Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ABAD KARTASURA

DISUSUN OLEH :
NAMA : JENNY DIANA

KELAs : X PIS 1

NISN : 0015518179

MATA PELAJARAN : SEJARAH

SMA NEGERI 1 KUNDUR

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


BAB II

PEMBAHASAN

A.Latar Belakang Kartasura

Kasunanan Kartasura adalah sebuah kerajaan di Pulau Jawa yang berdiri pada tahun
1680 dan berakhir tahun 1742, sebagai kelanjutan dari Kesultanan Mataram. Riwayat
kerajaan yang usianya relatif singkat ini cenderung diwarnai oleh perang saudara
memperebutkan takhta.

Amangkurat I adalah raja terakhir Kesultanan Mataram yang memerintah dengan


sewenang-wenang sejak tahun 1645. Ia juga terlibat perselisihan dengan putranya sendiri
yang menjabat sebagai Adipati Anom. Pada tahun 1670 Adipati Anom menggunakan
Trunajaya dari Madura sebagai alat untuk melakukan kudeta terhadap ayahnya itu.

Adipati Anom artinya juga raja muda.Gelar ini lazim dipakai zaman Mataram Islam
dan sesudahnya.Lembaga Putra Mahkota sering juga disebut Pare Anom(sedangkan
lembaga raja yang berkuasa disebut Pare Sepuh).Misalnya,pada masa pemerintahan
Amangkurat I,yang menjabat Adipati Anom adalah Raden Mas Rahmat,yang kemudian naik
tahta menjadi Amangkurat II.

Pemberontakan Trunajaya yang semakin besar membuatnya sulit dikendalikan lagi.


Puncaknya, pada tanggal 2 Juli 1677 istana Mataram yang terletak di Plered diserbu kaum
pemberontak. Adipati Anom memilih kabur bersama Amangkurat I ke arah barat.

Amangkurat I meninggal dalam perjalanan. Ia sempat berwasiat agar Adipati Anom


meminta bantuan VOC untuk menumpas Trunajaya dan merebut kembali takhta.Raden
Trunojoyo, sering pula ditulis Trunajaya, (Madura,1649 – Payak, Bantul, 2 Januari 1680)
adalah seorang bangsawan Madura yang pernah melakukan pemberontakan terhadap
pemerintahan Amangkurat I dan Amangkurat II dari Mataram. Pasukannya yang bermarkas
di Kediri pernah menyerang dan berhasil menjarah keraton Mataram tahun 1677, yang
mengakibatkan Amangkurat I melarikan diri dan meninggal dalam pelariannya.

Trunojoyo akhirnya berhasil dikalahkan Mataram dengan bantuan dari VOC pada
penghujung tahun 1679.Ketidakpuasan terhadap Amangkurat I juga dirasakan putrab
mahkota yang bergelar Pangeran Adipati Anom. Namun Adipati Anom tidak berani
memberontak secara terang-terangan. Diam-diam ia meminta bantuan Raden Kajoran alias
Panembahan Rama, yang merupakan ulama dan termasuk kerabat istana Mataram. Raden
Kajoran kemudian memperkenalkan menantunya, yaitu Trunojoyo putra Raden Demang
Melayakusuma sebagai alat pemberontakan Adipati Anom.
meminta Trunojoyo agar datang secara pribadi ke benteng VOC di Danareja. Trunojoyo
menolak tawaran tersebut.

Setelah usaha perdamaian tidak membawa hasil, VOC di bawah pimpinan Gubernur
Jendral Cornelis Speelman akhirnya memusatkan kekuatannnya untuk menaklukkan
perlawanan Trunojoyo. Di laut, VOC mengerahkan pasukan Bugis di bawah pimpinan Aru
Palakka dari Bone untuk mendukung peperangan laut melawan pasukan Karaeng Galesong;
dan mengerahkan pasukan Maluku di bawah pimpinan Kapitan Jonker untuk melakukan
serangan darat besar-besaran bersama pasukan Amangkurat II.

Pada April 1677, Speelman bersama pasukan VOC berangkat untuk menyerang
Surabaya dan berhasil menguasainya. Speelman yang memimpin pasukan gabungan
berkekuatan sekitar 1.500 orang berhasil terus mendesak Trunojoyo. Benteng Trunojoyo
sedikit demi sedikit dapat dikuasai oleh VOC. Akhirnya Trunojoyo dapat dikepung, dan
menyerah di lereng Gunung Kelud pada tanggal 27 Desember 1679 kepada Kapitan Jonker.
Trunojoyo kemudian diserahkan kepada Amangkurat II yang berada di Payak, Bantul. Pada 2
Januari 1680, Amangkurat II menghukum mati Trunojoyo.

Dengan padamnya pemberontakan Trunojoyo, Amangkurat II memindah keraton


Mataram yang sudah ambruk itu ke Kartasura. Mataram berhutang biaya peperangan yang
sedemikian besarnya kepada VOC, sehingga akhirnya kota-kota pelabuhan di pesisir utara
Jawa diserahkan sebagai bayarannya kepada VOC. Cakraningrat II juga diangkat kembali
oleh VOC sebagai penguasa di Madura, dan sejak saat itu VOC pun terlibat dalam penentuan
suksesi dan kekuasaan diMadura.

B.Berdirinya Kartasura

Sesuai wasiat ayahnya, Adipati Anom pun bekerja sama dengan VOC untuk
menumpas Trunajaya. Ia menandatangani Perjanjian Jepara 1677 dengan VOC, yang berisi
VOC akan membantu Adipati Anom melawan Trunojoyo, dan sebagai gantinya, VOC berhak
memonopoli perdagangan di Pantai Utara Jawa. Atas bantuan VOC, Adipati Anom diangkat
sebagai raja tanpa takhta bergelar Amangkurat II. Trunajaya akhirnya berhasil ditangkap dan
dihukum mati awal tahun 1680.

Istana lama Mataram saat itu telah dikuasai oleh Pangeran Puger, putra Amangkurat I
lainnya, yang ditugasi sang ayah untuk merebutnya dari tangan Trunajaya. Amangkurat II
terpaksa membangun istana baru di Hutan Wanakarta, yang diberi nama Kartasura. Ia mulai
pindah ke istana tersebut pada bulan September 1680.

Kemudian terjadilah perang antara Kartasura melawan Mataram (Perang Suksesi I) untuk
memperebutkan kekuasaan atas tanah Jawa sebagai pewaris Amangkurat I yang sah. Pada
tanggal 28 November 1681 akhirnya Pangeran Puger menyerah kalah kepada
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

kasunanan Kartasura adalah sebuah kerajaan di Pulau Jawa yang berdiri pada tahun
1680 dan berakhir tahun 1742, sebagai kelanjutan dari Kesultanan Mataram. Riwayat
kerajaan yang usianya relatif singkat ini cenderung diwarnai oleh perang saudara
memperebutkan takhta.Lokasi pusat Kasunanan Kartasura berada di Kartasura, Sukoharjo,
sebelah selatan pasar sekarang. Kompleks keraton sebagian besar telah menjadi pemukiman
penduduk, namun masih tersisa tembok bata yang mengitari kompleks inti keraton.
Sepeninggal Pakubuwana I terjadi lagi perebutan takhta Kartasura di antara putra, yaitu
Amangkurat IV yang dibantu VOC melawan Pangeran Blitar, Pangeran Purbaya, dan
Pangeran Dipanegara Madiun (Perang Suksesi III). Perang saudara ini berakhir tahun 1723
yang dimenangkan oleh Amangkurat IV. Babad Tanah Jawi menyebut peristiwa ini sebagai
Geger Pacino. Rusaknya kraton di Kartasura, dianggap merupakan tanda hilangnya landasan
kosmogonis kraton sebagai sentrum kekuasaan, sehingga perlu dibangun kraton baru.

Masyarakat Jawa, terutama kaum bangsawan, telah terjebak pada mitos tentang
runtuhnya kerajaan pada akhir abad, dan berdirinya kerajaan baru tiga tahun
kemudian.Padahal runtuhnya Kartasura dan berdirinya Yogyakarta yang sesungguhnya
terpaut selisih sekitar 14 tahun.Rupanya pihak Hamengkubuwana I berusaha untuk
menegaskan bahwa Yogyakarta adalah penerus yang sah dari Kartasura, bukan Surakarta
sebagaimana kenyataannya.

B.Saran

Semoga apa yang dijelaskan dalam makalah ini dapat dipahami dan dipelajari oleh
pembaca.Selain itu,dengan makalah ini semoga kita dapat mengetahui Sejarah Babad
Kartasura yang ada di Indonesia.
C.Lampiran

1.Papan nama kraton kartasura

2.Prasasti di Kraton kartasura

3.Benteng kraton Kartasura terlihat dari luar


4.Benteng kraton kartasura terlihat dari dalam

5.Tinggi benteng setinggi 3 m

6.Hastana kraton
7.Mesjid Hastana kraton Kartasura

Kini Kraton Kartosuro hanya tinggal bekasnya saja, yang masih tersisa adalah pagar
atau tembok atau benteng dari batu bata setebal 2 - 3 m dan dengan ketinggian kurang
lebih 3 m.Saat ini bekas kraton ini khusunya dilingkungan benteng kedhaton sudah berubah
fungsi menjadi tempat pemakamam kerabat Kraton Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA

 tarabuwana.blogspot.com/2012/01/petilasan-kraton-kartosuro.htm

 https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/.../kasunanan-kartasura-kerajaan-
1680

 Abdul Muis. 1999. Surapati. cet. 11. Jakarta: Balai Pustaka

 Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. (terj.). 2007.
Yogyakarta: Narasi
 H.J.de Graaf. 1989. Terbunuhnya Kapten Tack, Kemelut di Kartasura Abad XVII (terj.).
Jakarta: Temprint
 M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
 Moedjianto. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya oleh Raja-raja Mataram.
Yogyakarta: Kanisius
 Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Babad Kartasura”.Makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Peminatan Ilmu Sosial.

Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapakan
demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Tg.Batu,October 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..…………………………………………………….2

DAFTAR ISI……….………………………………………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.……………………….………………………………………………………………………………………4


1.2 Rumusan Masalah……………….…………………………………………….…………………………………………..4
1.3 Tujuan…………………………………………..………………………………………………………………………….…….4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Kartasura……………..…………….…………………………………………………………………..5

2.2 Berdirinya Kartasura…………………….…………………………………………………………………………………7

2.3 Jatuhnya Kartasura……………………..………………………….……………………………………………………...8

2.4 Mitos Akhir Abad………………………..………….………………………………………………………………..…….9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………..10

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………….………………10

3.3 Lampiran…………………………………………………………………………………………………..………………….11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………..14

Anda mungkin juga menyukai