Analisis Kesalahan Kalimat
Analisis Kesalahan Kalimat
BAHASA INDONESIA
OLEH:
DOSEN PEMBIMBING:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kekeliruan dalam berbahasa disebabkan karena faktor performansi,
sedangkan kesalahan berbahasa disebabkan faktor kompetensi. Faktor
performansi meliputi keterbatasan ingatan atau kelupaan sehingga menyebabkan
kekeliruan dalm melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata, tekanan kata atau
kalimat. Kekeliruan ini bersifat acak, maksudnya dapat terjadi pada berbagai
tataran linguistik. Kekeliruan biasanya dapat diperbaiki sendiri oleh siswa yang
bersangkutan dengan cara lebih mawas diri dan lebih memusatkan perhatian pada
pembelajaran. Sedangkan kesalahan yang di sebabkan faktor kompetensi adalah
kesalahan yang disebabkan siswa belum memahami sistem linguistik bahasa yang
digunakannya. Kesalahan berbahasa akan sering terjadi apabila pemahaman siswa
tentang sistem bahasa kurang. Kesalahan berbahasa dapat berlansung lama apabila
tidak diperbaiki. Guru dapat melakukan perbaikan dengan melalui remedial,
latihan, praktik, dan lain sebagainya.
1. Apa saja jenis – jenis kesalahan yang sering dilakukan pengguna bahasa?
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Dilihat dari segi bentuk pola kalimat bahasa Indonesia dapat dirumuskan
sebagai kontruksi sintaksis terbesar yang terdiri atas dua kata atau lebih.
Hubungan struktural antara kata dan kata atau kelompok berbeda-beda. Antara
kalimat dan kata terdapat satuan sintaksis, yaitu “klausa” dan “frasa”. Klausa
merupakan kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas predikat dan
objek. Sedangkan frasa adalah sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
tidak mengandung unsur prediksi. Dilihat dari segi struktur internalnya, kalimat
3
dan klausa terdiri atas unsur predikat atau subjek, baik menyertakan objek,
pelengkap, keterangan, maupun tidak, misalnya:
Dia Sakit.
S P
Dalam pola kalimat bahasa indonesia, hal yang terpenting adalah unsur
kalimat karena merupakan kerangka dari sebuah kalimat. Adapun unsur-unsur
dalam kalimat adalah:
(1). Subjek/pokok kalimat adalah unsur utama dalam sebuah kalimat. Subjek
menentukan kejelasan makna kalimat.
(2). Predikat dapat berupa benda, kata kerja, ataupun kata sifat akan tetapi
prediket dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan.
(3). Objek biasanya berupa nomina atau frasa nomina. Objek berfungsi
membentuk kalimat dasar dan menperjelas makna kalimat.
(4). Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi dalam
sebuah kalimat, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.
4
meliputi kata, kalimat, paragraf, yang menyimpang dari sistem kaidah
bahasa Indonesia baku, serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang
menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan
sebagaimana dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Pada sub bab ini, akan dipaparkan hasil analisis atas kesalahan-
kesalahan ejaan dalam menulis kalimat.
Pada kalimat di atas, kata “Jum’at” mengandung ejaan yang salah. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata baku untuk kata tersebut adalah “Jumat”.
Jadi, kalimat tersebut seharusnya menjadi, “Jumat, tanggal 18 November 2011.”.
Pada kalimat di atas, kata “mentaati” mengandung ejaan yang salah. Prefiks meN-
berubah menjadi men-jika diimbuhkan pada bentuk dasar yang berfonem awal
/t/,/d/,/j/, dan /c/. Jadi, kalimat tersebut seharusnya menjadi,“…mahasiswa Unsri
untuk menaati dan mengikuti jadwal.”.
Pada kalimat di atas, kata “Praktek” mengandung ejaan yang salah. karena
menurut KBBI, kata baku untuk kata tersebut adalah “Praktik”. Jadi, kalimat
tersebut akan menjadi, “dr. Evi membuka praktik pada pukul 19.00 – 21.00.”
