Anda di halaman 1dari 12

AGORA Vol. 1, No.

1, (2013)

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN FUNGSI SUMBER DAYA


MANUSIA PADA PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN

Yeni Yulita Atmaja dan Ronny H. Mustamu


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
E-mail: yeni_09226@yahoo.com ; mustamu@petra.ac.id

Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan terjun di dalam industri AMDK ini.
pengelolaan sumber daya manusia dan masalah yang terjadi
pada sebuah perusahaan air minum dalam kemasan di Pulau Tabel 1. Penjualan AMDK di Indonesia (dalam jutaan liter)
Lombok ditengah keadaan persaingan yang semakin ketat serta
2006 2007 2008 2009 2010 2011
membuat alternatif strategi untuk memberdayakan sumber
AMDK 10.508,6 11.139,2 11.863,2 12.693,7 13.518,8 14.539,6
daya manusia perusahaan. Sumber daya manusia perusahaan
perlu untuk dikembangkan karena merupakan salah satu faktor
Sumber : Euromonitor International Statistic, tahun 2012
pembeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Penulis Seiring dengan meningkatkan intensitas persaingan,
menggunakan teknik triangulasi untuk menguji keabsahan data. perusahaan membutuhkan sumber daya yang bisa
Hasil dari penelitian menunjukkan pengelolaan sumber daya membedakan dirinya dengan perusahaan lain. Salah satu
manusia perusahaan sudah dilakukan dengan baik karena telah faktor yang menentukan kesuksesan perusahaan terletak pada
membuat perencanaan kebutuhan sumber daya perusahaan, Sumber Daya Manusia perusahaan. Menurut Connoly,
mengorganisasikan dan menggerakan karyawan secara efektif Mardis & Down (1997) sumber daya manusia memiliki
sehingga motivasi kerja karyawan tinggi dan tingkat kemampuan untuk menjadi faktor pembeda (distinction)
turnovernya rendah.
perusahaan dalam persaingan melalui kemampuan mereka
dalam menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan mereka.
Kata kunci: pengelolaan, pengembangan sumber daya
manusia, strategi Dasar yang nyata dari keberhasilan suatu perusahaan tidak
lagi ditentukan oleh proses produksi yang besar atau jenis
produk yang beraneka ragam, melainkan pada kualitas orang-
I. PENDAHULUAN orang yang berada di belakang layar perusahaan tersebut.
Industri air minum dalam kemasan (AMDK) beberapa (dalam Harjanti, 2004).
tahun ini mengalami pertumbuhan yang pesat di Indonesia. Pada penelitian ini, penulis akan meneliti tentang
Menurut Dewan Sumber Daya Air Nasional tahun 2009, pengelolaan sumber daya manusia pada sebuah perusahaan
jumlah perusahaan yang terdaftar menjadi anggota Asosiasi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Pulau Lombok yang
Produsen Air Minum Dalam Kemasan Indonesia terus mana saat ini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan
meningkat setiap tahunnya. Saat Aspadin didirikan pada besar yang berskala nasional. Perusahaan AMDK ini sudah
tahun 1991, tercatat 40 perusahaan AMDK menjadi berdiri sejak 18 tahun yang lalu namun sampai beberapa
anggotanya, pada tahun 1993 berjumlah 45 perusahaan, 62 tahun terakhir belum memiliki fungsi khusus yang
perusahaan pada tahun 1997, 71 perusahaan tahun 2000, 108 membawahi bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Fungsi
perusahaan pada tahun 2003, 150 perusahaan pada tahun SDM perusahaan baru didirikan 6 tahun yang lalu dan
2006 dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 183 sampai saat ini memiliki keterbatasan tenaga dalam
perusahaan. (dsdan.go.id, 2009). Hal ini mengindikasikan melaksanakan tugas pada fungsi ini. Karyawan yang
bahwa jumlah produsen AMDK terus bertambah setiap membawahi fungsi SDM jumlahnya sangat kecil bila
tahunnya dan membuat persaingan usaha menjadi semakin dibandingkan dengan total karyawan.
ketat. Dari uraian diatas, maka dapat dijabarkan rumusan
Salah satu sebab yang mendorong pertumbuhan industri masalah penelitian sebagai berikut :
AMDK ini adalah penurunan kualitas air sumur yang 1. Bagaimana gambaran pengelolaan Sumber Daya Manusia
umumnya terjadi pada daerah perkotaan dan peningkatan (SDM) pada perusahaan AMDK?
kesadaran masyarakat akan kesehatan membuat konsumsi 2. Bagaimana gambaran situasi dan kondisi internal dan
AMDK di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. eksternal perusahaan AMDK?
Menurut data dari Euromonitor, didapatkan data bahwa 3. Alternatif strategi pengembangan SDM apa yang bisa
AMDK merupakan segmen yang paling cepat dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan matriks
pertumbuhannya diantara minuman kemasan lainnya, SWOT?
tentunya hal ini menarik banyak minat perusahaan untuk
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Konsep Sumber Daya Manusia (SDM) Menurut Batemen dan Snell (2009) pengorganisasian
Pengelolaan sumber daya manusia identik dengan merupakan kegiatan mengumpulkan dan mengkoordinasikan
manajemen sumber daya manusia. Noe, Hollenbeck, Gerhart sumber daya organisasi seperti tenaga kerja, modal, informasi
dan Wright (2008) mengemukakan manajemen sumber daya dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk mencapai
manusia merupakan kebijakan, praktek dan sistem yang tujuan. Sedangkan menurut Handoko (1986)
mempengaruhi perilaku, tindakan dan kinerja karyawan. pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang
Praktek manajemen sumber daya manusia termasuk struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta
menganalisa dan mendesain pekerjaan, menentukan membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota
kebutuhan sumber daya manusia, merekrut calon karyawan organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan
potensial, memilih karyawan (seleksi), mengajari karyawan efisien. Singkatnya, pengorganisasian merupakan proses
akan tugas-tugas mereka (pelatihan), menyiapkan penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
kemampuan mereka untuk masa depan (pengembangan), organisasi, sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan
memberikan kompensasi dan melakukan penilaian kinerja yang melingkupinya.
terhadap karyawan. Sedangkan menurut Mangkunegara Fungsi manajemen yang ketiga, yaitu penggerakan
(2011), manajemen sumber daya manusia merupakan suatu (actuating) sering kali disebut juga sebagai leading dan
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, directing merupakan usaha untuk membuat para karyawan
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, melakukan apa yang organisasi inginkan, fungsi melibatkan
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, kualitas, gaya, kekuasaan serta kegiatan-kegiatan pemimpin
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka seperti komunikasi dan motivasi pemimpin. (Handoko,1986)
mencapai tujuan organisasi. Fungsi manajemen yang terakhir adalah fungsi
Dari kedua pengertian diatas maka dapat diartikan pengawasan (controlling). Pengawasan merupakan fungsi
manajemen sumber daya manusia sebagai proses manajemen yang memonitor atau memantau kinerja dan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan membuat perubahan atau perbaikan yang diperlukan. Dengan
terhadap praktek-praktek ketenagakerjaan seperti proses pengawasan manajer bisa memastikan bahwa sumber daya
rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, pemberian organisasi digunakan seperti yang telah direncanakan.
kompensasi agar organisasi dapat menggunakan tenaga kerja Langkah-langkah penting dalam pengawasan diantaranya
secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi adalah menetapkan standar kinerja karyawan, mengukur
akan lebih mudah mencapai tujuan apabila mereka bisa kinerja, membandingkan kinerja dengan standar awal dan
menentukan bakat dan kompetensi individu yang tepat untuk melakukan tindakan korektif untuk mendorong keberhasilan
menduduki suatu jabatan atau pekerjaan sehingga individu (Handoko, 1986).
tersebut bisa memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya.
Praktek Pengelolaan SDM
Fungsi Manajemen Dalam fungsi Sumber Daya Manusia (SDM), terdapat
Terdapat 4 fungsi dasar manajemen, yaitu perencanaan beberapa praktek aktivitas organisasi dalam mengelola tenaga
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan kerjanya yaitu dimulai dari pengadaan tenaga kerja, pelatihan
(actuating), dan pengawasan (controlling). Menurut Handoko dan pengembangan, pemberian kompensasi, pemeliharaan
(1986) perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan hubungan dan pemisahan tenaga kerja. Praktek-praktek
organisasi dan penentuan strategi, program, prosedur, pengelolaan semacam ini mempengaruhi efektivitas dan
sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk efisiensi sumber daya manusia organisasi.
mencapai tujuan. Dalam hal sumber daya manusia, Milkovich Pengadaan tenaga kerja antara lain terdiri atas analisis
dan Nystrom (1981) menyebutkan bahwa perencanaan pekerjaan, penarikan (rekrutmen) dan seleksi calon
sumber daya manusia merupakan sebuah proses peramalan, karyawan. Analisis pekerjaan merupakan suatu proses
pengembangan, pengimplementasian, dan pengontrolan yang penentuan yang sistematis untuk menentukan uraian
menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pekerjaan (tugas-tugas) dan spesifikasi pekerjaan
pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang (keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
tepat, yang secara ekonomis lebih bermanfaat. (dalam melakukan pekerjaan dalam sebuah organisasi).
Mangkunegara, 2011). Sementara itu, Mangkunegara (2011) (Panggabean, 2004). Rekrutmen merupakan proses mencari,
menyimpulkan perencanaan sumber daya manusia sebagai menemukan, mengajak, dan menetapkan sejumlah orang,
suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja baik dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon
berdasarkan peramalan, pengembangan, pengimplementasian tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah
dan pengontrolan kebutuhan tersebut yang berintegrasi ditetapkan dalam perencanaan SDM. Sumber rekrutmen bisa
dengan rencana organisasi agar tercipta jumlah pegawai, berasal dari agen perekrutan, referensi karyawan, iklan, dan
penempatan pegawai secara tepat dan bermanfaat secara perekrutan elektronik (Samsudin, 2006). Seleksi merupakan
ekonomis. proses menentukan calon karyawan mana yang seharusnya
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

