Bab Iii Askep
Bab Iii Askep
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : An. N
Tanggal lahir : 18 Maret 2011
Umur : 6 tahun
Agama : Kristen
Diagnosa medis : Steven Johnsons Syndrome
Tgl. Dikaji : 15 Januari 2018
Tgl. Masuk RS : 14 Januari 2018
No. Medrec : 399xxx
Golongan Darah :-
Nama Ayah/Ibu : Tn. M / Ny. H
Pekerjaan Ayah/Ibu : Petani/Petani
Pendidikan Ayah/Ibu : SD/SD
2. Keluhan Utama / Alasan Masuk RS
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 14 Januari 2018 dengan keluhan demam sejak 5
hari lalu, demam tidak turun-turun. Bibir tampak bengkak. Ibu pasien mengatakan
bengkak bibir muncul sejak 4 hari yang lalu, 2 hari kemudian bibir mengelupas dan
muncul nekrosis. Sebelum demam, ibu klien mengatakan klien mengaku sakit dibagian
lutut lalu klien merasa sulit berjalan. Sejak pagi SMRS, klien sulit membuka mata.
Bentol – bentol muncul sejak 3 hari lalu, sebelumnya tidak ada. Setelah diberi air tawar
bentol – bentol mulai muncul hampir diseluruh badan. Mata bengkak sejak 2 hari yang
lalu. Demam sejak 5 hari yang lalu, terdapat bercak-bercak hitam di seluruh ditubuh
dan muncul koreng di bibir.
Ketika dikaji didapatkan karakterisstik nyeri :
- P : nyeri yag diakibatkan saat klien membuka mulut dan akibat krusta dan macula
eritema
- Q : kualitas nyeri sulit di deskripsikan dikarenkan klien mengalami kesulitan dalam
berbicara
- R : nyeri diarea bibir
24
- S : (klien kadang merintih dan mengeluh
nyeri saat membuka mulut)
- T : nyeri yang dirasakan saat membuka mulut
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ketika dikaji tanggal 14 Januari 2018 orang tua klien mengatakan bahwa an.N
mengeluh nyeri dibagian bibir atas dan bawah serta menjalar hingga ke kerongkongan.
Klien juga mengeluh gatal – gatal di sekujur tubuh, tampak bekas seperti luka gatal
yang merata di seluruh tubuh hingga wajah nya. Keluhan ini sudah terjadi ± 8 hari
terakhir. Bibir klien tampak bengkak dan kemerahan, terdapat krusta dan eritema di
bibir klien. Area disekitar bibir, dari pipi sampai dagu mengalami kemerahan dan
bengkak. Ibu klien juga mengatakan klien sulit untuk makan dan minum karena adanya
luka dibibir klien. Terdapat makula eritema di seluruh tubuh klien. Mata klien masih
tampak bengkak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pada tanggal 15 januari 2018, diketahui klien
memiliki alergi terhadap antibiotik golongan sulfa.
Ibu klien mengatakan tidak tahu penyebab serta penanganan penyakit yang diderita
anaknya sehingga klien di bawa ke Rumah Sakit, klien di berikan obat dari warung dan
dibawa berobat ke mantri dan sinsang.
4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan bahwa klien merupakan anak pertama. Selama proses
kehamilan, ibu klien mengatakan tidak memiliki keluhan yang berarti, ibu klien
hanya mengeluh mual dan penurunan nafsu makan pada trimester awal.
b. Natal
An. N lahir pada tanggal 18 Maret 2011 dengan kelahiran normal spontan di RS
Victor dan ditolong oleh bidan.
c. Post Natal
An. N lahir dengan keadaan segera menangis dan keadaan umumnya baik. Klien
lahir dengan berat badan 3600 gram.
5. Riwayat Penyakit Dahulu
An. N sering mengalami demam, batuk dan pilek.
