Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA KELUARGA NY.

S
DENGAN FOKUS PADA NY. S DENGAN DIABETES MELITUS
DI DESA LEMBERANG RT 01 RW 01 SOKARAJA

Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Gerontik

Disusun oleh:
Nurul Aisah
P1337420215017
3A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018
Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Keluarga Ny. S
Dengan Fokus Pada Ny. S Dengan Diabetes Melitus
Di Desa Lemberang Rt 01 Rw 01 Sokaraja

A. Identitas Umum Keluarga


1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 57 tahun
c. Agama : Islam
d. Suku : Jawa
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
g. Alamat : Lemberang Rt 01 Rw 01, Sokaraja
h. No Telepon :-
2. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hubungan Pekerjaan Pendidikan
Keluaga
1. Ny. S P 57 Kepala Keluarga IRT Tamatan SMA
2. An. F L 15 Anak Pelajar Masih sekolah
(SMP)
3. Genogram

Keterangan :
= Laki-laki = Menikah
= Perempuan = Tinggal serumah
= Meninggal
= Klien

4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga : single parent family, oleh karena kematian
pasangan hidupnya.
b. Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga tesebut : tidak ada
masalah yang berarti, karena kedua anak Ny. S sudah bekerja dan
membantu dalam membiayai kebutuhan sehari-hari Ny. S dan
membantu membiayai sekolah adiknya yaitu anak Ny. S yang
terakhir.
5. Suku Bangsa
a. Asal suku bangsa : jawa
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : tidak ada budaya
yang mengikat dan berpantang terhadap kesehatannya.
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : tidak ada
kepercayaan di keluarga yang bertentangan dengan keluarga.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : anak
b. Penghasilan : Ny. S sebagai ibu rumah tangga dan mengurus
cucunya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ny. S mendapat
uang dari anak-anaknya yang sudah bekerja ± Rp. 800.000/bulan,
dan untuk biaya sekolah anaknya yang terakhir sudah ± 3 tahun
dibantu oleh anaknya yang sudah bekerja.
c. Upaya lain : tidak ada
d. Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dan lain-lain) :
rumah dengan berabotan yang sederhana, yang sekarang ditempati
oleh Ny. S dan anaknya.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : untuk memenuhi
kebutuhan primernya sendiri, Ny. S merasa cukup.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi keluarga dilakukan dengan menonton televise di rumah,
berkumpul dengan anak dan menantu serta cucunya. Karena anak yang
pertama dan cucunya tinggal bersama Ny. S kadang mereka
melakukan rekreasi bersama ke waterpark dreamland dan owabong.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap keluarga melepas
anak dewasa.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
tidak ada.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti : tidak ada.
4. Riwayat kesehatan saat ini : pada keluarga Ny. S yang merasa ada
gangguan kesehatan adalah Ny. S yang memiliki riwayat Diabetes
Melits dan sering merasa mudah capek setelah melakukan aktivitas.
Ny. S melakukan upaya untuk menjaga kesehatannya dengan mengikti
kegiatan posyandu lansia di dekat rumahnya, dan ia pernah diberi obat
oleh petugas puskesmas di posyandu. Ny. S mengatakan bahwa ia
menderita Diabetes Melitus dan dilakukan pemeriksaan GDS dan
didapatkan hasil kada gula darahnya tinggi > 300 md/dl. Ny. S belum
pernah mendapat informasi, hanya disuruh mengurangi makanan
manis. Ny. S menjalani pola hidupnya sehari-hari dengan mengurangi
makanan manis, melakukan olahraga, dan istirahat jika merasa tidak
enak badan.
5. Riwayat penyakit keturunan : Ny. S mengatakan ada riwayat keturunan
dari orang tauanya yang menderita Diabetes Melitus yaitu ayahnya
yang sudah meninggal dunia.
6. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan yang
Kesehatan Kesehatan Telah Dilakukan
1. Ny. S 57 55 DM Lengkap Ada Tensi dan cek
GDS
2. An. F 15 25 Sehat Lengkap Tidak ada -
7. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : posyandu dan
puskesmas.
8. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Ny. S mengalami mudah
capek, pandangan kabur dan lemas seperti tidak memiliki tenaga
karena saat suaminya dirawat di Rumah sakit dan Ny. S harus
menemani dan menjaga suaminya sehingga pola makannya tidak
teratur, makan nasi hangat, minum the manis, banyak pikiran setiap
hari sehingga kondisi kesehatannya menurun. Kemudian Ny. S
melakukan pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas II Sokaraja dan
dilakukan cek laboratorium dengan hasil GDS 400 mg/dl dan
kolesterol 325 mg/dl.
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
a. Luas rumah 12 x 14 m2 dengan 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
ruang tengah/keluarga, 1 dapur, tempat untuk mencuci dan 1 kamar
mandi serta WC.
b. Sumber air menggunakan sumur gali yang digunakan untuk mandi
dan mencuci, WC bentuk leher angsa dengan septic tang kira-kira
berjarak 15 m dari sumber air. Saluran air menggunakan lubang
galian dengan tertutup, dan dialirkan ke pipa pembuangan limbah
tertutup. Ventilasi di rumah cukup terpapar sinar matahari kalau
siang, dan jendela selalu dibuka pada siang hari. Untuk malam hari
penerangan menggunakan listrik dan cukup terang. Pengelolaan
sampah dibuang di pekarangan untuk kemudian dibakar.
c. Tipe rumah : permanen
1) Kepemilikan sendiri
2) Ventilasi/jendela cukup terpapar sinar matahari
3) Pemanfaatan ruangan baik, sesuai dengan pembagian dan
penggunaan ruangna oleh Ny. S
4) Septic tank : ada
5) Sumber air minum : air gallon
6) Kamar mandi/WC : bentuk leher angsa
7) Sampah dibuang ke pekarangan dan dibakar
8) Kebersihan lingkungan cukup, pekarangan bersih karena setiap
hari disapu dan tidak ada aliran air yang mampet.
9) Denah rumah
2 3 4 8

