HEPATITIS
Disusun oleh:
Asep Reza
KHGA 16045
3B - DIII Keperawatan
3. Penyebab Hepatitis
I. TUJUAN UMUM
Setelalah di lakukan penyuluhan tentang hepatitis di harapkan klien dan keluarga klien
penderita hepatitis dapat memahami tentang hepatitis.
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien dan keluarga klien penderita
hepatitis mampu :
IV. METODE
Ceramah
Tanya jawab
V. MEDIA
Leaflet
VI. MATERI
Terlampir
Pembukaan : 5 menit
Penyampaian materi : 15 menit
Tanya jawab : 5 menit
Penutupan : 5 menit
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap dan Kegiatan penyuluh Respon peserta
Waktu
Pembukaan 1. Mengucapkan salam Menjawab salam dan
mendengarkan
5 menit 2. Memperkenalkan diri
1. Menjelaskan tujuan dan waktu
penyuluhan
Pembahasan 1. Menjelaskan tentang pengertian hepatitis 1. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tentang gejala dan cara memperhatikan
15 menit
penularan hepatitis 2. Peserta bertanya
3. Menjelaskan tentang penyebab hepatitis jika ada yang kurang
jelas
4. Menjelaskan tentang cara pencegahan
dan pengobatan hepatitis
5. Menjelaskan tentang virus dari hepatitis
Penutup 1. Mengevaluasi Menjawab pertanyaan
dari penyuluh
10 menit 2. Menarik kesimpulan
3. Salam penutup
4
2 6
3
1
Ket :
1. PENGERTIAN HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan atau inflamasi pada hepar yang umumnya terjadi akibat
infeksi virus, tetapi dapat pula disebabkan oleh zat-zat toksik. Hepatitis berkaitan dengan
sejumlah hepatitis virus dan paling sering adalah hepatitis virus A, hepatitis virus B, serta
hepatitis virus C. ( Sue Hinclif, 2000:105)
Hepatitis adalah peradangan hati yang akut karena suatu infeksi atau keracunan. (Clifford
Anderson, 2007:243)
Demam ringan
Badan lemah dan lesu
Nyeri pada otot
Tidak nafsu makan/nafsu makan turun drastis
Air seni berwarna gelap dan tinja berwarna pucat
Kulit badan dan bola mata terlihat kekuning kuningan
3. PENYEBAB HEPATITIS
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis,
yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya,
seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab
hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
1. Interferon
Interferon adalah protein yang biasanya terdapat dalam tubuh untuk melawan infeksi dan
terutama untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan HCV guna mencegah komplikasi.
Obat ini terdiri dari:
Obat-obatan ini digunakan dalam kombinasi dengan obat antivirus. Tidak ada versi
generik dari obat-obatan ini di pasaran. Peginterferon terdiri dari interferon yang dikombinasikan
dengan komponen lain yang membuat obat bertahan lebih lama dalam tubuh dan juga membantu
mengurangi efek samping.
Protease inhibitor adalah obat-obatan oral yang bekerja dengan mencegah penyebaran
infeksi. Obat ini menghentikan reproduksi virus dalam tubuh, meliputi:
Telaprevir (Incivek)
Boceprevir (Victrelis)
Paritaprevir. Ini merupakan protease inhibitor tetapi hanya terdapat dalam Viekira Pak,
sebagai bagian kombinasi yang digunakan untuk mengobati infeksi HCV.
b) Herbal
Brotowali
Bahan : Satu jari batang brotowali, tiga gelas air, satu sendok makan madu.
Cara Membuat : Cuci batang brotowali lalu potong-potong seperlunya. Rebus dengan
tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan tambahkan satu
sendok madu. Minum dua kali sehari satu gelas.
Mengkudu
Bahan : Tiga buah mengkudu masak atau segenggam kulit mengkudu, selembar daun
pisang, sepotong kain, cuka secukupnya.
Cara 1: Buah mengkudu dicuci lalu dibilas dengan air matang. Parut dan peras
dengan sepotong kain. Air perasan diminum.
