BAB 1
Latar Belakang
Nistagmus didefinisikan sebagai osilasi ritmik tak disengaja dari mata, dan
dapat dipastikan dengan cara yang relatif mudah yaitu melalui pengamatan langsung
mata dan / atau gerakan mata rekaman. Nistagmus biasanya dijumpai dalam klinis
berlatih dan mengarah pada ketajaman visual yang berkurang karena gerak gambar
yang berlebihan pada retina, dan juga pergerakan gambar menjauh dari fovea.2
Prevalensi nistagmus pada populasi umum diperkirakan 24 per 10.000
penduduk dengan sedikit kecenderungan ke arah Nenek moyang Eropa. Prevalensi
nistagmus infantil adalah 14 per 10.000.2
Nistagmus dapat dikelompokkan menjadi infantil nistagmus (IN) yang
biasanya muncul di 3-6 bulan pertama kehidupan, dan akuisisi nistagmus (AN) yang
muncul kemudian. Untuk mereka yang memiliki nistagmus infantil (IN) ini bisa
idiopatik atau terkait dengan penyakit mata lain, seperti penyakit retina, albinisme,
low vision, atau perampasan visual di awal kehidupan ( misalnya untuk katarak
kongenital atau hipoplasia saraf optik).3
Penilaian seorang anak dengan nistagmus melibatkan dan memastikan
bahwa gangguan gerakan mata yang diamati adalah nistagmus asli yaitu dengan
merangsang gangguan, terutama opsoclonus. Irama dan osilasi fro seperti yang
terlihat pada nistagmus, anak-anak dengan opsoclonus menunjukkan semburan
gerakan mata cepat (saccadic) yang bersifat multiarah (horizontal, oblique, dan
vertikal) dan sering menyusahkan anak. Sementara itu gangguan gerakan mata
mungkin sepenuhnya normal di dua hingga tiga bulan pertama kehidupan dan harus
menetap secara spontan, ketekunan atau penampilannya pada anak yang lebih tua
mungkin menunjukkan adanya neuroblastoma yang tersembunyi dan membutuhkan
penyelidikan yang tepat.4
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga
lapisan. Dari luar ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah lapisan pertama sclera,
kornea; lapisan kedua: koroid, badan siliaris, iris, dan lapisan ketiga yaitu retina dan
jaringan saraf. Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat
di sebelah luar, sklera, yang membentuk bagian putih mata.5
1. Uvea
Uvea terdiri dari iris, korpus siliare, dan khoroid. Bagian ini adalah lapisan
vaskular tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera. Bagian ini ikut
memasok darah ke retina.
a. Iris adalah perpanjangan korpus siliare ke anterior. Iris berupa suatu
permukaan pipih dengan apertura bulat yang terletak di tengah, pupil. Iris terletak
bersambungan dengan permukaan anterior lensa, yang memisahkan kamera
anterior dari kamera posterior, yang masing-masing berisi humor aqueus. Iris
mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Ukuran pupil pada
prinsipnya ditentukan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat aktivitas
parasimpatis yang dihantarkan melalui nervus kranialis III dan dilatasi yang
ditimbulkan oleh aktivitas simpatis. Dilatasi pupil biasanya diikuti dengan
paralisis otot akomodasi, yang dapat menetap bila kerusakannya cukup hebat.
Penderita umumnya mengeluh kesulitan melihat dekat dan harus dibantu dengan
kacamata. Perdarahan pada jaringan iris dapat pula terjadi dan dapat dilihat
melalui depositdeposit pigmen hemosiderin.6
b. Korpus siliaris, yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang,
membentang ke depan dari ujung anterioir khoroid ke pangkal iris (sekitar 6 mm).
