Anda di halaman 1dari 10

Proyek pembangunan : Jalan tol

Becakayu (Bekasi,Cawang,Kampung
melayu)

21 NOV

Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) adalah jalan tol berkonstruksi layang yang
dibangun diatas sungai Kalimalang di kota Jakarta Timur dan Bekasi untuk mengurai kemacetan di
sekitar Kalimalang. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma
Dyandra Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter yang melanda. Jalan tol
Becakayu menelan biaya investasi Rp 7,2 triliun, biaya konstruksi Rp 4,785 triliun, biaya
pembebasan tanah Rp 449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Investor dan pengelola
Tol Becakayu adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang
memegang 60 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Tol Becakayu dinilai bakal mendorong investasi properti di sepanjang Jalan Raya Kali Malang dan
Bekasi disambut hangat masyarakat dan pengembang karena dapat menjadi solusi mengatasi
kemacetan di koridor tersebut.

Selain Tol Becakayu, pemerintah juga akan membebaskan lahan untuk melebarkan Jalan Raya
Kalimalang mulai dari ruas Jalan Kyai Haji Noer Alie hingga Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang di
Cawang sepanjang hampir 5 kilometer yang lokasinya berada di sepanjang Jalan Raya

Kalimalang arah Bekasi. Areal lahan yang dibebaskan selebar 15 meter di kiri dan kanan jalan.
Pembebasan lahan ini dialokasikan bagi jalur busway yang kelak akan terhubung hingga Bekasi.

Tol Cipali merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan Jakarta-
Cikampek-Cileunyi (Bandung)- Palimanan (Cirebon). Sudah barang tentu Bekasi yang dilalui jalan
tol ini akan ikut memetik manfaat.

Bekasi juga akan menjadi titik kedatangan dan dan keberangkatan MRT (Mass Rapid Transport) dan
LRT (Light Rail Transit). Pembangunan LRT dan MRT direncanakan akan membentang dari
Cikarang (Bekasi) sampai ke Balaraja (Tangerang.)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahjapurnama menegaskan, Presiden memerintahkan agar moda itu
dibangun dulu dan tidak perlu teralu berhitung secara bisnis. Karena, katanya, satu tahun saja
proyek tertunda karena macet, kerugiannya bisa mencapai Rp 45 triliun. Padahal, biaya
pembangunan LRT hanya Rp40 triliun.

“Makanya yang penting bangun dulu, nanti baru ditenderkan kepada swasta untuk
pengoperasiannya,” kata Basuki menirukan ucapan presiden. Ditambahkan bahwa Presiden Jokowi
telah mempertimbangkan kemampuan keuangan pemerintah propinsi Jawa Barat dan Banten yang
memiliki kepentingan lebih banyak pada kedua proyek itu.

“Presiden sudah memerintahkan, tahun ini harus sudah jalan, harus sudah mulai konstruksinya,”
papar Basuki. Dia menganggap perkara lahan soal gampang karena pembangunan LRT dan MRT
akan berada di atas permukaan jalur hijau, median jalan, sungai-sungai, maupun jalan tol.
Sambutan pengembang Menurut data Jabodetabek Publik Transportation Policy Implementation
Strategy (JAPTRAPIS), Bekasi merupakan kota penyangga terpadat keempat di Indonesia dengan
populasi mencapai 7,4 juta.

Terdapat 2,5 juta penglaju Bekasi yang menyerbu Jakarta. Angka ini paling tinggi dibanding serbuan
penglaju warga Bogor dan Depok ke Jakarta yang 2,2 juta penglaju. Demikian juga dari Tangerang
sebanyak 2,1 juta penglaju. Volume perjalanan dari daerah penyangga itu memberikan kontribusi
hampir separuh dari total volume perjalanan di Jakarta sebanyak 18,7 juta penglaju.