1 5 6 7
Keterangan :
U 1 : ruang tamu
B T 2, 3, 5, 6 : kamar
S 4 : ruang tengah/keluarga
7 : kamar mandi & WC
8 : dapur

d. Keterangan tetangga dan komunitas RW


1) Kebiasaan masyarakat di sekitar : tidak ada kesepakatan
masyarakat yang bertentangan dengan kesehatan, posyandu
lansia diadakan setiap hari rabu minggu ke dua setiap bulannya.
2) Aturan/kesepakatan : tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan.
3) Budaya jawa yang dianut turun temurun : tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan seperti dukun dll.
e. Mobilitas geografis keluarga : dari awal menikah sampai sekarang
setelah suaminya meninggal Ny. S tinggal di alamat yang sekarang
dan belum pindah-pindah
f. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Ny. S
rajin mengikuti pertemuan di masyarakat yaitu pengajian dan
barzanzi setiap hari senin, rabu dan jumat, kemudian posyandu
lansia satu bulan sekali.
g. Sistem pendukung : anak yang pertama dan cucunya tinggal
dengan Ny. S. Jika Ny. S sakit maka anaknya yang merawat dan
mengantar ke puskesmas. Tidak ada masalah yang berarti
mengenai hubungan dengan anak dan menantu serta cucunya.
h. Struktur keluarga
1) Pola/cara komunikasi keluarga dengan sistem terbuka.
Sehingga semua anaknya dekat dengan Ny. S dan jika ada
masalah dibicarakan dengannya.
2) Struktur kekuatan keluarga : Ny. S masih dianggap yang
dominan untuk memutuskan kalau ada masalah dalam
keluarga, dengan menasihati dan memberi petunjuk, sedangkan
keputusan diserahkan pada anak-anaknya.
3) Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) : peran
formal dan informal masing-masing anak sesuai, dan Ny. S
sebagai kepala keluarga untuk keluarga Ny. S sendiri.
4) Nilai dan norma keluarga sesuai dengan nilai dan norma
masyarakat setempat, tidak ada norma yang bertentangan.
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Ny. S mengatakan bahwa anggota keluarga saling menyayangi dan
menghormati. Apabila ada anggota keluarganya yang kesulitan
maka akan saling membantu.
b. Fungsi sosialisasi
1) Kerukunan hidup dalam anggota keluarga baik.
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga baik, jarang ada
masalah/percecokan, jika ada masalah pasti diselesaikan
dengan baik.
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
kepala keluarga masing-masing. Sebagai orang tua, Ny. S
hanya sekedar memberi saran.
4) Kegiatan keluarga waktu senggang : menonton televis di rumah
dan berkumpul dengan anak dan cucunya, selain itu juga diisi
dengan rekreasi bersama.
5) Keluarga Ny. S cukup berpartisipasi dalam kegiatan sosial di
lingkungan rumahnya.
c. Fungsi perawatan keluarga
1) Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Ny. S mengatakan mengetahui menderita diabetes mellitus
sejak ± 3 tahun yang lalu setelah suaminya meninggal dunia.
Kemudian Ny. S melakukan pemeriksaan kesehatan ke
Puskesmas II Sokaraja dan dilakukan cek laboratorium dengan
hasil GDS 400 mg/dl dan kolesterol 325 mg/dl. Ny. S sering
mengeluh mudah capek dan lemas setelah melakukan aktivitas,
pandangan juga kadang kabur. Namun Ny. S belum
mengetahui informasi tentang diabetes mellitus dan juga
