Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH LINGKUNGAN

PENGELOLAAN LUNGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS RIAU

OLEH:

NAMA : SEBASTIAN AGRA PARAMARTHA


NIM : 1503116411
KELAS : FISIKA B

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai negara berkembang, Indonesia terus membangun kualitas bangsa mulai dari
bidang pendidikan, perekonomian, keamanan serta lingkungan. Indonesia sendiri telah
mencanangkan Indonesia Sehat sejak 26 Oktober 1998 dan kini merupakan prioritas dalam
pembangunan Indonesia 2010. Hal tersebut dapat dipahami mengingat pertumbuhan
penduduk yang meningkat tajam tanpa diiringi perbaikan lingkungan. Program Indonesia
sehat dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan fisik, sosial dan budaya
secara optimal sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas dan perekonomian
wilayah. Kota Sehat merupakan gerakan untuk mendorong inisiatif masyarakat (capacity
building) menuju hidup sehat.
Lingkungan yang sehat juga penting untuk tempat-tempat pendidikan seperti kampus.
Terciptanya lingkungan sehat di area kampus akan memberikan suasana nyaman dan
pembelajaran menjadi optimal bagi para mahasiswa. Dalam jangka panjang, lingkungan yang
sehat akan menghasilkan kinerja para staf meningkat dan prestasi mahasiswa juga demikian.
Demi berlangsungnya program lingkungan sehat di kampus ini perlu adanya sinergi
antara pimpinan kampus dan mahasiswa. Adanya gerakan sadar lingkungan harus dimulai
dari masing-masing mahasiswa. Kesadaran akan berperilaku sehat akan berdampak dalam
perwujudan program ini. Sehat yang dimaksudkan disini adalah sehat rohani, sehat jasmani,
sehat intelektual, sehat lingkungan, dan sehat sosial.
Mahasiswa sebagai seorang yang berintelektual harus bisa menjadi contoh dan
panutan dalam mendukung Indonesia Sehat. Penerapan kampus sehat selama ini belum
maksimal dikarenakan kurangnya kesadaran dan kepedulian akan lingkungan sehat sehingga
perilaku mahasiswa masih pasif terhadap gerakan lingkungan sehat.
Dilatarbelakangi oleh beberapa faktor tersebut, maka disusunlah makalah ini dengan
tujuan untuk mengetahui lebih jauh pemahaman mahasiswa terhadap lingkungan sehat guna
mewujudkan kampus yang sehat. Diharapkan makalah ini dapat membangun kesadaran
civitas akademika, khususnya para mahasiswa terhadap perannya dalam menyukseskan
program lingkungan sehat di kampus.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi lingkungan sehat?
2. Bagaimana pandangan mahasiswa tentang lingkungan kampus sehat?
3. Apa saja kendala dalam penerapan lingkungan kampus sehat?
4. Bagaimana cara mewujudkan lingkungan kampus sehat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi lingkungan sehat
2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan mahasiswa tentang kampus sehat
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menciptakan lingkungan kampus sehat
4. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dialami selama proses penerapan lingkungan
kampus sehat

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat menambah wawasan tentang lingkungan sehat
2. Dapat mengetahui bagaimana pandangan mahasiswa tentang kampus sehat
3. Dapat mengetahui apa saja hambatan yang dialami selama proses penerapan lingkungan
kampus sehat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Tentang Lingkungan Sehat


