Disusun oleh
Nama : Larasati Dian Permatasari
NIM : I8316032
Alat ukur tekanan adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi/tekanan
suatu objek ukur. Metode pengukuran tekanan antara lain:
a) Barometer
Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara luar. Barometer baik raksa
maupun anaeroid dipengaruhi oleh ketinggian, mengingat tekanan udara akan berkurang
seiring pertambahan ketinggian sehingga perlu selalu pensettingan awal. Barometer ada dua
jenis, yaitu :
1) Barometer Air Raksa
Tekanan udara biasanya diukur dalam satuan inci air raksa (mercury, in.Hg)
. Barometer ini mengukur ketinggian dari kolom air raksa yang ada di dalam sebuah
tabung kaca.
Prinsip Kerja :
Salah satu ujung dari tabung air raksa itu dibiarkan terbuka untuk
mendapatkan tekanan dari atmosfir, yang mendorong air raksa di dalam tabung.
Jika tekanan di luar bertambah, maka akan menekan air raksa yang ada di dalam tabung
untuk bergerak ke atas, kebalikannya kalau tekanan berkurang maka permukaan air
raksa dalam tabung akan turun. Ketinggian air raksa dalam tabung menjadi tolok ukur
tekanan atmosfir.
2) Barometer Aneroid
Barometer aneroid menggunakan skala milibar (mb). “Aneroid" berarti
"tanpa cairan". Bagian yang terpenting dari alat ini adalah bejana tertutup yang
sebagian udaranya telah dikeluarkan yang disebut sel aneroid. Sel aneroid terbuat dari
paduan berilium dan tembaga. Pegas yang kuat berfungsi untuk mencegah sel aneroid
roboh.
Prinsip Kerja:
Sel aneroid mengembang dan mengkerut karena perbedaan tekanan. Jika udara
naik, akan menekan sel aneroid dan sebaliknya jika tekanan udara turun, sel aneroid
akan mengembang.
b) Manometer
Manometer merupakan alat untuk mengukur tekanan udara tertutup.
Pengukuran tekanan berdasarkan pada perbedaan tekanan yang ditunjukkan dengan
ketinggian fluida. Jenis anometer adalah sebagai berikut :
1) Manometer Pipa-U
Sebuah manometer sederhana yang umum terdiri dari sebuah tabung
berbentuk U dari kaca diisi dengan cairan tertentu. Biasanya cairan merkuri karena
kepadatan tinggi. Manometer pipa-U biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan
yang tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir).
Prinsip Kerja :
Manometer pipa U diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air
raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang
mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan
ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
2) Manometer Cistern
Manometer Cistern adalah manometer pipa-U yang dimodifikasi untuk
mengukur tekanan yang sangat tinggi, salah satu kaki manometer pipa-U diganti
dengan semacam "sumur" (Well). Jadi, manometer ini sering juga disebut Well-type
manometer. Karena luas permukaan kaki yang dimodifikasi sangat besar dibanding
kaki yang lain, maka perubahan ketinggian pada kaki tersebut dapat diabaikan. Hal
ini memudahkan pengukuran karena hanya perubahan ketinggian pada satu kaki saja
yang diukur, ini juga meminimalisasi kesalahan pengukuran.
Prinsip Kerja :
Prinsip kerja manometer cistern sama dengan prinsip kerja manometer pipa-U.
Manometer cistern diisi cairan dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa,
sementara tekanan diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan
memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
3) Inclined Tube Manometer (Manometer Pipa Miring)
Manometer pipa-U kurang peka untuk mendeteksi perbedaan tekanan yang
sangat kecil, karena perbedaan ketinggian pada kedua kaki juga sangat kecil, maka
manometer ini dimodifikasi dengan cara memiringkan salah satu kaki pipa-U agar
kenaikan tinggi cairan yang kecil tetap dapat terlihat. Cairan yang digunakan pada
manometer ini adalah 90-97% propilen glykol dan 310% air, dengan tambahan zat
pewarna.
Prinsip kerja :
Prinsip kerja manometer pipa miring sama dengan prinsip kerja manometer
pipa-U. Manometer pipa miring diisi cairan, dimana pengukuran dilakukan pada
satu sisi pipa, sementara tekanan diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan
ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
Prinsip Kerja :
Prinsip kerjanya didasarkan pada perubahan volume dari elemen bellows
sehingga diperoleh hubungan yang linear antara tekanan dan simpangan.
f) Sphygmomanometer
Sphygmomanometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada
manset, dengan sistem non-invasive. Nama lain Sphygmomanometer adalah tensi
meter.
Prinsip Kerja
Alat ini dalam penggunaannya digabung dengan manset pneumatik letaknya
sedikit melingkar diatas lengan. Bagian manset dapat dipompa dengan pompa tangan
kecil dengan cara ditekan, di dalam sistem ditunjukan oleh pengukur tekanan gauge
atau dengan beberapa model lainnya seperti manometer air raksa. Manset dipompa
dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan darah dalam pembuluh darah yang
berhubungan dengan tangan. Tekanan ini melemahkan arteri dan menghentikan aliran
darah ke lengan. Tekanan di dalam manset perlahan-lahan diturunkan dengan
menggunakan katub buang aliran pada pompa tangan, suatu angka akan diperoleh yakni
saat tekanan manset dan tekanan tertinggi (tekanan pembuluh darah systilic) adalah
sama. Pada tekanan sedikit lebih rendah di bawah ukuran ini tekanan pembuluh darah
tertinggi melebihi tekanan manset dan darah dapat menyembur melalui bagian
pembuluh darah tangan yang ditekan. Penyemburan darah ini menghasilkan gerak putar
dan arteri menimbulkan bunyi yang dikenal sebagai suara “korotkoff” bunyi ini
biasanya dideteksi dengan stetoskop yang ditempatkan diatas pembuluh darah tangan.
Tekanan didalam manset selanjutnya menurun, suara korotkoff masih berlanjut hingga
tercapai suatu angka hal mana tidak dihasilkan lagi gerak putar lanjutan yakni tidak
adaa penyempitan dalam pembuluh darah.