Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI

EKSTERMITAS ATAS DAN EKSTERMITAS BAWAH

Disusun Oleh:

Dewi Eli Santi, A.Md.Kep

RSPAD GATOT SUBROTO

Jl. Abdul Rahman Saleh Raya No. 24, RT 6 RW 1, Senen

Daerah Khusus Ibukota

Jakarta Pusat 10410


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tuga makalah yang berjudul “Anatomi Fisiologi Ekstermitas Atas Dan
Ektermitas Bawah”. Adapun harapan kami kepada para pembaca atau semua kalangan yang
teleh membaca makalah ini yaitu dapat menambah wawasan / pengetahuan dalam kehidupan
sehari-hari.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan disebabkan
kurangnya kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang
membangun agar penulis dapat berbuat banyak dikemudian hari. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 26 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Anatomi Fisiologi Ektermitas ........................................................... 2


B. Anatomi Fisiologi Ektermitas Atas ..................................................................... 2
C. Anatomi Fisiologi Ektermitas Bawah ................................................................. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Banyak macam-macam sistem rangka pada manusia, namun yang akan
kami bahas dalam makalah ini tentang ekstremitas atas dan Ektermitas Bawah.
Perawat peduli akan individu yang sedang sakit dan berada dalam periode
rentan. Untuk dapat melakukan pekerjaan ini dengan benar, perawat perlu memahami
struktur dan fungsi tubuh dan mampu menggunakan pengetahuan ini dengan
memberikan perawatan kepada pasien. Setiap organ dalam tubuh berperan dalam
mempertahankan kesehatan seluruh tubuh, dan jika salah satu organ tidak sempurna,
seluruh tubuh akan dipengaruhi. Struktur setiap bagian menggambarkan fungsi dan
fungsi menggambarkan srtuktur. Dengan demikian, mempelajari tubuh manusia
merupakan suatu proses pikir yang logis dan sehat, bukan semata-mata proses
mengingat.
Dalam makalah ini akan dipaparkan secara singkat dan jelas mengenai
ektremitas atas dan ektermitas bawah, dimana seorang individu sangat bergantung pada
lengan atas untuk membantu aktivitas kehidupannya sehari-hari. Lengan atas memiliki
peran yang penting pagi manusia untuk kelangsungan hidupnya, contohnya, manusia
menggunakan tangan untuk menulis, makan, mandi, dan sebagainya.
Dengan demikian, penting juga bagi perawat untuk mengetahui anatomi dan
fisiologi ekstremitas atas dan ekstermitas bawah agar dapat memberikan asuhan
keperawatan yang benar dalam praktik kepada pasien.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah terurai diatas terdapat beberapa permasalah yang
melandasi penulis untuk mengkaji lebih lanjut tentang anatomi fisiologi ekstremitas
atas dan ektermitas bawah.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi dan
fisiologi ektremitas atas dan ekstermitas bawah.
iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anatomi Fisiologi Ekstremitas


Berasal dari Bahasa latin, yaitu: Anatomi; Ana= bagian, memisahkan. Tomie
(tomi)= Tomneinei= iris, potong. Fisiologi: Fisis (Phisys)= alam atau cara kerja,
Logos(logi)= ilmu pengetahuan. Jadi anatomi dan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang susnan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja.
Ektermitas adalah tulang yang berfungsi sebagai alat gerak yang terdiri dari lengan
(ekstremitas atas) dan kaki (ekstremitas bawah), jadi anatomi fisiologi ekstremitas adalah
ilmu yang mempelajari tentang susunan atau potongan dari bagian tulang-tulang
ekstremitas baik ektremitas atas maupun ektremitas bawah.

