Anda di halaman 1dari 11

XI Tel 6

Pengertian Drone Jurnalisme


• Drone Jurnalisme adalah penggunaan drone (pesawat tanpa awak) untuk
kegiatan jurnalistik berupa pengambilan foto atau video.
Drone, atau dikenal juga dengan Unmanned aerial vehicles (UAVS), yang
banyak diberitakan oleh media adalah drone yang digambarkan sebagai sebuah
objek yang memata-matai atau mengintai pihak musuh. Karena memang pada
dasarnya drone ini dibuat untuk kebutuhan para militer yang mungkin
kewalahan dalam mencari target musuh.
Drone secara umum, adalah kapal pesawat tanpa awak yang
bisa menjelajahi wilayah yang menjadi target dengan hanya
dikontrol dari jarak yang jauh. Jadi jurnalisme drone adalah
penggunaan drone (pesawat tanpa awak) untuk kegiatan jurnalistik
berupa pengambilan foto atau video.
Galaxy Visitor 3 adalah salah satu drone
yang memiliki harga sangat terjangkau.
Cukup dengan merogoh kocek sekitar
kurang dari 2 juta rupiah saja sudah dapat
melakukan hobi fotografi udara. Walau
murah, fitur yang dimiliki Galaxy Visitor 2
MASF12 ini cukup lengkap.
Spesifikasi :
•Gyro Sensor: 9 Axis
•TX: NE-TXOS218(4CH 2.4GHz)
•Remote kontrol: NE-MASF12
•Sistem tenaga: 8.5 coreless motor x 4
•Baterai: 3.7V 1200mAh Li-po
•Waktu terbang: 15min-20min
•Jarak kontrol: 100-200m
•Diameter motor utama: 5.8’’ (14.7cm)
•Ukuran: 16.3 x 16.3 x 7.8 cm
•Ukuran paket: 40.5 x 36 x 8.5 cm
•Berat keseluruhan: kurang lebih 135g
Mematok harga sekitar 1,9 juta rupiah, RC
Quadcopter V222 ini sudah dilengkapi
dengan kamera yang dapat di-
upgrade. Sistem 6 axis-nya membuat drone
ini bisa menghadapi angin dengan lebih
stabil.

Spesifikasi:
•Durasi terbang: 8-10 menit
•Jarak kontrol: 100-150 meter
•Waktu pengisian baterai: 1-1.5 jam
•Baterai untuk Quadcopter: 1 Piece of Li-Poly Battery 3.7V 500MAH
(sudah termasuk di paket)
•Baterai untuk Transmiter: 6 pcs of AA Battery (belum termasuk di paket)
•Sertifikasi tersedia: EN71, 6P, ROHS, EN60825, EN62115, EMC, Cadmiun,
FCC, ASTM
Yang boleh menerbangkan drone adalah orang yang punya
izin atau berlisensi. Salah satu stasiun tv di Indonesia
mempunyai orang yang memang berlisensi untuk
menerbangkan drone. Untuk mendapatkan lisensi itu,
seseorang harus ditugaskan belajar di Kanada beberapa
pekan. Memiliki lisensi, bukan lantas leluasa lagi
menggunakan drone. Namun harus tetap mengindahkan
beberapa aturan atau norma umum.
1. Drone dilarang terbang pada malam hari. Juga dilarang terbang di
keramaian. Sebab bisa dibayangkan jika drone yang memiliki berat rata-
rata sekira 25 kilogram itu jatuh dan menimpa orang, bisa fatal
akibatnya.

2. Penggunaan drone juga dilarang dia area bandara.

3. Larangan keras pemanfaatan drone juga berlaku untuk kepentingan


kerja-kerja paparazi (ambil foto atau rekaman para selebriti dan tokoh
terkenal atau berpengaruh secara sembunyi-sembunyi dan tanpa
sepengetahuan selebritas atau tokoh yang menjadi obyeknya).
4. Ketika akan menerbangkan drone, harus punya motivasi baik atau
dalam rangka menghasilkan karya jurnalistik. Harus diperhatikan
relevansi dan motifnya. Misalnya penggunaan drone untuk memantau
atau mendapatkan foto dan rekaman wilayah yang terkena banjir atau
kondisi kemacetan, tentu sangat baik.

5. Tak mengindahkan norma-norma di atas atau tak tahu aturan


penggunaan drone, bisa berdampak buruk bagi penggunanya. Pengalaman
ini dialami seorang jurnalis Al Jazeera saat menerbangkan drone di area
sekitar Menara Eiffel, Paris, Prancis. Padahal, di Prancis ada larangan
penggunaan drone oleh masyarakat sipil. Karena ulahnya itu, sang
jurnalis itu terpaksa berurusan dengan aparat hukum setempat. Ia
kemudian dihukum tiga bulan penjara.

Anda mungkin juga menyukai