25
6. Riwayat Alergi Sebelum Sakit
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki alergi makanan atau alergi
lainnnya.Ibu klien tidak mengetahui apakah klien memiliki riwayat terhadap obat atau
tidak, karena klien belum pernah dibawa ke rumah sakit sebelumnya. Jika An. N sakit,
ibu klien akan memberikan obat yang dibeli di warung atau dibawa ke mantri.
7. Riwayat Terapi Pengobatan
Ibu klien mengatakan untuk mengatakan untuk menurunkan demam klien, Pada hari
pertama demam, ibu klien memberikan anak nya obat warung yaitu:
- Pamol 60 ml
- Tialysin 60 ml
Karena demam yang belum reda, Ibu klien mengatakan di hari kedua tersebut ia
membawa anak nya berobat ke mantri, an. N mendapatkan terapi obat sebagai berikut :
- Ibuprofen 60 ml
- Sulfamethoxazole 400 mg
- Trimetropin 80
- Fundifarm
- Plasmodin (Sulfadoxine 500 mg)
- Primethamine 25 mg
Pada hari ke 3 ibu klien mengatakan bahwa anak nya masih demam, lalu ia membawa
anak nya ke mantri yang lain, kali ini an. N mendapatkan terapi sebagai berikut :
- Omecal + D
- Paracetamol 500 mg
- Chloramphenicol
Dengan catatan obat klien di mantri pertama di stop dan ia hanya memberi anak nya
obat dari mantri kedua. Pada hari ke 3 pula ibu klien membawa klien ke sinsang dan
mendapatkan obat rebus yang diminum. Pada hari ke 4 orang tua klien membawa an.
A ke Rumah Sakit Vincentius dan dari RS Vincentius dirujuk Ke RSUD Abdul Aziz
Singkawang.
8. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mengalami sakit sama seperti
yang diderita oleh klien.
9. Genogram:
26
keterangan : = Laki – laki X = sudah meninggal
= pasien
Ibu klien mengatakan bahwa imunisasi yang pernah diterima klien adalah imunisasi
campak dan polio, hepatitis B, DPT. Ibu klien mengatakan imunisasi campak yang
didapat hanya 1 kali, dan polio yang didapat 4 x, selain polio dan campak klien juga
mendapatkan imunisasi hepatitis B sebanyak 4 kali dan juga imunisasi BCG saat klien
masih kecil.
Ibu klien mengatakan bahwa klien merupakan anak tunggal, dan klien tinggal bersama
dia dan suaminya. Di lingkungan tempat tinggalnya, klien berinteraksi dengan teman-
temannya seperti biasa dan masyarakat di tempat tinggal klien teman-temannya tidak
mengucilkan klien, klien diperlakukan seperti anak-anak lainnya. Klien diasuh oleh
bapak dan ibu klien. Klien ditemani oleh kedua orang tua beserta paman dan sepupu
Ibu klien mengatakan bahwa klien tinggal bersama dia dan suaminya. Di lingkungan
27
masyarakat di tempat tinggal klien tidak mengucilkan klien, klien diperlakukan seperti
anak-anak lainnya. Ventilasi baik, tempat pembuangan akhir sampah jauh dari rumah
a. Makan
- Ibu klien mengatakan sebelum sakit klien makan sebanyak 3x/hari, klien selalu
menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan oleh ibunya, klien kadang makan di
suapi oleh ibunya. Di rumah sakit,Saat disuapi makanan tampak klien kesulitan
membuka mulut. Klien tampak sulit untuk membuka mulut, sehingga ia kesulitan
untuk makan dan minum akibat krusta dan macula eritema yang terdapat di area bibir/
mulut. Berat badan klien saat masuk Rumah Sakit yaitu 15 kg.
