Berkaitan dengan case conference masalah yang ada di ruangan Dahlia kelas III wanita di
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat, maka pada hari:
Telah diselenggarakan diskusi masalah diruangan Dahlia, case conference keluarga kecil
ruang Dahlia Mahasiswa Profesi Ners Universitas Tanjungpura dan salah satu perawat pelaksana
diruang Dahlia. Sebagaimana tercantum dalam daftar hadir terlampir.
Materi/topik yang dibahas dalam forum ini, peserta yang bertindak selaku pimpinan rapat
adalah:
a. Materi/Topik
1. Penjelasan tentang infeksi nosokomial, salah satunya adalah diare
2. Menganalisa penyebab terjadinya infeksi nosokomial: diare
3. Menjelaskan cara pencegahan yang baik dan benar dalam menangangi infeksi
nosokomial: diare
b. Unsur Pimpinan Rapat Sekretaris
Pimpinan : Ayu Agriyanti A.md.Kep
Sekretaris : Laras Ayu NingTias
Anggota : 1. Pika Romana Elsela
2. Tri Handayani
3. Sari Hari Yani
4. Ade Winda Sari
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi/ topik diatas selanjutnya
seluruh peserta memutuskan dan menyepakati bebrapa hal yang berketetapan menjadi
keputusan akhir rapat ini yaitu:
1. Pengertian Infeksi Nosokomial dan Diare
2. Masalah penyebab diare
Segi manusia nya : pasien di dalam ruangan tidak bisa dan tidak mampu menjaga
kebersihan diri dan lingkungan
Segi lingkungan nya : dibagian lingkungan kamar, wc yang kotor, tempat tidur yang
kotor, kasur yang lembab, didalam lingkungan terdapat poin yang tidak dapat
dikontrol yaitu air wc yang dmnum pada saat pasien sedang kumat.
3. Pencegahan diare
Mengajarkan pasien untuk mencuci tangan sebelum dan dsesudah makan, serta
setelah dari wc
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian therapy obat
Membersihkan kamar mandi dan kamar tidur
Menyediakan air minum bersih
Nosokomial berasal dari kata Yunani nosocomium yang berarti rumah sakit. Jadi
kata nosokomial artinya "yang berasal dari rumah sakit”, sementara kata infeksi artinya
terkena hama penyakit. Jadi, infeksi nosokomial (Hospital Acquired Infection/Nosocomial
Infection) adalah infeksi yang didapat dari rumah sakit atau ketika penderita itu dirawat di
rumah sakit. Infeksi ini baru timbul sekurang-kurangnya dalam waktu 3 x 24 jam sejak
mulai dirawat, dan bukan infeksi kelanjutan perawatan sebelumnya. (Nugraheni dkk,
2012).
Diare merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami
defekasi berupa feses cair atau feses tidak berbentuk dalam frekuensi yang sering (Lynda
Juall, 2012).
Diare adalah pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk (NANDA, 2012).
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa diare merupakan situasi
dimanaseorang individu mengalami sensasi rasa sakit perut seperti melilit atau mulas
kemudian defekasi berupa feses yang encer atau lunak dan tidak berbentuk serta
dikeluarkan secara terus- menerusdengan frekuensi lebih dari 3 kali.
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor :
1. Faktor infeksia.
a. Faktor internal : infeksi saluran pencernaan makananan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak. Meliputi infeksi internal sebagai berikut:
- Infeksi bakteri : vibrio, e.coli, salmonella, campylobacler, tersinia,aeromonas,
dsb.
- Ifeksi virus : enterovirus (virus ECHO, cakseaclere, poliomyelitis),adenovirus,
rotavirus, astrovirus dan lain-lain
- Infeksi parasit : cacing (asoanis, trichuris, Oxyuris, Strong
Ylokles, protozoa(Entamoeba histolytica, Giarella lemblia, tracomonas homonis),
jamur(candida albicans).
b. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan, seperti :
otitis media akut (OMA), tonsilitist tonsilofasingitis, bronkopneumonia,
ensefalitisdsb. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah
2 tahun.
2. Faktor malabsorbsi
- Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dansukrosa),
mosiosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galatosa). Pada bayi dan anak yang
terpenting dan terseirng intoleransi laktasi.
- Malabsorbsi lemak
- Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4. Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar).
Masalah penyebab diare
ada ribuan jenis organisme yang dapat menginfeksi saluran pencernaan dan menjadi
penyebab diare. Dari kelompok bakteri, ada empat jenis bakteri yang umum ditemui dalam kasus-
kasus diare di berbagai belahan dunia, yaitu campylobacter, salmonella, shigella, dan E. Coli.
Diare merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan yang umum ditemukan.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, maupun virus. Ada ribuan jenis
organisme patogen tersebut yang dapat menginfeksi saluran pencernaan dan
menjadi penyebab diare. Dari kelompok bakteri, ada empat jenis bakteri yang umum
ditemui dalam kasus-kasus diare di berbagai belahan dunia, yaitu campylobacter,
salmonella, shigella, dan E. Coli.
Bakteri lainnya adalah Shigella. Bakteri jenis ini seringkali menyebabkan diare
yang disertai dengan darah. Tidak seperti bakteri penyebab diare lainnya, Shigella dapat
berpindah dari manusia ke manusia. Biasanya kasus diare karena Shigella muncul di dalam
komunitas dengan gaya hidup yang kurang higienis. Bakteri ini hidup di air dan dapat
menempel pada makanan. Shigella dapat dengan mudah dihindari apabila Anda rajin
mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Satu jenis bakteri lain yang sering ditemukan pada kasus-kasus diare adalah bakteri
E. Coli. Kebanyakan bakteri E. Coli tidak berbahaya, dan seringkali hidup dalam saluran
pencernaan manusia. Namun, beberapa jenis bakteri ini dapat mengeluarkan racun yang
menimbulkan infeksi yang akut, dan menyebabkan diare. Umumnya, infeksi terjadi pada
anak-anak. Seperti halnya Shigella, bakteri ini juga dapat berpindah dari manusia ke
manusia.
Sebagian kasus infeksi bakteri terjadi karena kontaminasi pada makanan, namun
sebagian besar lagi terjadi karena kebiasaan yang kurang sehat, termasuk malas mencuci
tangan. Padahal, cuci tangan menggunakan sabun merupakan pertahanan utama dalam
mencegah infeksi bakteri. memberitahu kita semua betapa pentingnya cuci tangan pakai
sabun di 5 waktu penting, yaitu sebelum sarapan, sebelum makan siang, sebelum makan
malam, setelah menggunakan toilet, dan saat mandi. Dengan melakukan kebiasaan yang
sederhana ini selama 21 hari tanpa putus, kita akan terselamatkan dari infeksi bakteri
patogen yang berbahaya.