Written by
Draft 1
Nanda mengingat seluruh rangakaian setting yang
menjatuhkannya ke lubang yang kelam. Satu detik di pintu
rumah, satu detik di ruang tengah, satu detik dibangku
kosong, satu detik kamar tidur Ayah dan Ibu. Kemudian
terlihat Nanda sedang menghadap jendela membelakangi kamera.
FLASHBACK
IBU
Waktunya pemberian hadiah, Ayah dan
Ibu sudah siapkan ini untukmu dari
jauh-jauh hari.
(sambil memberikan hadiah)
NANDA
(menggoyangkan kotak
hadiah dekat telinga)
Ini apa?
IBU
Dibuka dong.
NANDA
Okay, waktunya unboxing. Let me
guess, ini something about sport.
Ayah dan Ibu saling menatap dan tertawa kecil. Kemudian Nanda
membuka kotak hadiah dengan semangat dan senyum lebar.
Setelah membukanyanya, senyum lebar Nanda perlahan hilang
dari wajahnya.
AYAH
Janji, kamu akan pakai ini suatu
hari nanti. Janga kecewakan Ayah
dan Ibu.
2.
FLASHBACK
FLASHBACK
IBU
Habis dari mana kamu?
NANDA
Dari rumah temen, bu.
IBU
Sampai jam segini?
NANDA
Tugas aku banyak, bu.
AYAH
Alasan! Kamu tinggal disini ada
aturan. Anak bau kencur seperti
kamu tidak pantas keluyuran sampai
malam begini!
(mendorong pundak Nanda)
NANDA
(Nanda menimpali dengan
intonasi yang rendah dan
penekanan yang dalam)
Berhenti sebut aku anak kecil! Dan
aku anak laki-laki! Bukan perempuan
centil yang harus dilarang ini itu
dan diatur seenaknya! Bukan!
(berlari masuk)
AYAH
Keterlauan! Nanda!
IBU
Nanda!
3.
FLASHBACK
FLASBACK
AYAH
Ini salahmu!
IBU
Salahku? Hahaha. bukannya selama
ini bisnismu lebih penting? Sejak
kapan kamu peduli dengan keluarga?
Jadi jangan salahkan aku jika Nanda
tidak menghargaimu sebagai Ayah
AYAH
Sudah ku katakan, aku ingin anak
perempuan. Lebih mudah diatur,
dididik jadi anak yang patuh.
IBU
Ya aku tau, aku juga selalu
menginginkan anak perempuan lahir
di keluarga kita
AYAH
Ini semua salahmu karena kamu tidak
bisa melahirkan anak lagi!
NANDA (O.S.)
Wait, one second
Waktunya menutup mata
Agar kau tau rasanya tersesat di
dalam diri
Apalagi ruang gelap dalam hati yang
lama kau takuti
4.
NANDA (O.S.)
Mungkin kau benar
Kini waktunya untuk bersandar
setelah apa-apa yang membuatku
terbakar
Wait, One Second
SELESAI