Korpus siliaris terdiri dari suatu zona anterior yang berombakombak, pars plikata
dan zona posterior yang datar, pars plana. Processus siliaris berasal dari pars
plikata. Processus siliaris dan epitel siliaris pembungkusnya berfungsi sebagai
pembentuk humor aquaeus.6
c. Khoroid adalah segmen posterior uvea, diantara retina dan sklera. Khoroid
tersusun dari tiga lapisan pembuluh darah khoroid; besar, sedang, dan kecil.
Semakin dalam pembuluh terletak di dalam khoroid, semakin lebar lumennya.6
2. Lensa
2.2. Nistagmus
2.2.1. Definisi
Tiga mekanisme yang terlibat dalam menjaga centration foveal dari objek:
fiksasi, refleks vestibulo-okular, dan integrator saraf. Fiksasi di posisi utama meliputi
kemampuan sistem visual untuk mendeteksi penyimpangan dari gambar foveating dan
sinyal gerakan mata yang sesuai korektif untuk refoveate citra hal. Sistem vestibular
erat dan secara kompleks yang terlibat dengan sistem oculomotor. Refleks vestibulo-
okular adalah sistem yang kompleks dari interkoneksi saraf yang mempertahankan
foveation obyek selama perubahan posisi kepala. Para proprioceptors dari sistem
vestibular adalah kanal berbentuk setengah lingkaran dari telinga bagian dalam. Tiga
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030
semicircular canals yang hadir di setiap sisi, anterior, posterior, dan horisontal.
Semicircular canals merespon perubahan dalam percepatan sudut karena rotasi
kepala.10
2.2.2. Epidemiologi
Kejadian yang tepat dan prevalensi nistagmus tidak diketahui tetapi
diperkirakan terjadi pada sekitar 1 dari 1.000 orang.9
2.2.3. Patofisiologi
Nistagmus Kongenital
Beberapa pasien tercatat memiliki onset nistagmus sejak saat lahir. Para
infantil mungkin lebih akurat dibanding nistagmus bawaan karena termasuk
nistagmus yang hadir dalam 6 bulan pertama kehidupan. Gangguan ini klasik
dan dibagi menjadi aferen nistagmus (defisit sensorik) yang disebabkan
gangguan penglihatan, dan eferen (idiopatik infantil) yang disebabkan karena
kelainan okulomotor. Hal ini diyakini bahwa nistagmus mencerminkan suatu
kegagalan integrasi sensori motor awal. Data dari rekaman gerakan mata
menunjukkan bahwa bentuk gelombang saja tidak dapat diandalkan untuk
membedakan antara 2 entitas. Oleh karena itu, penting bahwa semua bayi
dengan nistagmus dievaluasi secara menyeluruh untuk tujuan sensorik primer.
Selain itu, baru-baru ini telah mengemukakan bahwa 3 berikut subtipe
tambahan nistagmus infantil ada:
(1) Nistagmus berhubungan dengan albinisme,
(2) Nistagmus laten dan nyata laten, dan
(3) Spasmus nutans.11
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030
sehat; dalam hal ini, hal itu disebut titik akhir nistagmus. Akhir-point
nistagmus biasanya dapat dibedakan dari pandangan-evoked nistagmus
disebabkan oleh penyakit, dalam bahwa yang pertama memiliki intensitas
yang lebih rendah dan lebih penting lagi, tidak terkait dengan kelainan okular
bermotor lainnya.
i.Spasmus nutans
Spasmus nutans adalah suatu kondisi yang jarang terjadi dengan triad klinis
nystagmus, kepala mengangguk-angguk, dan tortikolis. Onset adalah dari usia
3-15 bulan dengan hilangnya oleh 3 atau 4 tahun. Jarang, mungkin hadir untuk
usia 5-6 tahun. Nistagmus ini biasanya terdiri dari amplitudo kecil, osilasi
frekuensi tinggi dan biasanya bilateral, tetapi bisa bermata, asimetris, dan
variabel dalam posisi yang berbeda dari pandangan.
