PKM Pe Minyak Atsiri
PKM Pe Minyak Atsiri
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
Rizqi Triananda I8316049 Angkatan 2016
Larasati Dian Permatasari I8316032 Angkatan 2016
I83170 Angkatan 2017
i
ii
Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Universitas Sebelas Maret, Dosen Pendamping
Prof. Dr. Ir. Darsono M.Si. Dr. Ari Diana Susanti S.T., M.T.
NIP. 19660611 199103 1 002 NIDN. 0023017505
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
DAFTAR IS.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................1
1.4 Luaran…..............................................................................................1
1.5 Manfaat................................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................3
2.1 Bunga Krisan ......................................................................................3
2.2 Minyak Atsiri.......................................................................................3
2.3 Ekstraksi...............................................................................................4
BAB 3. METODE PENELITIAN.....................................................................7
3.1 WAKTU DAN TEMPAT...................................................................5
3.2 BAHAN..............................................................................................6
3.3 ALAT..................................................................................................6
3.4 DESAIN PENELITIAN.....................................................................8
3.5 TAHAP PENELITIAN.......................................................................10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................11
4.1 ANGGARAN BIAYA........................................................................11
4.2 JADWAL KEGIATAN......................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
LAMPIRAN....................................................................................................13
1) Lampiran 1. Biodata Ketua,Anggota dan Dosen Pembimbing..................13
2) Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan..............................................20
3) Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas....22
4) Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan..........................................23
iii
iv
DAFTAR TABEL
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Macam – macam pelarut yang digunakan antara lain air, etanol, petroleum
eter, metanol dan n-heksan. Petroleum eter merupakan pelarut yang banyak
digunakan dalam industri. Mempunyai sifat stabil, selektif dalam melarutkan zat
dan juga sifat mudah menguap, maka pelarut ini sangat baik digunakan dalam
proses ekstraksi, khususnya proses ekstraksi bunga ( Guenter, 1987 ).Etanol sering
digunakan sebagai pelarut karena mempunyai kelarutan yang relatif tinggi dan
bersifat inert sehingga tidak bereaksi dengan komponen lainnya (Guenter,1987).
Sehingga petroleum eter dan etanol cocok digunakan sebagai pelarut dalam
ekstraksi untuk menghasilkan minyak atsiri.
1.3 Tujuan
1. Membuat minyak atsiri dengan memanfaatkan bunga Krisan yang tidak
lolos sortir dengan cara ekstraksi.
2. Membandingkan hasil rendemen minyak dari dua pelarut yang digunakan,
yaitu menggunakan petroleum eter dan etanol.
1.4 Luaran
- Jurnal ilmiah
- Seminar Nasional
1.5 Manfaat
1. Bagi mahasiswa :
a. Mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
pemanfaatan bunga Krisan sebagai bahan pembuatan minyak atsiri.
b. Menambah referensi tentang cara membuat minyak atsiri secara
efektif.
2. Bagi masyarakat :
a. Dapat mengetahui bahwa bunga Krisan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan untuk membuat minyak atsiri.
b. Dapat memanfaatkan bunga Krisan yang tidak lolos sortir sebagai
minyak atsiri.
3. Bagi institusi :
Dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai pembuatan minyak atsiri dari
bunga Krisan yang tidak lolos sortir.
4. Bagi lingkungan :
Dapat memanfaatkan limbah bunga Krisan yang tidak lolos sortir menjadi
minyak atsiri sehingga tidak menjadi limbah yang menumpuk di alam.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
kayu biji-bijian bahkan putik bunga. Setidaknya ada 150 jenis minyak atsiri
yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan 4 jenis di
antaranya dapat diproduksi di Indonesia. Meskipun banyak jenis minyak atsiri
yang bisa diproduksi di Indonesia, baru sebagian kecil jenis minyak atsiri
yang telah berkembang dan sedang dikembangkan di Indonesia (Gunawan,
2009).
Pada umumnya variasi komposisi minyak atsiri disebabkan oleh perbedaan
jenis tanaman penghasil, kondisi iklim, tanah tempat tumbuh, umur panen,
metode ekstraksi yang digunakan, dan cara penyimpanan minyak. Minyak
atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang
terbentuk dari unsur karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O), serta
beberapa persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan
belerang (S). (Ketaren, 1985).
Pada umumnya komposisi kimia dalam minyak atsiri dibagi menjadi 2
golongan, yaitu :
1. Hidrokarbon yang terdiri terutama persenyawaan terpene.
2. “Oxygenated Hydrocarbon”
Tetapi umumnya sebagian besar minyak atsiri terdiri dari campuran
persenyawaan golongan hidrokarbon dan “oxygenated hydrocarbon”.
Disamping itu minyak atsiri mengandung resin dan lilin dalam jumlah kecil
yang merupakan komponen tidak dapat menguap. (Ketaren, 1985).
Minyak atsiri ini merupakan minyak yang mudah menguap, dengan
komposisi dan titik didih yang berbeda-beda. Setiap substansi yang dapat
menguap memiliki titik didih dan tekanan uap tertentu dan hal ini dipengaruhi
oleh suhu (Guenther, 2006). Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku
dalam perisa maupun pewangi (flavour and fragrance ingredients). Pada
industri farmasi, minyak atsiri digunakan sebagai anti nyeri atau anti
infeksi/antibakteri. Pemanfaatan lain minyak atsiri yaitu sebagai bahan
pengawet maupun sebagai insektisida.
2.3 Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating
agent. Ekstraksi merupakan sistem pembuatan minyak atsiri yang bahan
bakunya memiliki rendemen kecil, rusak pada suhu tinggi, dan rata-rata larut
dalam air. Ekstraksi biasanya digunakan untuk bahan baku minyak atsiri
berupa bunga. Beberapa komoditas minyak atsiri yang menggunakan sistem
ekstraksi diantaranya mawar, melati, sedap malam dan krisan (Syahbana,
2010).
Ekstraksi dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ekstraksi dengan
pelarut menguap, dengan lemak dingin, dan ekstraksi dengan lemak panas.
Ekstraksi minyak atsiri secara komersialnya umumnya dilakukan dengan
pelarut menguap (solvent extraction) (Syahbana, 2010). Ekstraksi dengan
5
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.2 Alat
3.3 Bahan
1. Bunga Krisan
2. Petroleum Eter
3. Etanol 96%
8
Keterangan:
1. Statif
2. Air pendingin keluar
3. Pendingin bola
4. Air pendingin masuk
5. Klem
6. Soxhlet
7. Sampel
8. Labu leher satu
9. Pemanas mantel
Keterangan:
1. Pipa bengkok
2. Klem
3. Labu leher tiga
4. Pemanas mantel
5. Meja
6. Statif
7. Pendingin lurus
8. Pipa bengkok
9. Erlenmeyer
10. Air pendingin keluar
11. Air pendingin masuk
Gambar 3.2 Rangkaian Alat Destilasi
Pemotongan
Destilasi
T = 80
Minyak
Pengukuran berat dan volume
minyak
10
Pemotongan
Destilasi
T = 78
Minyak
Pengukuran berat dan volume
minyak
2. Pembuatan minyak atsiri dari bunga krisan yang tidak lolos sortir dengan
pelarut etanol 96%.
a. Bunga krisan yang telah kering dihaluskan dan ditimbang sebanyak 25
gram pada gelas arloji yang sebelumnya telah diketahui beratnya.
b. Bunga krisan dibungkus dalam kertas saring kemudian dimasukkan
pada alat ekstraksi soxhlet.
c. Pelarut berupa etanol 96% sebanyak 250 mL dimasukkan dalam labu
leher satu.
d. Pemanas mantel dihidupkan, proses ekstraksi dijalankan pada suhu
sekitar 78 °C.
e. Amati refluks yang terjadi, proses ekstraksi dihentikan setelah 1,5 jam.
f. Ekstrak yang dihasilkan dipisahkan pelarutnya dengan proses distilasi.
h. Pemanas mantel dihidupkan, proses distilasi dijalankan pada suhu
sekitar 78 °C.
i. Proses distilasi dihentikan setelah pelarut menguap semua dan terpisah
dari ekstrak (minyak).
j. Mengukur berat dan volume minyak yang dihasilkan.
4. Menghitung Rendemen
Rendemen Rendemen dapat dihitung jika sudah mendapatkan hasil
minyak atsiri bunga krisan. Rumus perhitungan rendemen:
Massaminyak atsiri
Densitas = x 100 %
Massabunga kering
12
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4. 1 Anggaran biaya
Tabel IV.1 Ringkasan anggaran biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya pengeluaran (Rp.)
.
1 Peralatan penunjang 7.369.000
2 Bahan habis pakai 1.480.000
3 Biaya perjalanan 720.000
4 Lain – lain (administrasi, 2.015.000
publikasi, proposal, seminar dll)
Jumlah 11.584.000
4. 2 Jadwal kegiatan
Tabel IV.2 Jadwal kegiatan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
No Jenis Kegiatan
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi pustaka
Persiapan Bahan
2. dan Sampel
Pembuatan minyak
3. dengan cara
ekstraksi
Tahapan pengujian
4. Sampel
Evaluasi secara
5. umum
kegiatan
penelitian
6. Pengolahan data
Pembuatan draft
7. laporan akhir
13
DAFTAR PUSTAKA
Ketaren. S.. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Penerbit Balai Pustaka,
Jakarta.
dan destilasi
14. Pipet tetes Memindahkan 2 10.000 20.000
larutan
15. Piknometer Wadah 2 150.000 300.000
minyak untuk
mengukur
densitas
16. Pendingin Pengembun 2 200.000 400.000
bola uap
17. Bola hisap Menghisap 2 75.000 150.000
larutan
18. Pompa Mempompa 2 80.000 160.000
air pendingin
19. Selang Mengalirkan 2 60.000 120.000
air pendingin
SUB 7.369.000
TOTAL
SUB 1.480.000
TOTAL
3. Perjalanan
4. Lain – lain