diterima atau dipekerjakan. Teknik-teknik yang bisa Manajemen Strategik


digunakan dalam menyeleksi diantaranya adalah tes Menurut David (2005), analisis lingkungan internal dan
pengetahuan akademik, psikologis dan wawancara. eksternal perlu dilakukan sebagai landasan organisasi untuk
Pelatihan dan pengembangan ditujukan untuk peningkatan menetapkan strategi. Alternatif strategi bisa dibuat dengan
pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan karyawan menggunakan matriks SWOT. Analisis lingkungan internal
perusahaan. Berdasarkan pendapat Sikula (1981), pelatihan dilakukan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada
adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang dalam organisasi yang dipengaruhi oleh fungsi bisnis
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir di mana organisasi. Fungsi bisnis tersebut diantaranya adalah fungsi
karyawan non manajerial mempelajari pengetahuan dan pemasaran, keuangan, produksi dan SDM. Sedangkan
keterampilan teknis dalam tujuan terbatas. Sedangkan analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk melihat
pengembangan merupakan kesempatan belajar yang didesain peluang dan ancaman dari luar organisasi dengan
untuk membantu karyawan memperbaiki produktivitasnya, berdasarkan pada teori five forces porter yang melihat
menghadapi tuntutan tugas sekarang dan terutama untuk kekuatan pesaing dalam industri sejenis, ancaman masuknya
menjawab tantangan masa depan.(McKenna dan Beech, pendatang baru, ancaman produk subtitusi, kekuatan tawar
2000). menawar pemasok dan kekuatan tawar menawar pembeli.
Dari kedua pendapat ini maka dapat disimpulkan bahwa
pelatihan merupakan pemberian pendidikan untuk karyawan Porter’s Five Forces
non manajerial agar bisa memenuhi tuntutan pekerjaan saat Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Porter (1987),
ini, sedangkan pengembangan merupakan pemberian kekuatan persaingan dilihat dari lima aspek, yaitu rivalitas di
pendidikan bagi karyawan manajerial untuk pemenuhan antara perusahaan yang ada (rivalry among competing firm),
kebutuhan kompetensi jangka panjang. Beberapa metode ancaman masuknya pendatang baru (threat of new entrants),
yang bisa digunakan dalam pelatihan secara umum dapat ancaman produk subtitusi (threat of subtitudes products or
diklasifikasikan menjadi dua metode, yaitu on the job services), kekuatan tawar menawar pemasok (bargaining
training dan off the job training. On the job training power of supplier) dan kekuatan tawar menawar pembeli
merupakan pelatihan informal, observasi sederhana dan (bargaining power of buyer).
mudah serta praktis. Karyawan mempelajari pekerjaannya Rivalitas diantara perusahaan saingan (rivalry among
dengan mengamati perilaku pekerja lain yang sedang bekerja. competing firm) merupakan pesaing-pesaing yang ada di
Off the job training adalah pelatihan yang berlangsung pada dalam industri yang sama karena memiliki produk atau jasa
waktu karyawan yang dilatih tidak melaksanakan pekerjaan yang serupa atau mirip. Intensitas persaingan perusahaan
rutin/biasa. Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan pada dalam industri yang sejenis ini dipengaruhi oleh kualitas dan
waktu dan tempat terpisah dari pekerjaan karyawan. diferensiasi produk, jumlah dan ukuran pesaing, serta
Sedangkan dalam hal pengembangan karyawan, dapat pertumbuhan industri itu sendiri.(Porter, 1987)
digunakan beberapa metode pelatihan, understudies, rotasi Ancaman pendatang baru (threat of new entrants)
pekerjaan dan coaching. (Mangkunegara, 2011). merupakan pemain baru yang bergerak di bidang usaha yang
Menurut Panggabean (2004), kompensasi dapat diartikan sama. Ancaman pendatang baru bergantung pada skala
sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada ekonomis, modal utk investasi, akses untuk distribusi, akses
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka ke teknologi dan peraturan pemerintah. Skala ekonomis
berikan kepada organisasi. Bentuk-bentuk kompensasi bisa berhubungan dengan penurunan biaya untuk memproduksi
terbagi menjadi gaji, upah, insentif kerja dan fringe benefit. satu unit produk dikarenakan bertambahnya jumlah produk
Kebijakan kompensasi bisa dipengaruhi oleh faktor yang diproduksi per periode. (Porter, 1987)
pemerintah, penawaran bersama antara perusahaan dan Ancaman produk subtitusi (threat of subtitudes products or
karyawan, standar biaya hidup karyawan dan kemampuan services) merupakan produk atau jasa pengganti yang bisa
membayar perusahaan. menggantikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Agar tercipta kerja sama yang memberikan kepuasan, Produk pengganti pada dasarnya adalah produk yang
maka diperlukan kegiatan yang memadukan keinginan dihasilkan oleh industri lain, namun memiliki fungsi sama.
karyawan dan kepentingan perusahaan. (Mangkunegara, Ancaman produk pengganti bergantung pada kualitas barang
2011). Dalam pemeliharaan tenaga kerja perusahaan perlu atau jasa, harga dan performa produk atau jasa pengganti.
untuk mengkomunikasikan tujuan yang akan dicapai (Porter, 1987)
perusahaan agar karyawan bisa ikut berpatisipasi dalam Perusahaan memerlukan bahan baku, komponen dan
memenuhinya dan perusahaan harus memberikan apresiasi sumber daya lainnya untuk menjalankan aktivitasnya.
yang salah satunya berbentuk pemberian jaminan kesehatan Kebutuhan ini mendorong munculnya hubungan antara
dan keselamatan kerja kepada karyawan agar terjadi timbal perusahaan dan pemasok. Kekuatan penawaran dari pemasok
balik yang positif antara karyawan dengan perusahaan. (bargaining power of supplier) kepada perusahaan dilihat
dari jumlah pemasok yang ada, harga dan kualitas barang
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