j.Periodik alternating nistagmus
Nistagmus alternating periodik adalah, konjugasi brengsek nistagmus
horisontal dengan fase cepat mengalahkan satu arah untuk jangka waktu
sekitar 1-2 menit. Nistagmus ini memiliki fase netral intervensi berlangsung
10-20 detik, nistagmus mulai mengalahkan dalam arah yang berlawanan
selama 1-2 menit, kemudian, proses berulang. Mekanisme yang diduga adalah
gangguan dari vestibulo-okular saluran di persimpangan pontomedullary .
k. Abducting nystagmus of internuclear ophthalmoplegia
Abducting nystagmus of internuclear ophthalmoplegia (INO) adalah, seperti
namanya, nystagmus di mata menculik kontralateral ke fasciculus membujur
medial (MLF) lesi.11
2.2.4. Klasifikasi
Ada lebih dari 40 jenis nistagmus tetapi biasanya hanya digolongkan ke dalam
dua kategori dasar:
a. Nistagmus hadir sejak awal dalam kehidupan, dikenal sebagai nistagmus
onset awal, atau kongenital nistagmus, sering disertai kehilangan penglihatan
yang diperoleh pada atau segera setelah lahir dan mungkin salah satu tanda
pertama bahwa seorang anak memiliki kehilangan penglihatan. Antara lain:
• Nistagmus congenital sesorik. Disini pergerakan memiliki kecepatan yang
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030
sama pada kedua arah (nistagmus pendular) atau merupakan jerk nistagmus.
Nistagmus ini berhubungan dengan penglihatan buruk (misal katarak
congenital, albinisme).
• Nistagmus congenital motorik merupakan jerk nistagmus yang timbul saat
lahir pada anak tanpa defek visual.12
b. Nistagmus yang berkembang di kemudian hari disebut Acquired
nystagmus.
Secara patologis,
• Jerk nistagmus terdapat pada:
Pada penyakit serebelar, dimana nistagmus memburuk jika di arahkan ke sisi
lesi. Pergerakan cepat mengarah ke sisi lesi
Pada pengunaan beberapa obat (barbiturate)
Pada kerusakan labirin dan hubungan pusatnya di mana terjadi jerk Istagmus
halus. Fase cepat dari pergerakan menjauhi lesi dan biasanya hanya ada pada
tahap akut.
• Upbeat nistagmus (fase cepat ke atas) umumnya dihubungkan dengan
penyakit batang otak. Bisa juga di dapat pada keracunan, misal pada konsumsi
alkohol berlebih.
• Downbeat nistagmus didapatkan pada pasien dengan lesi fosa posterior di
dekat sambungan servikomedular(missal malformasi chiari di mana jaringan
serebral melewati foramen magnum). Juga bisa didapatkan pada pasien
dieliminisasi dan keadaan kearacunan.
• Nistagmus terbangkitkan oleh pandangan/gaze-evoked nystagmus terdapat
pada pasien dengan palsi saraf atau kelemahan otot ekstraokular pada saat
melihat kea rah otot yang terkena. Fase cepat dari pergerakan berada dalam
lapangan kerja otot yang lemah. Pasien dengan nistagmus di dapat
mengeluhkan bahwa lingkungan visual terus menerus bergerak(osilopsia).12
maksud ini maka penderita disuruh melirik terus ke satu arah(misalnya ke kanan,
ke kiri, ke atas, bawah) selama jangkawaktu 5 atau 6 detik. Jika ada nistagmus hal
ini akan terlihat dalam jangka waktu tersebut. Akan tetapi, mata jangan terlalu jauh
dilirikan, sebab hal demikian dapat menimbulkan nistagmus pada orang yang
normal (end position nystagmus, nistagmus posisi ujung)
Bila dijumpai ada nistagmus harus diperiksa:13
1. Jenis gerakanya : penduler(gerakan alternating balik yang sama cepatnya), ada
komponen cepat dan lambat,’jerk nystagmus”. “Jerk nystagmus” ini dapat
horizontal atau vertical atau rotatoar(gerak putar alternating balik)
Nistagmus penduler (komponen gerak sama cepatnya) dapat dijumpai pada
penderita dengan visus yang buruk sejak dari bayi, kelainan di macula, koriotenitis,
kekeruhan media mata, albinisme, atau merupakan kelainan herediter (dengan visus
yang baik)
2. Bidang gerakanya: horizontal, vertical, rotatoar atau campuran
3. Frekuensinya: cepat atau lambat
4. Amplitudonya: besar atau kecil, kasar atau halus
5. Arah gerakanya yaitu arah dari komponen cepatnya. Bila dikatakan nistagmus
horizontal kanan, ini berarti komponen cepatnya ialah ke horizontal kanan.