Maka tidak mengherankan bila pembangunan berbagai proyek infrastruktur itu disambut antusias
pengembang. M enurut Presiden Direktur PT Prioritas Land Marcellus Chandra, jalan tol ini akan
membuat arus transportasi Jakarta-Bekasi semakin lancar karena akan mengurangi kemacetan di
daerah Jalan Raya Kalimalang dan sekitarnya.

Jalan Tol Becakayu akan membuat sektor properti di Bekasi semakin dibidik para konsumen dan
investor. “Sebagai pengembang, kami memahami bahwa fasilitas jalan tol merupakan salah satu
faktor terpenting dan berpengaruh terhadap nilai properti. Sudah dipastikan, nilai investasi

properti akan meningkat drastis setelah pembangunan tol ini,” kata pengembang @ Indigo ini.
Beroperasi 2017 Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto. Jalan
tol Becakayu sudah bisa dioperasikan pada 2017. Ia berharap pada akhir 2016 proyek fisiknya sudah
rampung. Saat ini proyeknya tengah dikerjakan berupa pengecoran tiang pancang.

Proyek yang digarap PT Waskita Karya Tbk itu akan dibangun sepanjang 21,04 kilometer yang
membentang di sepanjang aliran Kalimalang. Di wilayah Kota Bekasi, pintu masuk dan keluar Tol
Becakayu direncanakan berada di Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur. Kemudian
melewati Rawatembaga-Bekasi Selatan lalu menyisir sisi selatan Kalimalang hingga ke Sumber Arta,
perbatasan dengan Jakarta Timur.

Tol Becakayu terdiri atas dua seksi, yaitu Seksi I (Kasablanka-Jakasampurna) dan Seksi II
(Jakasampurna-Durenjaya). Panjang seksi I adalah 11 km, dan Seksi II sekitar 10,04 km dengan total
investasi Tol Becakayu mencapai Rp7,2 triliun.

Saat ini, PT Waskita Karya Tbk menggarap pembangunan Seksi I dengan anggaran sekitar Rp3,9
triliun. Namun, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sempat menyatakan keberatan jika rencana jalan
tol Becakayu melintasi Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Alasannya, proyek itu bisa menambah
kemacetan. Kalau dipaksakan juga, akan bertolak belakang dengan semangat mengurangi titik
kemacetan.

Atas keberatan itu, kementerian PUPR kini sedang mengkaji rencana pembebasan ke lahan baru di
Jalan Kemakmuran, Kota Bekasi. Yang akan dibebaskan kemungkinan di kiri dan kanan saluran
Jalan Kemakmuran yang satu sisinya mencapai 30 meter. “Untuk pembebasan tanah menunggu
kajian selesai,” kata Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Jalan Tol Becakayu Kementerian PUPR,
Kartono. Menurut Kartono, sebagai konsekuensi penolakan itu, Pemerintah Kota Bekasi
menyarankan trase Becakayu diubah ke Jalan Kemakmuran yang bersebelahan dengan Jalan Ahmad
Yani melalui belakang Kompleks Perkantoran Pemkot Bekasi.

Kebutuhan lahan pengganti tersebut diproyeksikan sepanjang 500 meter yang membentang dari
Jalan Kemakmuran hingga Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur. Proyek jalan tol ini Mei
lalu mendapat kunjungan dari tiga orang analis masingmasing dari Mandiri Sekuritas, Danareksa,

dan Bahana. Kepada para analis, Kepala Proyek Jalan Tol Becakayu, Dwi Pratikto, menjelaskan,
bahwa Proyek Tol Becakayu adalah milik PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) yang
konstruksinya dikerjakan oleh Divisi Sipil, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan jenis kontrak
Lump Sump Price.

Proyek ini dilaksanakan selama 730 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 365 hari
kalender. Panjang jalan tol Becakayu 10.500 meter dengan lebar 2 x 14,0 meter (2 jalur / 6 lajur)
dan perkerasan jalan Flexible Pavement (ACWC).

Struktur berupa pondasi tiang pancang terdiri dari Square Pile 45 x 45 Cm dan Spun Pile diameter
60 Cm, Kolom octagonal (pilar existing) sebanyak 79 kolom, Square 2,50 x 2,50 m (pilar lanjutan)
sebanyak 272 kolom. Gelagar Jembatan berupa PCI Girder Span 25, 29, 32, & 38 M. Metode erection
Crane & Launching Gantry, Crossing JORR berupa Steel Girder Span 60 meter. Jalan tol ini
memiliki 4 (empat) buah On/Off Ramp, yaitu On/Off Ram Jatiwaringin, On/Off Ram Pondok
Kelapa 1, On/Off Ram Pondok Kelapa 2, dan On/Off Ram Patriot. (HS)

Pembangunan jalan layang Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), yang sempat


terkatung-katung selama 17 tahun, akhirnya kembali dilanjutkan. Saat ini telah berjalan pengerjaan
seksi I sepanjang 21,04 km dari Kampung Melayu Jakarta Timur hingga Jakasampurna, Kota Bekasi.
Saat ini, sekitar 917 pohon di sepanjang jalan tersebut, khususnya di wilayah Duren Sawit Jakarta
Timur, ditebangi terkait kelanjutan pembangunan jalan layang di sisi selatan Saluran Tarum Barat
(Kalimalang). Ini juga terkait pelebaran Jalan Inspeksi Kalimalang. Kini, suasana di sepanjang jalan
itu mulai gersang karena pohon pelindung sudah ditebang.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur, Mimi Rachmawati
mengatakan, lebih dari 917 pohon ditebang akibat terkena proyek tersebut; di antaranya 717 pohon
besar dan 200 lebih pohon ukuran kecil.
“Pohon besar yang ditebang pasti akan diganti. Perbandingannya satu pohon diganti 10 pohon.
Kalau ada 717 pohon, gantinya bisa 7.017 pohon,” ucap Mini saat dihubungi.
Pohon pengganti ini akan ditanam di sejumlah titik di Jakarta Timur, terutama di daerah yang
masih gersang. Penebangan pohon jenis mahoni, trembesi, dan ketapang kencana, membuat kondisi
jalan yang sebelumnya sejuk, kini menjadi gersang.
Hal itu dikeluhkan masyatakat. Kondisi infrastruktur di sepanjang jalan itu pun semrawut karena
tidak dikuti pemindahan tiang listrik. Ini sangat membahayakan pengendara. Minimnya rambu lalu
lintas mengenai adanya pembangunan jalan juga cukup menghawatirkan. Lampu penerangan jalan
umum (PJU) di Kalimalang pun banyak yang mati. Masalah itu cukup menghawatirkan keselamatan
para pengendara.
Berikut foto-foto pekerjaan konstruksi pembangunan tol Becakayu :

https://erdiindies.wordpress.com/2015/11/21/proyek-pembangunan-jalan-tol-becakayu-
bekasicawangkampung-melayu/
 Online
 People
 Info Aktual

foto, ist.

Proyek2 Infrastruktur ini Akan Semakin Gairahkan Bekasi


15 June 2015 15:19

Jakarta, mpi-update. Setelah beroperasinya tol Cikampek – Palimanan, (Cipali) sepanjang 116 km
menyusul tol Bekasi-Kampung Melayu-Bekasi (Becakayu) dipastikan properti di kawasan ini dipastikan
nilainya akan naik dan diserbu pembeli.

Tol Becakayu dinilai bakal mendorong investasi properti di sepanjang Jalan Raya Kali Malang dan Bekasi
disambut hangat masyarakat dan pengembang karena dapat menjadi solusi mengatasi kemacetan di
koridor tersebut.

Selain Tol Becakayu, pemerintah juga akan membebaskan lahan untuk melebarkan Jalan Raya
Kalimalang mulai dari ruas Jalan Kyai Haji Noer Alie hingga Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang di
Cawang sepanjang hampir 5 kilometer yang lokasinya berada di sepanjang Jalan Raya

Kalimalang arah Bekasi. Areal lahan yang dibebaskan selebar 15 meter di kiri dan kanan jalan.
Pembebasan lahan ini dialokasikan bagi jalur busway yang kelak akan terhubung hingga Bekasi.

