nilai total sebesar 2.207.
Sehingga implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Indonesia. Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Governance pada subjek penelitian tergolong baik. (2002). Keputusan menteri badan usaha milik negara
Hasil ini belum bisa dikatakan sangat baik karena ada nomor: KEP-117/M-MBU/2002. Retrieved April 12,
dua prinsip yang penerapannya belum baik, prinsip 2017, from http://jdih.bumn.go.id/
tersebut adalah Transparency dan Accountability.
Indah, P.H. (2014). Buku Pintar Membuat S.O.P.
Pada prinsip Transparency, hasil analisis Yogyakarta: FlashBooks
menunjukkan bahwa penerapan prinsip tersebut kurang
baik. Hal tersebut dikarenakan kemudahan akses Imam, S.T., Amin, W. (2002). Membangun Good
informasi pada subjek penelitian belum maksimal dan Corporate Governance. Jakarta: Harvarindo
juga terdapat informasi yang belum jelas.
Kompas. (2015). OJK berharap banyak perusahaan
Pada prinsip Accountability, hasil analisis juga RI penuhi kriteria “good corporate governance”
menunjukkan bahwa penerapan prinsip tersebut kurang ASEAN Retrieved April 4, 2017 from
baik. Hal tersebut dikarenakan tugas dan tanggung http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/11/17/14
jawab masing-masing organ perusahaan tidak jelas. 0256826/OJK.Berharap.Banyak.Perusahaan.RI.Penuhi.
Kriteria.Good.Corporate.Governance.ASEAN
Pada prinsip Responsibility, hasil analisis
menunjukkan bahwa penerapan prinsip tersebut sudah Leksono, S. (2013). Penelitian kualitatif ilmu
dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan ekonomi dari metodologi ke metode. Jakarta: Rajawali
subjek penelitian sudah melaksanakan tanggung Pers
jawabnya terhadap masyarakat, lingkungan, karyawan
dan pemerintah Liputan6. (2015). Pertumbuhan industri kemasan
masih stagnan Retrieved March 31, 2017 from
Pada prinsip Independency, hasil analisis http://bisnis.liputan6.com/read/2368875/pertumbuhan-
menunjukkan bahwa penerapan prinsip tersebut sudah industri-kemasan-masih-stagnan
dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan
perusahaan sudah dikelola dengan profesional, bebas Mundzir, H. (2016, January). Harmonization
dari tekanan dan tidak ada intervensi pihak internal yang concept of good corporate governance and company
tidak sesuai dengan peraturan serta tidak ada intervensi culture. Jurnal Dinamika Hukum, 16(1), 85-91.
dari pihak eksternal.
Sedarmayanti. (2012). Good Governance
Pada prinsip Fairness, hasil analisis juga (Kepemerintahan yang Baik) dan Good Corporate
menunjukkan bahwa penerapan prinsip tersebut sudah
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik)


(Bagian 3). Bandung: Mandar Madju

Sudaryono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan.


Banten: Kencana

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif,


kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tanner, C. and Kast, S.W. (2003). Promoting


Sustainable Consumption Determinants of Green
Purchases by Swiss Consumers

Toha, Suherman., (2007). Penelitian Masalah


Hukum tentang Penerapan Good Corporate
Governance pada Dunia Usaha. Jakarta: Badan
Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI

Anda mungkin juga menyukai