Anda di halaman 1dari 19

Prosedur merupakan teks yang berisi tentang langkah-langkah atau tahap-tahap untuk

melakukan sesuatu hal baik melakukan suatu kegiatan tertentu maupun membuat sesuatu
yang disajikan secara berurutan.

Tujuan Teks Prosedur


Tujuan teks prosedur yaitu untuk membantu pembaca atau pendengar memahami
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu dengan tepat atau dengan kata lain,
tujuan penulisan teks prosedur yaitu untuk memperoleh hasil akhir.

Ciri-Ciri Teks Prosedur


Adapun ciri-ciri teks prosedur yaitu:

 Menggunakan pola kalimat imperatif atau kalimat perintah.

 Menggunakan kata kerja aktif

 Menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk mengurutkan kegiatan atau


cara.

 Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan cara, tempat dan waktu yang
akurat.

Struktur Teks Prosedur Kompleks


Dalam pembentukannya, teks prosedur memiliki tiga struktur diantaranya yaitu tujuan,
material dan langkah-langkah.

Bagian Tujuan
Bagian tujuan teks prosedur bisa berupa judul dan juga berisikan tujuan dari pembuatan
teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan di capai jika kita melakukan tahapan pada
teks prosedur tersebut.

Bagian Material
Bagian material teks prosedur berisi mengenai bahan, alat atau material yang dibutuhkan.
Tapi tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian
material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan suatu hal seperti makanan dan
sebagainya.

Bagian Langkah-Langkah
Bagian ini berisi mengenai langkah-langkah yang harus dilewati untuk mendapatkan hasil
sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian ini setiap langkah harus dilakukan dengan
urut tidak boleh secara acak.

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur


Seperti halnya jenis teks lain, teks prosedur memiliki kaidah kebahasaan sendiri. Kaidah
kebahasaan tersebut yaitu:

a. Konjungsi temporal
Pada teks prosedur akan banyak ditemukan kata konjungsi temporal atau kata penghubung
yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan berisifat kronologis seperti selanjutnya,
berikutnya, kemudian, lalu, dan setelah itu.

b. Kata kerja imperatif


Dalam teks prosedur juga akan banyak ditemukan kaliamt imperatif atau kalimat perintah
dan larangan yang harus ditaati dalam pelaksanaan teks prosedur.

c. Verba material dan tingkah laku


Verba material adalah sesuatu yang mengacu pada tindakan fisik seperti potong wortel,
haluskan bumbu dan lain sebagainya. Sedangkan verba tingkah laku merupakan tindakan
yang dilakukan dengan menggunakan ungkapan.

d. Partisipan manusia
Ini merupakan semua manusia yang ikutserta dalam teks prosedur tersebut.

e. Terdapat bilangan sebagai penanda urutan.


f. Terdapat kalimat introgatif atau kalimat berisikan pertanyaan.
g. Terdapat kalimat deklaratif atau kalimat berisikan pernyataan.

Macam-Macam Kalimat Dalam Teks Prosedur


Terdapat 3 macam jenis kaliamat yang ada dalam teks prosedur yaitu:

Kalimat Imperatif
Kalimat Imperatif adalah kalimat berisi perintah dan berfungsi untuk meminta dan melarang
seseorang untuk melakukan sesuatu.

Kalimat Deklaratif
Kalimat Deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan dan berfungsi untuk memberikan
informasi atau berita mengenai sesuatu.

Kalimat Interogatif
Kaliamat Interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan dan berfungsi untuk meminta
informasi tentang sesuatu.

Macam-Macam Teks Prosedur Dan Contohnya


Terdapat beberapa macam jenis tek prosedur yaitu teks prosedur sederhana, teks prosedur
kompleks dan teks protokol.

Teks Prosedur Sederhana


Teks prosedur sederhana adalah tejs yang hanya menyajikan prosedur yang hanya
ditempuh dengan dua atau tiga langkah saja. Contoh prosedur teks sederhana seperti cara
mengoperasikan setrika listrik, cara mematikan televisi, cara mengirimkan pesan melalui
handphone dan lain sebagainya.

Langkah awal merupakan syarat untuk langkah selanjutnya, untuk itu 2-3 langkah
sederhana tersebut tidak bisa berubah urutannya.

Teks Prosedur Protokol


Teks protokol adalah jenis teks prosedur yang langkah kerjanya tidak terlalu ketat atau
dengan kata lain langkah kerja pada teks protokol dapat diubah. Langkah-langkah tersebut
tidah harus dilakukan secara urut karena tidak saling berkaitan, meski urutan langkah
diubah tujuan yang diharapkan tetap bisa terpenuhi. Berikut contoh prosedur protokol yaitu:

Cara memasak mie instan. Pertama, didihkan air kemudian masukkan mie instan ke dalam
air yang mendidih. Setelah itu, silahkan tentukan apakah bumbu racik mie instan akan
dimasukan bersama mie yang sedang dimasak atau pisahkan ke dala wadah tersendiri yang
sudah disediakan. Setelah mie matang, masukkan kedalam wadah. Terakhir mie siap
dihidangkan.

Teks Prosedur Kompleks


Teks Prosedur Kompleks adalah teks prosedur yang terdiri atas banyak langkah dan
langkah-langkah tersebut berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya. Berikut
teks prosedur kompleks:

Cara Mematikan Komputer Yang Benar

Setelah sebelumnya kita membahas cara untuk menghidupkan komputer yang benar
sekarang kita akan membahas bagaimana cara untuk mematikan komputer yang benar. Di
bawah ini akan dibagi menjadi dua bagian, pada bagian pertama akan dibahas tentang cara
mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan Windows 7 setelah itu pada bagian
kedua kita akan membahas bagai mana cara untuk mematikan komputer yang benar pada
windows 8.

Untuk cara mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan windows 7 yang benar
adalah sebagai berikut:

 Klik menu “START” yang berada pada pojok kiri bawah layar.

 Lalu klik “shutdown”.

 Lalu Pilih “OK”.

 Tunggu hingga komputer mati.

 Setelah komputer mati, matikan stabilizer dengan cara menekan tombol power
setelah itu cabut kabel listrik untuk memutuskan arus.
Untuk cara mematikan komputer pada windows 8 yang benar adalah sebagai berikut:

 Arahkan pointer mouse ke pojok kanan bawah.

 Pilih, setelah itu klik setting.

 Klik power, setelah itu klik shutdown.

 Tunggu hingga komputer dalam keadaan benar-benar mati.

 Setelah itu matikan stabilier dan cabut kabel arus listrik.

Demikianlah penjelasan artikel yang berjudul tentang Pengertian Teks Prosedur, Tujuan,
Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Macam dan Contoh Teks Prosedur Terlengkap.
Semoga dapat bermanfaat
Teks Eksplanasi
TEKS EKSPLANASI PENGERTIAN, CIRI-CIRI DAN 9 CONTOH
BESERTA STRUKTURNYA
ahmaulana bindo 2 Komentar

Oke semua, berhubung artikel ini sudah out of date atau kadaluarsa, maka saya
memutuskan untuk memperbaruinya heheheheh. Berikut ini materi tentang teks
eksplanasi.

Saya akan sedikit menambahkan pengetahuan baru pada artikel ini untuk membuat
sobat semua semakin paham apa yang dinamakan Teks Eksplanasi itu.

Pada artikel ini kita akan membahas semua tentang teks eksplanasi, mulai dari
pengertian, struktur, ciri-ciri, dan contohnya.

Kalau tidak salah, materi ini sobat dapatkan ketika sobat duduk di kelas 10 atau 11
kalau saya nggak salah hehehe. Nah untuk mempermudah navigasi sobat dalam
membaca, saya akan menyediakan point-point yang bisa sobat gunakan untuk
melompat satu materi ke materi lainnya, jadi langsung aja kita mulai pembahasan kali
ini tentang pengertian, struktur dan contoh teks eksplanasi.

PENGERTIAN TEKS EKSPLANASI


Pengertian Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan-penjelasan tentang
proses mengapa dan bagaimana dari suatu topik yang berhubungan dengan fenomena-
fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan kita setiap harinya.

Kalau kita lihat, banyak sekali fenomena-fenomena yang ada disekitar kita. Bahkan
setiap tahun ada saja fenomena-fenomena baru tentu yang
berhubungan dengan fenomena sosial ya, kalau fenomena alam jarang sekali ada hal-hal
yang baru.