Tol Cipali merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan Jakarta-Cikampek-
Cileunyi (Bandung)- Palimanan (Cirebon). Sudah barang tentu Bekasi yang dilalui jalan tol ini akan ikut
memetik manfaat.

Bekasi juga akan menjadi titik kedatangan dan dan keberangkatan MRT (Mass Rapid Transport) dan
LRT (Light Rail Transit). Pembangunan LRT dan MRT direncanakan akan membentang dari Cikarang
(Bekasi) sampai ke Balaraja (Tangerang.)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahjapurnama menegaskan, Presiden memerintahkan agar moda itu
dibangun dulu dan tidak perlu teralu berhitung secara bisnis. Karena, katanya, satu tahun saja proyek
tertunda karena macet, kerugiannya bisa mencapai Rp 45 triliun. Padahal, biaya pembangunan LRT
hanya Rp40 triliun.
“Makanya yang penting bangun dulu, nanti baru ditenderkan kepada swasta untuk
pengoperasiannya,” kata Basuki menirukan ucapan presiden. Ditambahkan bahwa Presiden Jokowi
telah mempertimbangkan kemampuan keuangan pemerintah propinsi Jawa Barat dan Banten yang
memiliki kepentingan lebih banyak pada kedua proyek itu.

“Presiden sudah memerintahkan, tahun ini harus sudah jalan, harus sudah mulai konstruksinya,” papar
Basuki. Dia menganggap perkara lahan soal gampang karena pembangunan LRT dan MRT akan berada
di atas permukaan jalur hijau, median jalan, sungai-sungai, maupun jalan tol.

Sambutan pengembang Menurut data Jabodetabek Publik Transportation Policy Implementation Strategy
(JAPTRAPIS), Bekasi merupakan kota penyangga terpadat keempat di Indonesia dengan populasi
mencapai 7,4 juta.

Terdapat 2,5 juta penglaju Bekasi yang menyerbu Jakarta. Angka ini paling tinggi dibanding serbuan
penglaju warga Bogor dan Depok ke Jakarta yang 2,2 juta penglaju. Demikian juga dari Tangerang
sebanyak 2,1 juta penglaju. Volume perjalanan dari daerah penyangga itu memberikan kontribusi hampir
separuh dari total volume perjalanan di Jakarta sebanyak 18,7 juta penglaju.

Maka tidak mengherankan bila pembangunan berbagai proyek infrastruktur itu disambut antusias
pengembang. M enurut Presiden Direktur PT Prioritas Land Marcellus Chandra, jalan tol ini akan
membuat arus transportasi Jakarta-Bekasi semakin lancar karena akan mengurangi kemacetan di daerah
Jalan Raya Kalimalang dan sekitarnya.

Jalan Tol Becakayu akan membuat sektor properti di Bekasi semakin dibidik para konsumen dan
investor. “Sebagai pengembang, kami memahami bahwa fasilitas jalan tol merupakan salah satu faktor
terpenting dan berpengaruh terhadap nilai properti. Sudah dipastikan, nilai investasi

properti akan meningkat drastis setelah pembangunan tol ini,” kata pengembang @ Indigo ini. Beroperasi
2017 Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto. Jalan tol Becakayu
sudah bisa dioperasikan pada 2017. Ia berharap pada akhir 2016 proyek fisiknya sudah rampung. Saat
ini proyeknya tengah dikerjakan berupa pengecoran tiang pancang.

Proyek yang digarap PT Waskita Karya Tbk itu akan dibangun sepanjang 21,04 kilometer yang
membentang di sepanjang aliran Kalimalang. Di wilayah Kota Bekasi, pintu masuk dan keluar Tol
Becakayu direncanakan berada di Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur. Kemudian
melewati Rawatembaga-Bekasi Selatan lalu menyisir sisi selatan Kalimalang hingga ke Sumber Arta,
perbatasan dengan Jakarta Timur.

