Anda di halaman 1dari 17

http://firmangalung07.blogspot.

com/

ALGA ( Rhodophyceae, chlorophyceae , dan  Phaeophyceae )

Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia thallopyta (tumbuhan talus), karena
belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.dan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga

ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga (jamak Algae) juga adalah sekelompok organisme autotrof

yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan  dapat dianggap tidak

memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). serupa benang

atau lembaran.

Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :

-    fikosianin           : warna biru

-    klorofil               : warna hijau

-    fikosantin           : warna perang/ coklat

-    fikoeritrin           : warna merah

-    karoten               : warna keemasan

-    xantofil               : warna kuning

Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua ganggang

bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab dasar perairan.

Habitat Alga
Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral dimana masih terdapat sinar

matahari yang cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini merupakan tempat

yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah intertidal pada pantai yang berbatu-

batu mempunyai sifat tertutup sesuai daerah alga merah atau alga coklat terutama alga dari genus facus

alga yang sering disebut rumput laut (seaweeds). Biasanya makro alga sedikit terdapat diperairan yang

dasarny berlumpur atau berpasir karena sangat terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk

tempatnya melekat. Umumnya ditemukan melekat pada terumbu karang, batuan, potongan karang,

cangkang molusca, potongan kayu dan sebagainya

Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan kedalaman

dasar laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis

alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang keras diperairan dangkal. Alga ini

melekat dengan menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan sering kali

membentuk hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis air surut atau pasang surut.

Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut,

setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Tubuh alga menunjukkan

keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau jelas mempunyal inti dan plastida dan

dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain

derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan

menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi. Zat-zat warna

tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin (berwarna pirang), fikoeritrin (he merah).

Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli dan karoten.

Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:


a.  Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan,

b.  Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun   

     air akibat pasang surut.

c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,

d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup diddalam tanah pada dasar perairan

Ekologi Makro Alga

Makro alga memerlukan sinar matahari untuk dapat melangsungkan fotosintesis. Banyaknya

sinar matahari yang masuk dalam air berhubungan erat dengan kecerahan air laut. Fotosintesis

berlangsung tidak hanya dengan bantuan sinar matahari saja tetapi juga oleh zat hara sebagai

makanannya. Gerakan air selain untuk mensuplai zat hara, juga membantu memudahkan rumput laut

menyerap zat maknannya, membersihkan kotoran dan dan melangsungkan pertukaran oksigen dan

karbondioksida. Gerakan air yang baik untuk pertumbuhan rumput laut ini antar 20-40 cm/detik.

Sedangkan gerakan air bergelombang tidak lebih dari 30 cm. Bila arus air lebih cepat maupun ombak

yeng terlalu tinggi dapat dimungkinkan terjadi kerusakan tanaman misalnyapatah atau terlepas dari

substratnya.

Pertumbuhan makro alga juga dipengaruhi oleh salinitas atau kadar garam dan temperatur. Ada

2 golongan makro alga bedasarkan kisaran salinitas yaitu: Rumput laut yang stenohalin, yaitu makro alga

yang hidup, dan tumbuh pada perairan dengan kisaran salinitas yang sempit artinya bahwa makro alga

ini tidak mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi; dan rumput laut yang euryhalin yaitu

rumput laut yang tumbuh pada kisaran salinitas yang luas dimana artinya bahwa makro alga ini mampu

tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi


Manfaat Makro Alga

Alga memiliki nilai ekonomis yang sangat penting artinya bagi para penduduk karena dapat

dimanfaatkan untuk sayuran, obat traditional, pupuk organik, makanan ternak dan sebagainya. Bahkan

senyawa kimia yang di ekstraksi dari alga laut makro bentik ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku

dan bahan tambahan untuk pembuatan makanan, obat-obatan dan kosmetik. Makro alga diperairan

Indonesia dapat diamati dari potensi lahan budidaya yang tersebar di Indonesia. Potensi usaha makro

alga di Indonesia mencakup areal seluas 26.700 ha dengan potensi produktif sebesar 482.400 ton/

tahun. Budidaya makro alga mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan produksi

perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta memenuhi kebutuhan pasar dalam dan

luar negeri.