Terjadi suatu fenomena bisa disebabkan karena adanya interaksi entah itu antar
kondisi alam, antara manusia dengan alam, atau antara manusia dengan manusia.

Tentunya sebagai makhluk hidup yang diberi akal dan pikiran oleh Tuhan, kita perlu
untuk mempelajari semua fenomena yang terjadi tersebut dan bisa mengambil
pelajaran dari hal tersebut.

Semua fenomena tersebut memiliki hubungan sebab akibat dan memiliki proses. Semua
fenomena tersebut tidak hanya kita rasakan dan nikmati saja, tapi juga harus kita
pelajari mengapa dan bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi


Suatu teks dikatakan sebagai teks eksplanasi jika memenuhi beberapa ciri berikut ini:
1. Informasi-informasi yang termuat didalamnya berdasarkan fakta dan nyata adanya tanpa
ditambahi opini-opini yang belum jelas kebenarannya.
2. Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan
ilmu pengetahuan.
3. Sifatnya informatif dan tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca untuk percaya
terhadap hal yang dibahas.
4. Terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.
Dengan ke-4 ciri diatas, sudah membuat teks eksplanasi ini beda dari teks lainnya. Selain itu,
kita tidak bisa secara sembarangan membuat sebuah teks eksplanasi, kita harus mengumpulkan
berbagai data-data entah itu melalui penelitian, wawancara, atau membaca dari berbagai
sumber.
Data yang sudah kita dapat juga harus kita cek terlebih dahulu, kita harus melakukan
perbandingan dengan data-data lainnya, itulah mengapa diperlukan lebih dari 1 data untuk
membuat sebuah informasi dalam teks ini menjadi lebih akurat.
Selain itu, teks ini tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca, bukan
persuatif atau ajakan untuk melakukan sesuatu.

STRUKTUR TEKS EKSPLANASI YANG BENAR


Berikut struktur dari teks eksplanasi yang benar dan sesuai dengan urutan yang pas, sebagai
berikut:

1. Pernyataan Umum (General Statement), merupakan bagian pertama dari teks


eksplanasi yang isinya mengenai penyampaian topik atau permasalahan yang akan
dibahas. Bagian ini berisi gambaran mengenai apa dan mengapa fenomena tersebut bisa
terjadi. Penulisan dari pernyataan umum ini harus menarik agar pembaca mau membaca
teks eksplanasi tersebut hingga selesai.
2. Deretan Penjelas, merupakan bagian yang sering juga disebut sebagai urutan sebab
akibat dari suatu fenomena. Pada bagian ini, terdapat penjelasan yang detail dari suatu
fenomena yang dibahas secara mendalam dan berdasarkan urutan waktu.
3. Interpretasi, merupakan bagian akhir atau penutup dari teks eksplanasi yang berisi inti
sari atau kesimpulan dari topik atau proses yang dibahas.
Untuk bagian struktur, kemungkinan akan ada pembaruan atau pergantian seiring berjalannya
waktu. Untuk saat ini berdasarkan berbagai sumber yang saya dapat, entah itu dari buku dan
artikel-artikel di internet, strukturnya masih 3 seperti diatas.
Nah jika memang kedepannya ada pergantian, saya mohon dengan sangat kepada sobat
pembaca informasibelajar.com ini untuk memberi tahu kita semua melalui kolom komentar,
saya akan sangat menghargai itu.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi


Berikut ini kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi:

1. Sering menggunakan istilah-istilah ilmiah


2. Banyak menggunakan kata kerja material dan relasional
3. Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, contohnya: kemudian, sebelum, setelah, jika,
bila, sehingga
CONTOH TEKS EKSPLANASI
Setelah sobat semua paham mengenai pengertian, ciri-ciri dan struktur dari teks eksplanasi,
selanjutnya saya akan berbagi beberapa model contoh dari teks ini yang mungkin akan
bermanfaat untuk sobat ketahui.
#1. Contoh Pertama
Untuk contoh teks yang pertama, saya akan mengambil contoh teks eksplanasi
fenomena alam singkat. Untuk sobat yang ingin tahu lebih jelas, silahkan untuk
membaca contoh dibawah ini.

