Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ARITMIA DI ELANG


PUTRA RSUP DR KARIADI

Pembimbing Akademik:
Ns. Nury Sukraeny, S.Kep, MNS

Disusun oleh:
Puji Pangesti Rahayu G3A018046

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Aritmia adalah ritme abnormal pada sistem kelistrikan jantung berupa
kelainan pada kecepatan, keteraturan, tempat asal impuls atau urutan aktivasi,
dengan atau tanpa adanya penyakit jantung structural yang mendasari (Kamus
Kedokteran Dorland). Kondisi yang tergolong sebagai aritmia adalah
frekuensi jantung terlalu cepat > 100x/menit atau frekuensi jantung terlalu
lambat <60x/menit, irama yang tidak teratur, irama yang bukan berasal dari
SA node maupun adanya hambatan impuls supra atau intraventrikuler.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar aritmia
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pasien dengan masalah diagnostik
aritmia

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

D. Definisi
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering
terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada
frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit
abnormal atau otomatis (Hanafi, B dan Trisnohadi, 2001). Aritmia timbul
akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan
elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi
yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel . Gangguan irama jantung tidak hanya
terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan
kecepatan denyut dan konduksi (Rahayu dan Harnanto, 2016)

E. Etiologi
Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :
1. Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard
(miokarditis karena infeksi)
2. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri
koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.
3. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat
anti aritmia lainnya
4. Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)
5. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi
kerja dan irama jantung
6. Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
7. Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)
8. Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)
9. Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung
10. Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem
konduksi jantung)

2
(Smeltzer, 2001)

F. Macam – macam aritmia


1. Sinus Takikardi
Meningkatnya aktifitas nodus sinus, gambaran yang penting pada ECG
adalah laju gelombang lebih dari 100 X per menit, irama teratur dan ada
gelombang P tegak disandapan I,II dan aVF.
2. Sinus bradikardi
Penurunan laju depolarisasi atrim. Gambaran yang terpenting pada ECG
adalah laju kurang dari 60 permenit, irama teratur, gelombang p tgak
disandapan I,II dan aVF.
3. Komplek atrium prematur
Impul listrik yang berasal di atrium tetapi di luar nodus sinus menyebabkan
kompleks atrium prematur, timbulnya sebelu denyut sinus berikutnya.
Gambaran ECG menunjukan irama tidak teratur, terlihat gelombang P yang
berbeda bentuknya dengan gelombang P berikutnya.
4. Takikardi Atrium
Suatu episode takikardi atrium biasanya diawali oleh suatu kompleks
atrium prematur sehingga terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
5. Fluter atrium.
Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium. Depolarisasi atrium cept
dan teratur, dan gambarannya terlihat terbalik disandapan II,III dan atau
aVF seperti gambaran gigi gergaji
6. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium bisa tibul dari fokus ektopik ganda dan atau daerah reentri
multipel. Aktifitas atrium sangat cepat.sindrom sinus sakit
7. Komplek jungsional prematur
8. Irama jungsional
9. Takikardi ventrikuler
(Hanafi, 1996).

3
G. Manifestasi klinis
a. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur;
defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut
menurun; kulit pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menurun
bila curah jantung menurun berat.
b. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi,
perubahan pupil
c. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah
d. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi
nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan
komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau
fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
e. Demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema
(trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan
(Doenges, 1999)

H. Pemeriksaan Penunjang
2. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi.
Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit
dan obat jantung.
3. Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk
menentukan dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien
aktif (di rumah/kerja). Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pacu jantung/efek obat antidisritmia.
4. Foto dada : Dapat menunjukkanpembesaran bayangan jantung sehubungan
dengan disfungsi ventrikel atau katup
5. Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan aea iskemik/kerusakan
miokard yang dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu
gerakan dinding dan kemampuan pompa.

4
6. Tes stres latihan : dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan
latihan yang menyebabkan disritmia.
7. Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan
magnesium dapat mnenyebabkan disritmia.
8. Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya
obat jalanan atau dugaan interaksi obat contoh digitalis, quinidin.
9. Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum
dapat menyebabkan.meningkatkan disritmia.
10. Laju sedimentasi : Penignggian dapat menunukkan proses inflamasi
akut contoh endokarditis sebagai faktor pencetus disritmia.
11. GDA/nadi oksimetri : Hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi
disritmia (Hanafi, B dan Trisnohadi, 2001).