Sebetulnya lesi berada di sebelah komponen lambatnya,. Karena komponen lambat
inilah yang esensial pada nistagmus. Timbulnya nistagmus ialah karena lemahnya
mata untuk mengadakan deviation conjugee yang volunteer.
6. Derajatnya :
Derajat 1 : nistagmus muncul bila melirik kea rah komponen cepat;
Derajat II: juga ada jika melihat ke depan;
Derajat III: juga ada bila melirik kea rah komponen lambat.
7. Lamanya : apakah menetap (permanen), atau berlalu(menghilang setelah
beberapa waktu, hari atau, minggu).
Di samping itu perlu pula diselidiki hal berikut:14
1. Apakah nistagmusnya fisiologis atau patologis, end position nistagmus dapat
fisiologis
2. Apakah congenital atau didapat
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030
3. Apakah vestibuler (perifer, yaitu kelainannya pada = labirin, nervus VIII) atau
sentral
4. Apakah ada nistagmus sikap (nistagmus posisional, “positional nystagmus”)
ialah nistagmus yang terjadi atau bertambah hebat pada posisi tertentu dari kepala.
Nistagmus vestibular adalah nistagmus yang disertai rasa puyeng
(vertigo). Pada kerusakan di labirin terjadi nistagmus dengan komponen cepat ke
arah kontralateral dari lesi, sedang arah dari salah satu-tunjuk (past pointing) dan
jatuh ke sisi lesi. Nistagmus vestibuler biasanya tidak menetap, menghilang setelah
beberapa waktu, nistagmus sentral dapat menetap dan berlalu (menghilang setelah
beberapa waktu).
Nistagmus vestibular dapat bersifat horizontal dan horizontal rotatoar.
Nistagmus horizontal dapat bersifat vertical atau rotatoar. Nistagmus
vertical menunjukan adanya lesi di batang otak, yaitu di daerah mesensefalon atau
medulla oblongata. Nistagmus horizontal dapat terlihat pada lesi di tegmentum
pons dan mesensefalon. Nistagmus horizontal-rotatoar atau rotatoar dapat dijunpai
pada lesi di medulla oblongata(siringobulbi, sindrom wellenberg).
Nistagmus sikap (positional nystagmus) ialah nistgmus yang terjadi atau
bertambah hebat pada posisi tertentu dari kepala.14
nistagmus idiopatik bawaan (yang berarti bahwa nystagmus dimulai awal dan
penyebabnya tidak diketahui).
Nistagmus yang terkait dengan albinisme memiliki karakteristik yang mirip
dengan nistagmus idiopatik tetapi biasanya tidak hadir sampai setelah usia 2
bulan. Nistagmus juga dapat ditemukan pada anak-anak dengan sindrom
Downs.15
2. Acquired nystagmus: Nistagmus dapat diperoleh di kemudian hari karena
disfungsi saraf seperti cedera kepala, multiple sclerosis atau tumor otak.
Nistagmus juga bisa disebabkan oleh lesi di otak kecil, daerah batang otak
tempat saraf kranial vestibular timbul atau lebih di sepanjang jalur vestibular
Nistagmus bisa warisan ataupun akibat dari masalah sensorik atau neurologis.