Teks Eksplanasi Tentang Banjir Bandang


Proses terjadinya banjir
Kita tahu bahwa di Indonesia sering sekali terjadi fenomena alam yaitu banjir, terutama
pada saat musim penghujan. Banjir disebut sebagai bencana alam karena fenomena
alam ini sangat merugikan sekali bagi masyarakat. banjir sendiri dapat diartikan
sebagai kurangnya atau tidak cukupnya kapasitas sungai, danau, drainase atau aliran air
lainnya untu menampung debit air yang jumlahnya sangat banyak. Karena itu, air akan
meluap dan akan memasuki lingkungan sekitarnya.

Umumnya masyarakat yang tinggal di kota yang padat akan menempati tempat yang
seharusnya tidak ditinggali, salah satunya yaitu bantaran sungai. Karena banyak yang
tinggal disana mengakibatkan kapasitas dari sungai itu sendiri akan berkurang,
ditambah dengan perilaku membuang sampah sembarangan semakin memperburuk
keadaan. Akibatnya juga akan berdampak pada masyarakat itu sendiri yaitu
lingkungannya akan terendam banjir.

Ada dua faktor yang memicu terjadinya bencana banjir, yaitu faktor alam dan faktor
sosial. Faktor alam yaitu banjir yang disebabkan karena faktor alam. Alam akan
menghasilkan hujan deras yang terjadi dalam waktu yang cukup lama, akibatnya,
daerah-daerah seperti sungai, danau dan daerah penampung lainnya akan meluap
karena tidak bisa menampung kapasitas air yang masuk kedalamnya. Setelah itu, air
akan meluber ke daerah sekitarnya termasuk ke pemukiman warga sekitar. Selain itu,
ada juga banjir lahar dingin yang disebabkan karena erupsi gunung berapi.

Faktor kedua yaitu faktor sosial. Faktor sosial ini sering sekali menjadi penyebab
terjadinya banjir akhir-akhir ini. Hal ini terjadi karena kebiasaan manusia yang merusak
alam. Yang paling terlihat adalah perilaku masyarakat yang sering membuang sampah
sembarangan termasuk di sungai. Selain itu, membangun di daerah resapan juga
mengakibatkan terjadinya bencana banjir.

Mendangkalnya permukaan sungai dan hilangnya daerah resapan mengakibatkan


semua proses yang seharusnya terjadi dengan baik akan kacau, seperti misalnya sungai
yang menyempit karena banyaknya tumpukan sampah mengakibatkab daya tampung
dari sungai menjadi sedikit dan juga hilangnya daerah resapan akan membuat air hujan
akan sulit untuk masuk kedalam tanah, akibatnya semua air tersebut akan masuk ke
pemukiman warga dan terjadilah bencana banjir.

Berdasarkan pemaparan diatas, kita bisa menarik kesimpulan, bahwasanya bencana


banjir tidak semata-mata karena faktor alam saja, tetapi masih ada faktor sosial yang
mana manusialah yang menjadi pelakunya. Untuk itu, jangan hanya menyalahkan alam
saja, tetapi juga kita harus mengoreksi diri kita masing-masing yang sebenarnya kitalah
yang menyebabkan bencana banjir itu terjadi.
Itu tadi untuk model contoh teks eksplanasi tentang peristiwa alam, jika sobat merasa
kurang lengkap, silahkan kunjungi beberapa contoh teks eksplanasi tentang alam yang
sudah saya buat.
 Kumpulan Contoh Teks Eksplanasi tentang Fenomena Alam
Silahkan cek artikel diatas.
Oke kita lanjut ke contoh lainnya…

#2. Contoh Kedua


Teks Eksplanasi Candi Borobudur
Borobudur dikenal sebagai salah satu candi Budha terbesar yang ada didunia. Candi ini
berlokasi di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di kota Magelang dan berjarak kurang lebih
100 km sebelah barat laut dari kota Yogyakarta. Meskipun berlokasi di kota Magelang,
namun candi Magelang lebih dikenal sebagai salah satu tujuan wisata jika kita berada di
Yogyakarta. Menurut informasi yang beredar, candi dengan bentuk stupa ini telah
berdiri sejak tahun 800 dan masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini.