I. Penatalaksanaan Medis
12. Terapi medis
Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :
a. Anti aritmia Kelas 1 : sodium channel blocker
1) Kelas 1 A
Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan
untuk mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter.
Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi
yang menyertai anestesi.
Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang
2) Kelas 1 B
Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel
takikardia.
Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT
3) Kelas 1 C
Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi
b. Anti aritmia Kelas 2 (Beta adrenergik blokade)

5
Atenolol, Metoprolol, Propanolol : indikasi aritmi jantung, angina
pektoris dan hipertensi
c. Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation)
Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang
d. Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker)
Verapamil, indikasi supraventrikular aritmia
(Hudak and Gallo, 2001)
13. Terapi mekanis
a. Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk
menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya
merupakan prosedur elektif.
b. Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada
keadaan gawat darurat.
c. Defibrilator kardioverter implantabel : suatu alat untuk mendeteksi
dan mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau
pada pasien yang resiko mengalami fibrilasi ventrikel.
d. Terapi pacemaker: alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus
listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung
(Price, 1999).

J. Pengkajian
Pengkajian primer :
1. Airway
a. Apakah ada peningkatan sekret ?
b. Adakah suara nafas : krekels ?
2. Breathing
a. Adakah distress pernafasan ?
b. Adakah hipoksemia berat ?
c. Adakah retraksi otot interkosta, dispnea, sesak nafas ?
d. Apakah ada bunyi whezing ?
3. Circulation

6
a. Bagaimanakan perubahan tingkat kesadaran ?
b. Apakah ada takikardi ?
c. Apakah ada takipnoe ?
d. Apakah haluaran urin menurun ?
e. Apakah terjadi penurunan TD ?
f. Bagaimana kapilery refill ?
g. Apakah ada sianosis ?
Pengkajian sekunder
14. Riwayat penyakit
a. Faktor resiko keluarga contoh penyakit jantung, stroke, hipertensi
b. Riwayat IM sebelumnya (disritmia), kardiomiopati, GJK, penyakit
katup jantung, hipertensi
c. Penggunaan obat digitalis, quinidin dan obat anti aritmia lainnya
kemungkinan untuk terjadinya intoksikasi
d. Kondisi psikososial
15. Pengkajian fisik
a. Aktivitas : kelelahan umum
b. Sirkulasi : perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin
tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi
ekstra, denyut menurun; kulit warna dan kelembaban berubah misal
pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menruun bila curah
jantung menurun berat.
c. Integritas ego : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut,
menolak,marah, gelisah, menangis.
d. Makanan/cairan : hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran
terhadap makanan, mual muntah, peryubahan berat badan, perubahan
kelembaban kulit
e. Neurosensori : pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi,
bingung, letargi, perubahan pupil.
f. Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri dada ringan sampai berat, dapat
hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah

7
g. Pernafasan : penyakit paru kronis, nafas pendek, batuk,
perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan
(krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi
pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau
fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
h. Keamanan : demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi,
eritema, edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan
(Santoso, 1996)

8
BAB III
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. M L/P
Tempat & Tanggal lahir : / 21 Agustus 1960
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Tanggal pengkajian : 30 Oktober 2018
No RM : C719904
Alamat : Jetak, RT 01/RW 06, Kelurahan Sukorejo,
Kecamatan Tegowanu, Grobogan
Diagnosis medis : Atrial Fibrilasi RVQ
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Kristianto
Umur :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan pasien : Saudara
Pendidikan :-
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jetak, RT 01/RW 06, Kelurahan Sukorejo,
Kecamatan Tegowanu, Grobogan
B. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 30 oktober 2018, klien mengeluh
sesak saat bernafas dengan GCS 15 (E4, M6, V5). Sering bangun pada
malam hari karena sesak, nyeri dada, jantung terasa berdebar-debar, kaki
bengkak. TTV: TD110/80mmHg, Nadi 110x/menit, RR 28x/menit, Suhu
36,40C.
b. Factor pencetus
Tidak tahu
c. Lamaya keluhan
Sesak nafas dirasakan terus menerus.
d. Timbulnya keluhan
Sesak timbul pada malam hari
e. Faktor yang memperberat
Sesak bertambah berat saat melakukan aktifitas
2. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan, klien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
b. Kecelakaan
-

9
c. Pernah dirawat
-
d. Riwayat Operasi
-
C. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Pola Persepsi Dan Manajemen Kesehatan
DATA SUBJEKTIF
a. Persepsi terhadap kesehatan :
Klien mengatakan bahwa klien mengetahui atas sakit yang derita saat ini.
Jika sesak nafas, klien berhenti berakitifitas sejenak dan beristirahat untuk
mengurangi sesak.
b. Faktor yang mempengaruhi kesehatan : manajemen kesehatan dan perilaku
1) Apa yang anda lakukan agar tetap dalam kondisi sehat (missal : olah
raga, diet sehat, rekreasi utk memanage stress, rajin periksa untuk
skrining kesehatan)
Jawab: Setiap hari klien melakukan kegiatan bertani sebagai bagiain
dari olahraga meskipun akhir-akhir ini tidak melakukannya karena
sesak yang diderita.
2) Apakah ada ha-hal yang menghambat anda untuk mengikuti pola
hidup sehat atau instruksi yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk
menjaga kesehatan?
Jawab: Klien perokok aktif.
3) Saat anda sakit, apa yang anda lakukan untuk penyakit anda (minum
obat secara rutin, mengikuti petunjuk dokter, melakukan aktivitas
sesuai dengan nasehat petugas kesehatan)
Jawab: Ketika sakit, klien pergi ke pelayanan kesehatan terdekat dan
anjuran yang disampaikan oleh dokter akan dilakukan.
4) Apakah anda mengkonsumsi obat-obatan selama 1 tahun terakhir?
Jawab: Klien mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dari dokter
untuk membantu penyembuhan penyakitnya.
c. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
1) Apakah anda mengkonsumsi alkohol?
Jawab: Klien tidak minum-minuman beralkohol
2) Apakah anda selalu memakai pelindung diri saat melakukan aktivitas
yang berisiko untuk cedera?
Jawab: Ketika menggunakan kendaraan bermotor, klien menggunakan
alat pelindung diri untuk menghindari cedera seperti helm
3) Adakah sesuatu di rumah/lingkungan anda yang memungkinkan anda
mengalamu cidera/sakit (anggota keluarga yang sakit menular,
lingkungan merokok, rumah yang tidak sehat)
Jawab: Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular,
klien perokok aktif, dan rumah klien terdapat ventilasi yang cukup
baik.
4) Riwayat kesehatan keluarga

10
a) Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit menular?
Jawab: Anggota keluarga klien tidak menderita penyakit menular
b) Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit degenerative
(stroke, hipertensi, diabetes, jantung, kanker)
Jawab: Istri klien dalam 5 tahun terakhir ini menderita hipertensi
DATA OBJEKTIF/PEMERIKSAAN FISIK YANG RELEVAN
Pemeriksaan kondisi secara umum
Hasil :
a. BB = 60 kg TB = 162 cm
b. TD = 110/80mmHg RR = 22 kali/menit
c. Suhu = 36,40C Nadi = 110 kali/menit

2. Pola Nutrisi Dan Metabolik


DATA SUBJEKTIF
a. Pola makan : Gambarkan intake/konsumsi makanan yang anda
konsumsi sehari-hari
1) Berapa kali anda makan dalam 1 hari, berapa porsinya?
Jawab: Klien mengatakan makan 3 kali/ hari dengan porsi sedang
2) Jenis makanan yang anda konsumsi : snack, makanan manis,
makanan berlemak, vitamin?
Jawab: Jenis makanan yang dimakan seperti nasi dengan lauk
tempe, tahu, sayur-sayuran, dan kadang juga makan daging ayam.
3) Bagaimana anda memasak makanan : digoreng, direbus, dibakar?
Jawab: Makanan dimasak dengan cara digoreng
4) Apakah ada faktor agama atau keyakinan yang mempengaruhi anda
dalam memilih makanan? Missal : vegetarian, tidak memakan
daging babi?
Jawab: Klien mengatakan dalam agama saya tidak boleh
mengkonsumsi daging babi
5) Apakah ada kondisi kesehatan yang mempengaruhi pola makan
anda akhir-akhir ini ? Missal : alergi, mual, luka/sariawan di mulut,
kondisi kesehatan lain?
Jawab: Tidak ada
6) Apakah anda mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi pola
makan anda ?(missal : antacid, obat diet, vitamin, dll)
Jawab: Tidak ada
7) Apakah nafsu makan anda berubah akhir-akhir ini?
Jawab: Tidak, meskipun sedang sakit nafsu makan klien masih baik
yaitu 3 kali/hari
b. Kondisi kulit, rambut dan kuku
1) Adakah masalah pada kulit (missal : alergi, perubahan warna kulit,
pigmentasi. Kekeringan, luka yang tidak kunjung sembuh,
kemerahan, lesi, dll?)

