Ebook Modul Kewirausahaan Untuk Mahasiswa

DRADJAT HOEDAJANTO STSi., MEng., PhD.
, AU-HAKI
Ketua, Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia
TANTANGAN DAN TARGET PEMBANGUNAN
BANGSA KE DEPAN
1. GEDUNG UTK RUMAH, KANTOR, DLL DAN SARANA INFRA STRUKTUR
PENUNJANG YANG CUKUP COMPLEX DALAM JUMLAH BANYAK DAN
HARUS EFISIEN BERFUNGSI SERTA MEMENUHI PERSYARATAN PUBLIC
SAFETY MINIMUM SESUAI UU JAKON 2017,
2. RETROFIT, STRENGTHEN, DAN MAINTAINANCE UNDER DESIGNED EXISTING
BUILDINGS DAN INFRASTRUCTURES AGAR MAMPU TETAP BERFUNGSI
SESUAI TARGET “BEBAN GEMPA BARU (?)” YANG DISEPAKATI,
3. DIPERLUKAN SDM JASA KONSTRUKSI NASIONAL YANG PROFESSIONAL
DALAM JUMLAH CUKUP AGAR TARGET DI ATAS TERCAPAI DENGAN BAIK.
dh: profesionalisme sdm jasa konstruksi menurut uu keinsinyuran 2014 & uu jasa konstruksi th 2017 8/7/2018 2
REKAM JEJAK KEBERHASILAN JASA KONSTRUKSI
NASIONAL
• DARI TAHUN 1945 – AWAL 1960: ERA AWAL MEMBANGUN BANGSA
• MEMANFAATKAN BANGUNAN & INFRA STRUKTUT WARISAN JAMAN PENJAJAHAN BELANDA
• TAHUN 1960 AWAL – 1980 AWAL, ERA KEBANGKITAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL,
• KEBANGKITAN KONSTRUKSI NASIONAL: SISTEM PONDASI CAKAR AYAM, ADOPSI TEKNOLOGI MAJU DARI
LUAR, PEMBANGUNAN GBK, JEMBATAN SEMANGGI, GEDUNG DPR MPR, WISMA NUSANTARA, HOTEL
INDONESIA, JALAN TOL JAGO-RAWI, JEMBATAN PRATEGANG RAJA MANDALA
• TAHUN 1980 AWAL – 2000, ERA AWARENESS TEKNOLOGI COMPUTER & KEGEMPAAN
• BANDARA & 3 HANGAR CENGKARENG, GEDUNG TINGKAT > 30 L DGN BISMEN 5L, JEMBATAN BARELANG
• TAHUN 2000 – 2017, ERA KONSTRUKSI MODERN: GEDUNG MAKIN TINGGI BISMEN MAKIN DALAM
DAN LUAS, INFRA STRUKTUR DENGAN STRUKTUR JEMBATAN MAKIN PANJANG & KOMPLEX,
• GEDUNG HINGGA 100 L DGN BISMEN 7L, PERKEMBANGAN PESAT TEKNOLOGI PRECASTING, JEMBATAN
SURAMADU, REALISASI INFRA STRUKTUR KOMPLEKS, MRTJ, LRT, TEROWONGAN JALAN
REKAM JEJAK KEGAGALAN JASA KONSTRUKSI
NASIONAL, 1945 – 2017.
1. KEGAGALAN BANGUNAN YANG TERJADI AKIBAT HAL YANG DAPAT DICEGAH A.L.:
• MAL PRAKTEK PERENCANAAN, PENGAWASAN, PELAKSANAAN, PEMELIHARAAN: KEGAGALAN VIA-
DUCT TOL PRIOK, AMBLASNYA PIER JEMBATAN BARITO KUALA KALSEL, AMBRUKNYA BANGUNAN PASCA
GEMPA (LIHAT SLIDE # 12), KERUNTUHAN JEMBATAN GANTUNG KUKAR,
• MAL PRAKTEK PENGELOLAAN & PENGGUNAAN → KEGAGALAN ELELEMEN STRUKTUR AKIBAT OVERLOAD
MISAL PADA JALAN & JEMBATAN AKIBAT BEBAN LAYAN ACTUAL > KETENTUAN BEBAN DALAM CODE,
• KETERBATASAN PENGUASAAN TEKNOLOGI: KEGAGALAN CAKAR AYAM DI JL. TOL JKT-CENGKARENG
2. KEGAGALAN BANGUNAN YANG TERJADI AKIBAT HAL YANG TIDAK DAPAT DICEGAH →
UMUM-NYA AKIBAT BENCANA ALAM BESAR A.L. LONGSOR, BANJIR, GEMPA:
• INTENSITAS BENCANA > INTENSITAS RENCANA → TSUNAMI ACEH 2004,
3. KEGAGALAN PADA 1. DAPAT DIHINDARI BILA PARA PIHAK BEKERJA SECARA PROFESIONAL.
DEFINISI PROFESIONAL
WIKIPEDIA
• SESEORANG YANG MENAWARKAN JASA ATAU LAYANAN SESUAI DENGAN PROTOCOL DAN
PERATURAN DALAM BIDANG YANG DIJALANI DAN MENERIMA GAJI SEBAGAI UPAH ATAS
JASANYA
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA:
1. BERSANGKUTAN DENGAN PROFESI
2. MEMERLUKAN KEPANDAIAN KHUSUS
NURITAPUTRI.WORDPRESS.COM
• ORANG YANG MENYANDANG SUATU JABATAN ATAU PEKERJAAN YANG DILAKUKAN DENGAN
KEAHLIAN ATAU KETRAMPILAN YANG TINGGI
DEFINISI JASA KONSTRUKSI
JASA KONSTRUKSI  UU No. 18 th. 1999 ttg Jasa Konstruksi:
 Merupakan salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial, dan
budaya yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian berbagai
sasaran guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional,
 Layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan
jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi
pengawasan pekerjaan konstruksi,
CONSTRUCTION  Wikipedia:
 Is the process of constructing a building or infra structure.
LINGKUP & CAKUPAN JASA KONSTRUKSI
KEILMUAN TERKAIT A.L.: KEMENTERIAN TERKAIT A.L.:
• TEKNIK SIPIL (LENGKAP), TEKNIK LINGKUNG- • KEMEN PUPR: PENGELOLA, PELAKSANA, DAN
AN, GEODESI, GEOLOGI, SEISMOLOGI, PEMBINA JASA KONSTRUKSI + SDM INTERN
• ARSITEKTUR, INTERIOR, LANSEKAP • KEMEN DAGRI: IMB, SLF  SDM INTERN
• MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
• KEMEN PERHUB: PROYEK INFRA STRUKTUR,
• TEKNIK KIMIA (MATERIAL), TEKNIK INDUSTRI
• KEMEN TENAGA KERJA: PELATIHAN DAN
• TEKNIK MANAJEMEN SERTIFIKASI SDM TERAMPIL  SDM INTERN
KEGIATAN TERKAIT: • KEMEN PERINDUSTRIAN: PRODUK JAKON
• KONSULTASI/ADVISORY PERENCANAAN & • KEMEN RISET & DIKTI: PENDIDIKAN DASAR
PENGAWASAN, PELAKSANAAN, DAN CHECKER TEKNOLOGI MATERIAL & KONSTRUKSI  SDM
DEFINISI DARI INSINYUR*) (ENJINIR) - ENGINEER
MENURUT GOOGLE
NOUN VERB
• a person who designs, builds, or maintains • design and build (a machine or structure).
engines, machines, or public works. • "the men who engineered the tunnel“
•a person qualified in a branch of engineering, • skillfully or artfully arrange for (an event
especially as a professional. or situation) to occur.
• "an aeronautical engineer" • "she engineered another meeting with him“
•the operator or supervisor of an engine, • modify (an organism) by manipulating its
especially a railroad locomotive or the engine genetic material.
on an aircraft or ship. • "genetically engineered plants“,
•a skillful contriver or originator of something • Ybs sudah ahli, sudah skillful.
• PE=Professional Engineer ≈ Enjinir Profesional
• Enjinir terakreditasi, memiliki kemampuan, penga-  DOSEN dan PENELITI pada PT Teknik yang hanya
laman dan bertanggung jawab atas pekerjaan se- ngajar dan meneliti (walaupun dalam bidang
suai syarat minimal dari code of practices. keteknikan) BUKAN SEORANG ENJINIR.
*) INSINYUR (gelar popular) yang digunakan masyarakat Indonesia, gelar akademik PT Teknik hingga lk th. 1970/80-an
APAKAH SDM JASA KONSTRUKSI HARUS
PROFESSIONAL ?
• JASA KONSTRUKSI BUKAN ILMU EKSAK TETAPI GABUNGAN DARI ILMU EKSAK DENGAN PEMI-
KIRAN/KONSEP ENGINEERING. PENCAPAIAN TARGET KERJA UMUMNYA DIDASARKAN PADA KOLA-
BORASI DAN PERTIMBANGAN RASIONAL ATAS KEAMANAN PUBLIK,  PERLU SDM PROFESSIONAL
• FAKTOR UTAMA PENENTU HASIL KONSTRUKSI ADALAH KUALITAS DAN KEPROFESIONALAN DARI:
• SDM PERENCANA, PENGAWAS, CHECKERS, DAN PELAKSANA KONSTRUKSI,
• SISTEM NETWORKING DAN ADMINISTRATOR KONSTRUKSI,
• SENSE OF BELONGING, DAN RASA TANGGUNG JAWAB SEMUA STAKE HOLDERS,
• KEGAGALAN BANGUNAN/KONSTRUKSI TERJADI KARENA KEGAGALAN SATU ATAU KOMBINASI