Tol Becakayu terdiri atas dua seksi, yaitu Seksi I (Kasablanka-Jakasampurna) dan Seksi II
(Jakasampurna-Durenjaya). Panjang seksi I adalah 11 km, dan Seksi II sekitar 10,04 km dengan total
investasi Tol Becakayu mencapai Rp7,2 triliun.

Saat ini, PT Waskita Karya Tbk menggarap pembangunan Seksi I dengan anggaran sekitar Rp3,9
triliun. Namun, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sempat menyatakan keberatan jika rencana jalan tol
Becakayu melintasi Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Alasannya, proyek itu bisa menambah
kemacetan. Kalau dipaksakan juga, akan bertolak belakang dengan semangat mengurangi titik
kemacetan.
Atas keberatan itu, kementerian PUPR kini sedang mengkaji rencana pembebasan ke lahan baru di
Jalan Kemakmuran, Kota Bekasi. Yang akan dibebaskan kemungkinan di kiri dan kanan saluran Jalan
Kemakmuran yang satu sisinya mencapai 30 meter. “Untuk pembebasan tanah menunggu kajian
selesai,” kata Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Jalan Tol Becakayu Kementerian PUPR, Kartono.
Menurut Kartono, sebagai konsekuensi penolakan itu, Pemerintah Kota Bekasi menyarankan trase
Becakayu diubah ke Jalan Kemakmuran yang bersebelahan dengan Jalan Ahmad Yani melalui belakang
Kompleks Perkantoran Pemkot Bekasi.

Kebutuhan lahan pengganti tersebut diproyeksikan sepanjang 500 meter yang membentang dari Jalan
Kemakmuran hingga Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur. Proyek jalan tol ini Mei lalu
mendapat kunjungan dari tiga orang analis masingmasing dari Mandiri Sekuritas, Danareksa,

dan Bahana. Kepada para analis, Kepala Proyek Jalan Tol Becakayu, Dwi Pratikto, menjelaskan, bahwa
Proyek Tol Becakayu adalah milik PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) yang konstruksinya
dikerjakan oleh Divisi Sipil, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan jenis kontrak Lump Sump Price.

Proyek ini dilaksanakan selama 730 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 365 hari
kalender. Panjang jalan tol Becakayu 10.500 meter dengan lebar 2 x 14,0 meter (2 jalur / 6 lajur) dan
perkerasan jalan Flexible Pavement (ACWC).

Struktur berupa pondasi tiang pancang terdiri dari Square Pile 45 x 45 Cm dan Spun Pile diameter 60
Cm, Kolom octagonal (pilar existing) sebanyak 79 kolom, Square 2,50 x 2,50 m (pilar lanjutan) sebanyak
272 kolom. Gelagar Jembatan berupa PCI Girder Span 25, 29, 32, & 38 M. Metode erection Crane &
Launching Gantry, Crossing JORR berupa Steel Girder Span 60 meter. Jalan tol ini memiliki 4 (empat)
buah On/Off Ramp, yaitu On/Off Ram Jatiwaringin, On/Off Ram Pondok Kelapa 1, On/Off Ram Pondok
Kelapa 2, dan On/Off Ram Patriot. (HS)

http://mpi-update.com/proyek2-infrastruktur-ini-akan-semakin-gairahkan-bekasi/

BEKASI - Setelah mangkrak selama 17 tahun, pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-


Kampung Melayu (Becakayu) akan dikerjakan kembali mulai tahun ini. Pemerintah Kota
(Pemkot) Bekasi sudah menerima surat pembangunan lanjutan di ruas Jalan Kalimalang itu.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pembangunan jalan yang sebagian
menggunakan bantaran Kalimalang, dan lahan warga tersebut akan segera dikerjakan pada
April 2015 dengan anggaran senilai Rp7,2 triliun dari APBN.

