LATAR BELAKANG
1
2. RUMUSAN MASALAH
4. TINJAUAN PUSTAKA
2
Dalam berkomunikasi, untuk dapat menyampaikan suatu pesan membutuhkan
komponen utama berupa alat komunikasi. Tujuan utama dari berkomunikasi
adalah penerima pesan dalam suatu lembaga dapat memahami pesan apa yang
disampaikan.
Seperti dalam modul Mushlihudin (2010), “Komunikasi Data merupakan bentuk
komunikasi yang secara khusus berkaitan dengan transmisi atau pemindahan data
antara komputer-komputer, komputer dengan piranti-piranti yang lain dalam
bentuk data digital yang dikirimkan melalui media Komunikasi Data” (hal. 2).
Komunikasi data juga berarti proses pengiriman dan penerimaan data dari dua
atau lebih perangkat yang terhubung dalam sebuah jaringan lokal maupun
interlokal. Secara garis besar, komunikasi data terdiri dari dua jenis yaitu:
a. Melalui Infrastruktur Terestrial
Komunikasi data melalui infrastruktur terestrial menggunakan media kabel dan
nirkabel sebagai aksesnya. Namun membutuhkan biaya yang tinggi untuk
membangun infrastruktur jenis ini. Contoh: Sambungan Data Langsung (SDL),
Frame Relay, VPN Multi Service dan Sambungan Komunikasi Data Paket
(SKDP).
b. Melalui Satelit
Seperti namanya, dalam komunikasi melalui satelit ini akses yang digunakan
adalah menggunakan satelit dimana cakupan akses yang dimiliki oleh satelit
lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan untuk
dibangunnya infrastruktur terestrial. Namun untuk dapat terjadinya proses
komunikasi membutuhkan waktu yang lama.
3
Sedangkan berdasarkan cara pengiriman pesan, komunikasi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu:
c. Simplex (satu arah)
Sistem komunikasi dimana pengirim pesan hanya melakukan pengiriman pesan
tanpa menerima tanggapan dari penerima pesan. Pengirim akan secara terus
menerus mengirimkan pesan dan mengesampingkan pesan yang dikirim
diterima atau tidak. Contoh penerapan bisa kita lihat dalam siaran radio,
broadcast televisi dan juga website statis.
d. Duplex (dua arah)
Sistem komunikasi dua arah merupakan sistem komunikasi data dengan
metode pengirim pesan akan mengirimkan pesan kepada penerima kemudian
penerima akan merespon dan memberikan pesan kembali kepada pengirim.
Terdapat dua metode duplex yakni Full Duplex dan Half Duplex. Contoh
penerapan adalah pada sistem komunikasi telepon, konferensi jarak jauh, e-
mail, sistem kontrol industri dan website interaktif.
4
memberikan informasi yang dibutuhkan pilot seperti informasi cuaca, informasi
navigasi penerbangan dan informasi lalu lintas udara. Peran ATC sangat besar
dalam tercapainya tujuan penerbangan, semua aktivitas pesawat di dalam
Manoeuvring Area diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari ATC, yang
kemudian ATC akan memberikan informasi, intruksi, cleareance/mandat kepada
pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan.
5
1. Automatic Message Switching Centre (AMSC)
AMSC merupakan sarana komunikasi teleprinter antar unit-unit dengan
memakai sistem transmisi satelit (VSAT), berfungsi sebagai pengontrol
berita. AMSC merupakan suatu sistem pengatur penyaluran berita
(message switching) berbasis komputer yang bekerja secara store dan
forward artinya berita masuk ke AMSC disimpan lalu disalurkan sesuai
dengan Address (alamat) tujuan. Fungsi yang dilakukan oleh AMSC
adalah menerima berita, memproses berita, menyalurkan berita sesuai
dengan prioritas yang ada serta memberikan respon terhadap berita khusus.
2. Aeronautical Message Handling System (AMHS)
AMHS merupakan sistem di dalam ATN yang digunakan untuk
menggantikan AFTN (suatu struktur jaringan hubungan komunikasi
seluruh dunia) yang ditetapkan berdasarkan ketentuan ICAO (Annex 10,
Volume II).
3. High Frequency (HF)
High Frequency (HF) adalah radio komunikasi yang gelombangnya
bekerja pada frekuensi 2 Mhz sampai 24 Mhz. Radio komunikasi ini
biasanya dipergunkaan untuk berkomunikasi jarak jauh. Alasannya karena
sifat gelombangnya yang dapat memantul dan tidak memiliki efek
hambatan pada objek atau lawan komunikasi. Kemampuan frekuensi ini
dapat memantul hingga lapisan ionosphere. Dan kelebihan lainnya adalah
jika seorang komunikator menggunakan radio di frekuensi ini, jarak sejauh
apapun dapat dijangkau. Namun radio komunikasi ini masih tergantung
kepada keadaan cuaca atau propagasi yang ada.
4. Aeronautic Fixed Telecommunication Network (AFTN)
AFTN adalah suatu sistem jaringan yang digunakan untuk komunikasi
data penerbangan antara satu bandara dengan bandara lainnya. komunikasi
data penerbangan ini sangat penting karena berguna untuk mengirimkan
jadwal penerbangan, berita cuaca, dan berita lain yang berhubungan
dengan penerbangan.