Meskipun sudah berumur ribuan tahun lamanya, keindahan Candi Borobudur masih
sangat terjaga dan masih digunakan untuk tempat ibadah. Setiap harinya banyak
wisatawan baik domestik ataupun luar yang datang ke candi ini bukan hanya sekedar
untuk berfoto-foto saja, melainkan juga mengetahui sejarah, kisah-kisah, dan mitos
dibalik berdirinya candi Budha terbesar ini. Karena hal itulah tak ayal jika Candi
Borobudur sempat dinobatkan sebagai salah satu 7 keajaiban dunia.

Walaupun masih terjaga keindahannya, namun dibeberapa sisi terdapat kerusakan-


kerusakan entah karena faktor alam seperti akibat gempa bumi dan ada juga karena
faktor manusia yang tidak bertanggung jawab. Karena hal itulah dilakukan renovasi
atau perbaikan agar candi ini masih tetap bisa dinikmati walaupun keasliannya sudah
tidak seperti dulu.

Candi Borobudur ini adalah candi Budha yang menjadi salah satu yang terbesar tidak
hanya di Indonesia, melainkan didunia. Terdapat sejarah yang menakjubkan dibalik
berdirinya candi ini. Tidak berlebihan jika Candi Borobudur layak dinobatkan menjadi
salah satu aset berharga negara ini yang wajib dijaga kelestariannya agar anak cucu kita
bisa menikmatinya.

#3. Contoh Ketiga


Teks Eksplanasi Tentang Gunung Meletus
Gunung meletus adalah salah satu bentuk peristiwa alam yang belakangan ini sering
terjadi di negara kita. Indonesia mempunyai banyak sekali gunung berapi, baik yang
masih aktif atau yang sudah mati. Gunung berapi yang masih aktif siap untuk meletus
kapan saja dan tentunya akan menimbulkan kerusakan.

Meletusnya gunung berapi diakibatkan seluruhnya oleh gejala alam tanpa ada campur
tangan manusia didalamnya. Peristiwa ini terjadi sebagai akibat dari adanya endapan
magma yang terakumulasi di dalam perut bumi. Karena adanya tekanan gas yang sangat
tinggi, mengakibatkan magma ini keluar melalui celah kawah gunung. Sedikit info
seputar magma, jadi magma adalah cairan pijar yang sangat panas dengan suhu
melebihi angka 1000 derajat celcius. Magma yang sudah keluar lewat celah kawah tadi
disebut lava dan suhunya akan turun menjadi sekitar 700 derajat celcius.

Tidak hanya lava, terdapat material lain yang dikeluarkan oleh gunung berapi, antara
lain yaitu batu-batuan dan abu vulkanik. Untuk abu vulkanik sendiri dapat tersebar
hingga radius yang sangat jauh, bahkan sampai dinegara tetangga kita seperti Malaysia,
Singapura, dan Brunei. Bahkan ketika Gunung Krakatau meletus, abunya sampai hingga
benua Eropa.

Ketika proses meletusnya gunung berapi terjadi, wilayah di sekitar gunung akan
mengalami gempa vulkanik yang besar kecilnya skala tergantung dengan besarnya
letusan yang terjadi.

Setelah proses letusan berhenti bukan berarti bencana juga berhenti, masyarakat
sekitar tetap harus waspada dengan terjadinya banjir lahar dingin yang dapat merusak
berbagai fasilitas dan bangunan yang dilewatinya. Walaupun memberi dampak buruk,
lahar dingin juga bermanfaat untuk menyuburkan tanah.

Meletusnya gunung berapi memang menjadi fenomena alam yang tidak bisa diprediksi
kehadirannya. Untuk itu kita harus tetap waspada mengingat Indonesia terletak di
daerah “Ring Of Fire” dengan banyak gunung api aktif. Walaupun begitu, letusan gunung
berapi ternyata juga menyimpan manfaat bagi lingkungan

Pengertian Cerpen
Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa
naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita
mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau
pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai
kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat
yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari
10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah
kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya
satu situasi saja.
Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

Berikut pendapat para ahli mengenai penjelasan tentang cerpen.

1. Sumardjo dan Saini


Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi
kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
2. Menurut KBBI
Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai
bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek
atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta
memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.
3. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000
kata atau perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya
sendiri.
4. Hendy
Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tungal.
5. Aoh. K.H
Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan kisahan
prosa pendek.
6. J.S. Badudu
Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu peristiwa saja.
7. H. B. Jassin
Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang harus
memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.