B. Anatomi dan Fisiologi Ekstremitas Atas


Ekstremitas atas adalah kerangka anggota gerak atas yang dikaitkan dengan
kerangka badan dengan perantaraan dengan gelang bahu yang terdiri atas klavikula dan
skapula.
1. Skapula
Dalam anatomi manusia, tulang belikat (bahasa Inggris: scapula, shoulder
blade, bahasa Latin: omo) adalah tulang yang menghubungkan tulang lengan atas dan
tulang selangka.
Scapula membentuk bagian posterior dari gelang bahu. Berbentuk pipih dan
seperti segitiga. Secara anatomis, memiliki dua permukaan (fascia), 3 pinggir (margo),
dan 3 sudut (angulus). Pada bagian anterior, terdapat fossa (alur) subscapularis, dimana
tempat melekatnya otot subscapularis.
Bagian permukaan posterior dibagi oleh spina scapula menjadi fossa
suprapinosus dan fossa infraspinosus. Pada manusia dan beberapa karnivora, pada
ujung spina scapula terdapat bagian acromion. Bagian khas lainnya yaitu processus
coracoideus yakni tonjolan yang berasal dari bagian utama scapula sendiri (bukan
spina). Ujung dari processus ini dilekati oleh banyak otot seperti otot coracobrachialis.
Di dekat bagian bawah processus coracoideus terdapat angulus lateralis, dan
sebuah bagian seperti cekungan yang disebut cavitas glenoidales. Di cavitas inilah
tempat melekatnya bonggol kepala dari humerus. Scapula bersendi dengan clavicula
pada acromion.
2
Gerakan skapula dibawa oleh otot-otot bahu yaitu Elevasi, Depresi,
pengunduran, penyusutan, lateral rotasi, rotasi medial, Upward Rotasi, Downward
Rotation, Tipping anterior, dan posterior tip.
Tulang scapula dalam tubuh juga memeiliki fungsi tersendiri, beberapa fungsi
tersebut antara lain:
a. Sebagai lampiran untuk beberapa otot
b. Sebagai lampiran untuk tenden yang ada pada lengan
c. Sebagai lampiran untuk tenden yang ada pada leher
d. Sebagai lampiran untuk tenden yang ada pada dada
e. Membantu untuk melakukan pergerakan pada bagian tangan dan diisi juga dengan
otot sehingga memiliki permukaan yang kuat.
f. Membantu untuk melakukan pergerakan pada bagian bahu dan diisi juga dengan
otot sehingga memiliki permukaan yang kuat.

Gambar Skapula
2. Klavikula
Klavikula atau tulang selangka adalah tulang melengkung yang membentuk
bagian anterior dari gelang bahu. Klavicula adalah tulang pertama yang mengalami
proses pengerasan osifikasi selama perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6.
Clavicula juga yang merupakan tulang terakhir yang menyelesaikan proses pengerasan
yakni pada usia 21 tahun. Klavicula berbentuk kurva-ganda dan memanjang. Ini adalah
satu-satunya tulang yang memanjang horizontal dalam tubuh. Terletak di atas tulang
rusuk pertama. Pada ujung medial, clavicula bersendi pada manubrium dari sternum
(tulang dada) pada sendi sternoclavicularis. Pada bagian ujung lateral bersendi dengan
acromion dari scapula (tulang belikat) dengan sendi acromioclavicularis. Pada wanita,

3
clavicula lebih pendek, tipis, kurang melengkung, dan permukaannya lebih halus.
Tulang klavikula terletak persis dibawah kulit dan mudah diraba sepanjang strukturnya.
Fungsi klavikula yaitu Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak
atas dari bagian dada supaya lengan dapat bergerak leluasa dan meneruskan goncangan
dari anggota gerak atas ke kerangka tubuh (aksial). Walaupun dikelompokkan dalam
tulang panjang, clavicula adalah tulang satu-satunya yang tidak memiliki rongga
sumsum tulang seperti pada tulang panjang lainnya. Clavicula tersusun dari tulang
spons.
Klavikula adalah tulang dalam batang badan yang paling banyak terkena
fraktur. Tulang ini dapat patah karena kekerasan langsung atau tak langsung, seperti
jatuh bertelekan telapak tangan atau bahu. Biasanya tulang ini patah ditengah-tengah
atau sepertiga dari tengah. Cedera yang umum terjadi pada klavikula antara lain
Dislokasi acromioclavicularis, Dislokasi sternoclavicular, Fraktur (patah) clavicula,
Osteolisis, Degenerasi clavicula.
Di bawah bagian klavikula dan skapula kerangka lengan, lengan bawah, dan
telapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang yaitu:
1 humerus : tulang lengan atas
1 ulna : tulang hasta
1 radius : tulang pengumpil
8 tulang karpal : tulang telapak tangan
5 tulang metakarpal : tulang pangkal tangan
14 falangus. : ruas jari tangan

Gambar Ektremitas Atas

4
3. Humerus (Tulang lengan Atas)
Dalam anatomi manusia, tulang lengan atas (bahasa Inggris: humerus, bahasa
Latin: humerus, umerus, bahasa Yunani: ōmos, lengan atas) adalah tulang panjang pada
lengan (atau kaki depan pada hewan) yang terletak antara bahu dan siku. Pada sistem
rangka, terletak di antara tulang belikat dan radius-ulna (tulang pengumpil-hasta)..