b. Minum
Ibu klien mengatakansebelum sakit klien biasa minum air banyak atau minum air
putih sekitar 800-1200 cc/hari, setelah masuk rumah sakit klien kesulitan untuk
minum air namun ibunya memberi klien minuman larutan kaki tiga botool sebanyak
c. Eliminasi
Sebelum masuk rumah sakit, Ibu klien mengatakan bahwa klien biasanya buang air
kecil (BAK) sebanyak 3-4 x/hari dan jumlahnya setiap kali BAK adalah banyak dan
berwarna kuning jernih. Ibu klien mengatakan BAB klien 1 x/2hari. Saat dilakukan
pengkajian, ibu klien mengatakan klien BAK 2-3 x/hari dan klien belum ada buang
air besar (BAB) di hari tersebut. Biasanya klien buang air besar 1x/2hari dengan
d. Tidur
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidur malam pada pukul 20.00 atau 21.00 WIB
dan bangun pada pukul 05.00 atau 06.00 WIB. Klien kadang terbangun dan tidur
28
kembali. Pada siang hari, ibu klien mengatakan bahwa klien kadang tidak tidur
siang, kadang tidur. Biasanya klien tidur siang pada pukul 12.30-14.00 WIB.
e. Aktivitas Bermain
ibunya beraktivitas seperti membaca bible dan bermain game di handphone serta
a. Antropometri
1) Berat Badan : 15 kg
3) Lingkar Kepala : 56 cm
4) Lingkar Dada : 50 cm
b. Keadaan Umum
3) Pernafasan : 33 x/m
4) Suhu : 37 0C
1) Rambut
2) Kepala
29
Inspeksi :Bentuk kepala klien simetris, kulit kepala berwarna sawo
Palpasi : saat dipalpasi, tidak teraba massadan tidak ada nyeri tekan
3) Muka
Inspeksi :Tampak eritema di wajah klien. Pipi sampai dagu tampak merah
dan bengkak.
4) Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga klien simetris, tidak ada kemerahan, tidak ada
Palpasi : Saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan dan massa pada telinga
5) Mata
Palpasi : Saat di palpasi, tidak terdapat massa dan nyeri tekan pada mata
6) Hidung
7) Mulut
Inspeksi :Bibir klien simetris. Bibir klien tampak bengkak dan kemerahan,
30
dari pipi sampai dagu mengalami kemerahan dan bengkak,
8) Leher
Inspeksi : leher berwarna sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada
tiroid.
Palpasi : saat di palpasi, tidak ada distensi vena jugularis, dan tidak
9) Dada
Auskultasi :
Palpasi
- Paru-paru : Taktil fremitus simetris getaran antara kiri dan kanan teraba
bersuara.
midclavicula
Perkusi
31
10) Abdomen
tekan
11) Ekstremitas
terdapat cyanosis
Palpasi : Pada saat di palpasi, nadi klien adekuat dan regular dengan
d. Dampak Hospitalisasi
Klien sesekali tampak rewel saat akan disuntikkan obat atau diukur suhu tubuhnya
oleh perawat. Klien ditemani oleh ayah,ibu, paman dan sepupunya. Klien paling
sering menangis ketika perawat datang untuk memberikan obat dan tampak takut.
Normal, dibuktikan dengan klien mampu melakukan tugas perkembangan yang jelas
berada di sebelah kiri garis umur dan tugas perkembangan yang dipotong oleh garis
umur.
32
b. Sektor motorik halus
Normal, dibuktikan dengan klien mampu melakukan tugas perkembangan yang jelas
berada di sebelah kiri garis umur dan tugas perkembangan yang dipotong oleh garis
umur.
c. Sektor Bahasa
Normal, dibuktikan dengan klien mampu melakukan tugas perkembangan yang jelas
berada di sebelah kiri garis umur dan tugas perkembangan yang dipotong oleh garis
umur.
Normal, dibuktikan dengan klien mampu melakukan tugas perkembangan yang jelas
berada di sebelah kiri garis umur dan tugas perkembangan yang dipotong oleh garis
umur.
33
PDW 13.7 % 10.0 – 18.0
WBC/ Leukosit 11.500 /mm3 5000 – 10.000
RBC/ Eritrosit 4.71 M/ul 4.00- 6.20
HGB/ Hemoglobin 12.4 g/dl Lk (13.5-18.0)
Pr (12.0 – 16.0)
HCT/ Hematokrit 36.5 % 35.0 – 55.0
Glukose Ad 66.5 mg/dl 70 - 110
Random
34
(klien kadang merintih dan mengeluh
nyeri saat membuka mulut)
- T : nyeri yang dirasakan saat
membuka mulut
DO:
- Keadaan umum lemah
- Kesadaran kompos mentis
- Ekspresi wajh klien tampak
meringis dan menangis saat diminta
membuka mulut
- Skala 7 (nyeri berat)
- RR : 33 x/menit
- HR : 105 x/menit
- Terdapat krusta dan macula eritema
di area bibir
- Mata klien tampak bengkak
35
DO:
- Klien tampak lemah
- Bibir tampak terdapat krusta dan
etitema
- Saat disuapi makanan tampak klien
kesulitan membuka mulut dan
menelan.
- Ekspresi wajah klien tampak
meringis saat diminta membuka
mulutnya
- Berat Badan : 15 kg
- Tinggi Badan : 115 cm
- Lingkar Kepala : 56 cm
- Lingkar Dada : 50 cm
- IMT : 11,3
- Klien tampak sulit untuk membuka
mulut, sehingga ia kesulitan untuk
makan dan minum
4 DS: Kurang pajanan Defisiensi
- Ibu klien mengatakan tidak tahu informasi pengetahuan
penyebab serta penanganan penyakit Orang tua
yang diderita anaknya sehingga
klien di bawa ke Rumah Sakit
- Ibu klien mengatakan klien di
berikan obat dari warung dan
dibawa berobat ke mantri dan
sinsang
DO:
- Ibu tampak cemas dengan kondisi
kesehatan klien
- ibu tampak bertanya tentang
penyakit anaknya.
36
III. Intervensi Keperawatan
37
DO: menyebar. kerusakan dan
- Keadaan umum lemah 3. Mampu 5. Monitor status memerlukan
- Kesadaran compos mentis melindungi kulit nutrisi klien pengobatan lebih
- Tampak bercak-bercak dan intensif.
hitam diseluruh tubuh mempertahanka 6. Kolaborasi 4. Untuk
- Bibir klien tampak bengkak n kelembaban pemberian mengetahui
- Terdapat eritema dan krusta kulit antibiotik pada tingkat
di bibir klien klien. kemampuan
- Area disekitar bibir, dari klien dan
pipi sampai dagu mencegah
mengalami kemerahan dan dekubitus
bengkak 5. Kebutuhan
- Terdapat makula eritema di nutrisi yang baik
seluruh tubuh klien pada klien dapat
meningkatkan
proses
penyembuhan
6. Pemberian
antibiotic untuk
mencegah
timbulnya
infeksi.
38
DS: diharapkan biasa muncul pada cemas
- Ibu klien mengatakan 1. Pasien dan penyakit, dengan 2. meningkatkan
tidak tahu penyebab keluarga cara yang tepat pengetahuan dan
serta penanganan menyatakan 2. Identifikasi mengurngi cemas
penyakit yang diderita pemahaman kemungkinan 3. informasi yang
anaknya sehingga klien tentang penyebab, dengan tepat dapat
di bawa ke Rumah Sakit penyakit, cara yang tepat menambah
- Ibu klien mengatakan kondisi, 3. Sediakan pengetahuan dan
klien di berikan obat prognosis dan informasi pada mengurangi
dari warung dan dibawa program pasien tentang tingkat
berobat ke mantri dan pengobatan kondisi, dengan kecemasan
sinsang cara yang tepat 4. agar pasien dapat
DO: 4. Diskusikan beradaptasi
- Ibu tampak cemas perubahan gaya dengan
dengan kondisi hidup yang perubahan
kesehatan klien mungkin tersebut
- ibu tampak bertanya diperlukan untuk 5. Membantu
tentang penyakit mencegah mempercepat
anaknya. kompIikasi di proses
masa yang akan penyembuhan
datang dan atau 6. Agar jika terjadi
proses tanda dan gejala
pengontrolan penyakit keluarga
penyakit bisa segera
5. Diskusikan pilihan melaporkan ke
terapi atau perawat
penanganan
6. Instruksikan
keluarga pasien
mengenai tanda
dan gejala untuk
melaporkan pada
pemberian
perawatan
kesehatan, dengan
cara yang tepat.
39
IV. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
NO Hari/Tgl/ Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Jam
1. Selasa, Nyeri akut 1. Mengkaji S: K
16-01- tingkat,frekuensi, P: ibu klien menyatakan E
2108 dan reaksi nyeri nyeri di rasakan saat L
13:10 yang dialami klien membuka mulut O
WIB pasien. dan area luka di sentuh M
2. Mengajarkan teknik Q: klien berteriak perih P
distraksi dan saat mulut di buka O
relaksasi R: area bibir atas dan K
3. Mengatur posisi bawah III
pasien senyaman S:8 B
mungkin sesuai
keinginan pasien
4. Melakukan
kompres luka T: ≤ 30 menit
dengan NaCl saat O:
rawat luka Ku lemah
Klien tampak terbaring
dengan posisi supine
Ttv:
TD: 80/50 mmHg,
RR: 24x/mnt,
HR: 105x/mnt
T: 37.5 oC
A: Nyeri akut skala 8
P: Lanjutkan Intervensi
1. Kaji tingkat,frekuensi, dan
reaksi nyeri yang dialami
pasien.
3. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin sesuai
keinginan pasien
4. Lakukan kompres luka
dengan NaCl saat rawat
luka
5. Klaborasikan dengan
dokter untuk pemberian
analgesik
40
5. Memonitor status Cinolon 2xoles
nutrisi klien A: Kerusakan integritas kulit
6. Kolaborasikan daerah bibir dan permukaan
pemberian antibiotik kulit tubuh
pada klien. P: Lanjutkan interevensi
- Pemberian obat 2. Jaga kebersihan kulit
IV agar tetap bersih dan
- Inj Cefotaxim kering
3x500 mg 3. Monitor kulit akan
- Inj adanya kemerahan
metronidazole 4. Monitor aktivitas dan
3x150 mg mobilisasi klien
- Cinolon 5. Monitor status nutrisi
2xoles klien
6. Kolaborasikan pemberian
antibiotik sesuai instruksi
dokter pada klien.
41
Januari n yang biasa muncul mengerti dengan L
2018 pada penyakit, informasi yang diberikan O
13:35 dengan cara yang Ibu klien mengatakan M
WIB tepat akan melaporkan ke P
2. Mengidentifikasi petugas ruangan jika O
kemungkinan anak nya mengalami K
penyebab, dengan tanda dan gejala yang di III
cara yang tepat sebutkan B
3. Menyediakan O:
informasi pada Ibu klien menyebutkan
pasien tentang tanda dan gejala yang
kondisi, dengan mungkin muncul pada
cara yang tepat klien
4. Mendiskusikan A : defisiensi pengetahuan
perubahan gaya teratasi
hidup yang P : stop intervensi dan
mungkin evaluasi pengetahuan
diperlukan untuk orangtua tentang perawatan
mencegah luka
kompIikasi di masa
yang akan datang
dan atau proses
pengontrolan
penyakit
5. Mendiskusikan
pilihan terapi atau
penanganan
6. Menginstruksikan
pasien mengenai
tanda dan gejala
untuk melaporkan
pada pemberi
perawatan
kesehatan, dengan
cara yang tepat.
1. Rabu, 17- Nyeri akut 2. Mengkaji S: K
01-2108 tingkat,frekuensi, P: ibu klien menyatakan E
13:00 dan reaksi nyeri nyeri di rasakan saat L
WIB yang dialami pasien. klien membuka mulut O
4. Melakukan kompres dan area luka di sentuh M
Nacl Q: klien berteriak perih P
saat mulut di buka O
R: area bibir atas dan K
bawah III
S: 8 B
42
Ttv:
TD; 90/50 mmHg,
RR: 24x/mnt,
HR: 110x/mnt
T: 36.8 oC
A: Nyeri akut skala 8
P:
1. Kaji tingkat,frekuensi, dan
reaksi nyeri yang dialami
pasien.
4. Lakukan kompres luka
dengan NaCl saat rawat
luka
43
kulit. TB : 115 Cm
6. Kolaborasi dengan Klien minum dengan cara
ahli gizi untuk : ditetesi dengan pipet
a. Menentukan Klien meringis ketika
jumlah kalori disuruh membuka mulut
dan nutrisi terdapat remahan roti di
yang bibir klien
dibutuhkan A : Nafsu makan meningkat,
klien Asupan mengalami
peningkatan.
P:
Lanjutkan intervensi
1. kaji adanya alergi
makanan.
2. anjurkan klien makan
sedikit demi sedikit tapi
sering.
3. Monitor intake dan
output.
4. Monitor adanya
penurunan berat badan.
5. Monitor turgor kulit.
6. Kolaborasi dengan ahli
gizi
1. Kamis, Nyeri akut 1. Mengkaji tingkat, S: K
18-01- frekuensi, dan reaksi orang tua klien E
2108 nyeri yang dialami menyatakan bibir L
13:00 pasien. mengelupas O
WIB 3. Melakukan kompres P: ibu klien menyatakan M
Nacl nyeri di rasakan saat P
klien membuka mulut O
dan area luka di sentuh K
Q: klien berteriak perih III
saat mulut di buka B
R: area bibir atas dan
bawah
S: 8
T: ≤ 30 menit
O:
Klien masih tampak
meringis saat membuka
mulut
Skala nyeri 8
A:
Nyeri akut skala 8
P:
lanjutkan intervensi
1. Mengkaji tingkat,
44
frekuensi, dan reaksi nyeri
yang dialami pasien.
7. Motivasi untuk melakukan
kompres Nacl
8. Kolaborasikan dengan
dokter untuk pemberian
analgesik.
P:
Lanjutkan intervensi
4. Anjurkan klien makan
sedikit demi sedikit tapi
sering.
5. Monitor intake dan
output.
6. Monitor adanya
penurunan berat badan.
7. Kolaborasi dengan ahli
gizi
45
kulit. muntah
6. Kolaborasi O:
dengan ahli gizi BB : 15 Kg
untuk : TB : 115 Cm
Menentukan Klien minum dengan
jumlah kalori dan dengan pipet
nutrisi yang Klien sedikit meringis
dibutuhkan klien ketika disuruh membuka
mulut
A:
Asupan makanan semakin
meningkat, Berat badan dapat
dipertahankan
P:
Lanjutkan intervensi
1. Mengkaji adanya alergi
makanan.
2. Menganjurkan klien
makan sedikit demi
sedikit tapi sering.
3. Memonitor intake dan
output.
4. Memonitor adanya
penurunan berat badan.
5. Memonitor turgor kulit.
6. Kolaborasi dengan ahli
gizi
1. Jumat, Nyeri akut 1. Mengkaji tingkat, S: K
19-01- frekuensi, dan reaksi Orang tua klien E
2108 nyeri yang dialami menyatakan anaknya L
10:00 pasien. rewelnya berkurang O
WIB 4. Melakukan kompres P: nyeri yang di rasakan M
Nacl masih pada saat klien P
membuka mulut dan area O
luka di sentuh K
Q: klien berteriak perih III
saat mulut di buka B
R: diarea mulut
S: 6
46
A:
Nyeri akut skala 6
P:
lanjutkan intervensi
2. Mengkaji tingkat,
frekuensi, dan reaksi nyeri
yang dialami pasien.