Berdasarkan UUPL No. 23 tahun 1997 lingkungan hidup didefinisikan sebagai
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk
didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Lingkungan sehat menurut WHO (World
Health Organization) adalah “Keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yang
tidak hanya berarti suatu keadaan yang bebas dari penyakit dan kecacatan.”. Sedangkan pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia, lingkungan adalah keadaan atau kondisi sekitar yang
mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku organisme. Jadi bisa disimpulkan bahwa
lingkungan adalah segala sesuatu di sekitar yang memiliki hubungan timbal balik dengan
kehidupan manusia. Lingkungan sehat adalah lingkungan yang mendukung aktifitas manusia
dan memiliki hubungan timbal balik yang positif.
Lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif terhadap warga kampus,
termasuk didalamnya para mahasiswa. Lingkungan sehat akan menimbulkan suasana nyaman
dan kondusif untuk pembelajaran. Kondisi tersebut akan meningkatkan prestasi serta
pengembangan potensi para mahasiswa. Maka progam kampus sehat harus mendapat
dukungan dari para mahasiswa dan civitas akademika demi mendukung program Indonesia
Sehat 2010. Mahasiswa memandang progam kampus sehat ini memiliki visi dan misi yang
baik sehingga mahasiswa mendapat kenyamanan untuk pembelajaran dalam kampus. Para
mahasiswa juga berpendapat bahwa agar terciptanya lingkungan yang sehat secara signifikan
perlu diadakan gerakan-gerakan secara maksimal pada seluruh warga kampus.
Untuk merealisasikan progam kampus sehat memang tidak mudah. Terdapat beberapa
kendala yang mengakibatkan proses kampus sehat tidak terwujud secara maksimal.Salah
satunya adalah kesadaran dari masing-masing mahasiswa. Untuk memupuk kepedulian pada
diri masing-masing mahasiswa bukan suatu hal mudah karena hal tersebut cenderung lahir
dari kemauan individu. Yang sering ditemui sekarang ini adalah mahasiswa terlalu acuh pada
lingkungan, karena mereka berpikir bahwa kebersihan lingkungan sudah menjadi tanggung
jawab petugas kebersihan. Kebanyakan dari mereka belum mengerti benar akan pentingnya
lingkungan sehat. Padahal mahasiswa sebagai seorang yang berintelektual harusnya memiliki
pikiran yang cerdas akan pentingnya lingkungan sehat. Mahasiswa seharusnya menjadi
panutan bagi masyarakat umumnya dalam mendukung gerakan sadar lingkungan sehat.
Kendala lainnya adalah kurangnya sosialisasi tentang progam tersebut. Kurangnya
sosialisasi mengakibatkan minimnya respon mahasiswa sehingga tidak terdapat gerakan-
gerakan untuk aksi tersebut. Selebihnya tidak ada penyuluhan maupun seminar tentang
bagaimana cara mengaplikasikan program tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Jadi
mahasiswa baru hanya memperoleh konsep tanpa mempraktikkannya. Hal itu tentu saja
sangat menghambat pengembangan program tersebut.
Dari beberapa kendala diatas, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk
mewujudkan lingkungan yang sehat di kampus.
Pertama, mensosialisasikan pemahaman tentang lingkungan sehat. Cara
mensosialisasikan misalnya dengan memasang spanduk atau poster yang mengajak para
mahasiswa untuk berperilaku sadar lingkungan. Perilaku sadar lingkungan harus lah dipupuk
terlebih dahulu pada diri masing-masing agar tercipta kepedulian terhadap lingkungan
sekitar. Perilaku sadar lingkungan bermula dari masing-masing individu, apabila kita dapat
mensosialisasikannya dengan baik maka perilaku sadar lingkungan akan tercipta bersama
sehingga dapat mewujudkan lingkungan sehat di kampus. Kesuksesan demi mewujudkan
lingkungan sehat harus memiliki sinergi antara mahasiswa sebagai seseorang yang menuntut
ilmu di dalamnya dengan para pemimpin-pemimpin kampus. Program ini harus didukung
oleh berbagai pihak di dalam kampus sendiri.
Perilaku sadar lingkungan ini bisa diwujudkan mulai dari hal terkecil seperti
membuang sampah pada tempatnya. Seringkali hal ini dianggap remeh oleh para mahasiswa,
nyatanta masih banyak mahasiswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Banyak
dari mereka yang berpikir bahwa, mereka bisa saja membuang sampah dimana pun karena
nantinya ada petugas kebersihan yang akan membersihkannya. Hal-hal seperti itu yang harus
dihilangkan pada diri mahasiswa karena mereka terlalu acuh pada hal tersebut. Seharusnya
mahasiswa sebagai seorang yang berintelektual mempunyai pikiran yang cerdas bahwa
sampah yang dibuang tidak pada tempatnya akan merusak pemandangan, lingkungan tidak
lagi hijau dan sehat.
Penyediaan dan kelayakan tempat sampah juga perlu diperhatikan oleh pihak kampus.
Penyediaan tempat sampah akan lebih baik jika sampah dipisahkan menurut jenis yaitu:
sampah plastik dan sampah organik. Tempat sampah harus diletakkan di tiap-tiap sudut area
kampus.
Lingkungan sehat di kampus akan memberikan dampak positif bagi para mahasiswa
dan civitas akademika seperti kenyamanan. Kenyamanan yang didapat para mahasiswa
nantinya akan sebanding dengan peningkatan prestasi serta pengembangan potensi para
mahasiswa. Cara lain untuk mewujudkan kampus yang sehat adalah menjadikan area kampus
sebagai area no smokingatau area bebas rokok. Asap rokok akan menimbulkan polusi udara
di area kampus sehingga udara menjadi tidak sehat untuk dihirup. Asap rokok ini juga sangat
berbahaya bagi perokok pasif (orang yang tidak merokok), suasana menjadi tidak nyaman
dan tidak kondusif untuk pembelajaran. Sudah sepatutnya kampus sebagai tempat pendidikan
menjadi area bebas rokok karena suasana pembelajaran yang optimal adalah tempat yang
sehat.
Area bebas rokok lebih berkonsentrasi pada area-area belajar seperti ruang kelas,
koridor, perpustakaan atau tempat diskusi. Pihak kampus dapat menyediakan area rokok di
tempat yang berjauhan dengan area belajar seperti di kantin atau cafetaria.
Selanjutnya adalah penghijauan di banyak area kampus. Penyediaan ruang terbuka
hijau berfungsi sebagai penyeimbang lingkungan. Ruang terbuka hijau seperti taman akan
menjadi tempat yang nyaman bagi mahasiswa. Taman menjadi area yang hijau dan segar
sehingga kondusif untuk pembelajaran sistem outdoor. Penanaman pohon dan tanaman di
pinggir-pinggir jalan kampus akan memberikan pemandangan yang bagus. Fungsi pohon
sebagai penyuplai oksigen akan sangat baik kegunaannya di dalam kampus. Satu buah pohon
akan berguna untuk dua orang, sehingga jumlah pohon lebih baik disesuaikan dengan jumlah
warga di kampus tersebut. Penghijauan tersebut harus direalisasikan secara teratur
dan suistanable (berkelanjutan) agar lingkungan sehat tetap terjaga. Peran mahasiswa disini
ialah turut menjaga dan melestarikannya serta bertanggung jawab terhadap lingkungannya