Gambar Humerus

Secara anatomis, tulang humerus dapat dibagi menjadi tiga bagian: bagian atas
humerus, corpus humerus (badan humerus), bagian bawah humerus.
Kepala bonggol humerus (caput humeri) bersendi dengan cavitas glenoidales
dari scapula. Penyambungan ini dikenal dengan sendi bahu yang memiliki jangkauan
gerak yang luas. Pada persendian ini terdapat dua bursa yaitu pada bursa subacromialis
dan bursa subscapularis. Bursa subacromialis membatasi otot supraspinatus dan otot
deltoideus. Bursa subscapularis memisahkan fossa subscapularis dari tendon otot
subscapularis. Otot rotator cuff membantu menstabilkan persendian ini. Pada bagian
siku, terdapat persendian dengan ulna sehingga memungkinkan gerak fleksi dan
ekstensi. Gerakan ini terjadi pada bagian troklea humerus. Terdapat dua cekungan pada
ujung bawah humerus, yaitu fossa coronoidea dan fossa olecrani.
Dislokasi bahu yang paling umum adalah pada humerus. Dislokasi ini dapat
menyebabkan cedera pada nervus axillaris atau arteri axillaris. Tanda-tanda dislokasi
adalah adanya perbedaan kontur pada bahu, adanya perbedaan pada kontur di bawah
acromion scapula, dan bonggol kepala humerus yang dapat diraba.

5
Fungsi dari tulang ini adalah Fungsi utama tulang humerus adalah berfungsi
sebagai tempat untuk keterikatan otot yang kemudian bertanggung jawab untuk
berbagai gerakan, terutama sendi bahu dan siku, mendukung gerakan lengan dari
mengangkat benda ke aktivitas fisik lainnya dan pembentukan darah oleh sumsum
tulang di dalam medulla tulang.
4. Ulna
Tulang hasta atau ulna merupakan tulang panjang di bagian medial lengan
bawah. Terletak sejajar dengan tulang pengumpil
(radius). Ulna (tulang hasta) yaitu sebuah tulang
pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua
ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial
lengan bawah dan lebih panjang daripada radius
atau tulang pengumpil. Kepala ulna ada
disebelah ujung bawah.
Gambar Ulna

Badan tulang hasta melebar pada bagian proksimal dan menyempit di bagian
distal. Pada proksimalnya, memiliki sebuah tonjolan (processus) yang disebut procesus
olecranii, sebuah struktur seperti kail pancing yang nantinya masuk ke dalam fossa
olecrani pada humerus. Pada bagian distal terdapat processus styloideus.
Tulang hasta dibentuk dari tiga pusat yaitu pada badan tulang, bagian bawah
(inferior), dan atas dari olecranon. Osifikasi (pembentukan tulang) dimulai dari bagian
tengah badan tulang pada janin berumur delapan minggu. Pada saat mendekati
kelahiran, mulai dibentuk tulang hasta yang sejati. Pada anak-anak umur empat tahun,
pertumbuhan tulang dimulai dari tengah kepala tulang. Pada umur sepuluh tahun,
terjadi pertumbuhan di olecranon. Pada umur enambelas tahun, bagian superior tulang
sudah benar-benar bersendi dengan humerus, dan pada bagian bawah terjadi pada usia
kira-kira duapuluh tahun.
Adapun tulang hasta atau ulna pada manusia berbentuk seperti sebuah pipa yang
mmepunyai sebuah batang dan dua ujung. Tulang ini terletak di sebelah di sebelah
medial lengan bawah dan ukurannya lebih panjang dari pada radius atau tulang
penumpil, dan memeiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai tulang yang berfungsi untuk mendukung lengan bawah yang
memungkinkan adanya gerakan yang terjadi.