Nistagmus sering terjadi dengan kondisi mata seperti katarak kecil, albinisme,
atrofi saraf optik, coloboma, dll. Dalam beberapa kasus nistagmus terjadi
untuk alasan yang tak dikenal (idiopatik). Hal ini juga dapat berkembang di
kemudian hari kadang-kadang sebagai akibat dari kecelakaan atau penyakit
(misalnya multiple sclerosis atau stroke), terutama yang mempengaruhi sistem
motor, ketika itu dikenal sebagai nistagmus acquired. Gerakan mata yang
abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau
saraf yang menghubungkannya dengan otak.15
Klinis
Karakteristik gerakan mata yang cepat dan memiringkan kepala dapat diamati.
Penurunan ketajaman visual dan bidang visual berkurang. Individu dapat melihat
gambar ganda (diplopia), atau memiliki gangguan pendengaran dikaitkan dengan
gangguan keseimbangan dan orientasi (sistem vestibular).
Nystagmus dikaitkan dengan visus kurang, konstan gerakan mata yang semakin
memburuk dengan lelah atau stres, fluktuasi visus, kadang-kadang dengan
mengangguk kepala dan sering kepala diarahkan pada suatu sudut dan mata
dimenuju ke satu sisi (ini memperlambat gerakan, menyediakan titik nol dan
memungkinkan untuk penglihatan yang lebih baik).
Pasien dengan nystagmus sering memiliki masalah visus lain seperti Silindris yang
memerlukan resep kacamata dan strabismus. Penurunan untuk visus berkenaan dgn
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030
penggunaan teropong adalah umum dengan nystagmus onset dini dan gangguan
persepsi kedalaman secara tidak langsung pada banyak pasien.
Kehadiran disk optik pucat, atau riwayat kehilangan penglihatan yang progresif,
harus menunjukkan bahwa nystagmus tersebut diperoleh dan mungkin karena
neoplasma melibatkan sistem visual.15
2.2.7. Manajemen
Tidak ada obat untuk nistagmus itu sendiri, tetapi pengobatan dapat
diarahkan pada penyebab yang mendasarinya. Misalnya, tumor batang otak
mungkin membutuhkan pembedahan. Nistagmus disebabkan oleh toksisitas obat
dapat mengatasi ketika dosis obat dikurangi atau obat dihentikan. Perawatan
termasuk lensa korektif, prisma atau operasi dapat membantu meningkatkan
ketajaman visual, meningkatkan penampilan individu, dan / atau mengurangi
nistagmus. Karena lensa kontak bergerak dengan mata, mereka memungkinkan
mata untuk fokus melalui pusat optik lensa setiap saat dan karena itu lebih efektif
daripada kacamata untuk mengoreksi penglihatan jika titik nol ada. Sensasi yang
menyertai gerakan kecil dari lensa kontak pada mata telah ditunjukkan dalam
beberapa studi untuk membantu mengurangi nistagmus.16
Prisma dapat digunakan ketika seseorang memiliki masalah dengan
pekerjaan atau mengemudi. Dalam kasus ini, prisma menghilangkan AHP dan
meningkatkan ketajaman visual. Para prisma umumnya ditempatkan dengan puncak
menuju titik nol dari setiap mata, sehingga mata bergerak ke posisi primer.
Penggunaan prisma terbatas pada individu dengan visi yang efektif di kedua mata
Kekurangan prisma termasuk berat badan meningkat kacamata prisma dan
penampilan canggung.16
Pembedahan dapat memperbaiki AHP dengan mengarahkan mata ke arah
pergeseran kepala. Ini menggeser titik nol ke posisi lurus ke depan. Operasi
melibatkan memanjang dan melemahkan empat otot horisontal sekitar mata.
Prosedur pembedahan lain memperpendek otot horisontal luar (recti lateral) mata
dalam rangka mendorong konvergensi, yang menghambat nistagmus tersebut.