Cara 2: Untuk pemakaian luar, kulit mengkudu ditumbuk halus lalu diaduk dengan
sedikit cuka. Bungkus ramuan dengan daun pisang. Panaskan sebentar di atas api atau
dikukus. Dalam keadaaan hangat, tempelkan bungkusan tersebut pada perut kanan
atas, tempat hati yang sedang membengkak dan sakit.
Virus hepatitis A menyebabkan hepatitis A, yang merupakan infeksi hati menular. Jenis
virus ini ditularkan lewat konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi feses orang yang
terinfeksi. Selain itu, hubungan seks tanpa kondom juga bisa menularkan HAV.
Kasus hepatitis A ringan tidak memerlukan pengobatan, dan kebanyakan orang yang
terinfeksi bisa pulih sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen. Namun, infeksi HAV juga bisa
bersifat parah dan mengancam nyawa. Sebagian besar orang yang tinggal di wilayah negara
dengan sistem sanitasi buruk telah terinfeksi virus ini. Menerapkan kebersihan yang baik,
termasuk sering mencuci tangan, adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari
hepatitis A. Tersedia imunisasi yang aman dan efektif untuk mencegah HAV.
2. Hepatitis B (HBV)
Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).
Virus ini ditularkan melalui kontak dengan darah, air mani, dan cairan tubuh lainnya yang
mengandung virus HBV. Penularan juga bisa terjadi lewat transfusi darah dan produk darah yang
terkontaminasi HBV, jarum suntik yang terkontaminasi dalam prosedur medis, dan dengan
berbagi narkoba suntik. Selain itu, HBV juga bisa ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada
bayinya pada saat kelahiran atau dari anggota keluarga ke bayi di tahap usia dini.
Bayi dan anak-anak lebih mungkin untuk terkena infeksi hepatitis B kronis. HBV juga
berisiko tinggi bagi petugas layanan kesehatan yang secara tidak sengaja terkena tusukan jarum
saat merawat pasien yang terinfeksi HBV. Tersedia vaksin yang aman dan efektif untuk
mencegah HBV, tetapi tidak ada obat penyembuh jika Anda sudah terinfeksi. Obat-obatan
tertentu bisa membantu mengelola gejala dan mencegah penularan HBV ke orang lain.
Bagi sebagian orang, infeksi hepatitis B bisa berkembang kronis, yang berarti
berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Menderita hepatitis B kronis meningkatkan risiko untuk
terkena gagal hati, kanker hati atau sirosis, suatu kondisi yang menyebabkan kerusakan
permanen pada hati.
3. Hepatitis C (HCV)
Hepatitis C adalah infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus ini paling
banyak ditularkan melalui kontak dengan darah yang terkontaminasi, paling sering melalui jarum
suntik narkoba yang digunakan bersama-sama. Penularan lewat kontak seksual mungkin saja
terjadi, tetapi jarang ditemukan. Hepatitis C pada umumnya dianggap sebagai infeksi yang paling
serius dari segala jenis virus hepatitis. Tidak ada vaksin pencegahan untuk HCV.
4. Hepatitis D (HDV)
Pasien HBV biasanya terkena infeksi HDV. Infeksi ganda HDV dan HBV bisa
menyebabkan penyakit yang lebih serius dan berakibat lebih buruk. Vaksin hepatitis B juga
memberikan perlindungan terhadap infeksi HDV.
5. Hepatitis E (HEV)
Hepatitis E paling banyak ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang
terkontaminasi feses bervirus HEV. Memasak daging setengah matang dan transfusi darah yang
terinfeksi juga bisa menjadi faktor risiko penularan hepatitis E.
Anderson, Clifford R. 2007. Petunjuk Modern Kepada Kesehatan. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Aguslina, S., 1997, Hepatitis B Ditinjau dari kesehatan Masyrakat dan Upaya Pencegahan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hepatitis/berbagai-jenis-hepatitis-adalah/
https://lifestyle.kompas.com/read/2010/11/01/08085824/9.ramuan.atasi.hepatitis.