Pada kalimat di atas, kata “meridhoi” mengandung ejaan yang salah karena tidak
sesuai dengan kaidah EYD. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata baku dari
kata “ridho” adalah “rida”. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah, “Semoga
Allah SWT. meridai kita. “.
6
(5). Menghargai keberagaman sebagai sebuah kekuatan.
Kalimat di atas mengandung penggunaan kata hubung “-“ yang salah. Tanda
hubung “-“ tidak digunakan untuk menghubungkan nama tempat. Untuk
menyatakan nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan
seharusnya menggunakan tanda koma. Jadi, seharusnya penulisan yang benar
adalah, “Darussalam, Banda Aceh”.
Kata “Nopember” merupakan kata yang tidak baku dan tidak tercantum di Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Kata yang baku dari kata tersebut adalah “November”.
Jadi, seharusnya kalimat tersebut ditulis, “Periode November 2011 – Januari
2012.”.
Kata “hubungi” mengandung ejaan yang salah karna tidak diimbuhi dengan
prefiks meN-. Imbuhan meN-pada kata “menghubungi” mengandung makna
melakukan. Imbuhan ini dibutuhkan karna kata di depan kata “hubungi”
bermakna perintah. Jadi, seharusnya kalimat tersebut ditulis, “Silakan
menghubungi.”.
7
(10). Jln Rawasakti.
Kalimat di atas mengandung ejaan yang salah. Kata “oudien” adalah kata yang
tidak baku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata baku dari kata
“oudien” adalah “audien”. Kesalahan pada penulisan angka dapat dilihat pada
nomor sebelumnya.
8
(14). Data-data yang harus dilengkapi sebagai berikut;
Kalimat tersebut mengandung tanda baca yang salah. Kata “sebagai berikut”
seharusnya diakhiri dengan tanda titik, bukan tanda titik koma. Jadi, penulisan
kalimat yang benar adalah, “Data-data yang harus dilengkapi sebagai berikut.”.
Kalimat di atas mengandung unsur serapan yang salah, karena kata “photocopy”
merupakan penyerapan dengan penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal
sehingga kata tersebut berubah menjadi “fotokopi”.
(18). Sebagai dokter, harus mempunyai sikap yang bertanggung jawab atas
tindakan yang diambil.
9
(19). Sebagai institusi akademik mempsiapkan SDM.
Pada sub bab ini, akan dipaparkan hasil analisis atas kesalahan-kesalahan dalam
menulis kalimat.
Dalam prinsip pemilihan kata, kata yang digunakan dalam sebuah kalimat harus
bersifat netral. Kata “sumbangan” merupakan pilihan kata yang tidak tepat karena
cenderung merujuk pada situasi yang tidak formal. Kata “sumbangan” lebih tepat
diganti menjadi kata “bantuan”. Jadi kalimat tersebut sebaiknya ditulis, “Bantuan
dari China”.
10
(3). Tempat sekretariat BEM FK Unsri.
Kalimat tersebut tidak efektif dan terkesan tidak utuh. Seharusnya kata “tempat”
dilengkapi menjadi, “bertempat di” sehingga kalimat tersebut menjadi “Bertempat
di sekretariat BEM FK Unsri”.
Agar kalimat lebih tepat, kata berimbuhan “diadakan” lebih baik diganti dengan
kata “dilaksanakan” sehingga kalimat tersebut menjadi “Mengikuti pendidikan
politik SMUR yang dilaksanakan pada”.
Kalimat tersebut akan lebih tepat jika kata ulang “bahan-bahan” diganti dengan
kata “perlengkapan” agar lebih umum dan lebih mudah di mengerti oleh
masyarakat. Jadi, kalimat tersebut sebaiknya ditulis menjadi,“Dengan membawa
bahan-bahan sebagai berikut”.
