Anda di halaman 1dari 5

WAIT, ONE SECOND

Written by

Bunga Marisa Satiawan


Andri Nasution

Draft 1
Nanda mengingat seluruh rangakaian setting yang
menjatuhkannya ke lubang yang kelam. Satu detik di pintu
rumah, satu detik di ruang tengah, satu detik dibangku
kosong, satu detik kamar tidur Ayah dan Ibu. Kemudian
terlihat Nanda sedang menghadap jendela membelakangi kamera.

CUT TO: BLACK

1 INT. RUANG KELUARGA. DAY 1

FLASHBACK

Nanda sedang berulang tahun yang ke-17. Nanda duduk di sebuah


bangku dan memegang kue tart kecil di kedua tangannya. Di
hadapanya. Ayah dan Ibu menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Nanda meniup lilin dengan raut muka bahagia dan senyum lebar
di wajahnya.

IBU
Waktunya pemberian hadiah, Ayah dan
Ibu sudah siapkan ini untukmu dari
jauh-jauh hari.
(sambil memberikan hadiah)

NANDA
(menggoyangkan kotak
hadiah dekat telinga)
Ini apa?

IBU
Dibuka dong.

NANDA
Okay, waktunya unboxing. Let me
guess, ini something about sport.

Ayah dan Ibu saling menatap dan tertawa kecil. Kemudian Nanda
membuka kotak hadiah dengan semangat dan senyum lebar.
Setelah membukanyanya, senyum lebar Nanda perlahan hilang
dari wajahnya.

AYAH
Janji, kamu akan pakai ini suatu
hari nanti. Janga kecewakan Ayah
dan Ibu.
2.

2 INT. RUANG KELUARGA. NIGHT 2

FLASHBACK

Jam dinding menunjukkan pukul 23.00. Ibu mondar mandir dengan


gelisah dan cemas. Ayah duduk diam dengan wajah menahan
amarah. Kemudian terdengar suara ketukan pintu. Ayah bangkit,
Ibu segera berlari kearah pintu dan membukanya dengan keras.

I/E. DEPAN PINTU MASUK RUMAH. NIGHT

FLASHBACK

IBU
Habis dari mana kamu?

NANDA
Dari rumah temen, bu.

IBU
Sampai jam segini?

NANDA
Tugas aku banyak, bu.

AYAH
Alasan! Kamu tinggal disini ada
aturan. Anak bau kencur seperti
kamu tidak pantas keluyuran sampai
malam begini!
(mendorong pundak Nanda)

NANDA
(Nanda menimpali dengan
intonasi yang rendah dan
penekanan yang dalam)
Berhenti sebut aku anak kecil! Dan
aku anak laki-laki! Bukan perempuan
centil yang harus dilarang ini itu
dan diatur seenaknya! Bukan!
(berlari masuk)

AYAH
Keterlauan! Nanda!

IBU
Nanda!
3.

3 INT. KAMAR TIDUR NANDA. NIGHT 3

FLASHBACK

Nanda sedang merenung. Nanda memeluk kakinya yang lelah. Dari


balik dinding kamarnya, terdengar suara perkelahian Ayah dan
Ibu. Nadnda hanya terdiam dengan tatapan kosong mendengar
suara perkelahian Ayah dan Ibunya

INT. KAMAR UTAMA. NIGHT

FLASBACK

AYAH
Ini salahmu!

IBU
Salahku? Hahaha. bukannya selama
ini bisnismu lebih penting? Sejak
kapan kamu peduli dengan keluarga?
Jadi jangan salahkan aku jika Nanda
tidak menghargaimu sebagai Ayah

AYAH
Sudah ku katakan, aku ingin anak
perempuan. Lebih mudah diatur,
dididik jadi anak yang patuh.

IBU
Ya aku tau, aku juga selalu
menginginkan anak perempuan lahir
di keluarga kita

AYAH
Ini semua salahmu karena kamu tidak
bisa melahirkan anak lagi!

Ibu terdiam dan mulai menangis

CUT TO: BLACK

NANDA (O.S.)
Wait, one second
Waktunya menutup mata
Agar kau tau rasanya tersesat di
dalam diri
Apalagi ruang gelap dalam hati yang
lama kau takuti
4.

4 INT. KAMAR TIDUR NANDA. DAY 4

Terlihat Nanda sedang berdiri menghadap jendela membelakangi


kamera. Dia mengenakan baju yang dihadiahkan oleh orang
tuanya kala itu. Tatapannya lurus kosong, wajahnya sedikit
pucat, matanya sayup.

Nanda sedang memegang foto keluarga, wajah Ayah dan Ibu


didalam foto itu telah dicoret dengan tinta merah. Nanda
mengangkat foto itu, menatapnya dan meneteskan air mata.
Diusapnya air mata itu kemudian melipat foto keluarga tepat
dibagian leher. Nanda berbalik badan dan berjalan keluar
kamar.

5 INT. KAMAR UTAMA. DAY 5

Nanda berjalan menuju cermin. Nanda melihat foto itu sekali


lagi dan meletakannya di sisi dekat cermin.

Nanda berdandan layaknya perempuan. Kemudian menatap dirinya.


Dia menangis, seperti orang gila. Berteriak, menumpahkan
amarah dan dendamnya. Nanda mengacak-acak lipstik merah yang
telah dipakainya. Nanda berteriak sekencang-kencang nya.

CUT TO: BLACK

NANDA (O.S.)
Mungkin kau benar
Kini waktunya untuk bersandar
setelah apa-apa yang membuatku
terbakar
Wait, One Second

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai