Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Terdapat beberapa tantangan dalam suatu perencanaan spasial, misalnya seperti :

- Perkembangan dari masa ke masa, penggunaan data semakin kompleks (Khususnya


data spasial).
- Lemahnya pendekatan spasial dalam merumuskan rencana yang bersifat spasial.
- Perencanaan tata guna lahan seringkali tidak melakukan pendekatan secara langsung
terhadap guna lahan itu sendiri.

Lalu bagaimana Perencana mengusulkan suatu Rencana Pola Ruang atau Rencana Spasial?

Praktek perencanaan wilayah dan kota di Indonesia pada saat ini telah sampai pada
penerapan Teknologi GIS (Geographic Information System). Akan tetapi hingga saat inipun,
masih terdapat kelemahan atau kekurangan dalam penyusunan dokumen tata ruang, terutama
pada mekanisme penetapan rencana pola ruang yang logis, tepat dan memiliki landasan
keilmuwan yang cukup.

Ketidakmampuan dalam meramalkan perubahan dinamika wilayah menjadi batasan


yang sering dialami oleh perencana dalam merencanakan suatu wilayah. Alhasil mekanisme
instan sering dilalui, karena terkendala cara, metoda dan alat. Namun berkat kemajuan
teknologi, batasan tersebut mulai dapat diatasi dengan memanfaatkan komputer sebagai alat
bantu memprediksi dan simulasi spasial, terutama untuk melihat dinamika landuse dalam
perencanaan wilayah dan kota.

Metode Cellular Automata

Dengan menggunakan teknik komputasi, Cellular Automata merupakan metode


terbaik saat ini dalam melakukan simulasi spasial, termasuk simulasi landuse dengan
kemampuannya mengakomodasi pendekatan bottom-up dan top-down. Kemampuannya
memprediksi perubahan tersebut dapat digunakan untuk perencanaan.

Metode Cellular Automata menjelaskan bahwa proyeksi penggunaan lahan diperoleh


dengan membandingkan perubahan lahan yang didasarkan pada kesesuaian lahannya,
penggunaan lahan periode sebelumnya dan penggunaan lahan tetangganya.

Sebagai contoh, kita akan memproyeksikan penggunaan lahan tahun 2030. Langkah
pertama adalah menghitung selisih tahun antara tahun proyeksi dengan tahun aktual,
misalnya 2018. (2030-2018 =12 tahun), maka hal yang perlu disiapkan adalah data selang 12
tahun kebelakang yaitu tahun 2006. Dan kesimpulannya adalah penggunaan lahan tahun 2030
diperoleh dengan membandingkan perubahan antara tahun 2006 dan 2018.

Cara kerja Cellular Automata dalam memprediksi lahan terbangun adalah dengan
perambatan sel atau piksel. Sel merupakan unit dasar spasial dalam ruang seluler.

Software

Terdapat beberapa macam software yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi
landuse ataupun tutupan lahan dengan metode cellular automata, namun pada pelatihan ini
software yang akan digunakan yaitu Idrisi Selva dan Quantum GIS.

Idrisi Selva

Idrisi merupakan salah satu software Remote Sensing dan GIS yang biasa digunakan
dalam suatu pengolahan data. Versi terbaru yang akan digunakan disini adalah Idrisi Selva.
Salah satu pemanfaatan dan kelebihan softwware ini adalah kemampuannya dalam membuat
pemodelan spasisal, salah satunya adalah pemodelan spasial dinamik dan prediksi
penggunaan lahan.

Anda mungkin juga menyukai