BEBERAPA SDM UNSUR DI ATAS DALAM MENJALANKAN FUNGSINYA MASING-MASING,
• SUKSES BERKELANJUTAN DICAPAI BILA SEMUA SDM UNSUR BUDAYA KERJA-NYA PROFESSIONAL.
FAKTA TENTANG SERTIFIKASI PROFESI ENJINIR/AHLI
UU KE-INSINYURAN 2014 UU JASA KONSTRUKSI 2017
• INFO TERAKHIR, PROGRAM BELUM BERJALAN • SISTEM OPERASIONAL SEJAK 2001, SAAT INI KE-
WENANGAN DILIMPAHKAN KE LPJKN;
100%, PP NYA BELUM ADA, DAN SEDANG DISU-
• PELAKSANAANNYA DIBANTU OLEH ASOSIASI BADAN
SUN DITAIL SIAPA MENGERJAKAN APA. USAHA DAN PROFESI YANG TER-AKREDITASI;
• PELAKSANA UTAMA PENDIDIKAN/PELATIHAN KE • HAKI:
PROFESIONALAN ENJINIR DILIMPAHKAN PADA • SERTIFIKASI: TEST PENGALAMAN AKTUAL;
PERGURUAN TINGGI (MEN RISTEK & DIKTI). • PEMBINAAN: PBB, SHORT COURSE, SEMINAR, BULETIN
• HATTI: SEMINAR PEMBEKALAN DAN UJIAN TULIS;
• KENDALA PT:
• HPJI: PEMBEKALAN DAN TEST.
• JUMLAH DOSEN YANG MEMILIKI PENGALAMAN
PRAKTEK PROFESSIONAL TERBATAS. • ASOSIASI LAIN (> 20): BERVARIASI, TERMASUK PII,
DITAIL PROSES TIDAK ADA DATA BEBAS YANG DI
• SARANA DAN DANA INFO NYA SUDAH MULAI ADA
SHARE. ADA YANG OK ADA YANG KURANG (UU
• AKREDITASI SERTIFIKAT DILIMPAHKAN KE PII JAKON 1999)
NOMENCLATURE
• IMB: IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN • SKA: SERTIFIKAT KOMPETENSI AHLI JAKON
• PERMOHONAN OWNER DISERTAI DOKUMEN • SERTIFIKAT PENGAKUAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
DISAIN LENGKAP, TERMASUK SISTEM STRUKTUR ENJINIR JAKON SESUAI UU JAKON 1999 & 2017,
YANG HARUS TAHAN GEMPA SESUAI CODE • ADA 3 LEVEL KOMPETENSI AHLI JAKON:
• AHLI MUDA  LEVEL TUKANG ENJINIR
• SLF: SERTIFIKAT LAIK FUNGSI • AHLI MADYA  LEVEL ENJINIR & CHIEF ENJINIR
• REVIEW KELAIKAN FUNGSI GEDUNG UNTUK • AHLI UTAMA  LEVEL PAKAR
MEMENUHI SEGALA PERSYARATAN LAIK
FUNGSI SESUAI CODE TERAKHIR/TERBARU • ERD: EARTHQUAKE RESISTANT DESIGN
• TEKNOLOGI DISAIN BANGUNAN AGAR TAHAN
• IP (~PI): INSINYUR PROFESSIONAL GEMPA SESUAI DENGAN TARGET PERFORMANCE
• GELAR PROFESI INSINYUR SESUAI UU YANG DIINGINKAN/DISEPAKATI,
KEINSINYURAN TH. 2014 • TARGET PERFORMANCE:
• PE: PROFESSIONAL ENGINEER • TARGET FUNGSI BANGUNAN PASCA GEMPA DISAIN:
• OPERATIONAL, IMMEDIATE OCCUPANCY, LIFE
• SERTIFIKAT PENGAKUAN KEMAMPUAN SAFETY, DAN NEAR COLLAPSE
PROFESIONAL ENJINIR DI LUAR NEGERI
KEGAGALAN
PIDIE &
BI BPKP STIE KANTOR PU
Banda Aceh (2004) Yogyakarta (2006) Padang (2009) Manokwari (2011) (2016 & 2017)
TRACK CATATAN LAPANGAN PENTING 2004 - 2017 FAKTA:

• SEMUA KASUS, GEMPA ≤ GEMPA DISAIN (CODE) , • SUDAH ADA CODE GEMPA MO-
RECORD • SESUNGGUHNYA TEKNOLOGI ERD YANG ADA MAMPU DERN SEJAK 1983
PASCA MENGHASILKAN BANGUNAN TAHAN GEMPA,
• RUNTUH KARENA MAL-PRAKTEK PERENCANAAN, DAN
• > 10 TH PASCA GEMPA ACEH
MASIH ADA MALL PRAKTEK!!!!!
GEMPA /ATAU PENGAWASAN, DAN/ATAU, PELAKSANAAN, •  POTENSI KEGAGALAN SE-
• USERS KURANG RESPONSIF, DAN PEMERINTAH TERLIHAT RUPA KE DEPAN MASIH TINGGI
INDONESIA MASIH KONSEN PADA LEGALITAS PROSES & SISTEM
ERD = Earthquake Resistant Design
• IMB: PEMDA KONSEN PADA RETRIBUSI DAERAH
Mal STIE Sekolah Dasar Jembatan Jakarta Condo 36 Lantai

Banda Aceh (2004) STIE Yogyakarta (2006) Sumatera Barat (2007) Tasikmalaya (2009)
GEMPA - PIDIE JAYA ACEH, 7 DESEMBER 2016
(∼10 TAHUN PASCA REKONSTRUKSI ACEH AKIBAT GEMPA ACEH 2004)
USGS → PGA 7 Des 2016 = 0.40G

MMI 7-8: moderate to moderate heavy
?
Gambaran No Lesson
Learned !!!
KEGAGALAN
BANGUNAN
(asumsi sudah memiliki IMB)
Bila SNI (Gempa) 1726:2012 diterapkan → kegagalan di atas tidak akan terjadi → MAL PRAKTEK banyak pihak !!!
PemDa dan masyarakat di Pidie SumUt tidak menjalankan fungsi sebagai Regulator dan Pengawas dengan baik.
KEGAGALAN BANGUNAN
Why???
1. Sistem pengelolaan proyek konstruksi kita 1
belum mampu menjamin tercapainya pu- 3
blic safety sesuai UU Jasa Konstruksi,
2. Stake holders belum sepenuhnya paham
bahwa kerusakan bangunan akibat gem-
pa dapat diatasi dengan menerapkan tek-
2
nologi bangunan tahan gempa sesuai
code dengan konsekuen, baik dan benar,
3. Mayoritas SDM Konstruksi kita belum me-
nguasai detail teknologi bangunan tahan
gempa terakhir dan terus membangun
• Lembaga mitigasi sejenis di Indonesia belum mampu ber-
tanpa mencermati rekomendasi code, fungsi optimal dan efisien, a.l. karena belum melibatkan
4. Pelaksanaan IMB dan SLF baru menyelesai- semua unsur stake holders secara professional,
kan target Pendapatan Retribusi Daerah, • Perlu mensyaratkan keharusan asuransi yang professional.
8/7/2018 15
dh: profesionalisme sdm jasa konstruksi menurut uu keinsinyuran 2014 & uu jasa konstruksi th 2017
FAKTA: SDM JAKON DESEMBER 2017 (1)
• TH. 1999 SECARA EKSKLUSIF SISTEM PENGE- • TH. 2014 UU RI NO 11 TTG KEINSINYURAN LAHIR,
LOLAAN BISNIS DAN SDM JASA KONSTRUKSI • MENGATUR GELAR DAN KERJA INSINYUR PROFE-
MULAI DITATA OLEH UU RI NO.18 TH. 1999 SIONAL TERMASUK YANG DI BIDANG JAKON,
TTG JASA KONSTRUKSI,
• JADI SEJAK 2014 RESMI ADA 2 UU YANG ME-
• KEWENANGAN SERTIFIKASI DAN AKREDITASI NGATUR SDM AHLI JASA KONSTRUKSI,
DILIMPAHKAN PADA LPJKN DIBANTU ASO-
• TH. 2017 AWAL, UU NO 18 TH 1999 TTG JAKON
SIASI JAKON TERKAIT YANG TERAKREDITASI,
DIGANTI DENGAN UU NO. 2 TH. 2017 TTG
A.L. HATTI, HPJI, IAI, PII, HAKI, INKINDO,
JAKON. KONSEP DASAR UU TETAP SAMA.
MENGHASILKAN AHLI JAKON BERSERTIFIKAT
PROFESIONAL: MUDA, MADYA, UTAMA. • DUALISME PENGELOLAAN SDM JAKON DI ATAS
• SISTEM MANDIRI & SUDAH OPERASIONAL HARUS DICERMATI KHUSUSNYA BILA ADA PASAL2
PENUH DI LAPANGAN SEJAK TH. 2001, YANG FALSAFAHNYA TIDAK SENAFAS.
dh: profesionalisme sdm jasa konstruksi menurut uu keinsinyuran 2014 & uu jasa konstruksi th 2017
8/7/2018 16
FAKTA: SDM JAKON DESEMBER 2017 (2)
• MUNCUL PERTANYAAN DAN KEGALAUAN DI • CAPAIAN PROGRAM JAKON (UU JAKON 1999):
KALANGAN PRAKTISI AHLI JAKON KARENA • SERTIFIKASI PROFESI SEJAK TH. 2001,
UU KEINSINYURAN 2014 MENETAPKAN:
• WALAUPUN KINERJA BEBERAPA ASOSIASI MASIH
• LARANGAN PENGGUNAAN GELAR INSINYUR
PERLU DITINGKATKAN, PROGRAM SERTIFIKASI SKA
OLEH PRAKTISI AHLI JAKON YANG GELAR
AKADEMIKNYA BUKAN INSINYUR (?), YANG SDH BAIK HASILNYA TIDAK PERLU DIGANTI,
• SEMUA SDM AHLI KONSTRUKSI HARUS PUNYA • UU JAKON 2017 MEMPERBAIKI SISTIM YG KURANG,
SERTIFIKAT INSINYUR PROFESSIONAL (IP) YG
DIKELUARKAN OLEH PII MELALUI PROGRAM • Program IP PII diragukan mampu menghasil-
PENDIDIKAN PI ATAU PROGRAM RPL kan ahli jakon yang benar2 menguasai masa-
• BEBERAPA PT SWASTA TELAH MELAKSANAKAN lah praktek LAPANGAN dan siap pakai,
PROGRAM PENDIDIKAN PI
• Bila dualisme pengelolaan SDM JaKon di
• MASALAH: TERBATASNYA DOSEN BERPENGA-
LAMAN PRAKTEK & KURIKULUM PROGRAM atas tidak dihentikan, ujungnya BANGSA DAN
BELUM TERARAH! NEGARA akan sangat dirugikan.
KESIMPULAN AWAL
1. 13 TH SETELAH PASCA GEMPA ACEH 2004 (M=9.2) DAN 2 KALI PETA GEMPA BARU (TH. 2010 DAN
2017), MASYARAKAT DAN PEMERINTAH MASIH KURANG MENGHAYATI ADANYA POTENSI KEGAGAL-
AN BANGUNAN AKIBAT GEMPA YANG JAUH LEBIH PARAH DAN MASAL.
• BILA GEMPA BESAR (MMI ≥ 11) “MENGUNJUNGI” INDONESIA, SECARA TEORI BANYAK BANGUNAN, TERUTAMA
BANGUNAN EXISTING 8 LANTAI KEBAWAH YANG TIDAK DITANGANI SECARA PROFESIONAL (UNDER DESIGN-
ED/CONSTRUCTED AKIBAT MAL PRAKTEK), BERPOTENSI RUNTUH RATA TANAH,
2. PENGAMATAN ATAS MAYORITAS SDM JAKON NASIONAL, KHUSUSNYA DI LUAR JAKARTA DAN
SURABAYA YANG TIDAK MENGUASAI BASIC & BELUM BERPENGALAMAN CUKUP  PENGUASAAN
TEKNOLOGI BANGUNAN TAHAN GEMPA NYA MASIH JAUH DARI CUKUP.
• PENDIDIKAN KEGEMPAAN DI PERGURUAN TINGGI TEKNIK SIPIL S-1 INDONESIA HANYA 1 SEMESTER.
3. PROSES IMB DI LINGKUNGAN PEMDA BELUM MAMPU MENJAMIN BAHWA BANGUNAN YANG SDH DI
LULUS-KAN PASTI MEMENUHI SYARAT KEAMANAN MINIMUM DARI CODE. (LIHAT SLIDE # 13)
APAKAH
UU KEINSINYURAN 2014 & UU JASA KONSTRUKSI 2017
DAPAT MENJAWAB TANTANGAN TADI?
SEBAB KEGAGALAN: MASALAH & TANTANGAN:
 MALL PRAKTEK  BISA TERJADI • APA 2 UU TADI DAPAT EFEKTIF MEMPER-
BAIKI KEPROFESIONALAN SDM JAKON?
DI SEMUA LINI & SEMUA LEVEL
• ATAU JUSTRU MEMBUAT MAKIN RUWET
 PENYEBAB UTAMA: KINERJA SDM KARENA KETENTUANNYA YANG TUM-
JAKON YANG KURANG / TIDAK PANG TINDIH?
PROFESIONAL *),  PERLU KAJIAN DETAIL DARI 2 UU.
*) Bisa pada level praktisi/tukang dan operator alat2 berat (diluar domain uu keinsinyuran 2014),
enjinir perencana, pengawas, checker, pelaksana dan bahkan Pejabat dan Pembina JaKon.
KESERASIAN KE 2 UU TERHADAP
KEBUTUHAN PENINGKATAN
PROFESIONALISME
UU RI NO. 11 TH. 2014 UU RI NO. 2 TH. 2017 TENTANG JASA
TENTANG KEINSINYURAN
• MENGELOLA GELAR & PRAKTEK “INSINYUR”
 KONSTRUKSI
• PENGGANTI UU RI NO. 18 TH. 1999 TTG JAKON
TEKNIK SIPIL, ARSITEK(?), M&E. PERTANIAN,  KHUSUS MENGELOLA BISNIS JAKON,
PERTAMBANGAN, DLL.
• MEMPERBAIKI SISTEM SERTIFIKASI PROFESI,
• KEWENANGAN DIBERIKAN PADA: PII (PERSATU-
AN INSINYUR INDONESIA) • MENGAKOMODASI PERKEMBANGAN JAKON.
• MENETAPKAN: gelar Profesi Insinyur (PI/IP?)