Ciri-Ciri Cerpen

1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel


2. Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang
digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada
tahap penyelesainnya.
6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca
dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.
8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat
Struktur Cerpen

1. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan
menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal
dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh
tidak terdapat struktur abstrak tersebut.
2. Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan
cerita dari cerpen tersebut.
3. Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat.
Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh
cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai
bermunculan.
4. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah
mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
6. Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita
pendek tersebut oleh pembacanya.
Unsur Intrinsik Cerpen

Read more: http://gopengertian.blogspot.com/2015/09/pengertian-cerpen-ciri-ciri-


struktur-unsur-intrinsik-unsur-
ekstrinsik.html#ixzz5XfJZkWRz

Tema
Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen.
Tema biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atay tersurat dan tidak
langsung, dimana si pembaca harus teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.
1. Alur / Plot
Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur
merupakan urutan tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik
atau suatu permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan
konflik > selesaian.
2. Setting
Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen
tersebut.
3. Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya
mempunyai karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau
tokoh baik dan antagonis atau tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh
pendukung.
4. Penokohan
Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat
yang telah diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh
terhadap sesuatu hal. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:

Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau
menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu,
keras kepala, dan sebagainya.
Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara
tidak langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara
berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah
percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat,
pandangan, dan sebagainya).
5. Sudut Pandang
Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita.
Sudut pandang ada 4, antara lain:
1. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang
terjadi serta tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian
dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai
tokoh utama.
Contoh:
Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena
setumpuk tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus
mulai bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja
keras.
2. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku
tambahan. Tokoh ”aku” hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita
kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk
dapat mengisahkan sendiri berbagai pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan
cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang pada akhirnya akan menjadi tokoh
utama, sebab ialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, serta
berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan demikian tokoh ”aku” cuman
tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah cerita yang ditokohi
oleh orang lain. Tokoh ”aku” pada umumnya hanya tampil sebagai pengantar dan
penutup cerita.
Contoh:
Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan.
Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah
tidak kuasa untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang
mengalaminya. Teman asramaku yang bernama Andi, juga mengalami hal yang sama.
Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang bersama-sama dalam menghadapi
kerasnya kota Jakarta.
3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Kisah cerita dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa
saja hal-hal dan tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui
segalanya.
Contoh:
Sudah genap 1 bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Tapi, dia juga
belum satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan
tetangga yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah
seorang tetangganya. Pernah 1 kali dia kedatangan tamu yang katanya adalah
saudaranya. Memang dia adalah sosok introvert, jadi walaupun saudaranya sendiri yang
datang untuk berkunjung, dia tidak menyukainya.
4. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya
melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun
terbatas pada seorang tokoh saja.
Contoh:
Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah.
Memang kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapim kalau dilihat dari raut
mukanya, mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit.
Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.
6. Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut
kepada pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang


membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk
cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat
dimana cerpen tersebut dibuat oleh pengarang. Unsur ini sangat memiliki banyak sekali
pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut.
Berikut unsur ekstrinsik cerpen.

1. Latar Belakang Masyarakat


Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat
terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa
pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi
ekonomi pada masyarakat itu sendiri.
2. Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah
hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.
1. Biografi
Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis
secara keseluruhan.
2. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis
kisah cerita tersebut.
3. Aliran Sastra
Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu.
Hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh
pengarang dalam menciptakan sebuah kisah dalam cerpen tersebut.
Itulah pengertian cerpen, ciri-ciri cerpen, struktur cerpen, unsur intrinsik cerpen, dan
unsur ekstrinsik cerpen

Read more: http://gopengertian.blogspot.com/2015/09/pengertian-cerpen-ciri-ciri-


struktur-unsur-intrinsik-unsur-ekstrinsik.html#ixzz5XfJPqeBK

Ceramah
MATERI TEKS CERAMAH
Struktur Teks:

1. Pendahuluan;

 pembuka > salam pembuka, ucapan penghormatan, ucapan syukur,


 pengantar pembicaraan > mengarah kepada topik
2. Isi ceramah;

– Inti > paparan dari pembicara (orator), pandangan umum (ilustrasi),


– gagasan diuraikan secara terperinci, kronologis, atau sesuai kepentingan atau topik ke subtopik

3. Penutup;

– Simpulan pendek,
– Apologi (permintaan maaf),
– Salam penutup

Struktur Teks
Teks
Pendahuluan

Isi ceramah

Penutup

Ciri Kebahasaan:
1. Kalimat simpleks (tunggal) dan kalimat kompleks (majemuk)

2. Kalimat deklaratif dan imperatif (persuasif/ajakan)

3. Kata sapaan; orang kedua atau ketiga , terikat pada adat-istiadat setempat, kesantunan, dan
situasi/kondisi percakapan

· nama diri (Endang, Tono, Tri)


· istilah kekerabatan (Abang, Bapak, Ibu, …)
· gelar kepangkatan, profesi
· jabatan ( Kapten, Profesor, Dokter, Lurah)
· kata nama (Nona, Tuan, Sayang)
· kata nama pelaku (penonton, pendengar)
· kata ganti persona kedua (Anda)
Fungsi sosial:

Peserta didik mampu menghormati pendengar dan mengidentifikasi permasalahan aktual dalam
kehidupan sehari-hari untuk disusun menjadi teks ceramah (pidato)

Bentuk penghormatan (honorific) berkenaan dengan urutan penyebutan dan penggunaan ungkapan
penghormatan untuk orang tertentu. Urutan penyapaan mencerminkan penghormatan secara
bertutu-turut.

Contoh;

Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati,


Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
Teman-teman seperjuangan yang saya cintai,
Undangan yang berbahagia,

Penggunaan kata ganti juga mencerminkan kesantunan berbicara, memberikan tingkat kesopanan
dan rasa hormat yang berbeda.

Contoh

Dia pergi lima menit yang lalu.


Beliau pergi lima menit yang lalu.
Mohon maaf Pak, mohon izin ke belakang.
Mohon maaf Pak, mohon izin ke kamar kecil.
Mohon maaf Pak, mohon izin ke toilet.
Mohon maaf Pak, mohon izin ke WC.

Jenis Teks Ceramah:

1. Informasi;

 Tujuan; menginformasikan, memberitahukan, menjelaskan


 Pendengar; diperlukan keseriusan dan ketertiban karena perhatian terpusat pada pesan yang akan
disampaikan
 Pembicara; berbicara jelas, sistematis, tepat
 Contoh; penyampaian kepala sekolah menjelang UN, pidato menteri
2. Persuasi;

 Tujuan; meyakinkan pendengar


 Pembicara; dituntut memiiki keterampilan berbicara yang baik karena bertugas mengubah sikap
pendengar (dari tidak setuju menjadi setuju) dan melandaskan pembicaraan berdasarkan pada
argumentasi yang logis dan bertanggung jawab.
 Contoh; pidato pemilihan ketua OSIS
3. Aksi;

 Tujuan; menggerakkan, pencapaian tujuan bersama


 Pembicara; berwibawa, tokoh/idola, panutan masyarakat
 Contoh; pidato Presiden Soekarno saat menggerakkan rakyat Indonesia agar tetap semangat
melawan penjajah
Metode:

1. Impromptu; berdasarkan kebutuhan sesaat, tanpa persiapan, berbicara berdasarkan pengetahuan


dan kemahiran yang dimiliki
2. Menghapal; dilakukan dengan persiapan, menghapal naskah yang telah dipersiapkan

3. Naskah/membaca; membacakan naskah yang telah dipersiapkan

4. Ekstemporan; menuliskan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan sebagai catatan pengingat
urutan ide penting yang akan disampaikan, kemudian penyampaian masalh dengan kata-kata
sendiri

Tahapan penulisan ceramah:

1. Membatasi subjek

 mencocokkan waktu yang tersedia,


 menjaga kesatuan dan kepaduan ceramah,
2. Menyusun ide pokok menurut tahapan urutan alur dasar ceramah

 perhatian, kebutuhan, kepuasan, dll.


 menurut salah satu pola pengembangan organisasi teks ceramah; pendapat, alasan, bukti, contoh,
perbandingan, ilustrasi, anekdot, humor, dll.

