Anda di halaman 1dari 3

99

BAB IV; PENUTUP

IV. 1. Kesimpulan

Penelitian ini, setelah ziarah panjang penulis atas literatur dan analisa, pada

akhirnya menemukan dua point penting, sebagaimana yang bisa disimak dari uraian

sebelumnya, yakni:

 Pertemuan sains dan agama, pada dasarnya adalah pertemuan dua sistem

akumulatif pengalaman manusia dalam ranah kehidupan. Penggunaan satu

kerangka model dan analog saja untuk menggambarkan pertemuan keduanya,

hanya akan mengasingkan banyak hal dan meluputkan kisi-kisi lain pembacaan

atasnya. Tipologi (konflik, independensi, dialog dan integrasi) yang diolah

Barbour ini, bukanlah sesuatu yang mutlak dalam penggambaran itu. Meskipun

demikian, ia sejatinya bisa membantu kerangka pandang kita untuk memperoleh

pandangan yang komprehensif perihal, khususnya, wajah pertemuan sains dan

agama. Untuk hal itu pula, pemahaman atas struktur yang mendasari keduanya,

merupakan modal berharga dalam mencari titik dialog yang selaras dari

keduanya. Tentu saja ia labih berkaitan dengan kisi filosofis keduanya dalam

membentuk kehidupan manusia

 Integrasi sains dan agama, satu diantara 4 varian yang diajukan Barbour

dalam tipologi tersebut, menunjukkan adanya kemungkinan pembicaraan lanjut

atas penyatuan keduanya, adalah hal yang patut mendapat uluran respons dan

kelanjutan pikir serta upaya dari generasi mendatang. Sebab, mengutip


100

Whitehead, masa depan sejarah akan sangat ditentukan oleh sikap generasi

sekarang terhadap hubungan antara sains dan agama. Pada titik ini, pandangan

Barbour yang mengapresiasi pemikiran proses Whitehead sebagai sintesa

sistematis yang bisa memayungi sains dan agama, adalah satu di antara ragam

gagasan yang layak diusung.

IV. 2. Catatan kritis

Pada titik tertentu, integrasi sains dan agama hanya berada pada level

penyatuan struktur pengetahuan antara keduanya. Ia merupakan upaya lain

merumuskan rasionalitas iman dan intuisitas nalar empirik. Mengutip Julian Baggini,

“orang tidak mendengarkan argumen kosmologis tentang keberadaan Tuhan dan

mengerti akan hal tersebut, lalu pergi beribadah keesokan harinya”. Sebab,

rasionalitas hanyalah satu bagian dari iman yang tidak cukup pada semata-mata ia

kita berpijak. Memandang penyatuan sains dan agama sebagai dialog antar

pengalaman yang bisa diukur komprehensifitasnya lewat bahasa, adalah sebentuk

reduksionisasi “yang tak terbahasakan” dalam intrinsitas maknawi pengalaman

manusia itu sendiri. Sebab, seperti diungkap oleh Steven Weinberg dalam

“Refelection of a Working of Scientist”, “bagaimanapun nilai-nilai kehidupan

mempengaruhi sains, akan tetap ada pada sains satu elemen yang dingin, objektif dan

non-manusiawi”; agama pun demikian. Selalu ada pijar “ketercerahan religius” yang

tidak dapat dirumuskan dan diobjektifikasikan dalam pembicaraan konseptual dialog

keduanya.
101

Rintisan Barbour, hemat penulis, paling tidak mesti menjadi ruang refleksi

dimana kita mampu “mengukur” ulang interpretasi dogmatis keyakinan, dan

“menjemput” kembali keterserakan nilai-nilai teleologis kehidupan, khususnya dalam

penjelajahan semesta empirik. Ia juga dapat menjadi momentum bagi kita untuk

menggunakan rumusan Barbour ini, khususnya pada penjajakan tentang dialektika

diskursif sains Islam yang sekarang lagi marak.

IV. 3. Saran-Saran

Ada banyak hal sebenarnya yang bisa dipelajari dari pemikiran Ian G.

Barbour. Penelitian ini sendiri lebih mengkhususkan pada pembahasan secara umum

kerangka tipologis pertemuan sains dan agama serta sintesa sistematis dari filsafat

proses A. N. Whitehead yang diusungnya, dengan menggunakan pendekatan

deskriptif dan holistik. Dari itu, ia tentunya juga bisa ditinjau dan dijajaki lewat

model pendekatan yang lain, baik historis-analisis, fenomenologis, hingga teologis.

Akhirnya, dengan menggunakan beragam model analisis dan pendekatan,

pemikiran Barbour secara khusus, dan persoalan hubungan sains dan agama secara

umum, dapat menemukan eksplorasinya pada masa mendatang.

May God us keep


From every single vision and Newton’s sleep..
(William Blake)

Anda mungkin juga menyukai