11
Jawab: Klien mengatakan kulinya sudah keriput namun masih
normal dan agak kering
2) Apakah terdapat perubahan pada rambut (warna, kerontokan?)
Jawab: Rambut klien ada yang sudah berwarna putih / tumbuh uban
3) Apakah terdapat perubahan pada kuku (warna dan bentuk?)
Jawab: Kuku klien sekarang ini berwarna kekuningan dan sedikit
mengalami penebalan
c. Kondisi hidung, mulut dan tenggorokan
1) Adakah masalah pada hidung (trauma hidung, sinusitis,
perdarahan/mimisan, alergi, perubahan penciuman. Flu yang parah)
Jawab: Hidung simetris, tidak ada perubahan penciuman
2) Adakah masalah pada mulut dan tenggorokan (missal : luka, lesi,
kesulitan menelan, peradangan, perubahan rasa/pengecap, sakit
pada gigi)
Jawab: Tidak ada
3) Bagaimanakah perilaku perawatan pada gigi, mulut, dan atau gigi
palsu ?
Jawab: Klien mengatakan setiap hari menggosok gigi dengan sikat
gigi setiap pagi hari.
DATA OBJEKTIF
a. Suhu tubuh : 36,40C
i. BB/TB : Turgor Kulit : Elastis
j. Edema : Ada, pada tungkai kaki kanan namun sudah sedikit
mengempes
k. Asites : Tidak ada
16. PERNAFASAN
a. Gejala (Subjektif)
1) Dypsnea : klien mengeluh sesak saat bernafas dengan GCS 15 (E4,
M6, V5). Sering bangun pada malam hari karena sesak, nyeri dada,
jantung terasa berdebar-debar.
2) Yang meningkatkan/ mengurangi dypsnea : sesak bertambah berat saat
melakukan aktifitas dan berkurang saat beristirahat.
3) Pemajan terhadap udara berbahaya: -
4) Penggunaan alat bantu : -
b. Tanda (Objektif)
1) Pernafasan : 22x/menit, kedalaman normal dan dinding dada simetris
2) Penggunaan otot bantu pernafasan : tidak ada, nafas cuping hidung :
tidak ada
3) Batuk :-, Sputum :-
4) Fremitus :- Auskultasi nafas : vesikuler
5) Egofoni :- Sianosis :-
6) Perkusi : sonor di apeks paru, dullnes dibasal paru
17. AKTIFITAS
a. Gejala (Subjektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan : Setelah klien sakit jantung, akitifitas
sehari-hari saya terganggu terutama pekerjaannya sebagai petani.

12
2) Kesulitan/keluhan dalam aktifitas
a) Pergerakan tubuh : mandiri
b) Perawatan diri: mandiri
3) Toileting (BAB/BAK) : mandiri
4) Keluhan sesak setelah aktifitas : ada
5) Mudah merasa kelelahan: ada
b. Tanda (Objektif)
1) Respon terhadap aktifita yang diamati : klien tampak dypnea saat
melakukan aktifitas sedang
2) Status mental :-
3) Penampilan umum : tampak lemah, pakaian bersih
4) Pengkajian neuromuskuler : -
5) Masa/tonus otot : kekuatan ekstermitas atas bawah 5
6) Badan bersih
Rambut : Bersih, tidak rontok
Telinga: Bersih, tidak ada serumen
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada lesi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan
kelenjar tiroid
18. ISTIRAHAT
a. Gejala (Subjektif)
1) Kebiasaan tidur : klien mengatakan tidur kurang lebih 8 jam / hari,
rutinitas yang dilakukan sebelum tidur seperti nonton tv dengan
keadaan lampu mati.
2) Masalah berhubungan dengan tidur : klien mengatakan susah tidur di
malam hari akibat sesak yang dideritanya
b. Tanda (Objektif)
1) Tampak mengantuk : ya
2) Mata merah : tidak
3) Sering menguap : ya
4) Kurang konsentrasi : tidak
19. SIRKULASI
a. Tanda (Subjektif)
1) Riwayat hipertensi atau masalah jantung : hipertensi sejak 5 tahun
yang lalu dan sakit jantung sejak 2 tahun yang lalu
2) Riwayat edema kaki : ada sekitar 1 tahun yang lalu
3) Penyembuhan lambat : tidak
4) Rasa kesemutan : tidak ada
5) Palpitasi : ada, nyeri dada : ada
b. Gejala (Objektif)
1) Tekanan darah : 110/80mmHg
2) Nadi : 110x/menit
3) Bunyi jantung : 110x/menit, regular, teraba kuat
4) Friksi : tidak ada, murmur : tidak ada
5) Ekstermitas : suhu 36,40C, warna kulit merata
6) Membran mukosa lembab, berwarna merah muda, mata simetris,
konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (+),
20. ELIMINASI
a. Gejala (Subjektif)