3. Memasukkan dan menyusun submateri yang berhubungan di setiap pokok,

4. Mengisi materi pendukung yang memperkuat atau membuktikan ide.

5. Memeriksa draft kasar, untuk meyakinkan bahwa subjek telah cukup terekam dan mencerminkan
tujuan ceramah.

(Fasilitasi Pembelajaran Bahasa Indonesia: Teks sebagai Bahan Peningkatan Kemahiran


Berbahasa,Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2015)

Materi Tambahan:
sumber: https://blog.ruangguru.com/unsur-unsur-dan-struktur-teks-ceramah
Unsur-unsur dan Struktur Teks Ceramah
Created by : Shabrina Alfari
on Apr 3, 2018 3:46:19 PM
5 min read
Bahasa Indonesia_11

Squad, tentu kalian sering melihat video orang berceramah di televisi, internet, ataupun secara
langsung. Lalu, apa sih sebenarnya perbedaan antara ceramah, sambutan, atau khotbah? Secara
umum, ceramah, khotbah, dan sambutan merupakan bagian dari pidato. Berarti ketiganya sama-
sama kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan pikiran, gagasan, atau informasi
kepada pendengar yang bersifat persuasif. Akan tetapi, topik yang disampaikan berbeda.

Ceramah dan khotbah adalah pidato yang menyampaikan atau menyiarkan ajaran-ajaran agama,
sedangkan sambutan adalah pidato yang disampaikan sebagai pengantar atau pembuka dari suatu
kegiatan. Nah, kali ini kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai ceramah. Seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya, ceramah adalah pidato yang menyampaikan pidato ajaran agama.
Ajaran-ajaran tersebut dapat berupa nasihat, petuah, petunjuk, ataupun kisah-kisah.

Unsur-unsur Ceramah

1. Penceramah
Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi penceramah,
seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang diberikan kepada pendengar.

2. Pendengar

Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini, pendengar bisa
siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar belakang, dan lain-lain.

3. Materi

Materi dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah yang bagus adalah
ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong untuk melakukan nasihat-
nasihat yang disampaikan oleh penceramah. Selain itu, materi hendaknya disusun secara sistematis
sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

4. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk menyampaikan
materi. Metode ceramah terbagi menjadi:

Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah yang melakukan metode
ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang cukup tinggi.
Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai catatan
pengingat.
5. Media Ceramah
Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada pendengar.
Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah, tetapi juga bisa di banyak
tempat. Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara langsung ataupun direkam sehingga
pendengar bisa melihat dari internet atau televisi.

ciri kebahasaan ceramah

Struktur Teks Ceramah

1. Pendahuluan

Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.
Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik. Biasanya pengantar
berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih terkait dengan topik ceramah.
2. Isi Ceramah
Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi yang disampaikan.
Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah yang baik berisi satu
gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
Simpulan
Ucapan permintaan maaf
Salam penutup
Contoh Soal

Soal 1

Berikut ini adalah unsur-unsur ceramah, kecuali…


Penceramah
Pendengar
Materi
Metode
Mekanisme
Jawaban : E

Pembahasan : Ada lima unsur ceramah, yaitu penceramah, pendengar, materi yang disampaikan,
metode atau cara penyampaian ceramah, dan media yang digunakan untuk melakukan ceramah.
Dengan demikian, jawaban yang tidak benar adalah E.

Soal 2

Ceramah dilakukan dengan maksud mengajak khalayak ramai melakukan ajakan, nasihat, atau
petuah yang disampaikan oleh penceramah, hal itu karena ceramah bersifat …

Persuasif
Kreatif
Rekreatif
Naratif
Deskriptif
Jawaban : A

Pembahasan : karena ceramah merupakan bagian dari pidato, ceramah juga bersifat persuasif. Hal
itu karena ceramah bertujuan untuk menyebarkan ajaran-ajaran agama dengan harapan pendengar
melakukan hal-hal yang disampaikan oleh penceramah. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah
A.

Untuk belajar bahasa Indonesia, sebenarnya sangat mudah, lho Squad, karena semua contohnya
dapat kita lihat di kehidupan sehari-hari. Seperti teks ceramah ini. Mudah bukan? Untuk itu jangan
pernah malas apalagi bosan saat belajar bahasa Indonesia. Agar belajar lebih seru kamu juga bisa
mencoba belajar lewat video animasi di ruangbelajar. Selain video, terdapat pula latihan soal dan
rangkumannya untuk membuat #BelajarJadiMudah
5

Anda mungkin juga menyukai