makanan yang harus dihindari sat gula darahnya tinggi.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Ny. S dalam mengambil keputusan untuk melakukan perawatan
atau melakukan pemeriksaan sudah cukup baik dengan
melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan jika dirinya
dan anggota keluarganya sakit.
3) Kemampuan anggota keluarga merawat anggota yang sakit
Ny. S sudah cukup baik dalam melakukan perawatan terhadap
kesehatan dirinya sendiri, karena Ny. S tidak ingin penyakitnya
menjadi legih parah sehingga melakukan pemeriksaan
kesehatan ke pelayanan kesehatan, menjaga pola makan sebatas
pengetahuannya, olahraga rutin, dan istirahat yang cukup. Anak
yang tinggal dengan Ny. S juga sangat berperan dalam
membantu merawat Ny. S dengan mengantar ke pelayanan
kesehatan.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Ny. S dan keluarga sangat memperhatikan kebersihan
lingkungan, hal ini dilihat dari kondisi penataan perabot rumah
yang rapi, lingkungan bersih, ventilasi udara dan
penerangan/pencahayan cukup baik.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat
Ny. S mengatakan bahwa mempunyai kartu jaminan kesehatan.
Ny. S rutin mengikuti posyandu lansia setiap satu bulan sekali
dan setelah ada pembinaan posbindu dari petugas kesehatan,
Ny. S sangat senang karena bisa melakukan pemeriksaan rutin
mengenai penyakit diabetes yang dialaminya. Kemudian jika
anggota keluarganya ada yang sakit maka langsung diperiksa
ke pelayanan kesehatan (Puskesmas) dan tidak pernah
mengonsumsi obat warung.
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : sudah tidak merencanakan lagi.
2) Akseptor : tidak, alasanya karena suami sudah meninggal
dunia.
e. Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan sandang pangan dipenuhi oleh anaknya.
2) Pemanfaatan sumber di masyarakat : tidak ada.
3. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek : Ny. S mengatakan bagaimana melakukan
perawatan dan pantangan makanan apa saja agar gula darahnya
tidak tinggi.
b. Stressor jangka panjang : ingin selalu bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya.
c. Respon keluarga terhadap stressor : menjalani dengan tenag dan
pasrah, serta tetap berdoa dan berusaha untuk kesembuhannya.
d. Strategi koping : memandang sakitnya karena ada faktor keturunan
dari keluarganya dan pola makan yang kurang baik.
e. Strategi adaptasi disfungsional : Ny. S lebih memfokuskan
kegiatan sehari-hari dengan banyak berdoa, rutin mengikuti
posyandu untuk memeriksakan sakitnya.
4. Keadaan Gizi Keluarga
a. Pemenuhan gizi : cukup.
b. Upaya lain : tidak ada.
5. Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatannya : berusaha menjaga pola makan
dengan mengurangi makanan manis, olahraga, dan istirahat cukup.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : minta diberi informasi
mengenai penyakit dan pengaturan makanan untuk penderita
diabetes mellitus.
6. Pemeriksaan Fisik Ny. S
No Pemeriksaan Variable
1. Riwayat penyakit saat ini GDS = 215, TD = 130/70 mmHg,
terakhir diperiksa saat kunjungan
tanggal 12 Februari 2015
2. Keluhan yang dirasakan Mudah capek, lemes,

3. Tanda dan gejala Pandangan kabur dan mudah capek


Tidak ada
4. Riwayat penyakit sebelumnya TD = 130/70 mmHg, N = 80x/menit,
5. Tanda-tanda vital RR = 22 x/menit
6. Sistem kardiovaskuler Tidak ada masalah
7. Kepala Mesochepal, bentuk simetris dengan
bentuk tubuh, tidak ada pembesaran,
tidak ada nyeri, serta tidak teraba
pembengkakan
8. Mata Konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik, tidak menggunakan
kacamata
9. Hidung Simetris, bersih, tidak terdapat polip,
tidak beringus, tidak ada
pembengkakan, rangsang terhadap
stimulus bau masih baik
10. Telinga Simetris, tidak ada peradangan,
bersih, respon terhadap bunyi masih
baik
11. Mulut Mukosa bibir tidak pucat, tidak
kering, tidak pecah-pecah, tidak ada
pembengkakan, tidak ada nyeri, gigi
masih utuh, rasa terhadap
pengecapan masih baik
12. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
13. Dada Simetris, tidak terdapat nyeri dada,
tidak terdapat bunyi nafas yang
abnormal
14. Abdomen Datar, supel, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran
15. Ekstremitas atas dan bawah Tidak ada cyanosis, tidak bengkak,
rentang gerak sendi baik, berjalan
masih baik, tidak ada kaku sendi
16. Kulit Baik

Pengkajian Fungsional :
Kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari-hari berdasarka pada
evaluasi fungsi mandiri/tergantung dari klien dalam mandi, berpakaian,
pergi ke kamar mandi, berpindah, kontinen, dan makan.
INDEKS KATZ
Skor Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
kamar kecil, dan mandi

D. Analisa Data
No Data Fokus Problem Etiologi
1. DS: klien mengatakan lemes, Keletihan Peningkatan
mudah capek setelah kelelahan fisik
beraktivitas lama
DO: GDS=215 mg/dl,
TD=130/70 mmHg, N=80
x/menit, RR=22 x/menit
2. DS: Ny. S mengatakan Defisiensi Kurang informasi
belum mengetahui banyak pengetahuan tentang penyakit dan
informasi tentang penyakit diet diabetes mellitus
diabetes mellitus dan
makanan yang boleh dan
tidak boleh dimakan apa saja.
Ny. S mengatakan sering
mengonsumsi buah pisang
dan semangka.
DO: Ny. S memberikan
pertanyaan tentang makanan
apa saja yang haru dihindari
agar gula darahnya tidak
tinggi. Ny. S bertanya berapa
kadar gula darah yang
normal.

E. Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan b.d peningkatan kelelahan fisik
2. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi tentang penyakit dan diet
diabetes mellitus

Skoring Dan Prioritas Masalah :


Keletihan b.d peningkatan kelelahan fisik
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah = aktual 3/3 x 1 = Masalah aktual, Ny. S sudah mengalami
1 diabetes mellitus dan perlu dilakukan
tindakan dan perawatan agar gula
darahnya stabil
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = Kemungkinan masalah dapat diatasi,
dapat diubah = mudah 2 karena Ny. S ada kemauan untuk
mengurangi resiko komplikasi DM
dengan melakukan aktivitas, olahraga,
dan istirahat jika merasa capek.
3. Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = Ny. S menganggap jika merasa mudah
dicegah = cukup/sedang 2/3 capek karena aktivitasnya yang
berlebihan dan harus istirahat.
4. Menonjolnya masalah = 2/2 x 1 = Ny. S menganggap masalah
harus segera ditangani 1 penyakitnya dapat mengganggu
aktivitasnya dan memungkinkan
terjadinya komplikasi.
Jumlah 42/3

Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi tentang penyakit dan diet


diabetes mellitus
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah = aktual 3/3 x 1 = Masalah aktual, Ny. S mengatakan
1 belum mengetahui banyak informasi
tentang penyakit diabetes mellitus dan
makanan yang boleh dan tidak boleh
dimakan apa saja
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 1 = Kemungkinan masalah dapat diubah
dapat diubah = mudah 1 dengan adanya kemauan Ny. S untuk
mengetahui penyakit dan diet DM,
memperbaiki pola makan, olahraga, dan
rutin mengikuti posyandu lansia serta
posbindu untuk memeriksakan
kesehatannya
3. Potensial untuk dicegah 3/3 x 1 = Ny. S sudah menderita diabetes mellitus
= tinggi 1 ± 3 tahun yang lalu dan mengikuti
posyandu, posbindu untuk
memeriksakan kesehatannya dan
mendapat informasi tentang kesehatan.
Dengan diet dan olahraga akan
mengurangi resiko terjadinya
komplikasi.
4. Menonjolnya masalah = 2/2 x 1 = Ny. S dan keluarga menganggap dengan
harus segera ditangani 1 memiliki pengetahuan tentang pola
makan yang harus dihindari dan
dikonsumsi maka gula darahnya tidak
akan tinggi dan mengurangi resiko
terjadinya komplikasi. Saat dilakukan
pemeriksaan GDS Ny. S masih tinggi
yaitu 215 mg/dl
Jumlah 4
Prioritas masalah :
1. Keletihan b.d peningkatan kelelahan fisik
2. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi tentang penyakit dan diet
diabetes mellitus
F. Intervensi
Dx Tujuan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan
I Setelah dilakukan NOC : Energy NIC : Energy management
kunjungan selama
conservation 1. Kaji adanya faktor yang
4 x 1 jam
diharapkan Setelah melakkan menyebabkan kelelahan
keletihan klien
asuhan keperawatan 2. Monitor pola tidur dan
dapat berkurang
selama 4 kali kunjungan lamanya tidur/istirahat
diharapkan keletihan klien
yang dirasakan klien 3. Tingkatkan istirahat dan
dapat berkurang dengan batasi aktivitas berat
kriteria hasil:
1. Memverbalisasikan
peningkatan energy
dan merasa lebih
baik
2. Glukosa darah
adekuat
3. Kualitas hidup
meningkat
4. Istirahat cukup
II Setelah dilakukan NOC : Knowladge NIC : Teaching disease
kunjungan selama disease process and process
4 x 1 jam health behavior 1. Jelaskan pengertian
diharapkan klien Setelah melakkan tentang penyakit,
dan keluarga asuhan keperawatan penyebab, tanda dan
mengerti tentang selama 4 kali kunjungan gejala, komplikasi ddengan
penyakit dan pola diharapkan diharapkan cara yang tepat
makan penderita klien dan keluarga 2. Identifikasi kemungkinan
DM mengerti tentang penyebab, dengan cara
penyakit dan pola yang tepat
makan penderita DM 3. Sediakan informasi yang
dengan kriteria hasil: tepat untuk klien dan
1. Klien dan keluarga keluarga
menyatakan 4. Diskusikan perubahan
pemahaman tentang gaya hidup yang
penyakit, kondisi, diperlukan untuk
prognosis, dan terapi mencegah komplikasi di
(diet) masa yang akan datang
2. Klien dan keluarga 5. Diskusikan pilihan terapi
mamp menjelaskan atau penanganan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan

G. Implementasi
Dx Hari/Jam Implementasi Respon Ttd
I, II Selasa, 13 1. Memperkenalkan S : Ny. S dan keluarga
Februari 2018 diri pada keluarga, mengatakan senang
13.00 WIB menjelaskan tujuan kedatangan mahasiswa
– dan membina Ny. S mengatakan
selesai hubungan saling memiliki penyakit
percaya diabetes mellitus dan
2. Melakukan merasa mudah capek
pengkajian klien dan O : Ny. S dan keluarga
keluarga, serta menjawab pertanyaan
lingkungan sekitar dengan baik
rumah Kondisi lingkungan
3. Melakukan rumah bersih,
pengkajian tentang pencahayaan cukup,
masalah kesehatan ventilasi cukup, penataan
klien perabotan rumah rapi
A : mahasiswa dapat
melakukan intervensi
keperawatan
P : menyusun intervensi
sesuai pengkajian
I, II Rabu, 14 1. Melakukan S : Ny. S mengatakan
Februari 2018 pengkajian mengenai merasa mudah capek saat
11.00 WIB pengetahuan setelah melakukan
– penyakit yang aktivitas yang lama,
selesai dialami klien lemes, dan pandangan
2. Melakukan kabur
pemeriksaan fisik Ny. S dan keluarga
TTV pada klien mengatakan hanya
3. Mengkaji adanya mengetahui sedikit
faktor yang informasi tentang DM
menyebabkan Ny. S mengatakan hanya
kelelahan (mudah mengurangi makanan
capek) pada klien manis agar gula darahnya
4. Mengkaji pola tidur tidak tinggi
dan lamanya Ny. S mengatakan saat
tidur/istirahat klien merasa capek maka
5. Melakukan kontrak langsung istirahat
waktu berikutnya O : TD = 130/70 mmHg,
N = 80x/menit, RR = 22
x/menit
A : pengkajian selesai,
mahasiswa
P : lanjutkan intervensi
berikutnya
II Kamis, 15 1. Menjelaskan S : Ny. S mengatakan
Februari 2018 pengertian penyakit, setelah diberi penjelasan
10.30 WIB penyebab, tanda dan tentang DM, ia menjadi
– gejala, komplikasi lebih paham mengenai
selesai DM dengan cara apa itu DM, penyebab,
yang tepat tanda dan gejala, serta
menggunakan media komplikasi.
leaflet O : Ny. S dan keluarga
2. Mediakan informasi aktiv dan memperhatikan
yang tepat untuk saat diberi penyuluhan
klien dan keluarga kesehatan
3. Mengukur TD dan TD=130/70 mmHg,
cek GDS GDS=215 mg/dl
A : penkes DM
tersampaikan dan
mahasiswa dapat
melanjutkan intervensi
P : kontrak waktu dan
lanjutkan intervensi
selanjutnya
II Jumat, 16 1. Menyediakan S : Ny. S mengatakan
Februari 2018 informasi yang tepat sudah mengetahui
10.00 WIB untuk klien dan makanan apa saja yang
– keluarga tentang diet harus dikonsumsi dan
selesai DM (meliputi tujuan, harus dihindari.
syarat, makanan Ny. S mengatakan akan
yang dianjurkan, menjaga pola makan
makanan yang dengan baik agar gula
dibatasi, dan darahnya tidak tinggi
makanan yang harus Ny. S mengatakan akan
dihindari) mengurangi konsumsi
2. Mendiskusikan pisang dan semangka
perubahan gaya meskipun itu makanan
hidup yang yang paling disukai
diperlukan untuk O : Ny. S dan keluarga
mencegah antusias dan
komplikasi di masa memperhatikan dengan
yang akan datang baik
(pola makan/diet) Ny. S antusias saat
3. Mendiskusikan ditampilkan video senam
pilihan terapi atau dan meminta video
penanganan senam agar bisa
(olahraga dengan melakukan senam setiap
senam, diet) hari saat waktu luang
A : tujuan tercapai dan
penkes diet DM
tersampaikan
P : lakukan evaluasi
penkes DM dan diet DM

H. Evaluasi
Dx Hari/Jam Evaluasi Paraf
I Jumat, 16 S : Ny. S mengatakan akan membatasi aktivitas
Februari sehari-hari yang berat, akan melakukan istirahat yang
2018 cukup, senam setiap hari jika ada waktu luang
10.30 WIB O : Ny. S tampak sangat tertarik dengan gerakan
– senam yang ditayangkan
selesai A : masalah teratasi sebagian
P : tingkatkan perencanaan dengan koordinasi lebih
lanjut pada keluarga uuntuk kenyamanan
II Jumat, 16 S : Ny. S mengatakan sudah paham tentang penyakit
Februari DM dan diet makanan yang boleh dikonsumsi dan
2018 makanan yang harus dihindari. Ny. S mengatakan
10.30 WIB akan menjaga pola makan agar gula darahnya tidak
– tinggi (normal)
selesai O : Ny. S tampak antusias dalam penyuluhan yang
diberikan mahasiswa dan menjawab pertanyaan
dengan benar
A : masalah teratasi sebagian
P : kunjungan keluarga berakhir

Anda mungkin juga menyukai