"Pusat yang mengerjakanya," katanya kepada SINDO, Selasa 27 Januari 2015.

Rencananya, kata dia, titik yang dikerjakan terlebih dahulu berada di Jakarta Timur.
Kemudian lanjut sampai ke Kota Bekasi tepatnya hingga ke Jakasampurna, Bekasi Barat.

Pembangunan itu merupakan lanjutan seksi satu atau Kampung Melayu hingga ke
Jakasampurna.
Menurutnya, keseriusan pemerintah pusat dalam membangun jalan tol sepanjang 21,4
kilometer ditandai dengan pelaksanaan peletakan batu pertama oleh Menteri Pekerjaan
Umum Djoko Kirmanto pada 17 Oktober 2014 lalu itu terdiri, dari dua seksi pembangunan.

Anggaran sebesar itu, kata dia, untuk pembangunan Casablanca-Kampung Melayu-


Jakasampurna sepanjang 11 kilometer dan Jakasampurna-Duren Jaya (Bekasi Timur) yang
panjangnya mencapai 10,4 kilometer.

"Tol ini untuk mengurai kemacetan di DKI Jakarta, dan Bekasi," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, pembangunan lanjutan tol Becakayu ini memang diharapkan mampu
mengurai kemacetan di Jalan Kalimalang dan tol Becakayu juga akan didukung moda
tranportasi monorel Bekasi-Cawang-Kampung Melayu-Casablanca dan Cawang Cibubur.

Sekretaris Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi, Muhamad
Ridwan menambahkan, berdasarkan pemberitahuan yang diberikan pemerintah pusat
menyebutkan titik yang dikerjakan terlebih dahulu adalah seksi I yang berada di Jakarta
Timur hingga Jaksampurna.

Sedangkan, seksi II dari Jakasampurna ke Jalan KH Noer Ali (Kalimalang) yang melintasi
Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Hasibuan. Dari Jalan Hasibuan, berbelok ke kiri di belakang
Islamic Center, Jalan Kemakmuran menyebrangi Jalan Juanda serta rel kereta api hingga
Jalan Perjuangan.

Dari Jalan Perjuangan itu, kata dia, hingga Teluk Buyung lalu menyeberangi Kali Bekasi,
Jalan Agus Salim, dan berakhir disekitar Ganda Agung, Bekasi Jaya, dan Duren Jaya.

"Kalau tidak meleset, ini rencana pembangunan tol Becakayu yang diberitahukan kepada
kami," ungkapnya.

Kabag Pertanahan Kota Bekasi Sudarsono mengatakan, pembebasan lahan untuk


pembangunan seksi I satu yang berada di Kota Bekasi belum rampung semuanya.

"Ada beberapa yang belum. Karena masalah kepemilikan tanah, serta pembayaran,"
katanya.

Lahan yang belum rampung dibebaskan sepenuhnya tersebut berada di Kelurahan


Jatibening, Bintara Jaya, dan Jakasampurna. Bahkan, untuk seksi II yakni Jakasampurna-
Bekasi Utara sampai saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut. "Tahun ini pembebasan
lahan dilanjutkan," tegasnya.

Sudarsono mengaku, sebelumnya jalur tol tersebut bakal melintas di Jalan Ahmad Yani
hingga ke Bekasi Utara. Dengan adanya perubahan itu, titik yang dilalui antara lain sisi Kali
Malang hingga ke Jalan Hasibuan. Kemudian belok ke kiri melintas Jalan Kemakmuran
sampai dengan Bekasi Utara.

Perubahan ini, kata dia, merupakan permintaan Pemkot Bekasi dengan pertimbangan
keindahan kota. Karena, Jalan Ahmad Yani merupakan pusat Kota Bekasi, jika dilintas tol
Becakayu, otomatis jalan itu tertutup.

"Nanti enggak punya jalan utama lagi kalau tetap di situ, makanya dipindah," tukasnya.