atau jasa yang dipasok pemasok. Bila semakin banyak mengetahui kekuatan atau kelemahan perusahaan adalah
supplier maka bargaining power of supplier akan semakin penguasaan pangsa pasar perusahaan, harga produk, kualitas
rendah. Apabila para pemasok didominasi oleh beberapa produk, saluran distribusi, kepuasan konsumen tentang
perusahaan dan memiliki pembeli yang lebih terfragmentasi, produk perusahaan serta bagaimana keadaan sumber daya
biasanya pemasok akan dapat memaksakan pengaruh yang manusia yang terdapat pada fungsi pemasaran.
besar dalam hal harga, mutu dan syarat-syarat penjualan. Fungsi keuangan meliputi kegiatan yang mengelola modal
(Porter, 1987) kerja, arus kas, utilitas asset dan melihat profitabilitas
Daya tawar pembeli (Bargaining power of buyer) perusahaan agar bisa ditarik kesimpulan yang berguna untuk
pembuatan strategi tertentu. Kondisi keuangan sering kali
merupakan kekuatan pembeli untuk berpindah dalam hal
dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik posisi kompetitif
menggunakan produk atau jasa dari satu perusahaan ke
perusahaan. (David,2005)
perusahaan lain. Pada prinsipnya, pembeli akan memaksakan Fungsi produksi dan operasi merupakan serangkaian
penurunan harga dan melakukan tawar menawar untuk kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
mendapatkan mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang jasa dengan mengubah input menjadi output. (David, 2005).
lebih baik. Bargaining power of buyer akan semakin tinggi Dalam fungsi ini yang dilihat adalah produktivitas karyawan
apabila banyak perusahaan menghasilkan produk yang sama bila dibandingkan dengan input yang digunakan dan
atau tidak terdiferensiasi.Posisi pembeli akan menjadi kuat pemenuhan kualitas produk sesuai dengan persyaratan
apabila suatu kelompok pembeli melakukan pembelian dalam pelanggan.
volume yang besar terhadap total penjualan perusahaan, biaya Fungsi sumber daya manusia merupakan fungsi organisasi
peralihan pembeli kecil dan pembeli memiliki informasi yang yang bertugas untuk membuat sistem dan kebijakan yang
lengkap tentang suatu produk. Bila pembeli memiliki mempengaruhi perilaku, sikap dan kinerja karyawan.
informasi yang lengkap tentang permintaan, harga pasar Praktek-praktek yang terdapat dalam fungsi sumber daya
yang aktual dan bahkan biaya pemasok, biasanya posisi tawar manusia adalah perekrutan, seleksi, pelatihan,
menawar mereka lebih kuat daripada bila informasi yang pengembangan, kompensasi dan pemberhentian tenaga kerja.
mereka miliki tidak lengkap. Dengan informasi lengkap, (Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright, 2008)
pembeli berada dalam posisi yang lebih baik untuk menjamin
Matriks SWOT
bahwa mereka mendapatkan harga yang paling
Menurut David (2005), dari hasil analisis terhadap
menguntungkan dibandingkan dengan yang lain. (Porter,
lingkungan internal dan eksternal perusahaan, maka
1987) didapatkan informasi mengenai kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang bisa disusun dalam sebuah
Gambar 1. The Five-Forces Model of Competition matriks, yaitu matriks SWOT (strength, weaknesses,
Threat of New Entrant
opportunity, threat). Matriks SWOT adalah sebuah alat yang
penting dalam mengembangkan empat tipe kombinasi
strategi, yaitu : strategi SO (strength-opportunities), strategi
WO (weakness-opportunities), strategi ST (strengths-threat)
Bargaining Power
Of Supplier
Rivalry among Competing Firm
Bargaining Power
of Buyer
dan strategi WT (weakness-threats).
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Strategi
WO meningkatkan kelemahan internal dengan mengambil
Threat of substitute products or services keuntungan dari peluang eksternal. Strategi ST menggunakan
Sumber : Porter dalam David, 2005 kekuatan perusahaan untuk mengurangi atau menghindarkan
perusahaan dari dampak ancaman eksternal. Strategi WT
Lingkungan Internal adalah taktik pertahanan yang berusaha untuk mengurangi
Menurut David (2005) semua organisasi memiliki kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.
kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis.
Fungsi bisnis ini bisa terbagi dalam fungsi pemasaran, Tabel 2. Matriks SWOT
Strength-S Weakness-W
1 1
keuangan, produksi dan SDM. Organisasi berusaha untuk 2 2
3 Daftar kekuatan 3 Daftar kelemahan
mengejar strategi yang memanfaatkan kekuatan dan 4 4
5 5
menghilangkan kelemahannya. Pengelolaan yang termasuk Opportunities-O
1 Menggunakan kekuatan untuk Mengatasi kelemahan dengan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan 2 mengambil keuntungan dari mengambil keuntungan dari
3 Daftar peluang peluang peluang
pengawasan dalam unit bisnis bisa menjadi penentu dalam 4
5
kekuatan atau kelemahan fungsi bisnis yang ada. Threats-T
1
Fungsi pemasaran termasuk melakukan pengamatan 2 Menggunakan kekuatan untuk Mengurangi kelemahan dan
3 Daftar Ancaman menghindari ancaman menghindari ancaman
terhadap kebutuhan konsumen, menentukan iklan, promosi, 4
5
saluran distribusi, dan penetapan harga barang. (David,
2005). Dalam pemasaran, analisis yang akan dilakukan untuk Sumber : David, 2005
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Kerangka Pemikiran Objek Penelitian