6
b. Sebagai tulang yang berfungsi untuk menyimpan mineral dan mneghasilkan sel-sel
darah pada sum sum tulang.
c. Sebagai tulang yang berfungsi atau bekerja sama dengan tulang pengumpil untuk
menyusun lengan bawah pada tangan manusia. Sebagai tulang yang berfungi
sebagai penunjang kerangka tangan manusia
5. Radius

Gambar Radius
Tulang pengumpil atau radius adalah tulang lengan bawah yang
menyambungkan bagian siku dengan tangan di sisi ibu jari. Tulang pengumpil terletak
di sisi lateral tulang hasta (ulna). Bentuk badan tulang pengumpil semakin ke bawah
semakin membesar yang akan membentuk persendian pergelangan tangan. Pada ujung
atas terdapat bagian yang sangat khas yaitu bonggol tulang yang bundar, disebut caput
radii (kepala radius). Permukaan caput akan bersendi dengan capitulum di tulang lengan
atas. Keliling caput akan bersendi dengan tulang hasta. Di dekat caput, terdapat struktur
kasar yang disebut tuberositas radii. Badan tulang pengumpil memiliki pinggir
interosseus (yang menghadap ke tulang hasta) yang tajam. Pada ujung bawah terdapat
penonjolan processus styloideus ke arah distal. Di permukaan posterior, terdapat
struktur kasar yang kecil yang disebut tuberculum dorsalis.
Ujung atasnya bersendi dengan tulang lengan atas (humerus) pada persendian
siku dan dengan tulang pengumpil di persendian radioulnaris superior. Ujung bawahnya
bersendi dengan tulang scaphoideum dan lunatum (salah satu tulang pergelangan
tangan), serta dengan tulang hasta pada persendian radioulnaris inferior.
Tulang pengumpil juga berperan penting dalam tubuh seperti sebagai tulang
yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh bagian atas, sebagai tulang yang

7
menghubungakan antara ruas siku dan ibu jari atau jempol, dan sebagai tulang yang
berfungsi untuk menyusun lengan bagian bawah.
6. Karpalia

Gambar Karpalia

Karpalia terdiri atas delapan tulang tersusun dalam dua baris, empat tulang
dalam setiap baris, yaitu:
a. Bagian proksimal meliputi: os navikular/skafoid (tulang bentuk kapal), os
lunatum/semilunar (tulang berbetuk bulan sabit), os triquetrum (tulang berbentuk
segitiga), os fisiformis (tulang berbentuk kacang).
Tulang navikular dan tulang lunatum bersendi di atas dengan ujung bawah radius
dalam formasi pergelangan dan di bawah bersendi dengan beberapa dari tulang
karpal dari barisan kedua.
b. Bagian distal meliputi: os multangulum mavus/trapezium (tulang besar bersegi
banyak), os multangulum minus/trapezoid (tulang kecil segi banyak), os kapitatum
(tulang berkepala), os hamatum (tulang berkait).
Penempatan anatomi tulang karpal membantu mereka membentuk sendi.
Tulang pergelangan tangan karpal bertanggung jawab untuk rotasi dan fleksibilitas
pergelangan tangan dan tangan manusia serta untuk membantu memposisikan tangan
dan memperkuat penggunaan ekstensor dan fleksor lengan bawah. Tulang rawan
mengelilingi empat permukaan tulang karpal. Kehadiran kartilago memungkinkan
tulang atau sendi untuk mengartikulasikan dan bergerak dengan lancar melawan satu
sama lain, tanpa menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri. Hanya ketika tulang rawan
ini merosot sehingga tulang-tulang saling menggores satu sama lain dan menimbulkan
rasa sakit yang dapat berkisar dari ringan hingga akut.

8
7. Metakarpalia
Metakarpila yaitu tulang telapak tangan yang terdiri dari tulang pipa pendek
sebanyak 5 tulang. Setiap tulang mempunyai batang, mempunyai dua ujung. Ujung
yang bersendi dengan tulang kapal disebut
ujung karpal dan sendi yang dibentuknya adalah
sendi karpo-metakarpal. Ujung distal bersendi
dengan falangus disebut kepala. Batang dari
tulang ini adalah prismoidal (seperti prisma) dan
permukaannya yang terbesar menghadap
posterior (ke arah belakang tangan). Otot
interosa dikaitkan pada sisi-sisi batang.
Gambar Metakarpalia
Fungsi dari tulang metakarpal yaitu sebagai pemberi bentuk tangan, juga
menghubungkan tulang jari (phalanges) dgn tulang pangkal tangan (carpals).
Metacarpals juga berfungsi untuk membentuk knuckles (buku jari, yang dibentuk saat
kamu mengepalkan tangan. Penonjolan antara jari dengan telapak). Selain itu, tulang
tersebut juga berfungsi sebagai tempat menempelnya otot, contohnya otot lumbricals
8. Falangus
Falangus yaitu tulang jari tangan juga terdiri dari tulang pipa pendek yang
banyaknya 14 buah dibentuk dalam 5 bagian tulang yang berhubungan dengan
metakarpalia perantaraan persendian. Falangus tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari
tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari
yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
Falangus juga terdiri dari proksimal
phalanges, medial phalanges dan distal
phalanges. Sendi engsel yang terbentuk antara
phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih
fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.
Gambar Falangus