B.Pengaruh Sampah Terhadap Lingkungan Kampus UR

Selain itu saalah satu faktor rusaknya lingkungan kampus UR adalah sampah. Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun
proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Istilah Lingkungan Untuk Manajemen,
Ecolink 1996). Dalam proses alam, sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam itu berlangsung.
Masalah sampah rasanya tidak kunjung bisa diselesaikan dengan tuntas. Meskipun
sudah banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh Rektor UR. Sampah tetap saja terlihat
menumpuk di mana-mana. Mahasiswa masih suka membuang sampah sembarangan. Tempat
sampah khusus sudah disediakan seperti tempat sampah khusus bahan organik dan tempat
sampah anorganik.
Anehnya tempat sampah itu sepertinya tidak berfungsi karena masih banyak orang-
orang membuang sampah dimana saja. Termasuk warga sekitar kampus Universitas Riau
masih banyak warga membuang sampah sembarangan, walaupun sudah disediakan tempat
sampah di tempat-tempat tertentu.Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan
berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan
menimbulkan beberapa dampak negatif dan bencana seperti:

1.Dampak Terhadap Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

a.Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah

b.dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai.

c.Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).

d.Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam
pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
2.Rusaknya Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal
ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang
ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain
berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

3.Terjadinya Banjir

Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena


volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu
tempat akibat akibat hujan besar dan peluapan air sungai. Sampah yang dibuang ke dalam
got/saluran air yang menyebabakan manpat adalah faktor utama yang belum disentuh, berton-
ton sampah masuk aliran sungai dan memampatkan aliran dan menyebabkan polusi sampah
di muara pantai,sungai dan danau.

Banjir dan sampah, keduanya dipandang oleh sebagian golongan sangat berhubungan
dengan sebab-akibat. Dimana sampah mengakibatkan banjir dan banjir mengakibatkan
sampah. bukan semata masalah perilaku, namun lebih dalam dari itu adalah masalah
kesejahteraan. Sampah sungai berasal dari sampah rumah tangga dari warga yang bertempat
tinggal dipinggiran sungai, mereka tidak mempunyai tempat pembuangan sampah resmi yang
dikoordinir lingkungannya. Ini berkaitan juga dengan kebiasaan warga/penduduk yang tidak
mempunyai kesadaran artinya polusi, tenggang rasa serta kebiasaan mau enaknya sendiri. Ini
berkaitan budaya masyarakat yang kurang pembinaan tentang artinya kebersihan lingkungan
dan cara mengatasinya.
BAB III

3.1 Kesimpulan
Dari beberapa uraian yang telah dibahas sebelumnya dapat kita simpulkan yaitu
seluruh keluarga besar Universitas Riau harus turut andil dalam meningkatkan kebersihan
lingkungan agar terciptanya suasana yang nyaman dalam kegiatan proses belajar mengajar
yang dilakukan setiap hari, serta mahasiswa harus selalu menjaga dan melaksanakan
tanggung jawab untuk memenuhi komponen kebersihan lingkungan di kampus universitas
gunadarma.

3.2 Solusi Membiasakan mahasiswa agar Membuang Sampah Pada Tempatnya

Solusi yang tepat untuk yang masih belum mengerti akan indahnya kebersihan lingkungan
dengan cara memberi contoh yang pada sesama mahasiswa yaitu membuang sampah pada
tempatnya . Dengan cara tersebut yang tadinya tidak tau dan bahkan membuang sampah
sembarangan sedikit demi sedikit akan terbiasa dengan menirukan sikap mahasiswa yang
membuang sampah pada tempatnya tersebut.

Pada kenyataanya mahasiswa lebih banyak ikut atau mengikuti teman dibandingkan
orangtuanya dan kebiasaan lama nya . Karena pada teman sesama sifatnya suatu keinginan
meniru sifat yang baik , sedangkan pada orangtua meskipun dilakukan tetapi sering juga
membantah. Solusi lain pada lingkungan kampus hendaknya disediakan tempat sampah
dengan membedakan penggolongan sampah organik dan sampah anorganik.

Agar untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa tentang perbedaan sampah tersebut.
Dalam menempatkan posisi tempat penyimpanan tong sampah tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan dan memperkirakan orang yang terdapat di kampus tersebut. Contohnya setiap
kelas dan kantor disediakan tempat sampah yang sedang, dilapangan atau tempat terbuka
tempat sampah sebaiknya disediakan ukurannya yang besar. Dan dari semua penempatan
tempat sampah tersebut harus dapat terjangkau oleh semua orang dalam melakukan aktifitas
dilingkungan kampus itu.
DAFTAR PUSTAKA

Al’Arofat, Qurrotu Aina.Pengelolaan Sampah yang Berpengaruh bagi Kesehatan di


Lingkungan Masyarakat.http://www.academia.edu. [Diakses: 5 April 2016]

Anonim.http://vininazihah.blogspot.co.id/2012/03/penyebab-orang-membuang-
sampah.html
[Diakses: 5 April 2016]

Wardhana, Wisnu Arya.1995.Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset :Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai