Anda di halaman 1dari 6

KENALI TANDA-TANDA PENYAKIT GINJAL

Oleh : Dewi Wijaksari ( Unit Radiologi )


Ginjal adalah salah satu alat pengeluaran (ekskresi) di dalam tubuh, berbentuk seperti kacang
yang fungsinya menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Berat hanya sekitar 150 gram atau sebesar kira-kira separuh genggaman tangan kita, Ginjal memiliki
fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua bagian tubuh. Selain mengatur
keseimbangan cairan tubuh, eletrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang
akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.
Jika ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya akan berakibat fatal terhadap tubuh, dan dalam
dunia kedokteran dikenal dengan istilah penyakit gagal ginjal. Tanda-tanda penyakit ginjal sering tanpa
keluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90 persen
tanpa didahului keluhan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala
seperti, tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak
pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual
dan muntah.
Penyakit ginjal memang bukan penyakit menular, setiap orang dapat terkena penyakit ginjal,
namun mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di
keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal
sebaiknya melakukan pemeriksaan dini. Untuk dapat mencegah terjadinya penyakit ginjal pada tubuh
kita, maka kita perlu tahu hal apa saja yang dapat menyebabkan serta jenis penyakit ginjal tersebut.
Jenis penyakit ginjal di bagi dua yaitu penyakit gagal ginjal akut dan penyakit gagal ginjal kronik
masing-masing jenis memiliki penyebab yang berbeda berikut penjelasan lengkapnya:
1. Penyakit Ginjal akut
Penyebab Penyakit ginjal akut dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
a. Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini dapat disebabkan oleh:

o hipovolemia (perdarahan yang hebat )


o Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah, diare, berkeringat
banyak dan demam.

o Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan.

o Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan berlebihan


berupa urin.

o Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh darah ginjal.

b. Penyebab renal di mana kerusakan terjadi pada ginjal.


o Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga menyebabkan
peradangan dan merusak ginjal.

o Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal.

o Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat otot yang rusak
menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau luka bakar yang
hebat.

o Peradangan akut pada bagian ginjal yakni glomerulus.

c. Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu.

a. Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan aliran urin
berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat menyebabkan
kerusakan ginjal dan ginjal menjadi tidak berfungsi lagi.

b. Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian dari
saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing.

c. Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter.

d. Batu ginjal

2. Penyebab Penyakit Ginjal Kronik


Penyebab penyakit ginjal kronik biasanya disebabkan oleh beberapa penyakit serius, dimana
akan berdampak secara perlahan-lahan terhadap kerusakan dari organ ginjal Anda. Beberapa
penyakit yang berperan menjadi penyebab penyakit gagal ginjal adalah:

a. Hypertensi atau penyakit tekanan darah tinggi.


b. Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)

c. Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)

d. Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik

e. Menderita penyakit kanker (cancer)

f. Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri
(polycystic kidney disease)

g. Adanya kerusakan sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi.
Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan ginjal, salah
satunya yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Jika ada kandungan protein atau darah dalam air
kencing tersebut, maka menunjukkan kelainan dari ginjal. Atau bisa juga melakukan pemeriksaan darah
guna mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Jika kadar kedua zat itu meningkat, menunjukan
gejala kelainan ginjal. Sementara pemeriksaan tahap lanjut ( pemeriksaan penunjang ) untuk mengenali
kelainan ginjal berupa pemeriksaan radiologis. Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai
saran dokter. Berikut jenis-jenis pemeriksaan radiologis sebagai penunjang diagnose penyakit ginjal :

1. Ultasonografi
Ultrasonografi (USG) ginjal adalah modalitas pencitraan awal pilihan. Namun, ahli radiologi
harus memiliki pelatihan khusus untuk dapat mengenali ukuran ginjal yang abnormal atau
pengembangan pada pasien.

Contoh gambaran Ultrasonografi Ginjal


2. Radiografi polos abdomen
Foto polos abdomen sangat berguna untuk mencari batu radioopak / batu ginjal. pengambilan
foto X-ray yang menampilkan ginjal, ureter, dan kandung kemih. KUB biasa digunakan sebagai
langkah awal dalam mendiagnosis masalah pada sistem perkemihan dan biasanya dilakukan
bersamaan dengan IVP dan USG.
Contoh gambaran radiografi polos abdomen ( perut )

3. IVP ( Intra Vena Pyleografi )


Intra vena pyelografi adalah pemeriksaan x-ray khusus dari ginjal, kandung kemih dan ureter
(saluran yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih). Pemeriksaan dilakukan dengan

menyuntikkan bahan kontras secara intravena dan dilakukan pengambilan gambar radiologis
secara serial yang disesuaikan dengan saat zat kontras mengisi ginjal, berlanjut ke ureter, dan ke
kandung kemih. Pemeriksaam IVP memerlukan persiapan yaitu 2 hari sebelum foto IVP
penderita hanya makan bubur kecap, Minum air putih yang banyak, Jam 24.00 WIB minum obat
pencahar/laksans untuk membersihkan kolon dari feses yang menutupi daerah ginjal,
Selanjutnya puasa sampai dilakukan foto, Dilarang banyak bicara untuk mengurangi udara (gas)
dalam lambung dan usus.

Contoh gambaran pemeriksaan IVP


4. CT-Scan dan MRI
Computed Tomography (CT) scanning dapat lebih baik menentukan massa ginjal dan kista,
sebagaimana juga tercatat pada ultrasonografi. CT scan adalah tes yang paling sensitif untuk
mengidentifikasi suatu batu ginjal. Magnetic Resonance Imaging (MRI) sangat berguna pada
pasien yang dinyatakan perlu menjalani CT scan, tetapi tidak bisa menerima kontras intravena.
Modalitas pencitraan ini dapat diandalkan dalam diagnosis trombosis vena ginjal, sebagaimana
CT scan dan venografi ginjal.

Contoh gambaran CT-Scan normal


Setelah mengetahui apa itu Ginjal beserta fungsinya, tanda-tanda penyakit ginjal dan juga
pemeriksaannya sekarang kita harus mengetahui langkah awal pencegahan Penyakit Ginjal. Gangguan
ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti
merokok, memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan
dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter setiap hari, karena minum air berlebih justru dapat
merusak Ginjal. Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah
pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin.

Sumber:

http://sip-online.blogspot.com tgl. 30 November 2012

http://artikel-info-kesehatan.blogspot.co.id/2009/06/penyakit-ginjal-kenali-tanda-tanda
https://josephinewidya.wordpress.com/2016/03/16/penyakit-ginjal-kronis-diagnosis-dan-pemeriksaan-
penunjang

Anda mungkin juga menyukai