9
C. Anatomi dan Fisiologi Eketermitas Bawah
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal,
dan tulang-tulang phalangs.

1. Pelvis

Gambar Pelvis

Pelvis atau yang disebut juga panggul adalah bagian tubuh dengan bentuk
menyerupai baskom (basin) dengan tepi yang melebar pada kedua sisi.Pada panggul
manusia, panggul dibentuk oleh dua buah tulang pelvis yang bergabung ke arah posterior
pada sakrum dan ke arah anterior pada simfisis pubis. Daerah baskom pada panggul akan
memuat isi abdomen bagian bawah. Bagian yang menyerupai baskom ini akan lebih
lebar pada wanita daripada pria, hal ini disebabkan fungsi dari daerah yang melebar ini

10
untuk melahirkan bayi. Tulang panggul manusia memiliki tiga bagian yang menyatu,
yaitu ilium, iskium (untuk duduk), dan pubis (pada bagian depan). Ketiga bagian
tersebut akan bersatu pada asetabulum, yaitu daerah yang menyerupai soket dari sendi
panggul.
Secara umum, ada empat tipe pelvis berdasarkan bentuknya, yaitu pelvis
anthropoid, pelvis android, pelvis gynecoid, dan pelvis platypelloid. Pelvis anthropoid
adalah bentuk panggul yang umum ditemui pada pria, dengan bentuk cekungan lonjong
dan bagian sakrum yang panjang.
2. Femur
Tulang paha atau femur adalah bagian tubuh terbesar dan tulang terkuat pada
tubuh manusia. Ia menghubungkan tubuh bagian pinggul dan lutut. Kata "femur"
merupakan bahasa Latin untuk paha. Kata harus dibedakan dengan femina yang berarti
wanita.
Tulang paha terdiri dari bagian kepala dan leher pada bagian proksimal dan dua
condylus pada bagian distal.
Kepala tulang paha akan membentuk sendi pada pinggul. Bagian proksimal
lainnya yaitu trochanter major dan trochanter minor menjadi tempat perlekatan otot.
Pada bagian proksimal posterior terdapat tuberositas glutea yakni permukaan kasar
tempat melekatnya otot gluteus maximus. Di dekatnya terdapat bagian linea aspera,
tempat melekatnya otot biceps femoris.
Salah satu fungsi penting kepala tulang paha adalah tempat produksi sel darah
merah pada sumsum tulangnya.
Pada ujung distal tulang paha
terdapat condylus yang akan membuat sendi
condylar bersama lutut. Terdapat dua
condylus yakni condylus medialis dan
condylus lateralis. Di antara kedua condylus
terdapat jeda yang disebut fossa
intercondylaris.

Gambar Femur

11
3. Tibia
Tulang kering (bahasa Inggris: shinbone,
shankbone) atau disebut juga tibia, adalah satu dari
dua tulang yang lebih besar dan lebih kuat yang
berada di bawah lutut pada vertebrata (tulang yang
satunya lagi adalah fibula), yang menghubungkan
lutut dengan tulang pergelangan kaki. Secara umum
dikenal sebagai tulang yang paling kuat dalam
memikul beban berat,tibia dapat ditemukan di
sebelah fibula. Merupakan tulang terbesar kedua
Gambar Tibia
dalam tubuh manusia, yang terbesar adalah femur.
Dinamai tibia berdasarkan seorang pemain flute Yunani, bernama Aulos yang juga
dikenal sebagai Tibia. Tulang kering juga berfungsi sebagai penyambung lengan, tulang
kering berisi sumsum merah yang kaya akan darah merah, dan tulangnya berbentuk pipa.
4. Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih
lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi
dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus
lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.
Fungsi dari tulang fibula yaitu: membau tulan fibula menopang
serta menahan tekanan atau beban yang dibern tubuh, tempat melekatnya
otot kaki, menjadikan seseorang dapat berdiri, alat gerak pasif bagian
dalam. Gambar Fibula

12
5. Tarsal

Gambar Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus,
talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang
penyanggah berdiri.
Fungsi dari tulang tarsal adalah membantu untuk memungkinkan gerak naik
turun dengan adanya sendi engsel dan membantu melangkah serta berjan dengan cara
yang nyaman dan seefisien mungkin.

13
6. Metatarsal

Gambar Metatarsal
Tulang metatarsus atau metatarsal adalah kelompok lima tulang panjang di kaki
terletak di antara tulang-tulang tarsal dari belakang-dan pertengahan-kaki dan falang
jari-jari kaki. Kelompok tulang ini tidak mempunyai nama untuk masing-masing tulang,
namun tulang diberi nomor dari sisi medial (sisi kaki besar): metatarsal pertama, kedua,
ketiga, keempat, dan kelima. Fungsi metatarsal untuk membagi beban pada tubuh dan
mengadaptasikan tubuh pada tanah yang tidak rata.
7. Phalangs

Gambar Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari
dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari
kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
Phalang adalah tulang yang membentuk jari-jari tangan dan jari-jari kaki. Ada
56 falang di tubuh manusia, dengan empat belas di masing-masing tangan dan kaki. Tiga
phalang hadir di setiap jari dan jari kaki, dengan pengecualian ibu jari dan kaki besar,
yang hanya memiliki dua. Falang tengah dan jauh dari jari kaki keempat dan kelima

14
sering menyatu (symphalangism). Falang tangan umumnya dikenal sebagai tulang jari.
Falang kaki berbeda dari tangan karena mereka lebih pendek dan lebih pipih, terutama
pada falang proksimal, yang paling dekat dengan tubuh.
Sebuah phalanx diberi nama sesuai apakah proksimal, tengah, atau distal dan jari
atau ujung jari yang terkait. Falang proksimal adalah yang paling dekat atau kaki. Falang
proksimal bergabung dengan metacarpal tangan atau metatarsal kaki pada sendi
metacarpophalangeal atau sendi metatarsophalangeal. Phalanx menengah tidak hanya
berada di antara lokasi, tetapi biasanya juga dalam ukuran. ibu jari kaki tidak memiliki
phalanx tengah. Falang distal adalah tulang di ujung jari kaki. Phalang proksimal,
menengah, dan distal mengartikulasikan satu sama lain melalui artikulasi
interphalangeal.
Fungsi dari tulang ini antara lain sebagai ranga membentuk jari kaki, sebagai
tempat penopang keseimbangan dan sebagai tumpuan serta sebagai melekatnya otot
untuk menggerakan sendi yang terdapat di jari kaki

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekstremitas atas adalah kerangka anggota gerak atas yang dikaitkan dengan
kerangka badan dengan perantaraan dengan gelang bahu yang terdiri atas klavikula dan
skapula. Di bawah bagian klavikula dan skapula kerangka lengan, lengan bawah, dan
telapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang yaitu: 1 humerus (tulang
lengan atas, 1 ulna (tulang hasta), 1 radius (tulang pengumpil), 8 tulang karpal (tulang
telapak tangan), 5 tulang metacarpal (tulang pangkal tangan), 14 falangus (ruas jari
tangan).
Ektermitas bawah adalah anggota gerak bawah yang terdiri dari 31 tulang terdiri
dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.

B. Saran
Semoga tulisan yang ada dalam makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
penulis sendiri. Setelah kita mengetahui berbagai macam bentuk, letak dan fungsi
tulang, kita dapat menjaga tulang kita dengan baik dan selalu hidup sehat agar kita
terhindarkan dari penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan tulang.
Budayakan hidup sehat, mulai dari sekarang dari diri sendiri, lingkungan sekitar
dan masyarakat banyak.

16
DAFTAR PUSTAKA

Paulsen F & Waschke J. 2010. Sobotta Atlas Anatomi Manusia, Jilid 1, Edisi 23. Jakarta:
EGC
Pearce, Evelyn C.2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3. Jakarta.EGC
Watson, Roger. 2002. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 10. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai