Anda di halaman 1dari 6

BELERANG

A. Pengertian
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S
dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia
adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Belerang ditemukan sebagai unsur bebas, maupun sebagai bijih sulfida, FeS2, PbS, ZnS,
dan sebagai sulfat CaSO4.2H2O dan MgSO4.7H2O. Belerang sebagai unsur biasanya terdapat
dalam lapisan kurang lebih 150 m di bawah batu karang, pasir atau tanah liat. Oleh karena itu
belerang tidak dapat di tambang seperti pada pertambangan yang lain.
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir
tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan
lain-lain.
B. Siklus Belerang
Ada tiga sumber alami pokok unsur hara belerang (S) bagi tanah yang menyediakan belerang
untuk tanaman. Ketiga sumber tersebut ialah:
1. Mineral tanah,
2. gas belerang dalam atmosfir, dan
3. bahan organik.
Disamping itu ada 4 aliran utama belerang ke atmosfir dengan urutan sebagai berikut;
lepasan/produk bakteri < pembakaran bahan bakar fosil < penghembusan garam-garam laut <
pelepasan gas volkan. Belerang dari daratan cenderung terbawa air ke laut. Namun belerang di
daratan tak tampak habis setelah jutaan tahun, karena kembali ke darat. Proses tersebut terjadi
karena tumbuhan laut, yang memiliki sel-sel sederhana. Tumbuhan ini berusaha hidup dengan
menahan masuknya garam (NaCl) ke dalam selnya. Ini dilakukan dengan membentuk senyawa
penahan yang berbahan baku belerang, karena pasok belerang di laut banyak sekali yang datang
dari daratan. Waktu sel mereka terurai, senyawa penahan ini pecah dan menghasilkan gas
dimetil sulfida (DMS) yang lepas ke atmosfir.
Setiap saat, sejumlah besar senyawa ini dilepas ke atmosfir, dan senyawa ini mampu
menjadi inti kondensasi uap air. Pada gilirannya, terbentuk awan, yang menjadi hujan. Saat
hujan jatuh di darat, senyawa belerang ini dikembalikan ke daratan untuk dimanfaatkan
makhluk daratan. Seperti tumbuhan hewan dan manusia.Lalu ampasnya dibuang lagi ke laut,
untuk di manfaatkan kembali oleh tumbuhan laut tadi.. Proses tersebut bukan saja
memungkinkan hidupnya makhluk yang terlibat, tetapi juga memungkinkan bumi memiliki
suhu yang mendukung.
C. Sifat-Sifat dan Kealotropan Belerang
Belerang ditemukan dalam dua bentuk alotrop (polimorf). Kedua alotrop ini adalah
belerang rombik, berwarna kuning yang disebut belerang –α (titik leleh 112,8oC). Pada suhu
95,6oC, belerang rombik berubah menjadi belerang monokolin yang disebut belerang –β (titik
leleh 119,25oC). Unsur ini mendidih pada 444,6oC. Satuan struktur kedua bentuk alotrop dalam
keadaan cair, mengerut menjadi lingkar S8.
Jika belerang cair dipanaskan, vikositasnya berubah karena perubahan struktur dalam molekul
belerang.
Tabel 1.9. perubahan cairan belerang dan titik leleh, 119oC, sampai titik didih 445oC
Suhu Pengamatan Penjelasan
119oC Pembentukan cairan Molekul S8 mempunyai energi yang
kuning muda cukup sehingga tidak dalam kedudukan
yang tetap yang disebabkan oleh gaya
tarik menarik antar molekul.
119-200oC Makin menjadi kental dan Lingkar S8 putus.
warna menjadi merah tua Terbentuk rantai panjang atom S. Rantai
yang saling merintang menghambat
penglihatan.
200-445oC Makin menjadi cairan Rantai panjang terurai menjadi rantai
pendek.
Kurang terbentuk rintangan.

Pada suhu agak di atas titik leleh, terbentuk cairan berwarna kuning muda yang mobile
dan terdiri dari satuan S8. Jika suhu dinaikkan lagi, warna cairan menjadi gelap, dan pada kira-
kira 160oC, berupa lingkar S8 putus menjadi rantai spiral panjang (belerang -µ) dengan
beberapa satuan S6 (belerang –π). Antara 160oC dan 180oC, viskositas cairan mencapai
maksimum dan tidak dapat dituang.
Unsur belerang berupa campuran satuan S8, S6, S4, dan S2, komposisinya bergantung
pada suhu. Jika cairan belerang (pada 250oC – 350oC) dituang ke dalam air dingin, diperoleh
belerang plastis, berupa serat yang terutama berbentuk µ. Jika dibiarkan, lama-kelamaan
berubah menjadi belerang rombik.
1. Sifat fisika
Fase Solid
Nomor Atom 16
Massa 32,064 g
Konfigurasi Elektron 3S2 3P4
Jari-jari Atom 0,203 nm
Keelektronegatifitas 2,5
Titik Beku 388.36 K (115.21 °C, 239.38 °F)
Titik Didih 717.8 K (444.6 °C, 832.3 °F)
Kerapatan 2,06 g/cm3
Potensial Elektronegatif -0,48

Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun
padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau
campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan
keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan
polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam
sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial. Belerang
amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan
cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik
dengan delapan atom pada setiap spiralnya.Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin
dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X
yang normal.
2. Sifat-sifat Kimia
 Belerang mudah larut dalam CS2dan CCl 4, minyak bumi, minyak tanah, dan aniline.
 Tidak larut dalam air atau asam sulfat.
 Penghantar panas dan listrik yang buruk.
 Apabila dibakar apinya berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk.
 Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi S2P4 dari gas mulia.
 Belerang dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada pemanasan, bereaksi langsung
dengan unsure-unsur bukan logam. Jika belerang bereaksi dengan logam maka belerang
bertindak sebagai penerima elektron. Belerang mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali
emas, platinum dan gas mulia. Reaksi yang berhubungan dengan belerang disebut sulfida.
 Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain seperti berikut:
a. Belerang mudah bereaksi dengan logam pada pemanasan
contoh: Mg(s) + S(s)  MgS(s)
2Al(s) + 3S(s)  Al2S3(s)
Kuning
Fe(s)+ S(s)  FeS(s)
Hitam
b. Sebagian unsur non-logam dapat bereaksi langsung dengan belerang:
contoh: S(s) + 3F2(g)SF6(g)
2S(s) + Cl2(g)S2Cl2(g)
S(s) + O2(g)SO2(g)
2S(s) + C2(g)CS2(l)
c. Belerang dioksidasikan oleh asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat membentuk sulfide dan
sulfit.
Reaksi: S(s) + 6HNO3(aq)2H2O(l) + H2SO4(aq) + 6NO2(l)
S(s) + 2H2SO4(l)2H2O(l) + + 3SO2(l)
S(s) + 6OH-(aq)2S2-(aq) + SO32-(aq) + 3H2O(l)
yang diikuti oleh,
S2-(aq) + nS(s) S2-n+1(aq) dimana, n = 1-8
Ion tiosulfat
SO32-(aq) + S(s)S2O32-(aq)
Ion polisulfida
d. Bila gas hydrogen dialirkan dalam bentuk gelembung melalui belerang yang meleleh, akan
terbentuk hydrogen sulfide.
Reaksi: H2 (g) + S(s)  H2S (g)
Hidrogen sulfida berupa gas yang tak berwarna, berbau seperti telur busuk, dan sangat
bersifat racun, melebihi dari hydrogen sianida. Hidrogen sulfida diproduksi secara alamiah oleh
bakteri anaerob.
Belerang dan Senyawa Belerang
a. Belerang (S)
Deposit belerang dicairkan dengan mengalirkan air super panas. Belerang cair dipaksa keluar
dengan memompakan udara panas, dan dibiarkan membeku. Selain itu, belerang berasal dari
hasil desulfurisasi minyak bumi.
Dampak Negatif Unsur dan Senyawa Belerang:
1. Unsur S mudah terbakar dan meledak.
2. H2S beracun bahkan menyebabkan kematian.
3. H2SO4 menyebabkan korosi dan luka bakar.
Kegunaan Belerang
1. Untuk membuat asam sulfat
Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat
pentingPada tahun 1831.Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk
fosfat.seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris, Philips telah berhasil mensintesis belerang
menjadi H2SO4 sebagai katalis digunakan V2O5
Reaksi yang terjadi :
S(s) + O2(g) → SO2(g)
2 SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) ΔH = - 98,3 KJ
Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 menjadi oleum (H2S2O7), juga dikenal sebagai
asam sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam air menjadi asam sulfat pekat.
H2SO4 (l) + SO3(g) → H2S2O7 (l)
H2S2O7 (l) + H2O(l) → 2 H2SO4 (l)
Pembuatan asam sulfat ada 2 jenis yaitu dengan proses kamar timbal dan proses kontrak.
 Pembuatan H2SO4 dengan proses kamar timbal (bilik menggunakan ruang reaktor dengan
dinding timbal (Pb)). Proses pembakaran belerang dan direaksikan dengan NO2.
2S + 2O2  2SO2
2SO2 + 2NO2  2SO3 + 2NO
Gas SO3 dikamar timbal direaksikan dengan air membentuk H2SO4.
SO3 + H2O  H2SO4
 Pembakaran H2SO4 dengan proses kontak merupakan sintesis belerang menjadi H2SO4
dengan katalis V2O5.
S + O2  SO2
2SO2 + O2  2SO3
Gas SO3 dilarutkan dalam H2SO4 pekat.
SO3 + H2S4  H2S2O7.
Kemudian diencerkan dengan air untuk memperoleh H2SO4 dengan kadar 90-99 persen.
H2S2O7 + H2O  2H2SO4
Produksi H2SO4 dengan proses kontak paling banyak digunakan dan menguntungkan.
Asam sulfat digunakan untuk industry pupuk dan detergen, membersihkan permukaan logam
dalam electroplating, industri zat warna, bahan peledak, obat-obatan, pemurnian minyak bumi,
dan untuk pengisi aki.

2. Untuk membuat gas SO2 yang biasa dipakai untuk mencuci bahan yang terbuat dari wool
dan sutera.
S(s) + O2(g) → SO2(g)
SO2 adalah gas tidak berwarna , berbau khas,memerihkan mata,dan dapat merusak
saluran,pernapasan.
3. Pada industri ban , belerang untuk vulkanisasi karet yang berkaitan agar ban bertambah
ketegangannya serta kekuatannya
4. Belerang juga digunakan pada industri obat-obatan (berperaan sebagai fungisida, bahan
peledak, dan industri korek api yang menggunakan Sb2S3
untuk mensterilkan alat pengasap.

5. Untuk memutihkan buah kering.

6. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak,

cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.

7. Belerang cepat menghilangkan bau.

8.Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.

Anda mungkin juga menyukai