Gambaran objek yang diteliti adalah studi kasus
Gambar 2. Kerangka Pemikiran pengelolaan sumber daya manusia pada perusahaan produsen
air minum dalam kemasan di Pulau Lombok yang mana
Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan
fungsi SDM pada perusahaan ini baru dibuat beberapa tahun
terakhir dan sampai sekarang pengelolaannya masih
Sumber Daya Manusia
sederhana padahal perusahaan telah berdiri sejak 18 tahun
yang lalu dan sampai saat ini mulai berkembang menjadi
organisasi yang besar dengan total pegawai hampir mencapai
200 orang.
Fungsi Manajemen Faktor Lingkungan Eksternal
Teknik Pengumpulan Data
- Planning - Ancaman Produk
Untuk teknik pengumpulan data, penulis menggunakan
- Organizing Subtitusi teknik wawancara dan observasi. Jenis wawancara yang
- Actuating - Ancaman Pesaing peneliti gunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara
- Controlling - Ancaman Pendatang terstruktur adalah suatu rencana wawancara yang memuat
Baru semua pertanyaan yang akan ditanyakan atau penulis telah
menyiapkan pedoman wawancara sebelum melakukan
- Daya Tawar Pemasok
Faktor Lingkungan wawancara. Sedangkan observasi adalah teknik pengumpulan
- Daya Tawar Konsumen data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek
Internal :
- Sumber Daya penelitian, yaitu melihat keadaan lingkungan perusahaan
sebenarnya. (Sugiyono, 2009)
Manusia
- Pemasaran
Penetapan Narasumber
- Produksi Pada penelitian ini penulis menetapkan narasumber
- Keuangan dan dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling
Akuntansi adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya
orang tersebut dianggap paling tahu mengenai informasi apa
yang ingin penulis dapatkan. (Sugiyono, 2009). Pada
SWOT Matrix penelitian ini penulis menetapkan direktur dan manajer
masing-masing bagian sebagai narasumber karena mereka
dianggap cakap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
Strategi Pengembangan SDM penulis, direktur memiliki pengetahuan yang luas tentang
Sumber: (David, 2005; Handoko, 1986; Batemen & Snell, industri bisnis yang dijalankan perusahaan dan mengetahui
2009 diolah oleh penulis) garis besar pengelolaan perusahaannya. Sedangkan para
manajer sekiranya akan mengetahui lebih mendetail tentang
II. METODE PENELITIAN kondisi masing-masing fungsi yang dipimpinnya, selain itu
para manajer ini tentunya akan mengetahui bagaimana
Jenis Penelitian keadaan sumber daya manusia pada fungsi yang dipimpinnya
Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian karena pelaporan karyawan biasanya dilakukan ke masing-
kualitatif deskriptif. Sugiyono (2009) menyebutkan bahwa masing manajer.
penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul tanpa Uji Keabsahan Data
membuat generalisasi. Jenis penelitian ini menghasilkan data Karena penulis mengumpulkan data dengan teknik
deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang wawancara dan observasi, maka penulis perlu untuk
dan perilaku yang diamati. Penulis menggunakan jenis melakukan uji triangulasi. Triangulasi dalam pengujian
penelitian ini karena ingin menggambarkan pengelolaan kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
sumber daya manusia dan merumuskan strategi baru sebagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Maka dari
dasar persaingan perusahaan dengan memaksimalkan sumber itu, terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
daya manusia yang dimilikinya. Peneliti ingin pengumpulan data dan waktu. Dalam penelitian ini penulis
mendeskripsikan apa adanya sesuai dengan kenyataan di menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
lapangan agar dapat memberikan kesimpulan dan saran Triangulasi teknik yaitu mengecek data kepada sumber yang
sehingga metode yang tepat dalam penelitian ini adalah sama dengan teknik yang berbeda, sedangkan triangulasi
metode kualitatif. sumber adalah penulis mengecek keabsahan data dari sumber
yang berbeda. Data yang diperoleh setelah wawancara dicek
dengan observasi atau dokumen perusahaan. Bila dengan tiga
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

teknik pengujian kredibilitas data menghasilkan data yang Rivalitas di antara perusahaan yang ada akan cenderung
berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut meningkat ketika jumlah pesaing bertambah, permintaan
kepada pemberi data yang bersangkutan untuk memastikan akan produk di industri menurun dan ketika potongan
data mana yang dianggap benar. (Sugiyono, 2009) harga menjadi lazim. Persaingan dalam industri AMDK
itensitasnya semakin meningkat, mereka harus bersaing
Teknik Analisis Data melawan perusahaan-perusahaan AMDK lain yang
Penulis menganalisis data dengan menggunakan teknik berskala lokal maupun nasional. Menurut narasumber A,
yang diajukan oleh Miles dan Huberman (1992). Miles dan persaingan di industri AMDK ini cukup ketat karena
Huberman mengemukakan bahwa terdapat tiga jalur analisis
banyak merek AMDK yang beredar di pasaran. Rata-rata
dalam data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan
pesaing memiliki kualitas yang sebanding karena hanya
penarikan kesimpulan.
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan menawarkan air fungsional biasa yang bersertifikasi SNI
perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar dan BPOM. Pertumbuhan industri AMDK di Indonesia
yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Penulis tergolong tinggi yaitu mencapai angka 8-10%. Berdasarkan
mereduksi data dengan cara menyeleksi data dengan ketat, salah satu situs statistik dunia yaitu Euromonitor,
membuat uraian singkat dan menggolongkannya dalam pola didapatkan penemuan bahwa kesadaran masyarakat
yang lebih luas. Penyajian data adalah kegiatan ketika Indonesia akan kesehatan terus meningkat yang juga
sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi berdampak pada peningkatan konsumsi air minum dalam
kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan kemasan (AMDK). Salah satu penyebab peningkatan
pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data dapat berupa kesadaran akan kesehatan ini didorong oleh kampanye dan
teks naratif, matriks, grafik atau bagan. Penarikan iklan yang dilakukan produsen AMDK yang mendorong
kesimpulan adalah penulis menyimpulkan penelitiannya dari masyarakat untuk meminum lebih banyak air setiap
hasil pengumpulan data, pencatatan keteraturan pola-pola harinya. Produsen AMDK juga secara berkelanjutan
dalam catatan teori, dan penjelasan alur sebab akibat (dalam mengkomunikasikan akan keuntungan kesehatan yang bisa
Sugiyono, 2008) didapat masyarakat dengan meminum banyak air
Ancaman pendatang baru (threat of new entrants).
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
c. Ancaman pendatang baru (threat of new entrants).
Berdasarkan teori yang dikemukakan Michael Porter
Lingkungan Eksternal (1980), persaingan akan meningkat apabila perusahaan
Menurut Michael Porter (1980), terdapat peluang dan baru dapat dengan mudah memasuki industri tersebut.
ancaman terhadap perusahaan akibat adanya tekanan dari Hambatan untuk masuknya pendatang baru termasuk
faktor eksternal perusahaan. Peluang dan ancaman tersebut
persyaratan modal, kebutuhan untuk menguasai teknologi,
datang dari ancaman produk subtitusi, persaingan antar
loyalitas konsumen, dan kebijakan regulatif pemerintah.
perusahaan saingan, ancaman pendatang baru, daya tawar
Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri AMDK
pemasok dan daya tawar pembeli.
a. Ancaman produk subtitusi (threat of substitute product). ini tergolong cukup besar tergantung dari kapasitas
Ancaman produk subtitusi bisa menggantikan produk atau produksi yang diinginkan. Dibutuhkan modal milyaran
jasa yang ditawarkan perusahaan. Produk subtitusi pada rupiah untuk memasuki industri ini, untuk keperluan
dasarnya adalah produk yang dihasilkan oleh industri lain, membeli mesin, tanah, gedung, alat dan kendaraan untuk
namun memiliki fungsi sama. Pada perusahaan Air Minum operasi perusahaan. Sedangkan kebutuhan teknologi dalam
Dalam Kemasan (AMDK), produk subtitusi perusahaan produksi AMDK juga tergolong kompleks, untuk bisa
diantaranya adalah teh dalam kemasan, minuman memproduksi AMDK, dibutuhkan banyak mesin yang
berkarbonasi, minuman isotonik dan jus dalam kemasan. memiliki fungsi masing-masing. Untuk pengambilan air
Produk subtitusi ini memiliki beberapa keunggulan tanah didibutuhkan mesin pompa kapasitas besar yang
dibandingkan dengan produk AMDK perusahaan, yaitu selanjutnya dialirkan ke water treatment unit yang di
mereka memiliki rasa yang lebih enak dan warna yang dalamnya termasuk mesin sand filter, carbon filter,
menarik serta lebih aktif melakukan iklan dan promosi. catridge, dan mesin filler. Mesin water treatment unit ini
Namun dari segi harga, produk perusahaan AMDK adalah mesin yang mengolah bahan baku air menjadi
memiliki keunggulan, yaitu harga yang ditawarkan jauh produk jadi perusahaan. Lalu setelah itu untuk pengemasan
lebih murah dibandingkan dengan produk subtitusinya. produk dibutuhkan mesin peniup yang merubah plastik
Sebagai contoh produk AMDK dalam botol 600 ml dijual poly ethylene menjadi bentuk cup dan botol. Teknologi
dengan harga sekitar Rp. 2000,00 di pasaran, namun teh yang mendukung usaha perusahaan saat ini adalah
dalam kemasan dijual dengan harga Rp. 5000,00 per botol. teknologi internet yang memudahkan perusahaan untuk
b. Rivalitas di antara perusahaan yang ada (rivalry among mengakses informasi mengenai trend yang mempengaruhi
competing firm). keberlangsungan perusahaan. Dalam industri AMDK, tidak
ada regulasi pemerintah yang membatasi jumlah
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

perusahaan yang bersaing di dalamnya. Pemerintah hanya pembelian yang kecil terhadap total penjualan perusahaan,
mengeluarkan regulasi tentang pendayagunaan air tanah sehingga memiliki daya tawar yang rendah. Informasi
yang digunakan perusahaan sebagai bahan baku. Apabila konsumen mengenai biaya produksi dan permintaan
perusahaan telah memenuhi persyaratan yang ada, maka produk juga sangat terbatas. Namun di sisi lain, konsumen
perusahaan akan diberikan izin untuk mendayagunakan air dapat denga mudah berpindah ke merek lain karena
tanah tersebut. Tidak adanya regulasi ini akan banyaknya pilihan AMDK yang tersedia di pasaran.
mempermudah pesaing baru memasuki industri AMDK. Konsumen dapat berpindah karena tidak ada biaya
d. Daya tawar pemasok (bargaining power of supplier). peralihan yang dikeluarkan akibat mengalihkan
Menurut Michael Porter (1980), daya tawar pemasok konsumsinya ke merek lain, maka dari itu perusahaan perlu
mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri, untuk berhati-hati dalam menentukan harga jual karena
bergantung pada kualitas, volume barang yang dipasok perlu untuk menyesuaikan harga dengan tingkat
pemasok dan biaya peralihan ke bahan baku lain yang sensitivitas konsumennya. Dari pengamatan yang penulis
tinggi. Akan menguntungkan pemasok dan produsen lakukan di lapangan, pada toko-toko retail terdapat banyak
apabila keduanya saling menentukan harga yang masuk pilihan AMDK tersedia di toko mereka yang bisa
akal, kualitas yang baik, pengiriman tepat waktu dan menggantikan produk perusahaan.
kualitas layanan yang baik yang akan meningkatkan
profitabilitas jangka panjang dari semua pihak yang Praktek Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
terlibat. Yang merupakan pemasok pada perusahaan Di dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia atau yang
AMDK yang penulis teliti ini adalah perusahaan plastik biasa disingkat SDM, dibutuhkan fungsi-fungsi manajemen
dan kardus yang berlokasi di Surabaya serta pemerintah agar perusahaan dapat beroperasi sesuai dengan harapan
daerah Lombok Barat yang memasok air sebagai bahan organisasi. Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud adalah
baku perusahaan. Perusahaan plastik yang berlokasi di perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
Surabaya tersebut merupakan satu-satunya pemasok yang pengarahan (actuating) dan pengawasan (controlling.)
memasok Poly Ethylene dan Poly Propylene kepada
perusahaan sebagai bahan baku pembuatan kemasan Perencanaan (Planning)
produk yang berbentuk botol dan cup plastik. Pemasok Pada perusahaan AMDK yang penulis teliti, yang berhak
memasok perusahaan dalam jumlah yang besar sehingga untuk membuat perencanaan strategis adalah direktur yang
memiliki daya tawar yang besar. Perusahaan berlangganan dibantu oleh para manajer. Dalam aspek sumber daya
dengan pemasok ini karena sudah terjalin kerja sama yang manusia, perusahaan telah melakukan perencanaan tentang
baik antara kedua belah pihak, pemasok bisa mengetahui kompetensi karyawan seperti apa yang dibutuhkan
kualitas barang seperti apa yang diinginkan oleh perusahaan untuk mengisi masing-masing posisi yang
perusahaan dan akan merugikan perusahaan jika berganti tersedia.
pemasok karena akan mengeluarkan biaya peralihan. Pada fungsi pemasaran, karakteristik penting yang harus
Pemasok perusahaan yang kedua yaitu pemerintah daerah dimiliki karyawan adalahseorang lelaki yang bersedia bekerja
Lombok Barat karena menyediakan dan memberikan ijin dibawah target dan memiliki kondisi fisik yang sehat.
mengolah mata air yang berada di wilayahnya untuk Karakteristik ini wajib dibutuhkan mengingat aktivitas
menjadi bahan baku produk perusahaan. Pemerintah pemasaran perusahaan yang menggunakan sistem kanvas
daerah Lombok Barat memiliki daya tawar yang besar yang membutuhkan kekuatan fisik yang besar. Pada fungsi
kepada perusahaan, karena merupakan satu-satunya pihak produksi dibutuhkan karyawan dengan latar belakang sarjana
yang memasok sumber mata air, perusahaan akan teknik dan sarjana kimia. Karyawan dengan latar belakang
mengalami kesulitan apabila bersengketa dengan teknik dibutuhkan untuk mengoperasikan dan merawat mesin
pemerintah daerah Lombok Barat karena pabrik didirikan pabrik, sedangkan sarjana kimia dibutuhkan untuk bagian
di dekat sumber mata air yang menjadi bahan baku laboratorium yang mana di dalamnya melakukan aktivitas
produksi. Apabila perusahaan bermasalah dengan seperti menguji kadar mikroba dan zat-zat kimia yang
pemerintah dan harus beralih ke sumber mata air yang lain, terkandung dalam air minum dalam kemasan hasil produksi
maka perusahaan akan membutuhkan biaya yang besar perusahaan. Pada fungsi keuangan dan akuntansi, kebutuhan
untuk membangun pabrik dan infrastruktur yang baru. karyawan lebih ditekankan kepada individu yang memiliki
Daya tawar konsumen(Bargaining power of buyer). latar belakang akuntansi dan memiliki ketelitian serta
e. Berdasarkan teori Michael Porter (1980) juga, pembeli pengalaman dalam pencatatan. Fungsi keuangan dan
memiliki daya tawar yang besar apabila mereka membeli akuntansi perusahaan sifatnya masih sangat sederhana, yaitu
dalam volume yang besar, gampang beralih ke merek sebatas pada perhitungan pendapatan dan pengeluaran serta
pesaing dan memegang informasi tentang produk. Oleh pembuatan laporan tentang laba rugi perusahaaan. Pada
karena sistem penjualan perusahaan menggunakan sistem fungsi SDM, perusahaan membutuhkan karyawan dengan
kanvas, maka rata-rata konsumen memiliki volume berlatar belakang hukum yang mengerti tentang hukum
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

ketenagakerjaan Indonesia. kebijakan SDM perusahaan Pengawasan dilakukan untuk menjamin kinerja karyawan
disesuaikan dengan peraturan pemerintah Indonesia tentang agar memenuhi tuntutan pekerjaan yang sebelumnya telah
ketenagakerjaan yang di dalamnya memuat tentang sistem ditetapkan.
upah, insentif, bonus, sampai dengan sistem pemberhentian
tenaga kerja. Perekrutan Sumber Daya Manusia Perusahaan
Sumber perekrutan perusahaan kebanyakan dari referensi
Pengorganisasian (Organizing) karyawan, kerja sama dengan universitas lokal yang ada di
Pengorganisasian menyangkut tentang perancangan suatu pulau Lombok dan Koran. Perusahaan biasanya merekrut
organisasi atau kelompok kerja untuk bisa mencapai tujuan karyawan untuk level fungsional atau karyawan dengan
organisasi. Masing-masing individu akan dibebankan tingkatan paling rendah saja, hal ini dikarenakan oleh posisi
tanggung jawab tertentu dan diberikan wewenang khusus posisi manajer kelas menengah seperti manajer keuangan,
yang diperlukan individu untuk menjalankan tugasnya. pemasaran, produksi dan SDM hanya diduduki oleh
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur karyawan yang telah lama bekerja pada perusahaan.
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya Sebagian besar karyawan seperti posisi sales, helper, driver
yang dimilikinya dan lingkungan yang dimilikinya. dan staff produksi direkrut perusahaan dari referensi
Perusahaan mengelompokkan kegiatan organisasinya karyawan baik itu berasal dari keluarga, teman atau tetangga
berdasarkan fungsi atau bisa disebut dengan mereka. Posisi yang memerlukan pengetahuan dan keahlian
departementalisasi fungsional yang terbagi dalam fungsi khusus seperti bagian laboratorium dan akuntansi perusahaan
produksi, pemasaran, keuangan dan akuntansi serta SDM. akan bekerja sama dengan universitas atau sekolah-sekolah
yang lulusannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Penggerakan (Actuating) Perusahaan hanya merekrut karyawan yang berasal dari
Penggerakan adalah usaha menggerakkan anggota tenaga kerja lokal saja, yaitu berasal dari orang-orang yang
kelompok agar mereka berkeinginan dan berusaha untuk tinggal di sekitar wilayah kantor dan tempat produksi
mencapai tujuan perusahaan. Fungsi ini melibatkan gaya dan perusahaan atau di dalam kawasan pulau Lombok. Sumber
kegiatan pemimpin seperti komunikasi dan motivasi. tenaga kerja yang hanya berasal dari tenaga kerja lokal ini
Perusahaan AMDK yang penulis teliti ini berorientasi pada membuat pemenuhan kebutuhan perusahaan akan
tugas, dari hasil wawancara didapatkan informasi bahwa persyaratan-persyaratan khusus karyawan tidak bisa
masing-masing manajer menekankan pada pemenuhan tugas dijalankan karena kualifikasi calon karyawan yang terbatas.
yang diberikan dari pada pengembangan dan pertumbuhan
karyawan pada masing-masing bawahan mereka. Sistem Seleksi Sumber Daya Manusia (SDM)
pengupahan dan kompensasi pegawai merujuk pada Perusahaan melakukan seleksi SDM dengan menggunakan
peraturan pemerintah mengenai ketenagakerjaan. metode wawancara, tanpa melakukan serangkaian tes lainnya
Untuk menggerakan karyawannya, perusahaan seperti tes psikologis dan grafologi. Dalam melakukan
memberikan motivasi dalam bentuk fringe benefit dan wawancara, pewawancara yaitu dalam hal ini yang biasanya
insentif. Perusahaan memberikan tunjangan kepada berlaku sebagai pewawancara adalah manajer SDM, tidak
karyawannya yang berupa tunjangan hari tua, jaminan menggunakan kerangka wawancara. Pertanyaan yang
kecelakaan kerja, jaminan hari tua dan jaminan kematian. ditanyakan juga bersifat sangat sederhana, yaitu berhubungan
Untuk fungsi bisnis tertentu seperti pemasaran dan produksi, dengan latar belakang, pengalaman kerja dan kesediaan
diberikan insentif apabila mereka dapat memenuhi target karyawan untuk mematuhi peraturan-peraturan yang
yang diberikan perusahaan. Karyawan pada fungsi pemasaran ditetapkan perusahaan.
diberikan bonus sebesar 5% dari harga barang apabila bisa
melampaui target penjualan, sedangkan pada fungsi produksi Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM)
diberikan bonus sebesar 10% apabila bisa memproduksi Perusahaan tidak memiliki sistem pelatihan formal untuk
sesuai target perusahaan. Pada fungsi SDM, keuangan dan karyawannya. Karyawan pada perusahaan akan berlatih
akuntansi tidak diberikan insentif tambahan karena mereka sambil bekerja, di mana awalnya karyawan baru akan belajar
mendapatkan gaji yang relative lebih besaar bila bekerja dengan cara mengamati cara kerja seniornya, apabila
dibandingkan dengan fungsi lainnya. dirasa sudah cukup mengerti, maka karyawan tersebut akan
dilepas untuk bekerja sendiri. Metode pelatihan seperti ini
Pengawasan (Controlling) dapat diklasifikasikan ke dalam metode on the job training.
Perusahaan selama ini melakukan pengawasan past-action Metode pelatihan seperti ini diterapkan untuk semua fungsi
control atau pengawasan umpan balik yang mengukur hasil bisnis yang ada di dalam perusahaan. Perusahaan
dari suatu kegiatan setelah kegiatan tersebut diselesaikan. menggunakan metode pelatihan seperti ini karena dinilai
Tindakan korektif hanya dilakukan apabila muncul masalah paling sederhana dan tidak membutuhkan biaya bila
atau muncul kejadian yang memerlukan tindakan korektif. dibandingkan dengan metode pelatihan lainnya karena
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

karyawan bisa belajar sambil bekerja. bersifat uang merupakan kompensasi yang diberikan kepada
karyawan sebagai penghargaan dari pelayanan mereka,
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kompensasi ini termasuk gaji, benefit dan insentif.
Pengembangan SDM difokuskan pada peningkatan Kebijakan yang digunakan perusahaan dalam pemberian
kemampuan untuk kebutuhan jangka panjang perusahaan kompensasi kepada karyawan ini mengacu kepada faktor
sehingga biasanya diberikan kepada middle level regulasi pemerintah. Penentuan gaji karyawan sesuai dengan
management yaitu manajer setiap fungsi bisnis perusahaan. UU No.13/2003 bagian kedua tentang pengupahan, yaitu
Pengembangan kepada karyawan dilakukan dengan yang di dalamnya menyebutkan tentang upah minimum
memberikan pendidikan lebih lanjut kepada manajernya pekerja yang sesuai dengan ketetapan provinsi atau
dengan cara membiayai kuliah mereka pada universitas yang kabupaten. Dalam perihal ini, perusahaan memberikan gaji
terdapat di Pulau Lombok. Namun, melalui wawancara dan sebesar Rp. 1.000.000,00 untuk karyawan baru yang masa
pengamatan yang penulis lakukan, penulis menemukan kerjanya 0 sampai dengan 1 tahun sesuai dengan Upah
bahwa tidak semua manajer perusahaan diberikan Minimum Propinsi (UMP) Nusa Tenggara Barat tempat
pengembangan. Manajer keuangan dan akuntansi tidak perusahaan beroperasi. Sedangkan untuk benefit karyawan
diberikan pengembangan apapun, dari hasil wawancara yang di dalamnya termasuk jaminan pemeliharaan kesehatan,
penulis menemukan bahwa manajer untuk fungsi ini hanya tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan kematian dan jaminan
merupakan lulusan SMA. hari tua, perusahaan telah mengikut sertakan karyawan
Pengembangan yang diberikan kepada manajer pemasaran tetapnya ke dalam program jaminan sosial tenaga kerja
juga kurang efektif karena manajer pemasaran yang (Jamsostek).
seharusnya mengerti akan konsep pemasaran dan manajemen Perusahaan juga memberikan insentif yang berbeda untuk
tapi pada kenyataannya diberikan pendidikan dalam bidang masing-masing fungsinya. Sesuai dengan pendapat
hukum. Tentu pendidikan yang diberikan ini kurang Panggabean (2004), insentif ini merupakan bentuk motivasi
berhubungan dengan deskripsi pekerjaan yang dilakukannya. yang diberikan kepada karyawan sebagai upaya mencapai
Pada fungsi SDM, perusahaan memberikan pengembangan tujuan-tujuan organisasi di mana motivasi ini dinyatakan
berupa metode perkuliahan dan mengikut sertakan dalam bentuk uang. Dari hasil wawancara penulis
manajernya pada pelatihan yang dilakukan dinas tenaga menemukan bahwa karyawan perusahaan merasa puas
kerja. dengan sistem kompensasi yang diberikan oleh perusahaan.
Karyawan dapat memenuhi tugas yang diberikan perusahaan
Penilaian Kinerja kepada mereka.
Penilaian kinerja karyawan didasarkan pada dua aspek
penilaian, yaitu kualitas dan kuantitas kerja. pada fungsi Pemberhentian Karyawan
pemasaran, yang dilihat adalah kuantitas penjualan Menurut Mangkunegara (2009) pemberhentian pegawai
karyawan, apakah karyawan mampu menjual sesuai target merupakan pemutusan hubungan kerja, baik untuk sementara
perusahaan dan seberapa banyak ia bisa menjual. Semakin maupun untuk selamanya yang dilakukan oleh perusahaan
banyak karyawan bisa menjual produk, maka kinerjanya atas permintaan karyawan atau karena kehendak perusahaan.
dianggap semakin tinggi. Penilaian kinerja pada fungsi Pada perusahaan ini, apabila karyawan sendiri yang meminta
produksi juga dinilai berdasarkan kuantitas, semakin banyak pemberhentian kerja, maka karyawan tersebut harus
karyawan dapat memproduksi produk dengan tingkat defect memberikan surat pemberhentian kerja yang ditujukan
yang semakin kecil, maka karyawan akan dikatakan memiliki kepada bagian SDM selambat-lambatnya sebulan sebelum ia
kinerja yang baik. Cara penilaian tersebut berbeda pada berhenti. Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki waktu
fungsi keuangan dan akuntansi dan SDM. Pada kedua fungsi untuk mencari karyawan baru yang mampu menduduki posisi
ini, perusahaan menilai kinerja mereka dari kualitas kerja, yang ditinggalkan tersebut. Karyawan yang berhenti bekerja
bukan kuantitas. Pada fungsi keuangan dan akuntansi, akan diberikan pesangon dan uang jasa menurut peraturan
perusahaan menilai ketelitian dan ketepatan pelaporan yang pemerintah yaitu UU No. 13 tahun 2003 yang besarnya
berhubungan dengan jumlah uang yang diterima atau pesangon disesuaikan dengan lamanya karyawan tersebut
dikeluarkan oleh perusahaan. Sedangkan pada fungsi SDM, bekerja diperusahaan.
perusahaan menilai dengan cara melihat kesuksesan dari
sistem pengelolaan SDM yang ada, termasuk mengenai Matriks SWOT
sistem gaji, insentif dan cara karyawan menyelesaikan Perusahaan bisa menggunakan matriks SWOT sebagai alat
masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. untuk membuat formulasi strategi yang mengkombinasikan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan.
Kompensasi Karyawan Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap
Sesuai dengan pendapat Andrew E. Sikula (1981) dalam perusahaan akan disusun berdasarkan prioritas dari urutan
Mangkunegara (2011), dalam ketenagakerjaan, hadiah yang yang paling penting.
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap perusahaannya kepada tenaga kerja yang lebih terlatih.
perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Pulau Perusahaan tidak perlu melatih pekerja outsourcing ini
Lombok, maka dapat digambarkan matriks SWOT karena mereka telah dilatih oleh perusahaan induk mereka.
perusahaan sebagai berikut:
4. W2,T2: memberikan pelatihan dengan bekerja sama
Tabel 2. Matriks SWOT dengan lembaga-lembaga khusus pelatihan.
Strength – S Weaknesses – W
1. Karyawan termotivasi dengan 1. Sumber rekrutmen terbatas pada Oleh karena selama ini perusahaan belum memiliki sistem
sistem kompensasi yang diberikan tenaga kerja lokal
perusahaan 2. Tidak ada pelatihan untuk pelatihan yang jelas dan bahkan pada beberapa karyawan
2. Profit terus meningkat setiap tahun kebutuhan jangka panjang
3. Produk yang dihasilkan memiliki perusahaan tidak diberikan pelatihan apa pun, maka perusahaan bisa
kualitas yang terjamin 3. Jarang melakukan promosi
4. Fungsi keuangan dan akuntansi melakukan kerja sama dengan lembaga khusus yang
aktivitasnya hanya sebatas

Opportunities – O SO Strategies
pencatatan
WO Strategies
menyediakan pelatihan untuk karyawan. Lembaga penyedia
1. Inovasi
(internet)
teknologi informasi - S1, O1 : mengakses informasi
menggunakan internet.
- W1,O1 : rekrutmen karyawan
menggunakan fasilitas internet,
pelatihan ini contohnya seperti departemen tenaga kerja dan
2. Pengesahan UU outsourcing - S2,O3 : membangun bagian sehingga cakupannya luas perusahaan swasta yang memberikan jasa pelatihan
3. Loyalitas konsumen tinggi human relation - W2,O2 : melakukan outsourcing
4. Trend pengingkatan kesadaran S3,O4 : melakukan penetrasi apabila perusahaan untuk saat
akan hidup sehat
-
pasar secara nasional ini belum ada sistem pelatihan
karyawan. Melalui pelatihan ini, karyawan bisa
yang memadai
- W3,O1 : melakukan iklan dan meningkatkan pemahamannya mengenai konsep-konsep
promosi melalui media internet.
Threats – T ST Strategies WT Strategies pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya dan meningkatkan
1. Banyak produk subtitusi yang - S2, T1: membangun bagian - W2,T2 : memberikan pelatihan
memiliki varian rasa yang beragam Research and Development untuk dengan bekerja sama dengan kemampuan mereka sehingga kinerja mereka juga ikut
2. Banyak pesaing dalam satu jenis pengembangan produk baru lembaga-lembaga khusus
industri pelatihan meningkat.
3. Biaya peralihan konsumen kecil - W3,T3 : melakukan kerja sama
dengan rumah makan

Sumber: wawancara perusahaan, diolah oleh penulis Uji Triangulasi

Strategi yang bisa diterapkan untuk bagian sumber daya Tabel 3. Uji Triangulasi POAC SDM perusahaan
Hasil
manusia perusahaan diantaranya adalah : Variabel Sumber 1 Sumber 2
Analisa
1. S1,O1: mengakses informasi menggunakan internet. POAC SDM
Planning - Kebutuhan SDM berasal dari - Syarat kompetensi adalah
Karyawan yang termotivasi akan pemberian gaji dan background hukum lulusan hukum terutama
kompensasi yang diberikan oleh perusahaan tentunya - Yang membuat strategi berasal yang mengerti
dari pimpinan ketenagakerjaan
memiliki kecendrungan untuk bisa lebih meningkatkan - Mengenai gaji dan kompensasi - Direktur yang dibantu
produktivitas dan kinerjanya. Melalui teknologi internet yang disesuaikan dengan kemampuan dengan manajer melalui Valid
perusahaan yang juga sesuai rapat
menyediakan banyak informasi dan data, karyawan bisa hukum - Gaji, bonus sesuai hukum
mengakses informasi yang berkaitan dengan industri AMDK ketenagakerjaan No. 13
tahun 2003
yang bisa membuka wawasan dan pengetahuan karyawan.
Organizing - Pembagian organisasi - Di perusahaan terdapat
berdasarkan fungsi dasar seperti bagian pemasaran,
2. W1,O1: rekrutmen karyawan menggunakan fasilitas keuangan, pemasaran, produksi akuntansi dan keuangan,
internet, sehingga cakupannya luas. SDM, tetapi SDM baru dibuat produksi dan SDM
sekitar 5 tahun lalu - Setiap posisi sudah memiliki
Sumber perekrutan karyawan yang selama ini terbatas - Setiap fungsi sudah memiliki tugas yang jelas sesuai job Valid
yaitu berasal dari tenaga kerja lokal saja, membuat pembagian tugas yang jelas description mereka
- Tiap manajer mempunyai otoritas - Jika diperlukan, manajer
pemenuhan akan kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja terhadap masing-masing berkonsultasi tentang
yang memiliki pengetahuan dan kemampuan khusus tidak bawahannya kebijakan yang dibuatnya
kepada direktur
terpenuhi karena tenaga kerja lokal ini memiliki keterbatasan Actuating - Visi dikomunikasikan ke karyawan - Direktur memberitahukan visi
dalam pendidikan. Maka dari adanya perkembangan secara face to face kepada manajer lalu manajer
- Pemimpin tidak mengikut meneruskan ke bawahan
teknologi informasi yaitu internet, perusahaan bisa merekrut sertakan bawahan dalam - Pengambilan keputusan
menggunakan internet yang jangkauannya luas hampir mengambil keputusan hanya dilakukan manajer
- Perusahaan menekankan agar dan direktur
diseluruh wilayah Indonesia sehingga dapat diakses orang Valid
tugas karyawan harus - Tugas harus dilaksanakan,
diselesaikan perusahaan juga
banyak. Selain itu, perusahaan juga mengeluarkan biaya yang - Diberikan motivasi untuk memberikan dorongan untuk
kecil bila merekrut dengan fasilitas ini, perusahaan hanya mendorong kinerja karyawan pemenuhan tugas
- Diberikan fringe benefit dan
perlu memasang perangkat internet di komputer perusahaan. insentif kepada karyawan
Controlling - Melihat kinerja sesuai dengan - Kinerja karyawan dilihat
pemenuhan tugas yang diberikan berdasarkan kualitas dan
3. W2,O2: melakukan outsourcing apabila perusahaan untuk - Melihat cara manajer menangani kuantitasnya
saat ini belum ada sistem pelatihan yang memadai. permasalahan - Masing-masing sudah dibuat
Valid
pengukuran, kinerja
Perusahaan sampai saat ini belum memiliki metode dievaluasi secara harian atau
pelatihan yang jelas untuk karyawannya, dengan disahkannya mingguan tergantung
masing-masing bagian
Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003
(pasal 64, 65 dan 66) mengenai outsourcing oleh pemerintah, Sumber: wawancara perusahaan, diolah penulis
perusahaan bisa mendelegasikan sebagian tugas
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Tabel 4. Uji Triangulasi Praktek Pengelolaan SDM pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa
industri AMDK ini memiliki persaingan yang ketat karena
Variabel Sumber 1 Sumber 2 Hasil
Analisa banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk yang
Praktek SDM saling menggantikan. Pemasok memiliki kekuatan tawar
Analisis - Sudah melakukan analisis - Menyerahkan CV saat
Jabatan jabatan melamar pekerjaan Valid menawar yang tinggi sedangkan konsumen perusahaan
memiliki kekuatan tawar menawar yang rendah.
Rekrutmen - Merekrut kebanyakan dari - Bekerja diperusahaan
referensi karyawan melalui kerabat
Valid Dengan menggunakan analisis SWOT, perusahaan bisa
Seleksi - Metode seleksi - Waktu melamar ada
menggunakan metode diwawancarai Valid
mendapatkan alternatif strategi untuk pengembangan SDM
wawancara perusahaan, beberapa alternatif strategi tersebut adalah
Pelatihan - On the job training - Pada waktu mulai bekerja,
awalnya mengamati cara memaksimalkan manfaat perkembangan teknologi,
Valid
teman senior bekerja, memberikan pelatihan dengan bekerja sama dengan lembaga-
setelah mengerti lalu bisa
bekerja sendiri lembaga khusus pelatihan dan bisa melakukan outsourcing
Pengembangan - Diberikan pengembangan - Manajer pemasaran
berupa dikuliahkan untuk dikuliahkan S1 hukum Valid
tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan kompetensi.
manajer
Kompensasi - Diberikan gaji, tunjangan, - Selain gaji, diberikan
THR, insentif untuk tunjangan makan, DAFTAR PUSTAKA
beberapa bagian transport, jamsostek, THR
Valid
tiap tahun.
Motivasi - Karyawan termotivasi dilihat - Cukup termotivasi, McKenna & Beech, (2000). The Essence of Manajemen
dari pemenuhan tugas suasana kerja enak dan Sumber Daya Manusia. (Totok Budi Santosa).
gaji serta bonus cukup
Valid
memuaskan Yogyakarta: Andi
Penilaian - Kinerja karyawan - Rata-rata setiap harinya
keseluruhan bagus karena bisa penuhi target Panggabean, M.S. (2004). Manajemen Sumber Daya
Kinerja memenuhi target, sedikit karyawan, teman kerja Valid Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia
masalah yang timbul, sedikit yang
turnover kecil mengundurkan diri Kadarsiman, M. (2012). Manajemen Pengembangan Sumber
Sumber: Wawancara perusahaan, diolah penulis Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mangkunegara, A.A. (2011). Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung: Rosda
IV. KESIMPULAN
Noe, Hollenbeck, Gerhart dan Wright (2008). Human
Resource Management: Gaining a Competitive
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang penulis Advantage. New York: Mcgraw-Hill
lakukan mengenai praktek pengelolaan Sumber Daya Porter, M.E. (1987). Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis
Manusia (SDM) pada sebuah perusahaan Air Minum Dalam Industri dan Pesaing.(Agus Maulana). Jakarta:
Kemasan di Pulau Lombok, maka dapat ditarik kesimpulan Erlangga
bahwa pengelolaan SDM sudah dilaksanakan dengan baik. Handoko, H. (1986). Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Kesimpulan tersebut ditarik karena melihat beberapa kriteria, Batemen & Snell. (2009). Management: Leading &
yaitu perusahaan sudah memiliki perencanaan terhadap collaborating in the competitive world. New York :
kebutuhan sumber daya manusia untuk setiap fungsi yang ada Mcgraw-Hill
pada perusahaan. Pengorganisasian dan penggerakan Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan
karyawan sudah efektif karena karyawan bisa memenuhi kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
target tugas yang dibebankan kepada mereka, selain itu David, F.R. (2010). Manajemen strategis: Konsep. (Dono
karyawan juga termotivasi dengan usaha penggerakan yang Sunardi). Jakarta: Salemba Empat
dilakukan perusahaan. Perusahaan sudah melakukan Harjanti, S. (2004, April). Menciptakan keunggulan bersaing
pengawasan pada setiap fungsi bisnisnya dengan melihat yang berkelanjutan melalui manajemen sumber daya
pada kualitas dan kuantitas kinerja setiap karyawan. manusia. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, vol.
Lingkungan internal menentukan kekuatan dan kelemahan 4, no 41 – 55.
perusahaan, dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa Yullyanti, E. (2009, September). Analisis proses rekrutmen
perusahaan memiliki kekuatan seperti karyawan puas dan dan seleksi pada kinerja pegawai. Jurnal Ilmu
termotivasi dengan sistem kompensasi yang diberikan Administrasi dan Organisasi, vol. 16, no. 131-139.
perusahaan dan perusahaan memiliki brand image yang kuat Simanjuntak, A. (2010, September). Prinsip-prinsip
di pasar lokal serta profit terus meningkat setiap tahun. manajemen bisnis keluarga (family business)
Sedangkan kelemahan perusahaan adalah sumber rekrutmen dikaitkan dengan kedudukan mandiri perseroan
terbatas pada tenaga kerja lokal melalui referensi karyawan, terbatas (PT). Jurnal Manajemen dan
tidak ada pelatihan untuk kebutuhan jangka panjang Kewirausahaan, vol. 12, no 2
perusahaan dan jarang melakukan promosi. Euromonitor International Statistic. (2012, April). Off-trade
Sedangkan peluang dan ancaman eksternal yang harus sales of bottled water in Indonesia. Retrieved
diantisipasi oleh perusahaan yaitu banyaknya pesaing baik September 17, 2012, from
dalam industri sejenis maupun produk subtitusi perusahaan http://portal.euromonitor.com/Portal/Pages/Statistics
yang jumlahnya tergolong banyak di pasaran. Pesaing baru /Statistics.aspx
relative sulit untuk memasuki industri AMDK ini. Dari
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Dewan sumber daya air nasional. (2009, November). Aspadin


selenggarakan munas VI. Retrieved September 7,
2012, from
http://dsdan.go.id/index.php?option=com_content&v
iew=article&id=79&Itemid=29

Anda mungkin juga menyukai