Anda di halaman 1dari 2

( 📚 ) KAJIAN MENATA DIRI

5. NARASUMBER 1 - ( Kode N1-005 )

Al-Habib Abdurrahman bin Hasan Al-Habsyi

۶‫الجنة في تنبت شجرة السخا‬،

‫سخي إال الجنة يلج فال‬.

‫النار في تنبت شجرة والبخل‬

‫بخيل إال النار يلج فال‬.

(‫) ن حبا ابن رواه‬

" Dermawan itu satu pohon kayu yang tumbuh didalam surga, maka tiada yang masuk kedalam surga
melainkan orang yang dermawan. dan pelit itu satu pohon kayu didalam neraka, maka tiada yang
masuk kedalam neraka itu melainkan orang pelit ".

( HR.IBNU HIBBAN )

Dikutip dari kitab Hidayatus-Salikin Fi Suluki Maslakil-Muttaqin Hal 184.

( 📚 ) KAJIAN MENATA DIRI - 001

Bismillahirrahmanirrahim..

Wahai saudaraku, orang beriman itu selalu memasang niat baik dalam setiap tingkah laku dan
perbuatannya.

Dia beramal di dunia dengan niat untuk kepentingan akhiratnya.

Orang beriman selalu memakmurkan masjid, madrasah-madrasah, pesantren, dan selalu mengajak
kaum muslimin untuk berbuat kebaikan.

Orang beriman selalu membantu keluarga, membantu orang miskin, anak yatim, dan hanya semata-
mata untuk kepentingan ummat.
Sebab dia yakin bahwa Allah akan membalas kebaikannya dengan berbagai kenikmatan, baik didunia
maupun di akhirat.

Dikutip dari buku Intisari Ajaran Syekh Abdul Qadir Jailani Hal 180.

( 📚 ) KAJIAN MENATA DIRI - 002

‫به؛ ونفعنا عنه هللا رضي )سميط بن عمر بن أحمد الحبيب( وقال‬

‫طاعة غير في يضيعها ال بأوقاته يبخل الذي هو الشاكر‬، ‫المال على بخله من أعظم‬، ‫الشكر حقيقة ألن‬: ‫له خلقت فيما النعمة صرف‬, ‫كما‬
‫الحداد هللا عبد الحبيب سيدنا قال‬:

‫والمكرمات الجميل بفعل ه فاعمر العمر مالك رأس إنما‬

Al-Habib Ahmad bin Umar bin Smith berkata:

"Orang yang bersyukur adalah orang yang pelit dalam menggunakan waktunya. Tidak membuang-
buang waktunya dalam hal selain ketaatan. Kepelitannya ini melebihi kepelitan akan hartanya.
Karena hakikat syukur adalah, 'Mentasarufkan kenikmatan kepada hal-hal yang sesuai dengan
maksud dari diciptakannya nikmat tersebut', sebagaimana yang dikatakan Al-Habib Abdullah bin
Alwi Al-Haddad dalam sebuah syiir gubahannya:

Dan modalmu (dalam kehidupan ini) adalah umurmu, maka pergunakanlah umurmu, Untuk
mengerjakan hal-hal yang baik dan mulia.

Dikutip dari kitab Majmu' Mawa'idz wa kalamil Imam al-Allamah al-Habib Ahmad bin Umar bin
Smith, yang dikumpulkan oleh murid beliau, Syekh Dahman bin Abdillah Ba Dzib.

Anda mungkin juga menyukai