Dalam sistem AFTN di bandara menggunakan peralatan yang dinamakan
AMSC (Automatic Message Switching Center) yaitu sistem komunikasi
6
data penerbangan berbasis komputer. Setiap Bandara mempunyai alamat
yang tidak sama dan terdiri dari 4 karakter Alfabet yang menunjukkan
alamat bandara tersebut dan 3 karakter alfabet yang menunjukkan unit
disuatu Bandara dan 1 karakter alfabet yang menunjukkan Filler.
5. Very Small Aperture Terminal (VSAT)
Fasilitas transmisi dimana pemancar dan penerimanya pada frekuensi yang
berbeda sehingga komunikasi dapat berlangsung secara full duplex dengan
menggunakan media satelit. VSAT merupakan suatu perangkat transceiver
satelit yang berukuran kecil unuk komunikasi data, suara dan fax yang
handal antara beberapa site-disebut dengan earth station yang tersebar
secara geografis.
7
6. HF Data Link
Untuk komunikasi darat - udara, digunakan di daerah oceanic dan ruang
udara dengan lalu lintas sedikit. Kombinasi penggunaan HF Data Link
dengan AMSC akan meningkatkan availabilitas (karena dual redundant).
Radio Link merupakan Suatu pemancar dan penerima dengan frekuensi
yang berbeda sehingga komunikasi dapat berlangsung secara full duplex.
Dalam system Transmisi dengan Radio Link, data awal dirubah oleh suatu
interface/modem kemudian dimodulasikan ke pemancar dan oleh penerima
diproses sebaliknya. Alat ini berfungsi sebagai media perantara atara 2
(dua) atau lebih peralatan utama komunikasi penerbangan. Suatu pemancar
dan penerima dengan frekuensi yang berbeda sehingga komunikasi dapat
berlangsung secara full duplex. Dalam system Transmisi dengan Radio
Link, data awal dirubah oleh suatu interface / modem kemudian
dimodulasikan ke pemancar dan oleh penerima diproses sebaliknya.
7. Voice Recorder
Voice Recorder atau recorder system yaitu salah satu peralatan elektronika
di bandar udara untuk menunjang keselamatan penerbangan Recorder
System adalah peralatan elektronika yang berfungsi untuk merekam semua
pembicaraan petugas AirTraffic Service (ATC) dengan Pilot di pesawat
udara. Dengan adanya Recorder System di bandar udara maka apabila ada
terjadi suatu kecelakaan atau terjadi kesalahan ATC dalam memandu
pesawat akan ada kejelasan dimana posisi terjadi kesalahan. Apakah dari
pihak Pilot di pesawat udaraataukah di Air Traffic Control (ATC) dalam
memandu di bandar udara. Sehingga tidak ada lagi yang saling
menyalahkan tanpa dasar yang jelas.
8. Teleprinter Machine
Teleprinter Machine merupakan peralatan komunikasi yang digunakan
untuk mengirim dan menerima berita-berita penerbangan dalam bentuk
berita tertulis, dimana peralatan ini terhubung dengan suatu jaringan yang
mencakup seluruh dunia yang ditetapkan berdasarkan ketentuan.
9. Radio Link
8
Suatu pemacar dan penerima dengan frekuensi yang berbeda sehingga
komunikasi dapat berlangsung secara full duplex. Dalam system transmisi
dengan Radio Link, data awal dirubah oleh suatu interface / modem
kemudian dimodulasikan ke pemancar dan oleh penerima diproses
sebaliknya.
10. The Voice Switching and Control System (VSCS)
System VSCS menyediakan FAA dengan, sistem distribusi tinggi yang
dikendalikan oleh komputer untuk mendukung A / G dan komunikasi G /
G. Fitur komunikasi utama yang tersedia dengan sentuhan jari untuk
pengendali lalu lintas udara di 21 lokasi FAA ARTCC. Sistem yang sangat
handal ini telah beroperasi sejak tahun 1997 dan melebihi durasi program
yang direncanakan.
5. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode mulai dari studi literatur
dan pengumpulan data sebagai berikut:
a. Metode observasi
Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung di instansi dan
pencatatan data-data yang diperoleh selama observasi.
b. Metode wawancara
9
Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber baik
dari instansi maupun dengan pihak terkait lainnya.
c. Studi literatur
Metode ini dilakukan dengan mempelajari referensi-referensi mengenai obyek-
obyek yang berkaitan dengan penelitian ini.
6. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika dari penulisan laporan yang akan dibuat adalah sebagai
berikut:
a. Bab 1: Pendahuluan
Pada bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaaat Penelitian, Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan.
b. Bab 2: Tinjauan Pustaka
Pada bab ini berisi Tinjauan Instansi, Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
c. Bab 3: Metode Penelitian
Pada bab ini berisi Peralatan yang Dipakai, Pengumpulan Data, Analisis
Penelitian dan Kendala yang Dihadapi
d. Bab 4: Analisis dan Pembahasan, menjelaskan analisa dan pembahasan
permasalah dari judul yang telah diambil.
e. Bab 5: Kesimpulan dan Saran, berisikan simpulan dari laporan dan juga saran
untuk kedepan.
7. JADWAL PENELITIAN
Berikut ini merupakan tabel dari jadwal penelitian yang ingin dilakukan:
Tabel 8.1 Jadwal Penelitian
10
Persiapan ke instansi, serah
terima dan pengenalan staf
beserta karyawan Airnav
Indonesia
Mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
11