13
1) Pola BAB : 1x/hari berwarna kuning, bau khas dengan konsistensi
lunak
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB: -
3) Kesulitan BAB : -
4) Penggunaan laksatif : -
5) Waktu BAB terakhir : pagi tadi
6) Riwayat perdarahan :-
7) Riwayat inkontinensia alvi :-
8) Penggunaan alat-alat : -
9) Keluhan BAK :-
b. Tanda (Objektif)
1) Abdomen
a) Inspeksi : simetris, warna kulit merata, tidak ada striae, tidak ada
asites, tidak ada masa
b) Auskultasi : bising usus 20x/menit
c) Perkusi : lambung, berbunyi timpani dan di ginjal, hati, pangreas
terdengar dullnes
d) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak distensi
2) Pola eliminasi
a) Konsistensi lunak
b) Pola BAB : 1x/hari, berwarna kuning, bau khas, dengan kosnsitensi
lunak
c) Pola BAK : 5kali/hari, tidak terdapat retensi dan inkontinensia urine
d) Karakteristik urine: berwarna jernih, dengan bau khas
21. NEUROSENSORI
a. Gejala (Subjektif)
1) Adanya nyeri:
P: nyeri dirasakan saat beraktifitas sedang dan berkurang saat istirahat
Q: nyeri dirasakan >2 kali/hari dengan durasi kurang lebih 5 menit
R : nyeri dada
S : skala nyeri 5 (sedang)
T : saat beraktifitas sedang sekitar 5 menit
2) Rasa ingin pingsan/pusing : tidak ada
3) Sakit kepala : tidak
4) Kesemutan :-
5) Kejang : -
6) Mata : pandangan bagus
7) Pendengaran : bagus
b. Tanda (Objektif)
1) Status mental : kesadaran composmentis
2) Skala koma Glasgow : 15
3) Disorientasi : -
4) Persepsi sensori :-
5) Delusi : -
6) Reaksi pupil terhadap cahaya : isokor, beraksi terhadap cahay
22. KEAMANAN
a. Gejala (Subjektif)
1) Alergi :-
2) Obat-obatan :-
3) Makanan :-
4) Factor lingkungan :-

14
5) Kerusakan penglihatan, pendengaran :-
6) Riwayat cidera :-
7) Riwayat kejang :-
b. Tanda (Objektif)
1) Suhu tubuh : 36,40C
2) Integritas jaringan :-
3) Jaringan parut :-
4) Kemerahan/pucat :-
5) Adanya luka :-
6) Ekimosis :-
7) Factor resiko : terpasang IV line
8) Gangguan keseimbangan: -
23. SEKSUAL DAN REPRODUKSI
a. Gejala (Subjektif)
1) Pemahaman terhadap fungsi seksual : -
2) Gangguan hubungan seksual :-
3) Permasalahan selama aktifitas seksual: -
4) Pengkajian pada laki-laki :-
b. Tanda (Objektif)
1) Pemeriksaan testis :-
2) Kutil genital/lesi :-
24. PERSEPSI DIRI, KONSEP DIRI DAN MEKANISME KOPING
a. Gejala (Subjektif)
1) Factor stress : klien mengatakan saat ini ingin cepat sembuh. Dengan
kondisi yang sekarang ini klien tidak putus asa, klien selalu optimis
akan hidupnya
2) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan : setiap keputusan
selalu berunding dengan keluarga besar
3) Yang dilakukan jika menghadapi suatu masalah : saat terdapat masalah,
klien selalu diskusi dengan keluarga dan masalah dipecahkan secara
demokratis
4) Upaya pasien dalam menghadapi maslah sekarang : klien mencari
pertolongan dengan pergi ke rumah sakit untuk berobat
5) Perasaan takut : ada, namun klien tidak putus asa dan optimis bisa
sembuh
6) Perasaan ketidakberdayaan : tidak ada
7) Perasaan keputusasaan : tidak ada
b. Tanda (Objektif)
1) Status emosional : -
2) Respon fisiologis : TD : 110/80 mmHg
25. INTERAKSI SOSIAL
a. Gejala (Subjektif)
1) Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh: istri dan anak-anak
2) Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah :
kepada keluarga terutama pada istri
3) Adakah kesulitan dalam keluarga : tidak ada
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan: tidak ada
b. Tanda (Objektif)
1) Kemampuan bicara : jelas