• Bisa diperoleh melalui Pendidikan Pasca S-1
selama 1 tahun, kurikulum disesuaikan dng
kebutuhan keprofesionalan terkait  ???
? • Mengelola bisnis Jasa Konstruksi dan Keprofesional-
an SDM nya termasuk praktisi dan ahli:
• teknik sipil, arsitek, m&e, interior, lansekap dan
bidang ilmu lain terkait JaKon.
• Bisa juga didapat melalui mekanisme Rekog-
nisi Pembelajaran Lampau (RPL). • Target: Keselamatan & Keamanan Publik (utama).
 2 (dua) UU di atas “tumpang tindih” mengelola administrasi, akreditasi, legalitas kerja praktisi ahli konstruksi
Indonesia dan keabsahan penggunaan gelar insinyur (UU Keinsinyuran 2014)
 Bila pasal-pasal ke 2 UU konsekuen dilaksanakan, akan terjadi kekacauan administrasi bisnis jakon!!!
UU NO. 11 TH 2014 TENTANG PROFESSIONAL ENGINEER (PE)
KEINSINYURAN JASA KONSTRUKSI DI LN
DASAR PERTIMBANGAN KINERJA  PE  MELALUI PROSES TEST KEMAMPUAN PRAKTEK
a. KEINSINYURAN MERUPAKAN KEGIATAN  HANYA UTK ENJINIR YANG HARUS MEMPERTANGGUNG
PENGGUNAAN ILMU PENGETAHUAN DAN JAWABKAN PEKERJAAN
TEKNOLOGI UNTUK MEMAJUKAN  TARGET KERJA (1) LIFE SAFETY dan (2) PROTECT
PERADABAN DAN MENINGKATKAN BEDA TARGET
KESEJAHTERAAN UMAT MANUSIA …. INVESTMENT (ETIKA ENJINIR) TARGET SAMA
c. ….. PENYELENGGARAAN KEINSINYURAN  FEMA (Federal Emergency Management Agency – USA)

….. MEMERLUKAN PENINGKATAN DAN [2004]: STRUCTURAL ENGINEERING IS THE ART OF USING
PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MATERIALS THAT HAVE PROPERTIES THAT CAN ONLY BE ESTIMATED
DAN TEKNOLOGI MELALUI PENDIDIKAN, TO BUILD REAL STRUCTURES THAT CAN ONLY BE APPROXIMATELY
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN ANALYZED TO WITHSTAND FORCES THAT ARE NOT ACCURATELY
BERKELANJUTAN DAN RISET ….. KNOWN SO THAT OUR RESPONSIBILITY TO THE PUBLIC SAFETY
IS SATISFIED.
TARGET KERJA ENJINIR VERSI UU KEINSINYURAN ≠ TARGET ENJINIR JAKON DI LUAR,  PENELITI ≠ PE
UU RI NO. 11 TH. 2014 TENTANG KEINSINYURAN (1)
PERTIMBANGAN BAB 1 KETENTUAN UMUM
a. KEINSINYURAN MERUPAKAN KEGIATAN PENG- PASAL 1 Secara Teknik
GUNAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLO-GI ???
……. SEBAGAIMANA DIAMANATKAN DALAM 5. PROGRAM PROFESI INSINYUR ADALAH PROGRAM
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945.
PENDIDIKAN TINGGI PASCA SARJANA UNTUK MEM-
BENTUK KOMPETENSI KEINSINYURAN*).
d. SAAT INI BELUM ADA (?) PENGATURAN YANG
TERINTEGRASI MENGENAI PENYELENGGARAAN 8. SURAT TANDA REGISTRASI INSINYUR ADALAH BUKTI
KEINSINYURAN YANG DAPAT MEMBERIKAN
TERTULIS YANG DIKELUARKAN OLEH PERSATUAN
PERLINDUNGAN DAN KEPASTIAN HUKUM UNTUK
INSINYUR, PENGGUNA KEINSINYURAN DAN INSINYUR INDONESIA KEPADA INSINYUR YANG TE-
PEMANFAAT KEINSINYURAN LAH MEMILIKI SERTIFIKAT KOMPETENSI KE INSI-
NYUR-AN DAN DIAKUI SECARA HUKUM UNTUK
Statement di atas tidak benar, th 1999 sudah ada UU MELAKUKAN PRAKTEK KEINSINYURAN.
RI No. 18 ttg Jasa Konstruksi
*) Berarti program PI disiapkan khusus untuk mereka yang belum memiliki kompetensi keinsinyuran.
CAKUPAN KEINSINYURAN e. EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI SUMBER
DAYA MINERAL,
PASAL 5
f. PENGGALIAN, PENANAMAN, PENINGKAT-
(2) KEINSINYURAN MENCAKUP BIDANG: AN, & PEMULIAAN SUMBER DAYA ALAMI,
a. PENDIDIKAN & PELATIHAN TEKNIK/TEKNOLOGI
g. PEMBANGUNAN, PEMBENTUKAN, PENGO-
b. PENELITIAN, PENGEMBANGAN, PENGKAJIAN, PERASIAN, DAN PEMELIHARAAN ASSET,
DAN KOMERSIALISASI
RINCIAN CAKUPAN BIDANG KEINSINYURAN DI ATAS,
c. KONSULTASI, RANCANG BANGUN, DAN
MENGINDIKASIKAN BAHWA SEMUA STAF TEKNIK DARI
KONSTRUKSI KANTOR KEMENTERIAN YANG TERKAIT DENGAN
d. TEKNIK & MANAJEMEN INDUSTRI, MANUFAKTUR KEGIATAN JASA KONSTRUKSI PER DEFINISI
PEKERJAANNYA MASUK BIDANG KEINSINYURAN
PASAL 45 • MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN,
(1) PEMERINTAH BERTANGGUNG JAWAB • PEMBERDAYAAN KEINSINYURAN,

ATAS PEMBINAAN KEINSINYURAN • MENINGKATKAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN,
(2) TANGGUNG JAWAB PEMBINAAN OLEH DAN KEMAMPUAN KEREKAYASAAN,
PEMERINTAH SEBAGAIMANA DIMAKSUD • MENDORONG INDUSTRI,
PADA AYAT (1) DILAKUKAN OLEH MENTERI
• MENDORONG INSINYUR KREATIF DAN INOVATIF,
DAN MENTERI YANG TERKAIT
• DST.NYA
PASAL 46
PASAL 49
PEMBINAAN KEINSINYURAN SEBAGAIMANA
KETENTUAN LANJUT TTG PASAL 45 – 48 DIATUR
DIMAKSUD DALAM PASAL 45 DILAKSANAKAN
DALAM PP.
DENGAN:
KETENTUAN PIDANA (2) SETIAP ORANG YANG BUKAN INSINYUR
YANG MENJALANKAN PRAKTEK KEINSI-
PASAL 50 NYURAN DAN BERTINDAK SEBAGAI INSI-
(1) SETIAP ORANG YANG BUKAN INSINYUR NYUR SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UU
YANG MENJALANKAN PRAKTEK INI SEHINGGA MENGAKIBATKAN KECE-
KEINSINYURAN DAN BERTINDAK SEBAGAI LAKAAN, CACAT, HILANG NYAWA, KEGA-
INSINYUR SEBAGAIMANA DIATUR DALAM GALAN PEKERJAAN KEINSINYURAN, DAN/
UU INI, DIPIDANA DENGAN PIDANA ATAU HILANGNYA HARTA BENDA DIPIDA-
PENJARA PALING LAMA 2 TAHUN ATAU NA PENJARA PALING LAMA 10 TH DAN/
PIDANA DEN-DA PALIONG BANYAK ATAU PIDANA DENDA PALING BANYAK. RP.
RP.200JT 1M.
UU RI NO. 11 TH 2014 TENTANG KEINSINYURAN (5)
PASAL 51
SETIAP INSINYUR ATAU INSINYUR ASING YANG MELAKSANAKAN TUGAS PROFESI
TIDAK MEMENUHI STANDAR KEINSINYURAN SEBAGAIMANAN DIMAKSUD DALAM PASAL
25 HURUF C SEHINGGA MENGAKIBATKAN KECELAKAAN, CACAT, HILANGNYA NYA-
WA SESEORANG, KEGAGALAN PEKERJAAN KEINSINYURAN, DAN/ATAU HILANGNYA
HARTA BENDA, DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 5 (LIMA) TAHUN
DAN/ATAU PIDANA DENGAN PALING BANYAK RP. 1 M.
• DALAM PRAKTEK KESEHARIAN BISNIS JASA KONSTRUKSI, PENENTUAN SEBAB TERJADINYA KEGAGAL-
AN DAN PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MEMERLUKAN KETERLIBATAN PANEL AHLI, BAIK AHLI
TEKNIK MAUPUN AHLI LEGAL KONTRAK DAN KETENTUAN UU TERKAIT,
• MASALAH MENJADI COMPLICATED BILA MELIBATKAN SDM NON-AHLI ATAU OWNER.
RANGKUMAN & KOMENTAR TTG UU KEINSINYURAN
PROGRAM PROFESI INSINYUR (VERSI 3. PENDIDIK / DOSEN, PENELITI, STAF TEKNIK
PII) ADALAH: TERKAIT JAKON MASUK DALAM CAKUPAN
DEFINISI PEKERJAAN KEINSINYURAN 
1. LULUS PENDIDIKAN PASCA SARJA-
HARUS PUNYA PI,
NA PI, ATAU PROGRAM REKOGNISI
4. PASAL 50 MEREPOTKAN*) ENJINIR PENDU-
PEMBELAJARAN LAMPAU,
KUNG JAKON, TERMASUK SEMUA PEJABAT
2. PENGAKUAN SECARA HUKUM ATAS DAN STAF TEKNIS , KARENA UU MEMPIDANA
KOMPETENSI KE INSINYURAN TIDAK SIAPAPUN YANG MASUK DALAM DEFINISI
MENJAMIN KEMAMPUAN/PEMAHAM- SESUAI UU KEINSINYURAN TH. 2014.
AN DAN KUALITAS KINERJA KETEKNIK-
*) Pidana
yang otomatis berlaku berpotensi meng-
AN YANG LULUS PI, ganggu penyelenggaraan administrasi negara.
UU RI NO. 2 TH. 2017 TTG JASA KONSTRUKSI (1)
• PENGGANTI UU NO.18 TH.1999 TTG JAKON MEME- • PASAL 3
NUHI TUNTUTAN TATA KELOLA DAN ANTISIPASI • PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI YANG
PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN JAKON
a. STRUKTUR USAHA KOKOH, HASIL JAKON YANG
• PEMERINTAH PUSAT ≈ PRESIDEN RI, DIBANTU OLEH BERKUALITAS,
WAPRES & MENTERI2 b. KETERTIBAN PENYELENGGARAAN YANG MENJAMIN
KESETARAAN KEDUDUKAN, MENINGKATKAN
• PEMERINTAH DAERAH ≈ KEPALA DAERAH, KEPATUHAN SESUAI PERATURAN PERUNDANG