 Pemanfaatan alga secara tradisional terutama sebagai bahan pangan misalnya ada yang

dimakan mentah seperti lalap, dibuat sayur atau sebagai obat. Pemanfaatan untuk industri dan sebagai

komoditi ekspor baru berkembang daalm beberapa dasawarsa terakhir ini. Kandungan yang terdapat

dalam makro alga adalah algin, agar dan keraginan. Algin adalah bahan yang terkandung dalam alga

coklat yang banyak digunakan dalam industri kosmetika dan farmasi. Agar-agar bisa diperoleh dari alga

merah yaitu dari marga  Gellidium, Gracillaria, Hypnea merupakan bahan pokok pembuatan agar-agar.

Sedangkan karaginan merupakan bahan yang juga diperoleh dari berbagai jenisalga merah. Abhan ini

dalam industri perdagangan mempunyai manfaat yang sama dengan Agar dan Algin.

Rhodophyceae (Alga merah)

Alga merah ini memiliki pigmen dominan warna merah atau fikoeritrin, selain di dalam alga ini

juga terdapat pigmen lainnya seperti klorofil, fikosantin,fikobilin dan sebagainya, namun jumlahnya
hanya sedikit. Alga ini banyak ditemukan di dilaut dqn sedikit di perairan air tawar. Kegunaan dari alga

ini banyak dijadikan sebagai agar - agar yang kaya akan serat atau fiber serta untuk media agrikultur

(marinkultur).

Contohnya:

-      Eucheuma spinosum, merupakan penghasil agar-agar.

-      Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk pembuatan kosmetika

Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetpai ada juga yang lembayung atau pirang atau

kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung klorofil a,
klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen

utama yang mengadakan fluoresensi.

Peranan ganggang merah :

Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.

Chlorophyceae (Alga Hijau)

Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat

melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air.

umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau

merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.

Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.

Contohnya :

- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas

               dan tiap ruas bercabang kecil.


- Ulva  : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat

              dimakan.

Peranan ganggang hijau :

a.   Menguntungkan :

- Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.

-  Dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.

- Penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.

b. Merugikan :
-  Ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah   

   warna dan berbau.

Chlorophyta (algae hijau) adalah tumbuhan yang berwarna hijau yang mirip dengan tumbuhan

tinggi berdasarkan pigmennya, khlorofil a dan b, karotin dan xantofil. Dinding sel terdiri dari sellulosa

dan pektin, dan hasil fotosintesisnya adalah karbohidrat (tepung). Terdapat perkapuran pada beberapa

jenis,. Jenis-jenis dari divisi ini adalah makroskopis, filamen, sefon  

( bunga karang ) atau bentuk thallus.

Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas yang berwarna hijau, dan mengandung khlorofil a

dan b serta karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa tepung dan lemak,

terdiri dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang, hidupnya ada yang

diair tawar, air laut dan juga pada tanah yang lembab atau yang basah.

Alga Coklat (Phaeophyceae)

Phaeophyta (ganggang coklat/ pirang) Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen

fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang

dapat mencapai puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatif dengan

isogami dan oogami.

Contohnya :

- Laminaria
- Fucus

- Turbinaria
- Sargasum

Peranan ganggang coklat :


- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis

- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)

- Sebagai makanan ternak

Berwarna coklat / pirang, sebagai hasil asimilasi dan sebagai zat makanan. Tidak ditemukan zat

tepung, hidup di air tawar, dilaut dan didaerah iklim sedang dan dingin, hidupnya melekat pada batu-

batu, kayu dan ada yang hidup sebagai endofit.

Phaeophyta (algae coklat) berwarna coklat karena fukoxantin yang menutupi klorofil a dan c,

karotin dan xantofil lainnya. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan asam alginik. Hasil makanan cadangan

adalah karbohidrat. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen atau bentuk thallus. Warna

ganggang coklat disebabkan oleh pigmen coklat (pikosantin), yang secara dominan menyelubungi warna

hijau dari klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga mengandung pigmen lainnya seperti klorofil a,

klorofil c, violak xantin, b-karioten, diadinoxcatin, dan fukosantin.