4. Melakukan kompres Nacl
2. Jumat, Kerusakan 1. Menjaga kebersihan S: K
19-01- integritas kulit agar tetap bersih Orang tua klien menyatakan E
2108 kulit dan kering luka dibibir mulai mengering L
10:10 2. Memonitor kulit O: O
WIB akan adanya Keadaan umum baik M
kemerahan Luka dibibir tampak P
3. Memonitor aktivitas mengering O
dan mobilisasi klien Obat IV: K
4. Kolaborasikan - Inj Cefotaxim 3x500 III
pemberian antibiotik mg B
pada klien. - Inf metronidazole
3x150 mg
- Cinolon 2xoles
- Sinocort 2xoles
- Candistatin drop 3x1
cc
A:
Kerusakan integritas kulit
P:
Lanjutkan intervensi
1. Menjaga kebersihan kulit
agar tetap bersih dan
kering
2. Memonitor kulit akan
adanya kemerahan
3. Memonitor aktivitas dan
mobilisasi klien
4. Kolaborasikan pemberian
antibiotik pada klien.
3. Jumat, 19 Gangguan 2. Menganjurkan S: K
Januari pemenuhan klien makan ibu klien mengatakan E
2018 kebutuhan sedikit demi klien sudah bisa makan L
12:00 nutrisi sedikit tapi sering. bubur sebanyak 3 O
WIB 3. Memonitor intake sendokm makan M
dan output. minum menggunakan P
4. Memonitor pipet O
adanya penurunan ibu klien mmegatakan an. K
berat badan. N tidak mengalami mual III
5. Memonitor turgor muntah B
kulit. O:
6. Kolaborasi Klien minum dengan
dengan ahli gizi dengan pipet
untuk : Klien meringis ketika
- Menentukan disuruh membuka mulut
jumlah kalori Klien tampak makan
dan nutrisi bubur
47
yang Inj Ranitidin 2x15 mg
dibutuhkan A : Pemberian asupan
klien makanan lebih padat mulai
- diberikan
P:
Lanjutkan intervensi
2. Anjurkan klien makan
sedikit demi sedikit tapi
sering.
3. Monitor intake dan
output.
4. Monitor adanya
penurunan berat badan.
5. Monitor turgor kulit.
6. Kolaborasi dengan ahli
gizi
1. Sabtu, Nyeri akut 1. Mengkaji tingkat, S: K
20-01- frekuensi, dan reaksi Klien menyatakan E
2018 nyeri yang dialami karakteristik nyeri : L
11:20 pasien. P: klien menyatakan O
WIB 5. Melakukan kompres nyeri di rasakan saat ia M
Nacl membuka mulut dan area P
luka di sentuh O
Q: Perih K
R: Area bibir atas dan III
bawah B
S: skala 4
T: kadang kadang saat
klien membuka mulut
O:
Klien masih tampak
meringis saat membuka
mulut
Skala nyeri 4
A:
Nyeri akut skala 4
P:
lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat, frekuensi, dan
reaksi nyeri yang dialami
pasien.
4. Lakukan kompres Nacl
2. Sabtu, Kerusakan 1. Menjaga S: K
20-01- integritas kebersihan kulit Orang tua klien menyatakan E
2108 kulit agar tetap bersih bibir tampak mongering dan L
11:40 dan kering sedikit mengelupas O
WIB 2. Memonitor kulit O: M
akan adanya Keadaan umum lemah P
kemerahan Luka bibir tampak O
48
3. Memonitor mengelupas K
aktivitas dan Obat IV: III
mobilisasi klien - Inj Cefotaxim 3x500 B
4. Kolaborasikan mg
pemberian - Inf metronidazole
antibiotik pada 3x150 mg
klien. - Cinolon 2xoles
- Sinocort 2xoles
- Candistatin drop 3x1
cc
A:
Luka pada area bibir
mengelupas. Nekrotik masih
tersisa.
P:
Lanjutkan intervensi
1. Anjurkan klien makan
sedikit demi sedikit tapi
sering.
2. Monitor intake dan
output.
3. Monitor adanya
penurunan berat badan.
4. Kolaborasi dengan ahli
gizi
P:
Lanjutkan intervensi
2. Kaji adanya alergi
makanan.
49
3. Anjurkan klien makan
sedikit demi sedikit tapi
sering.
4. Monitor intake dan
output.
5. Monitor adanya
penurunan berat badan.
6. Monitor turgor kulit.
7. Kolaborasi dengan ahli
gizi
50