• MENTERI ≈ MENTERI YANG MENYELENGGARAKAN UNDANGAN
PEMERINTAHAN DI BIDANG JAKON. c. PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT.
• PASAL 1 • PASAL 4
1. JASA KONSTRUKSI ADALAH LAYANAN JASA 1) PEMERINTAH PUSAT BERTANGGUNG JAWAB ATAS:
KONSULTASI KONSTRUKSI DAN/ATAU PEKERJAAN a. MENINGKATNYA KEMAMPUAN DAN KAPASITAS USAHA
KONSTRUKSI; JASA KONSTRUKSI
d. MENINGKATNYA KOMPETENSI, PROFESIONALISME, DAN
PENANGGUNG JAWAB TERTINGGI: PRESIDEN, SECARA
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA NASIONAL,
TIDAK LANGSUNG MENEMPATKAN KEWENANGAN UU
JAKON DI ATAS UU KEINSINYURAN g. TERSEDIANYA SISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI.
UU RI NO. 2 TH. 2017 TTG JASA KONSTRUKSI (2)
PASAL 5 .. PEMERINTAH PUSAT BERWENANG:  PENGGUNA JASA BERTANGGUNG JAWAB ATAS BIAYA
JASA KONSTRUKSI,
• MENGEMBANGKAN, MENYELENGGARAKAN, MEM  SETIAP TENAGA KERJA KONSTRUKSI WAJIB MEMILIKI
BERDAYAKAN, MENETAPKAN, MEMFASILITASI, SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA. YANG TIDAK MEMILIKI /
MENGAKREDITASI, MEREGISTRASI A.L.: MELANGGAR ATURAN BISA DIKENAI SANKSI
 PERINGATAN TERTULIS, DENDA ADMINISTRATIF, PENGHENTIAN
• ASOSIASI PERUSAHAAN JAKON, ASOSIASI RANTAI
SEMENTARA, PENCABUTAN SERTIFIKAT.
PEMASOK JAKON/PROFESI, SISTEM PENGAWASAN
 TENAGA KERJA KONSTRUKSI YANG MEMBERIKAN LAYANAN
• STANDAR KEAMANAN, STANDAR PRAKTEK, STANDAR
JASA KONSTRUKSI HARUS BERTANGGUNG JAWAB SECARA
KOMPETENSI, STANDAR MATERIAL, STANDAR MUTU PROFESSIONAL TERHADAP HASIL PEKERJAANNYA,
• LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI, PENILAI AHLI, LEM-  TANGGUNG JAWAB ATAS KEGAGALAN BANGUNAN DIATUR
BAGA PENDIDIKAN, PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PP
 BOLEH LEWAT ASURANSI
• TEKNOLOGI PRIORITAS, PENGALAMAN PROFESIO-
NAL
Jelas tidak mensyaratkan SDM AHLI harus punya
• DUKUNGAN PEMBIAYAAN, PENELITIAN, KEILMUAN gelar IP, cukup SKA sesuai program uu jakon.
UU RI NO. 11 TH 2014 TENTANG UU RI NO. 2 TH 2017 TENTANG JASA
KEINSINYURAN KONSTRUKSI
• INSINYUR PROFESIONAL = ENJINIR HARUS LULUS PRO- • MENGGANTIKAN UU NO. 18 TH. 1999 TTG JAKON
GRAM PENDIDIKAN PI ATAU PROGRAM RPL
• JADI TIDAK BENAR BILA SEBELUM UU NO. 11 TH
• PROGRAM PI = PROGRAM PASCA S-1 UNTUK MEMBEN- 2014 BELUM ADA YANG MENGATUR JAKON.
TUK KOMPETENSI KE-INSINYUR-AN
• MENGATUR KINERJA BADAN USAHA DAN PRAKTISI
• PROGRAM RPL = REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU
KONSTRUKSI MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI
• SERTIFIKAT KOMPETENSI INSUNYUR = BUKTI TERTULIS
DARI PII BAGI YANG TELAH LULUS PI ATAU RPL • MENINGKATKAN PROFESIONALISME PARA PIHAK
• KEWENANGAN REGISTRASI INSINYUR YANG TELAH DEMI KESETARAAN, PROFESIONALISME, DAYA
BERSERTIFIKAT ADA PADA PII (mengapa hanya pii ???) SAING, DAN KEAMANAN PUBLIK MELALUI PERSA-
• INSINYUR YANG TELAH TER-REGRISTASI DIAKUI SECARA INGAN SEHAT DAN DIDASARKAN KEILMUAN,
HUKUM BOLEH MELAKUKAN PRAKTEK KEINSINYURAN
• PEMERINTAH PUSAT: PRESIDEN & PEMBANTU2-NYA
• MENTERI PEMBINA: KEMEN RISTEK & DIKTI.
• MENTERI PEMBINA: KEMEN PUPR.
PII HAKI
(IKUT UU JAKON & ADOP KONSEP PE SYSTEM
NEGARA COMMONWEALTH)
• KE 2 UU SALING MELENGKAPI  TIDAK SEPENDAPAT DENGAN PII,

 PERBEDAAN KONSEP & PERSEPSI TERKAIT ARTI
 SEMUA ENJINIR AHLI YANG BEKERJA DI
DAN LINGKUP KATA PROFESIONAL.
BIDANGNYA+) (TERMASUK PEJABAT KEMEN
 SERTIFIKAT PROFESI DIBERIKAN STLH YBS LULUS
DAN STAF TEKNIK PENDUKUNG) HARUS PROGRAM UJI KEPROFESIONALAN TERKAIT
MEMILIKI GELAR IP DARI PII.
 PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA TIDAK DISIAP-
 KAN MENGHASILKAN SARJANA SIAP PAKAI
 UU NO. 2 TH 2017 TTG JASA KONSTRUKSI

Program IP PII belum sepenuhnya memenuhi syarat
profesionalisme sesuai UU No. 2 th 2017 ttg. JaKon. MANDIRI, LENGKAP & OPERASIONAL.
• “HARMONISASI UU 2/17 JASA KONSTRUKSI DENGAN UU 11/14 KEINSINYURAN TERHADAP PROFESIONALISME
*)
KETENAGA KERJAAN JAKON,” Dr. Ir. Hermanto Dardak, MSc., IPU, Ketua Umum PII, Surabaya, 2017.
• +) SELURUH ENJINIR YANG BEKERJA PADA KEMEN YANG TUGASNYA MENGELOLA, MENGATUR, ATAUPUN MENG-
URUS ADMINISTRASI KEGIATAN JAKON OTOMATIS MASUK DALAM KELOMPOK INI.
• SECARA KONSEPTUAL UU NO. 2 TH. 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
SUDAH OPERASIONAL, DI MANA RUANG LINGKUP DAN KEPRANATAAN NYA
SUDAH CUKUP LENGKAP,
• WALAU MASIH ADA KETETAPAN DAN PELAKSANAAN YANG PERLU DIPERBAI-
KI DISESUAIKAN DENGAN KONDISI AKTUAL LAPANGAN, SECARA KESELU-
RUHAN TELAH CUKUP DIJADIKAN LANDASAN DASAR DARI PENGELOLAAN
KEGIATAN JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA KE DEPAN.
• FAKTA OPERASIONAL DI LAPANGAN SEJAK TH. 2001 (UU JAKON TH. 1999)
TERBUKTI TIDAK MEMERLUKAN KETENTUAN TAMBAHAN APAPUN DARI
KETENTUAN YANG DIKANDUNG UU KEINSINYURAN 2014.
• ADA PERBEDAAN KONSEPTUAL ANTARA UU JAKON TH. 1999 & 2017
(OPERASIONAL) dan UU KEINSINYURAN TH. 2014 (BELUM OPERASIONAL
PENUH), TERKAIT DEFINISI, KUALIFIKASI, LINGKUP, dan TANGGUNG JAWAB
ENJINIR PROFESIONAL BIDANG JAKON,
• UU KEINSINYURAN 2014 BELUM MANDIRI, KETENTUAN YANG ADA BELUM
MEMENUHI SYARAT MINIMUM KEBUTUHAN PRAKTEK JASA KONSTRUKSI
PROFESIONAL UTK MEMASTIKAN PUBLIC SAFETY SESUAI UU JAKON,
• SEYOGYANYA PEMERINTAH SEGERA MEMBUAT PP PENERAPAN KE 2 UU UTK
MENGHINDARI TUMPANG TINDIH DAN KEKACAUAN dan BAHKAN KE-
MUNGKINAN TUDUHAN PELECEHAN KEPERCAYAAN PUBLIK.
FAKTA KONSEPTUAL AKHIR
KEBIJAKAN SOLUSI
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
REFERENSI & CATATAN
1. UU RI NO. 18 TH. 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI
2. UU RI NO. 11 TH. 2014 TENTANG KEINSINYURAN
3. UU RI NO. 2 TH. 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
4. UU RI NO. 28 TH. 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
5. DISKUSI TERBATAS ANTAR PENGURUS HAKI, 2017
6. DISKUSI TERBATAS DENGAN PENGURUS ASOSIASI PROFESI LAIN, 2017
7. DISKUSI TERBATAS DENGAN STAF PENGAJAR SENIOR BEBERAPA PERGURUAN TINGGI, 2017
8. HOEDAJANTO, D., “MEMAHAMI KETENTUAN CODE DAN BELAJAR DARI KEGAGALAN BANGUNAN
STRUKTUR BETON BERTULANG”, SHORT COURSE HAKI, DENPASAR BALI, 15 DESEMBER, 2017

Ebook Modul Kewirausahaan Untuk Mahasiswa

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Ebook Modul Kewirausahaan Untuk Mahasiswa

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DRADJAT HOEDAJANTO STSi., MEng., PhD.

• KEGAGALAN BANGUNAN/KONSTRUKSI TERJADI KARENA KEGAGALAN SATU ATAU KOMBINASI

TRACK CATATAN LAPANGAN PENTING 2004 - 2017 FAKTA:

Mal STIE Sekolah Dasar Jembatan Jakarta Condo 36 Lantai

USGS → PGA 7 Des 2016 = 0.40G

• MENETAPKAN: gelar Profesi Insinyur (PI/IP?)

c. ….. PENYELENGGARAAN KEINSINYURAN  FEMA (Federal Emergency Management Agency – USA)

(1) PEMERINTAH BERTANGGUNG JAWAB • PEMBERDAYAAN KEINSINYURAN,

• KE 2 UU SALING MELENGKAPI  TIDAK SEPENDAPAT DENGAN PII,

 KAN MENGHASILKAN SARJANA SIAP PAKAI

 UU NO. 2 TH 2017 TTG JASA KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai