A. Konsep Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
5
6
(intermiten) pada individu pada akhir 30-an dan awal 50-an dan secara
bertahap “menetap”. Pada suatu saat dapat juga terjadi mendadak dan
2000).
sel telur dan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti dengan perubahan
7
1. Diabetes melitus
(murray et al., 2002). Diabetes yang dialami oleh seorang ibu yang
2. Hipertensi
berlebihan di dalam tubuh. Hal ini berlaku pula jika pada masa
T., 2007).
3. Ginjal
melahirkan.
2004).
karena tidak ada aens toksik atau toksin yang bisa ditemukan.
10
sistolik sebelum hamil pada trimester III. Penurunan ini terjadi baik
Tekanan darah tinggi akan beresiko terhadap ibu hamil dan bayinya.
Sementara, tekanan darah rendah juga tidak baik bagi ibu. Oleh sebab
tetapi, jika tekanan darah tiba-tiba meningkat dari lazimnya, maka ibu
120/70 mmHg. Jika sudah mencapai 140/90 mmHg, maka sudah harus
2007).
2. Etiologi
seluruh dunia. Karena itu perlu penatalaksanaan secara khusus bagi ibu
eklampsi.
paling sering.
3. Patofisiologi
13
sempitnya sehinga nyata dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika
W., 2010).
tengkuk
7) Kaki bengkak
8) Sukar tidur
muntah.(Pudiastuti, 2012)
kehamilan, serta faktor resiko yang ada pada ibu dan janin (Arief,
2008).
5. Komplikasi hipertensi
6. Penatalaksanaan
dengan USG.
susah tidur.
2. Merendam pantat dan paha melancarkan buang air besar dan mengobati
3. Mandi berendam air hangat selama 15 menit dan diakhiri siraman air
2004).
18
atau tekanan yan berlokasi di arkus aorta dan sinus karotikus. Pada
terapi rendam kaki air hangat yang bisa dilakukan di rumah. Air
kaki air hangat dapat digunakan sebagai salah satu terapi yang dapat
sampai 30 menit. Air jangan terlalu panas atau terlalu dingin. Kira-
kayu, jangan logam karena logam akan membuat air terlalu cepat
sebagai berikut:
tempat tidur.
ditahan.
1. Anamnesa
a. Pada klien dengan hipertensi, usia biasanya lanjut atau lebih dari 35
tahun
hipertensi ditanya pula apakah dari pihak keluarga ada yang menderita
penyakit hipertensi.
c. Keluhan: sakit kepala, ganguan pada mata, nyeri perut atas, dan
sukar tidur
21
c. Pernapasan: terjadi sesak napas bila ada komplikasi gagal ginjal dan
payah jantung.
badan setiap minggu 0.5 kg. Pada penderita hipertensi kronis yang
ibu yang prtama kali datang. Tinggi badan tidak boleh ≤ 145 cm dan
h. Oedema: luasnya oedema dapat terjadi pada tungkai, jari tengah dan
wajah
i. Pemeriksaan penunjang:
glomerolus)
7) Gula darah
8) Kultur urine
9) EKG
F. Diagnosa Keperawatan
tahanan vaskuler.
aliran darah.
G. Rencana Keperawatan
Intervensi :
1. Pantau TTV
2. Kaji sirkulasi
3. Manajemen cairan
4. Pemantauan cairan
tahanan vaskuler.
Intervensi :
aliran darah.
Intervensi :
hari.
e. Pantau DJJ.
Intervensi :
c. Beri informasi tentang efek tirah baring dan penurunan aktifitas pada
kebutuhan protein.
Intervensi :
tersebut.
di rumah.