Prosedur ini hanya dapat dilakukan pada individu dengan visi berkenaan dgn
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030
teropong. Komplikasi dari operasi termasuk over AHP, visi ganda, dan kesulitan
menggerakkan mata ke arah tertentu.16
Sebuah terapi baru melibatkan suntikan zat beracun (toksin botulinum) ke
dalam otot-otot tertentu yang bertanggung jawab untuk memutar mata untuk
meminimalkan gerakan abnormal terkait dengan nystagmus. Hasil jangka pendek,
dan komplikasi yang terkait dengan perawatan ini termasuk efek buruk pada gerakan
mata lain dan kemungkinan perkembangan penglihatan ganda (diplopia) atau
kelopak mata terkulai (ptosis).16
2.2.8. PROGNOSA
Nistagmus kongenital biasanya merupakan keadaan yang ringan . Hal ini
tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikurangi dengan kacamata atau
lensa kontak. Visus koreksi terbaik bagi sebagian besar individu dengan niistagmus
kongenital adalah antara 20/40 dan 20/70, tapi koreksi 20/20 adalah mungkin bagi
beberapa orang. Nystagmus berhubungan dengan spasmus nutans menyelesaikan
secara spontan sebelum anak mencapai usia sekolah. Prognosis untuk nystagmus
acquired tergantung pada penyebabnya. Jika kondisi ini disebabkan efek samping
dari obat, dengan cara mengurangi atau mengganti obat yang digunakan selama
sakit sehingga akhirnya nistagmus tersebut dapat hilang.17
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030
BAB 3
Kesimpulan
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030
DAFTAR PUSTAKA
1. Stahl JS, Plant GT, Leigh RJ. Medical treatment of nystagmus and its visual
consequences. J R Soc Med 2002;95:235e7.
2. Sarvananthan N, Surendran M, Roberts EO, Jain S, Thomas S,Shah N, et al.
The prevalence of nystagmus: the Leicestershire nystagmus survey. Invest
Ophthalmol Vis Sci 2009;50:5201-6.
3. Gottlob I. Nystagmus. Curr Opin Ophthalmol 2001;12:378e83.
4. Hoyt CS, Mousel DK, Weber AA. Transient supranuclear disturbances of gaze
in healthy neonates. AmJ Ophthalmol 1980; 89: 708-13.
5. Derrickson bryan, tortora Gerard.2011.Principles of Anatomy and Physiology.
13th edition.
6. Anatomy and Physiologi of the eye. Shea, Caroline. 2012. Anatomy and
physiologi of eye ball
7. Atlas histologi difiore. Edisi 11.Eroschenko, Victor. p:515.
8. James, bruce.dkk.2006. lecture notes oftalmologi edisi kesembilan.Jakarta:
Erlangga
9. Straube, A., Bronstein, A. and Straumann, D. (2012); Nystagmus and
oscillopsia. European Journal of Neurology, 19: 6–14. doi:10.1111/j.1468-
1331.2011.03503.x
10. http://emedicine.medscape.com/article/1199177-overview
11. http://www.mdguidelines.com
12. James, bruce.dkk.2006. lecture notes oftalmologi edisi kesembilan.Jakarta:
Erlangga
13. Strupp M, Kremmyda O, Adamczyk C, et al; Central ocular motor disorders,
including gaze palsy and nystagmus. J Neurol. 2014 Sep;261 Suppl 2:S542-58.
doi: 10.1007/s00415-014-7385-9.
14. Nystagmus; Royal National Institute of Blind People (RNIB)
15. https://www.researchgate.net/publication/299392502
16. Thurtell MJ, Leigh RJ; Treatment of nystagmus. Curr Treat Options Neurol.
2012 Feb;14(1):60-72. doi: 10.1007/s11940-011-0154-5.
17. http://www.healthofchildren.com/N-O/Nystagmus.html
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : Ummi Zahra Simbolon
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NIM : 130100030