Sumber :

1.      http://www.gudangreferensi.com

2.      http://www.algaeQ.Blogspot.com

3.      http://www.perananalga.com
posted by : FiRmaN SaNthY GaLung di 3:38 AM 0 komentar

Reaksi: 

Tuesday, July 13, 2010


SISTEMATIK TUMBUHAN RENDAH

SISTEMATIK TUMBUHAN RENDAH

Divisi SCHIZOPHYTA(Tumbuhan belah)

            Divisi schizophita, berkembang biak dengan cara membelah, tubuh hanya terdiri atas satu
sel saja, protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas, sehinga ini belum tampak nyata, demikian
pula plastidanya. Schizophita dibagi atas 2 kelas, yaitu :
1. Kelas Bacteria  atau Schizomycetes (Bakteri)

            Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup yang bersel tunggal, yang hubungan
kekerabatanya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka dimasukkan dalam
golongan jasad renik atau mikroba, karena tubuhnya yang amat kecil sehingga tak dapatdilihat dengan
mata telanjang. Bentuknya beraneka ragam seperti peluru, bola, batang, dan spiral, ukuran tubuhnya
hanya mencapai beberapa mikron, berupa sel tunggal,bergerak secara pasif, bersifat heterotrof,
hidup sebagai parasit dan asimilasi, berkembangbiak secara vegetative atau aseksual dengan
membelah diri. Bakteri dapat ditemukan dimana-mana karena tubuh yang kecil dan cara hidup
yang beraneka ragam. Bakteri ada yang mnguntungkan manusia, tapi ada juga yang merugikan
manusia.
Bakteri digolongkan dalam beberapa bangsa :
1.      Bangsa Eubacteralales
2.      Bangsa Chamydobacteriales
3.      Bangsa Myxobacterales
4.      Bangsa Mycobacteriales
5.      Bangsa Spirochateales

Kelas cyanophyceae (alga biru)

Alga biru atau ganggang lendir adalah ganggang b ersel tunggal atau berbentuk benang dengan
struktur yang masih sederhana, Berwarna biru-kehijauan, autotrof, Dinding sel mengandung
pectin, hemiselulosa, dan selulosa, yang kadang-kadang berupa lendir, Umumnya tidak bergerak,
Tidak memiliki bulu cambuk, Perkembangbiakan selalu vegetative dengan membelah.

Chyanophyceae dibedakan dalam 3 bangsa :

1.      Bangsa chroococalea


2.      Bangsa chamaesiphonales
3.      Bangsa hormogonales

Divisi THALLOPHYTA (tumbuhan talus)


Divisi ini meliputi tumbuh-tumbuhan yang memiliki  sebagai ciri utama tubuh yang berbentuk
tallus yakni yamg tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Perkembangbiakan
terjadi dengan cara vegetative atau aseksual maupun secara generative atrau
seksual.Perkembangbiakan seksual terjadi melalui peleburan gamet-gamet yang terbentuk dalam
organ-organ yang disebut gametangium.Berdasarkan ciri utama yang menyangkut cara hidupnya
divisi thallophyta dibedakan atas 3 anak divisi yaitu :ggang merupakan tumbuhan tallus hidup di
air tawar maupun air laut, selalu menempati habitat yang lembab atau basah, ada yang bergerak
aktif seperti plankton dan ada yang tidak bergerak aktif

Algae dapat dibedakan dalam 7 kelas yaitu:


1.Kelas Flagellate
Flagellata bergerak dengan bulu cambuk, dapat mengalami perubahan bentuk seperti
amoeba,  beberapa jenis bersifat ameboid, cara makannya juga seperti amoeba, sel flagellata
mempunyai vakuola berdenyut dan mempunyai suatu bintik merah (stigma), berkembangbiak dengan
cara aseksual dan seksual, terdapat pada semua perairan.

Flagellate dibagi dalam beberapa bangsa :


a.       Bangsa chrysomonadales
b.      Bangsa dinoflaellatae
c.       Bangsa euglenaes
d.      Bangsa protochloridales
e.       Bangsa volvocales

2. Diatomeae (ganggang kresik)


Ganggang resik bentuk selnya seperti bilateral dan yang sentrik, dinding sel terdiri atas paktin,
mempunyai inti dan kromatofora berwarna kuning-coklat yang mengandung klorofil-akarotin,
mempunyai zat warna dan hidup sebagai saprofit, berkembangbiak dengan cara membelah,
pembentukan spora, seksual melalui oogomi, habitatnya di air tawar maupun air laut.
Diatome dibagi dalam 2 bangsa yaitu :
1.      bangsa centrales
2.      bangsa pennales

3. Cholorophyceae (ganggang hijau)


Ganggang hijau mempunyai kloroplas yang berwarna hijau mengandung klorofil-a dan b serta
karotenoid, perkembangbiakannya secara aseksual dan seksual, terdiri atas sel-sel kecil merupakan
koloni berbentuk baenang bercabang-cabang atau tidak, biasanya hidup di air tawar

Cholorophyceae dibagi dalam 4 bangsa yaitu :


1.Bangsa chlorococcales
2. Bangsa ulotrichales
3. Bangsa oedogoniales
4. Bangsa siphonales
4. Conjugate (gangggang gandar)

Ganggang gandar merupakan ganggang yang berwarna hijau, sel-selnya mempunyai satu ini dan
dinding sel dari selulosa, tidak membentuk zoospore maupun gamet yang mempunyai bulu cambuk,
berkembangbiak secara generative, hidup dalam air tawar, ada yang bersel tunggal, ada yang berupa
koloni berbentuk benang melekat pada suatu alas.

 Conjugate dibedakan dalam dua bangsa :

1.      Bangsa Desmidialis


2.      Bangsa Zygnematales

Divisi BRYOPHITA (tumbuhan lumut)


            Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab
dan basah. Lumut yang hidup diair jarang kita jumpai kecuali lumut gambut (sphagnum sp).
Pada lumut akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan rhizoid
(akar semu) merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-talus(talofita) dengan ber-
kormus(Kormofita). Lumut mempunyai klorofil sehingga bersifat autotrof,kebanyak hidup di
darat.
            Perkembangan lumut secara singkat yaitu spora yang kecil dan haploid, berkecambah
menjadi suatu protalium(protonema) kemudian ada yan menjadi besar, adapula yang tetap kecil.
Pada protonema terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan
lumut. Lumut dibagi dalam beberapa kelas :
Kelas Hepaticae (lumut hati)
Lumut hati kebanyakan tumbuh di tempat-tempat yang basah, mempunyai struktur yang
higromorf, ada juga terdapt pada tempat kering seperti pada pohon,dalam tubuh mempunyai
penyimpan air. Lumut hati dibedakan dalam 3 bangsa :
1.      Bangsa Anthocerotales(lumut tanduk)
2.      Bangsa Marchantiales
3.      Bangsa jungermaniales

Kelas Musci (Lumut daun)


            Lumut daun dapat tumbuh diatas tanh-tanah gundul yang mengalami masa kekeringan
bahkan diatas pasir yang bergerak, dapat juga dijumpai di atas bebatuan cadas, pada batang-
batang dan cabang pohn, memiliki spora, memiliki alat klelamin yang terkumpul pada ujunh
batang atau pada ujunh cabang-cabangnya. Musci dibedakan dalam 3 bangsa :
1.      bangsa andreales
2.      bangsa sphagnales (lumut gambut)
3.      bangsa brayales
Divisi PTERODOPHYTA(paku)
            Merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, pada tumbuhan
paku menghasilkan biji, warga tumbuhan paku amat heterogen baik ditingaju dari segi habitus
maupun cara hidupnya. Dalam taksonomi pterodophyta termasuk juga yang telah punah,
dibedakan dalam beberapa kelas :
1.      Kelas Psilophytinae
Merupakan paku telanjang atau tidak berdaun atau mempunyai daun-daun kecil(mikrofil) yang
belum terdiferensiasi.
Terdiri atas beberapa bangsa yaitu:
1.      Bangsa pshilophytales (paku telanjang)
2.      Bangsa pshilotales
2. Kelas Lycopodinae

3. Kelas Equisetinae
4. Kelas Filicinae

Anda mungkin juga menyukai