15
2) Perilaku menarik diri : -
26. POLA NILAI KEPERCAYAAN DAN SPIRITUAL
a. Gejala (Subjektif)
1) Sumber kekuatan bagi pasien: klien percaya bahwa segala sesuatu
seperti penyakit maupun kesembuhan berasal dari Allah dan kembali
lagi kepadaNya.
2) Adakah keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan : tidak
b. Tanda (Objektif)
1) Perubahan perilaku :-
2) Menolak pengobatan : -
3) Berhenti menkalankan aktifitas agama: klien mengatakan selama sakit,
klien jalan menjalankan kewajiban sholat
K. Hasil pemeriksaan penunjang
L. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hemoglobin 9,4 g/Dl
b. Eritrosit 4,27 10^6/uL
c. MCH 22 pg
d. Leukosit 31,1 10^3/Ul

1. EKG
Gambaran EKG menunjukkan AF RVR
2. Obat-obatan
a. Injeksi furosemide 20mg/12 jam
b. Injeksi ceftriaxon 2gr/24 jam
c. Rempiril 5mg/24 jam
d. Dobutamine 5mcg/kgBB/jam

B. Analisa Data
No DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS : Penurunan Perubahan irama
- Klien mengatakan sesak jantung
curah jantung
saat bernafas
- Sesak nafas dirasakan terus
menerus
- Sesak bertambah berat saat
melakukan aktifitas dan
berkurang ketika
beristirahat.
- Klien mengatakan merasa
tidak nyaman di dada

16
DO :
- Klien tampak dypnea
- Kesadaran composmentis
GCS 15
- Terdapat piting edema pada
tungkai kaki dan sudah
sedikit mengempes
- CRT >3 detik
- Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah :
110/80mmHg, Nadi:
110x/menit, RR : 28x/menit,
dan Suhu 36,4oC.
- Gambaran EKG aritmia
2. DS: Intoleransi Ketidakseimbangan
- Klien mengatakan sesak antara suplai dan
aktifitas
kebutuhan oksigen
saat bernafas
- Sesak nafas dirasakan terus
menerus
- Sesak bertambah berat saat
melakukan aktifitas dan
berkurang ketika
beristirahat
- Klien mengatakan merasa
tindak nyaman setelah
beraktifitas
DO:
- Klien tampak dypsnea
- Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah :
110/80mmHg, Nadi:
110x/menit, RR : 28x/menit,
dan Suhu 36,4oC.
- Gambaran EKG aritmia
3. DS: Nyeri akut Agen cedera
- Klien mengatakan nyeri fisiologis
dada sejak 7 hari yang lalu
P: nyeri dirasakan saat
beraktifitas sedang dan
berkurang saat istirahat
Q: nyeri dirasakan >2
kali/hari dengan durasi

17
kurang lebih 5 menit
R : nyeri dada
S : skala nyeri 5 (sedang)
T : saat beraktifitas sedang
sekitar 5 menit
DO:
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Terdapat nyeri tekan
- Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah :
110/80mmHg, Nadi:
110x/menit, RR : 28x/menit,
dan Suhu 36,4oC.
- Gambaran EKG ST elevasi

C. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama
jantung
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

18
D. Perencanaan Keperawatan
No Waktu Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Keperawatan (NIC)
(Tanggal/Jam) (NOC)
1. 30 Oktober Setelah dilakukan tindakan Label: Cardiac care
2018/ 08.30 keperawatan selama 1x8 jam 1. Evaluasi nyeri dada
diharapkan aliran darah ke pembulu 2. Dokumentasikan adanya disritmia jantung
darah coroner adekuat dengan KH: 3. Catat tanda dan gejala yang mengarah pada
Lebel: cardiac pump effectiveness penurunan cardiac output
Indikator Skala Skala
4. Monitor status respirasi untuk mencegah
awal target
Tekanan darah 4 5 gagal jantung
sistolik 5. Instruksikan kepada pasien tentang
pentingnya menginformasikan jika terdapat ketidaknyamanan pada
Bradikardi 3 4
dada
Label: circulation status 6. Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas
Indikator Skala Skala
awal target perubahan nafas pendek, nyeri, palpitasi, dan pusing
Tekanan nadi 3 4 7. Auskultasi bunyi nafas: bunyi jantung:
mummur
8. Pertahankan posisi tirah baring selama
Kekuatan nadi 3 4
karotis episode akut
9. Kolaborasikan pemberian oksigen tambahan

19
dengan kanul nasal/ masker
Label: Circulation care: venous insufficiency
1. Meninggikan anggota badan sebesar 200/ lebih di atas
level dari jantung secara tepat
2. Mendorong klien untuk latihan gerak aktif/pasif
terutama pada ekstermitas bawah selama terbaring
2. 30 Oktober Setelah dilakukan tindakan Label: Activity Therapy
2018/08.55 keperawatan selama 1x8 jam 11. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk merencanakan,
diharapkan klien memiliki energi monitoring program aktivitas klien
dalam aktivitas sehari-hari dengan 12. Bantu klien memilih aktivitas yang sesuai dengan kondisi
KH: 13. Monitor hasil pemeriksaaan EGK klien saat istirahat dan
Label: Activity Tolerance aktivitas
Indikator Skala Skala 14. Kolaborasi pemberian medikasi sesuai kondisi
awal target
Label: Energy management
Saturasi 3 4
oksigen ketika 1. Tentukan pembatasan aktivitas fisik pada
beraktivitas klien
Frekuensi nadi 3 4 2. Monitor intake nutrisi yang adekuat sebagai
ketika
berakitivitas sumber energy
Frekuensi 3 4 3. Anjurkan klien untuk menbatasi aktifitas
pernafasan
ketika seperti berjalan

20
beraktifitas 4. Batasi stimuli lingkungan
Kemudahan 2 4 5. Batasi jumlah pengunjung
dalam
melakukan
ADL
3. 30 Oktober Setelah dilakukan tindakan Label: Paint Management
2018/09.20 keperawatan selama 1x8 jam 1. Lakukuan pengkajian nyeri secara komprehensif
diharapkan klien menunjukkan 2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
kenyamanan dengan KH: 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
Label: Paint Level mengetahui pengalaman nyeri klien
Indikator Skala Skala 4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
awal target
5. Evaluasi bersama klien dan tim kesehatan lai tentang
Nyeri yang 3 5
ketidakefektifan control nyeri masa lampau
dilaporkan
6. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
Panjang 3 4 7. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
episode nyeri
Ekspresi nyeri 3 4 8. Koloborasikan pemberian analgesic untuk mengurangi
wajah nyeri
Frekuensi 4 5
nafas 9. Tingkatkan istirahat
Denyut nadi 3 4

Tekanan darah 4 5

21
E. Catatan Keperawatan (Implementasi)
No Waktu Tindakan Keperawatan Respon Pasien (Hasil) Tanda Tangan
(Tanggal/Jam)
1. 30 Oktober 1. Memantau S:
2018/ 08.30 tekanan darah, untuk - Klien mengatakan masih sesak
evaluasi awal - Klien mengatakan merasa tidak nyaman di dada
O:
- Tanda-Tanda Vital
- TD: 110/80mmHg, Nadi: 110x/menit, RR : 28x/menit,
dan Suhu 36,4oC Klien tampak dypsnea

S: -
O:
2. Melakukan
- Tidak terdapat suara nafas tambahan
pemeriksaan fisik paru - Terdapat asites
dan abdomen
S: -
3. Mengauskulta
O:
- Turgor kulit elastis
si tonus jantung dan
- Tidak ada perubahan warna kulit

22
bunyi nafas - CRT <2 detik

S:
4. Mengamati
- Klien mengatakan awal masuk RS kaki bengkak
warna kulit
O:
- Terdapat piting edema pada tungkai kaki dan sudah
sedikit mengempes

S:-
5. Mencatat O:
adanya edema - TD : 110/80mmHg

S: -
O:
- Obat masuk via IV line
6. Memantau
respon terhadap obat
untuk mengontrol
tekanan darah

23
7. Kolaborasi
pemberian obat injeksi
sesuai indikasi

2. 30 Oktober 1. M S:
2018/ 08.55 engkaji respon klien - Klien mengatakan mudah lelah ketika beraktivitas sedang
terhadap aktivitas (seperti pergi ke toilet, dll)
dengan memonitor O:
frekuensi nadi - TD: 110/80mmHg, Nadi: 110x/menit, RR : 28x/menit,
dan Suhu 36,4oC Klien tampak dypsnea

S:
- Klien mengerti terkait pembatasan aktivitas
2. M
O:
enganjurkan klien untuk
- Klien mampu memberikan feedback yang positif
tidak melakukan
aktivitas berat untuk
S:
mencegah sesak nafas
- Klien mengerti terkait pembatasan aktivitas
dan kelelahan O:
- Klien mampu memberikan feedback yang positif

24
3. M
enyamakan persepsi
terhadap klien mengenai S:-
O:
tanda-tanda kelelahan
- Klien tampak menghabiskan makanan yang disediakan
dan menentukan kapan
aktivitas dilakukan dan
dihentikan

4. M
emontivasi klien untuk
meningkatkan asupan
sesuai dengan indikasi.

3. 30 Oktober 1. M S:
- Klien mengatakan akan melakukan sesuai yang
2018/09.12 empertahankan tirah
dianjurkan
baring
O:
- Klien mempertakankan tirah baring

S:

25
- Klien mengatakan mau melakukan kegiatan untuk
mengurangi nyeri
O:
2. M
- Klien tampak lebih rilex
emberikan tindakan non
S: -
farmakologis (Guided
O:
imagery) untuk - Obat masuk IV line
menghilangkan nyeri
dada

3. M
elakukan kolaborasi
pemberian obat analgesic
sesuai indikasi

26
E. Catatan Perkembangan (Evaluasi)
No Waktu Respon Perkembangan Tanda Tangan
(Tanggal/Jam)
1. 30 Oktober S:
2018/ 13.10 - Klien mengatakan tidak pusing
- Klien mengatakan sesak nafas
mulai berkurang
O:
- TTV :
TD : 120/80mmHg
N : 105x/menit
RR : 20x/menit
- Turgor kulit elastis
- Kuku tidak pucat
- CRT < 2detik
- Tidak terdapat suara nafas
tambahan
- Pada abdomen terdapat asites
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan:
- Memonitor TTV
- Mengevaluasi adanya nyeri dada
- Catat tanda dan gejala yang
mengarah pada penurunan cardiac
output
- Kolaborasi medikasi sesuai
indikasi
2. 30 Oktober S:
2018/13.30 - Klien mengatakan sudah tidak
sesak
- Klien mengatakan tidak pusing
- Klien mengatakan tidak mudah
lelah
O:

27
- Ekspresi wajah tampak lebih rilek
- Tidak terdapat dyspnea
- Tidak ada perubahan mental
- TTV :
TD : 120/80mmHg
N : 105x/menit
RR : 20x/menit
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
3. 30 Oktober S:
2018/13.40 - Klien melaporkan nyeri dada mulai
berkurang
- Nyeri dirasakan 1 kali/hari dengan
durasi kurang lebih 2 menit
- Skala nyeri 3 (ringan)
O:
- Klien tampak lebih rilek
- TTV :
TD : 120/80mmHg
N : 105x/menit
RR : 20x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Mempertahankan tirah baring
- Memonitor nyeri dada Memberikan
tindakan non farmakologis (Guided
imagery) untuk menghilangkan
nyeri dada
- Melakukan kolaborasi pemberian
obat analgesic sesuai indikasi

28
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka kesimpulan yang dapat diambil adalah
aritmia merupakan perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan
oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Hanafi, B dan Trisnohadi,
2001). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium.
Aritmia membutuhkan penangan yang khusus karena dapat mengancam nyawa.
Sehingga sebagai perawat harus mengetahui terkait konsep dasar aritmia, untuk
dapat merumuskan asuhan keperawatan yang tepat.

B. Saran
Dari kesimpulan di atas maka diharapkan:
1. Mahasiswa mampu memahami terkait konsep dasar aritmia
2. Mahasiswa mampu merumuskan asuhan keperawatan pada klien dengan
aritmia

29
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). 6th Edition


Missouri:Elseiver Mosby.
Herdman, T.H., and Kamitsuru, S., 2014. Nursing Diagnoses Definitions and
Classification 2015-2017. Ed 7th. Wiley Blackwel: NANDA International Inc.
Moorhead, S. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of
Health Outcomes. 5th Edition. Missouri: Elsevier
Rahayu, S., dan Harnanto, A.M., 2016. Kebutuhan Dasar Manusia II. Pusdik SDM
Kesehatan: Kementrian Kesehatan RI.
Hudak, C.M., and Gallo B.M., 1997. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik.
Jakarta : EGC.
Price, S.A., 1994. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Alih bahasa
Peter Anugrah. Editor Caroline Wijaya. Ed. 4. Jakarta : EGC
Santoso. 1996. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Smeltzer, S.C., 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta :
EGC.
Hanafi, B dan Trisnohadi., 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI

30

Anda mungkin juga menyukai