Kata “diharapkan” pada kalimat di atas tidak sesuai dengan maksud yang
diinginkan. Kata tersebut sebaiknya diganti dengan kata “diminta”, sehingga
kalimat di atas menjadi “Diminta kepada mahasiswa Unsri.”.
Kalimat di atas merupakan kalimat yang tidak lengkap dan mengandung unsur
pemilihan kata yang tidak cermat, karena tidak mengandung subjek dan kata
“atur” mengandung makna yang tidak leksikal. Kata “atur” dalam KBBI adalah
“disusun baik-baik (rapi, tertib)”. Seharusnya, kata “atur” diganti dengan kata
“ucapkan” agar tidak terjadi kesalahan makna dan pembaca lebih mudah
memahami makna kalimat tersebut. Penambahan subjek yang tepat pada kalimat
tersebut adalah kata ganti orang pertama yaitu, “Anda”. Jadi, kalimat tersebut
seharusnya ditulis, “Atas perhatian Anda kami ucapkan banyak terima kasih”.
11
(8). Menjalankan amanah sebaik mungkin.
(9). Tapi walau bagaimana pun, tamu kita tetap harus kita muliakan.
(10). Tulisan diketik dengan Times New Roman, ukuran 12 pt, dan 1,5 spasi.
12
(12). … membuka pendaftaran bagi para mahasiswa-mahasiswi mulai tanggal.
Penggunaan kata “di mana” pada kalimat di atas mengandung pemakaian bentuk
yang salah. Kata “di mana” lebih tepat jika di ganti dengan kata “tempat”
sehingga kalimat tersebut menjadi, “Sedangkan bagi pensiunan,swasta,petani dan
lainnya disahkan oleh kepala desa tempat orang tua berdomisili.”.
Kalimat di atas salah karena tidak berpredikat. Supaya kalimat tersebut benar,
harus dihadirkan predikat atau penanda predikat sehingga kalimat tersebut
menjadi “Bahwa KKN adalah salah satu bentuk kegiatan bakti”.
Kalimat di atas mengandung makna ambigu karena kata “di sini” pada kalimat di
atas bermakna “di larang buang sampah yang ada di sini”. Jadi, agar kalimat
tersebut lebih efektif, maka kata “di sini” diganti menjadi kata “ke sini” agar
kalimat tersebut bermakna “Dilarang buang sampah ke sini”.
Kalimat di atas tidak tepat karena mengandung makna yang sulit dipahami oleh
masyarakat. Agar kalimat tersebut menjadi efektif, di antara kata “perlu” dan kata
“komitmen” harus dimasukkan kata “adanya”. Kata “tingkatkan” juga perlu
diimbuhi prefiks meN- sehingga menjadi “meningkatkan”. Jadi, kalimat tersebut
dapat dibenarkan menjadi, “Perlu adanya komitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan”.
13
(17). Seluruh bahan-bahan tersebut dapat diambil di biro.
Pada kalimat di atas, “No. HP” tidak perlu ditulis secara bersamaan karena kata
“No.” sudah merujuk kepada nomor yang harus dihubungi, sehingga tidak perlu
menggunakan kata “HP” setelahnya. Jadi, kalimat tersebut dapat dibenarkan
menjadi, “Agar segera menghubungi kordinator PF dari Universitas Sriwijaya di
No. 085370456438”.
Kalimat di atas mengandung makna yang tidak tepat. Jika di analisis, maka
pendaftaran ujian hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang mau mendaftar saja,
tidak mengandung arti keseluruhan mahasiswa. Jika kalimat tersebut dibenarkan,
maka penulisan seharusnya adalah “Bagi seluruh mahasiswa Pendidikan Dokter
yang mendaftar ujian.”
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Azwardi. 2008. Menulis Ilmiah: Materi Kuliah Bahasa Indonesia Umum untuk
Mahasiswa.Banda Aceh:Unsyiah.
A., Rohani. 2009. Analisis Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia Ragam Media
dalam Surat Kabar Harian Radar Tarakan bab 2, (Online),
(http://massofa.wordpress.com., diakses 21 Desember 2011).
16