Pembangunan jalan Tol Becakayu mandek sejak 1998. Proyek itu terdiri atas dua seksi,
yaitu Seksi I (Kasablanka-Jaka Sampurna) sepanjang 11 kilometer, dan Seksi II (Jaka
Sampurna-Bekasi Utara) sepanjang 10,4 kilometer. Jalan Tol Becakayu diharapkan mampu
mengurai kemacetan di Jabodetabek. (mhd)

https://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1797257

2.3 Struktur Organisasi PT.Waskita Karya Struktur organisasi merupakan gambaran skematis mengenai
hubungan – hubungan, kerja sama dari orang – orang dalam rangka mencapai tujuan. Dalam suatu
organisasi perusahaan, struktur organisasi sangat penting perannya guna mencapai sasaran bersama
dalam mewujudkan cita – cita atau tujuan tertentu, sebab akan terlihat batas yang jelas mengenai tugas
dan tanggungjawab karyawan terhadap pekerjaan masing – masing. Dalam struktur organisasi ini
pemimpin memberikan perintah langsung kepada bawahan, di bawah ini susunan organisasi PT.Waskita
Karya Proyek Tol Pejagan dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut : 1.Kepala Divisi
Infrastruktur Bertanggung jawab dalam memimpin divisi infrastruktur pada PT Waskita Karya dan
bertanggung jawab atas infrastruktur proyek yang sedang dikerjakan oleh Kepala Proyek 2. Kepala
Proyek
2.3 Struktur Organisasi PT.Waskita Karya
Struktur organisasi merupakan gambaran skematis mengenai hubungan –
hubungan, kerja sama dari orang – orang dalam rangka mencapai tujuan. Dalam
suatu organisasi perusahaan, struktur organisasi sangat penting perannya guna
mencapai sasaran bersama dalam mewujudkan cita – cita atau tujuan tertentu,
sebab akan terlihat batas yang jelas mengenai tugas dan tanggungjawab karyawan
terhadap pekerjaan masing – masing. Dalam struktur organisasi ini pemimpin
memberikan perintah langsung kepada bawahan, di bawah ini susunan organisasi
PT.Waskita Karya Proyek Tol Pejagan dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai
berikut :
1.Kepala Divisi Infrastruktur
Bertanggung jawab dalam memimpin divisi infrastruktur pada PT
Waskita Karya dan bertanggung jawab atas infrastruktur proyek yang
sedang dikerjakan oleh Kepala Proyek
2. Kepala Proyek
Mempunyai tugas pokok memimpin dan mengendalikan seluruh
kegiatan proyek PT Waskita Karya , sesuai dengan rencana perusahaan
dan bertanggung jawab pada seluruh staff bawahannya
3. KASI ADKON (Administrasi Proyek)
Melaksanakan administrasi proyek, melaksanakan penyusunan
program dan melaksanakan kegiatan surat menyurat kontruksi proyek serta
melakukan pengarsipan yang beruhubungan dengan proyek
4. KASI TEKNIK
Melaksanakan desain teknis , standar , dan gambar kerja proyek
dan membuat metode kerja dan SOP untuk proyek serta dapat
menghentikan , membongkar pekerjaan yang tidak sesuai teknis
5. KASI KSDM (Keuangan dan Sumber Daya Manusia)
Melaksanakan tugas yang berhubungan tentang kasir dan karyawan
seperti mengatur keuang proyek , mengatur karyawan yang berhubungan
dengan kerja proyek , serta mengatur pajak , pembukuan , dan gaji
pegawai
6. KASI LOGISTIK
Melaksanakan tugas menyediakan sumber daya fisik yang
dibutuhkan oleh proyek dan mengendalikan pengiriman serta
penyimpanan material
7. KASI PERALATAN
Melaksanakan tugas menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan
oleh proyek dalam jangka waktu kedepan serta mengatur semua peratalan
yang ada

Anda mungkin juga menyukai