PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian
Penelitian tentang praktik tarekat dalam konteks budaya
populer, yang terfokus pada studi atas praktik tarekat Syahadatain
di daerah Cirebon ini, dalam analisanya menghasilkan kesimpulankesimpulan sebagai berikut:
1. Tarekat Syahadatain adalah sebuah tarekat yang hadir
secara murni dari nusantara meskipun pendirinya, yakni
Abah Umar bin Ismail bin Ahmad al-Yahya memiliki garis
keturunan yang tersambung hingga ke Rasulullah Saw.
Ajaran dan praktik amaliyah yang yang terdapat di dalamnya
juga dipenuhi dengan warna lokal dari budaya Cirebon
sebagai
locus
kelahirannya.
Hal
ini
tampak
dalam
tarekat
Syahadatain,
dan
tarekat
lain
pada
mereka
menjadi
pribadi
yang
lebih
baik
interaksi
sosio-ekonomi-budaya
antara
anggota
luas
memengaruhi
di
masyarakat
berbagai
juga
bentuk
sedikit
tradisi
banyak
lokal
telah
kultural
dampak
budaya
populer
secara
umum
kepada
masyarakat kontemporer.
B. Saran-Saran
Penelitian ini adalah sebuah karya tulis yang memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal konsep, metodologi, strategi, teknik,
hingga penulisan pelaporannya. Meski demikian, terlepas dari
berbagai kekurangan tersebut, terdapat beberapa saran dari
peneliti, terutama untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan tarekat dan budaya populer itu sendiri, di antaranya:
1. Kajian tarekat dan sufisme Islam pada dasarnya adalah
kajian yang luas. Terdapat banyak ruang untuk eksplorasi
berbagai perspektif dan pendekatan penelitian yang bisa
dilakukan, dengan pendekatan, metode, dan teknik analisis
yang berbeda dari penelitian ini. Kajian ini bahkan bisa
disandingkan
secara
kontekstual
dengan
bidang-bidang
155
menjadi
anggota
jamaah
sebuah
tarekat,
didapatkan
di
dalamnya,
serta
pengaruhnya
156